3. Di Rumah Sakit

Di Kalimantan, Ayah Langit bergegas pulang dengan flight pertama supaya ia bisa menemui putranya. Ia memang tidak tahu menahu tentang kejadian perginya Alana dan ulah Saka.

Ibu Irsyana juga tidak pernah menceritakan apa apa tentang Saka dan Alana. Dan kini ibu pun merasa dilema, mau bilang ama ayah atau tidak, kalau tidak, pasti sebentar lagi ayah juga akan tahu, dan kalau ayah tahu dari orang lain, ia pasti marah besar, ibu harus cari cara untuk mengatakan pada ayah.

Ibu Irsyana juga bingung, ia tidak mungkin mengatakan pada Yara, yang ada Yara bakal tambah down dan tambah sakit, kalau gak dikasi tahu ya Saka itu suaminya, ntar dipikir mertuanya pilih kasih lagi. Bingung kan?

Nah, satu lagi, ibu Irsyana bakal gak mungkin bisa nyuruh supirnya ngebut di jalanan ibukota supaya bisa cepat sampai ke rumah sakit tempat Saka dirawat inap. Serba salahnya, ibu sebenernya mau nyuruh Alana sebagai orang  yang posisinya terdekat dengan Saka saat ini ( maksudnya dekat sama rumah sakit yang ditempati Saka ) tapi Alana nya masih dalam misi bersembunyi dari Saka. Rumah ibu yang saat ini ditempati Alana itu letaknya sangat dekat dengan rumah sakit tempat Saka dirawat inap.

Tapi ibu harus memilih memberitahu Alana dulu, entah Alana akan mau menemui dan menjaga Saka atau tidak yang penting ibu sudah memberitahukan kejadian Saka itu kepada Alana.

Tapi feeling ibu, Alana bakal mau mengurus Saka, karena ibu juga tahu betapa cintanya Alana kepada Saka, suaminya yang kadang kadang ngeselin itu.

Ibu sudah mulai memencet mencet no ponsel Alana yang ter memory dengan baik di ponsel ibu. Ibu menunggu sampai Alana mengangkat teleponnya.

" Assalammuaalaikummmm, Lana. Ini ibu. Lana, kamu dalam posisi duduk atau tiduran?" tanya ibu Irsyana terlebih dahulu. Alana kan lagi hamil ya, ia juga takut kalau Alana kaget trus jatuh atau pingsan gimana coba? Makanya ibu nanya Alana lagi duduk atau tiduran.

" ... "

" Lana, ibu minta kamu duduk di ranjang. Ibu mau kasi kamu info dulu. Kalau kamu sudah duduk dengan manis di atas ranjangmu baru ibu akan kasih tahu apa infonya." jelas ibu Irsyana hati hati.

"..."

" Lana, emang ini harus kamu sendiri yang menentukan apakah kamu mau menemui Saka atau tidak. Ehm, saat ini Saka ada di rumah sakit X, dia pingsan tidak sadarkan diri. " jelas ibu dengan nada hati hati banget. ia juga tidak ingin membuat Alana yang sedang hamil cucu keduanya menjadi stress dan kalut, trus malah kenapa kenapa. Ibu tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri kalau Alana dan cucunya kenapa kenapa.

"..."

" Lana, kamu tenang ya, kamu jangan sedih atau nangis. Kamu datang saja tapi gak usah kamu temui dulu. Kamu cek aja apa benar Saka sakit atau tidak, dan bagaimana kondisinya. Ibu tahu kamu anak yang kuat. Kamu anak yang tegar. Ibu masih dalam perjalanan ke bandara dulu menjemput ayah. Ayah yang dikabari oleh Lio, trus ayah nelepon ibu, menyuruh ibu yang kesana duluan. Eh tapi ternyata ayah dapat flight habis ini, sehingga ayah bisa sampai sebelum makan siang. Jadi ibu bareng ayah sekalian saja. Genta biar dirumah dulu, ga usah kamu ajak." jelas ibu tetap dengan nada biasa. Ia tidak ingin Alana khawatir.

" ... "

"Iya ibu tahu, Saka emang gak pernah sakit, oleh karena itu, ibu juga menyarankan kamu jangan gegabah. Jangan terlalu sedih juga. Okey?" lanjut ibu dengan sabar.

"..."

" Baiklah, Lana. Ibu tutup dulu teleponnya. Kalau kamu jadi kesana kamu kabari ibu ya. Hati hati, bawa pengawal dan jangan terlalu mencolok." kata ibu mertua Alana menasihati.

***

Alana terlanda kegalauan yang luar biasa, ia sedih Saka sakit dan tiba tiba pingsan. Ia tahu Saka tidak pernah sekalipun sakit. Bahkan ketika Yara divonis tidak bisa memiliki keturunan, Saka tidak bergeming. Ia tidak drop, bahkan ia yang selalu menguatkan Yara.

Alana heran, kenapa baru ditinggal dirinya, Saka begitu kacau. Bahkan sampai pingsan. Ia harus mencari dokter yang mengurus Saka. Ia harus tahu kenapa Saka sampai pingsan.

Alana segera menghubungi ibu. Tapi rupanya ponsel ibu berada di luar service area. Akhirnya Alana hanya memberikan pesan singkat melalui WA bahwa Alana akan menjenguk Saka dan memastikan kondisi penyakitnya.

Tak lupa Alana juga membawa pengawal yang diberikan ibu kepadanya.

Alana berangkat dengan memakai hoodie warna biru navy gombrong untuk menutupi perutnya yang buncit, dan celana kain warna gelap, topi dan kacamata hitam, Alana berusaha mengubah penampilannya. Penampilannya tampak aneh bagi seorang ibu hamil, tapi seperti biasa ia tetap tampak sangat cantik.

Sesampainya Alana di rumah sakit X, ia tidak langsung menjenguk Saka, ia mencari informasi dokter yang merawat Saka. Ia hanya ingin tahu kondisi suaminya.

" Pagi, dok! Apakah dokter adalah dokter Indra yang menangani pasien bernama Narendra Sakabumi, pasien ruang rawat inap VVIP 3A?" tanya Alana kepada seorang dokter tampan yang berusia kira kira awal 30an.

Dokter itu memandang outfit yang dikenakan Alana dari atas kebawah kemudian keatas lagi, dengan sedikit ragu. Wajah orang yang menyapanya itu emang cantik dan anggun tapi penampilannya tampak mencurigakan.

" Maaf, saya berbicara dengan?" tanyanya dengan pandangan menyelidik.

" Owh, maaf saya belum memperkenalkan diri. Saya Lita, sekretaris pribadi bos Sa.., ehm maksud saya bos Narendra." kata Alana sambil menyodorkan tangannya untuk menjabat tangan dokter itu. Dan dokter itu menerima tangannya masih dengan keraguan.

" Dok, ibu .. maksud saya orang tua pasien akan segera datang dari Jakarta. Saya disuruh kemari untuk menanyakan terlebih dahulu kondisi pasien. Apakah penyakitnya parah? Karena setahu kami, bos dari kecil tidak pernah sakit." jelas Alana dengan senyum yang masih tersungging diwajahnya.

Dokter itu cukup terpesona dengan wanita yang dihadapannya, karena meski penampilannya aneh, wajah Alana yang cantik tidak dapat dipungkiri masih sanggup menggoda laki laki manapun.

" Baiklah, nona Lita. Mari kita duduk di ruang kerja saya. Silahkan!" katanya sambil masuk ke dalam ruangan kerja yang tampak cukup maskulin dan mewah. Maklum rumah sakit X adalah salah satu rumah sakit yang tebesar di kota ini. Sehingga fasilitasnya pun cukup lumayan eksklusif. 

" Baik dok!" Alana mengikuti dokter itu dan duduk dengan manis.

" Saya akan sedikit menjelaskan tentang penyakit pasien.  Merurut observasi sederhana kami, pasien Narendra tidak sadar karena dipicu oleh saraf vagus, yaitu saraf yang menghubungkan sistem pencernaan ke otak dan mengelola aliran darah ke usus. Saat makanan masuk, saraf vagus akan mengarahkan darah ke perut dan usus, serta menariknya dari jaringan tubuh lain termasuk otak.

Malfungsi pada sistem saraf ini merupakan penyebab di balik sebagian besar kasus pingsannya pasien Narendra. Gangguan fungsi tersebut dapat dipicu oleh stres berlebihan dan kekurangan asupan makanan yang sehat yang diderita pasien akhir akhir ini." jelas dokter Indra dengan sabar.

" Apakah ini merupakan penyakit berbahaya, dok?" sahut Alana dengan raut cemas yang tidak dapat ia sembunyikan.

" Perlu melakukan observasi yang lebih detail lagi, nona. Saya tidak bisa memberikan gambaran yang terlalu mengambang. Harus disertai dengan data data yang akurat tentunya." jawab dokter Indra sambil tersenyum.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Nana

Nana

bisa bae bumil nyamar jd sekertaris 😆😆😆

2020-11-11

0

Alya Dewina Maryam

Alya Dewina Maryam

kasian saka,,

2020-10-06

0

Evy Vitry

Evy Vitry

yah urusan nyamar² alana org x

2020-09-14

2

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Aku Harus Bagaimana?
3 3. Di Rumah Sakit
4 4. Bertemu Dalam Diam
5 5. Ayah Marah Besar
6 6. Yara 1
7 7. Yara 2
8 8. Permintaan Terakhir?
9 9. Aku Diantara Mereka
10 10. Balas Budi Alana
11 11. Isi Hati Genta
12 12. Masih Sama
13 13. Saka Murka
14 14. Braxton-Hicks
15 15. Bed Rest, Alana!!
16 16. Tercyduk
17 17.Dalam Pelukanmu
18 18. Perhatian Saka
19 19. Tergoda
20 20. Antara Yara dan Alana
21 21. Apa keajaiban itu ada?
22 22. Saka cemburu
23 23.Alanaa..
24 24. Dilemma
25 25. Necan
26 26. Pilihan Yang Berat
27 27. Flashback
28 28. Keajaiban
29 29. Alendrabayu
30 30. Kekecewaan Yara
31 31. Lagi Lagi Saka Cemburu.
32 32. Paman Datang
33 33. Yara Hilang
34 34. Antisipasi
35 35. Pindah
36 36. Masih Misteri
37 37. Familyman
38 38. Kartu As
39 39. Musuh Dalam Selimut
40 40. Terungkap
41 41. Kritis
42 42.Jatuh Tertimpa Tangga
43 43.Yara di..
44 44. Masa Lalu
45 45. Suratan Takdir Kematian Yara
46 46. Berubah
47 47. Titik Terang
48 48. Bertemu
49 49. Permintaan Yara
50 50. Selamat Jalan Bidadari Surgaku
51 51. Bimbang
52 52. Kemarahan Paman
53 53. Rahasia Paman
54 54. Rahasia Paman 2
55 55. Kebenaran diatas kebencian
56 56. Rahasia Besar 1
57 57. Rahasia besar 2
58 58. Batasan Cinta dan Dendam
59 59. Hareudang
60 60. Sang Penolong
61 61. Rencana
62 62. Hukuman
63 63. Rencana Penyelamatan
64 64. Saka selalu cemburu
65 65. Sambil menyelam minum air.
66 66. Misi Liburan
67 67.Menjalankan Misi
68 68. Ketakutan Saka
69 69. Firasat
70 70.Hampir
71 71. Akhirnya Ketahuan
72 72. Alanaaa!!
73 73. Harus Dilewati
74 74. Ayo Alana..
75 75. Apa yang terjadi?
76 76. Kena Prank
77 77. Hampir Salah Paham
78 78.Kakak Angkat Alana
79 79. Kakak Ipar yang Menjengkelkan
80 80. Memilikimu Seutuhnya (END)
81 pengumuman
82 ExtraPart 1
83 ExtraPart 2
84 ExtraPart 3
85 ExtraPart 4
86 ExtraPart 5.
87 ExtraPart 6
88 ExtraPart 7
89 ExtraPart 8.
90 ExtraPart 9.
91 ExtraPart 10.
92 ExtraPart 11
93 ExtraPart 12.
94 ExtraPart 13
95 Extrapart 14.
96 Extrapart 15.
97 Extrapart 16.
98 Extrapart 17.
99 Extrapart 18.
100 Extrapart 19.
101 Extrapart 20.*
102 Extrapart 21
103 Extrapart 22.
104 Extrapart 23.
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Aku Harus Bagaimana?
3
3. Di Rumah Sakit
4
4. Bertemu Dalam Diam
5
5. Ayah Marah Besar
6
6. Yara 1
7
7. Yara 2
8
8. Permintaan Terakhir?
9
9. Aku Diantara Mereka
10
10. Balas Budi Alana
11
11. Isi Hati Genta
12
12. Masih Sama
13
13. Saka Murka
14
14. Braxton-Hicks
15
15. Bed Rest, Alana!!
16
16. Tercyduk
17
17.Dalam Pelukanmu
18
18. Perhatian Saka
19
19. Tergoda
20
20. Antara Yara dan Alana
21
21. Apa keajaiban itu ada?
22
22. Saka cemburu
23
23.Alanaa..
24
24. Dilemma
25
25. Necan
26
26. Pilihan Yang Berat
27
27. Flashback
28
28. Keajaiban
29
29. Alendrabayu
30
30. Kekecewaan Yara
31
31. Lagi Lagi Saka Cemburu.
32
32. Paman Datang
33
33. Yara Hilang
34
34. Antisipasi
35
35. Pindah
36
36. Masih Misteri
37
37. Familyman
38
38. Kartu As
39
39. Musuh Dalam Selimut
40
40. Terungkap
41
41. Kritis
42
42.Jatuh Tertimpa Tangga
43
43.Yara di..
44
44. Masa Lalu
45
45. Suratan Takdir Kematian Yara
46
46. Berubah
47
47. Titik Terang
48
48. Bertemu
49
49. Permintaan Yara
50
50. Selamat Jalan Bidadari Surgaku
51
51. Bimbang
52
52. Kemarahan Paman
53
53. Rahasia Paman
54
54. Rahasia Paman 2
55
55. Kebenaran diatas kebencian
56
56. Rahasia Besar 1
57
57. Rahasia besar 2
58
58. Batasan Cinta dan Dendam
59
59. Hareudang
60
60. Sang Penolong
61
61. Rencana
62
62. Hukuman
63
63. Rencana Penyelamatan
64
64. Saka selalu cemburu
65
65. Sambil menyelam minum air.
66
66. Misi Liburan
67
67.Menjalankan Misi
68
68. Ketakutan Saka
69
69. Firasat
70
70.Hampir
71
71. Akhirnya Ketahuan
72
72. Alanaaa!!
73
73. Harus Dilewati
74
74. Ayo Alana..
75
75. Apa yang terjadi?
76
76. Kena Prank
77
77. Hampir Salah Paham
78
78.Kakak Angkat Alana
79
79. Kakak Ipar yang Menjengkelkan
80
80. Memilikimu Seutuhnya (END)
81
pengumuman
82
ExtraPart 1
83
ExtraPart 2
84
ExtraPart 3
85
ExtraPart 4
86
ExtraPart 5.
87
ExtraPart 6
88
ExtraPart 7
89
ExtraPart 8.
90
ExtraPart 9.
91
ExtraPart 10.
92
ExtraPart 11
93
ExtraPart 12.
94
ExtraPart 13
95
Extrapart 14.
96
Extrapart 15.
97
Extrapart 16.
98
Extrapart 17.
99
Extrapart 18.
100
Extrapart 19.
101
Extrapart 20.*
102
Extrapart 21
103
Extrapart 22.
104
Extrapart 23.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!