"Hm benar sekali paman, aku mengajak nini pergi ke rumah nenek, karena nenek ingin bertemu dengannya. nenekku sangat merindukan momen penting saat kita bermain bersama waktu kecil dulu." jelas vivian.
"vivian pasti berbohong dad " kata Michael.
"Aku tidak mungkin berbohong paman. aku punya bukti jikalau aku tak berbohong sama sekali. " kata vivian.
Vivian pun memperlihatkan foto antara dirinya dan nicchole bersama nenek Vivian yang tersenyum bahagia.
"Baiklah kalau begitu. " ujar hugo. "Nicchole kau pergi ke ruangan ku, ada yang ingin ku bicarakan. " sambungnya.
Nicchole mengangguk pelan, sedangkan Vivian mengenggam tangannya seolah menyalurkan semangat lewat genggaman tersebut
Untung saja, paman hugo tak melihat tangal dan bulan kapan foto itu di terjadi. (batin Vivian)
...****************...
Sembari menundukkan kepala, nicchole pun berkata,
"Ada apa paman? kenapa kau mencariku? " tanya Nicchole dengan nada rendah yang khas.
Hugo menatap keponakannya dengan tatapan tajam menyelidik, raut wajah paruh baya nya yang garang, membuat nicchole tak mau menatapnya sama sekali.
Nicchole menghembuskan nafasnya yang merasa ketakutan saat Hugo berjalan kearahnya , dengan langkah yang terdengar menakutkan, mengelilinginya, serta menghirup harum tubuhnya di belakangnya.
Hugo menyodorkan jepit rambut dan memakainya di antara rambut Kepala nicchole, serta berbisik "Kau tau kan apa hukuman jika berbohong? "
Nicchole menelan ludah susah payah, dimana saat dulunya dia melakukan kesalahan, dia selalu mendapat hukuman dengan pukulan, tak di beri makan, dan lagi-lagi di kurung di ruang gelap.
"Hm.. " nicchole menganggukkan kepalanya.
Pria itu mengelus rambut nicchole dengan lembut, lalu mencium rambut kepalanya, yang membuat nicchole merasa tak sudi. namun, dia harus menahan ini diri. walaupun sebenarnya nicchole sudah benar-benar muak karena harus berpura-pura menjadi gadis yang baik dan patuh.
"Paman, bolehkah besok aku pergi bersama dengan vivian?" tanya nicchole.
Hugo terdian sejenak. "Tentu, tapi hanya ku beri waktu 3jam. lalu segeralah pulang. " ujarnya "Aku membuatmu kehilangan pekerjaan , adalah karena ingin kau selalu berada di rumah, bukan malah berkeliaran di luar dan bersenang-senang. " sambungnya.
"Hm. aku mengerti.. " lirih nicchole.
Nicchole pun pergi, tangannya menggenggam kuat, raut wajahnya berubah seketika, hingga pada akhirnya dia memasuki kamar, dan membuka laci penyimpanan. mengambil sesuatu barang, seolah mempunyai niat buruk untuk kabur.
......................
#Flash on
Pada saat malam kejadian, saat nicchole selesai berhubungan dengan pria itu.
sang pria memeluk tubuhnya erat, sesekali menciumi wajah dan lehernya, "Ini adalah pertama kali aku melakukannya. " pria itu.
Nicchole tersenyum "Aku sangat menyukaimu. " lirihnya
"Duan, namaku Duan Jason Gavrilo." ujar sang pria
dirasa tak ada respon oleh lawan bicaranya, Duan membalikkan tubuh nicchole, hingga kini mereka berhadapan dengan posisi yang sangat intim.
"Kenapa tiba-tiba diam? " sambung Duan
"Tidak. aku hanya berfikir. " ujar nicchole. "Berfikir bagaimana orang tuamu begitu baik telah menciptakan pria sepertimu. "
Duan mengulas senyumnya yang indah "Kau bilang kau menyukaiku?"
Nicchole mengangguk.
"Belum kenal, tapi sudah suka. apa kau tau siapa aku? " tanya duan dengan suara serak menggoda.
"suka teknik kau bermain dan berciuman. " imbuh nicchole dengan nada sensual.
Duan terkejut sekaligus tertantang, baru kali ini ada seorang wanita yang memperlakukannya seprti ini, dan sedikit merendahkannya, namun entah mengapa, bukannya marah, dia malah sangat menyukai sang gadis yang baru saja dia temui beberapa jam silam.
"Kau suka berciuman? " tanya duan.
"Suka." jawab nicchole. dia pun segera mencium bibir duan sekilas.
Duan yang tersulut Gair*h, langsung melum*t bibir nicchole dengan ganas, mengecup, Mencecap setiap rasa manis dalam rongga mulut nicchole yang basah. bibir mereka saling beradu, bahkan duan telah kembali menyatukan dirinya dengan nicchole dari balik selimut putih. memompa sesuai irama, hanya ada teriakan dan suara suara indah yang mengalun.
Hingga tak lama setelah berhubungan, Duan yang baru selasai mandi, hendak keluar. dia di kejutkan oleh ketidak adanya sang gadis yang sudah pergi entah kemana.
"Sudah menggoda, langsung saja pergi. " ujar duan.
dia pun duduk, menyilangkan kaki, meneguk minuman kasar, lalu menyalakan rokok, menelfon seseorang. raut wajahnya tak dapat di jelaskan, namun tatapan matanya sangat tajam melihat rembulan.
"Halo. bantu aku carikan seorang gadis. " ujarnya.
#Flash off
...****************...
"Kak sebenarnya gadis seperti apa yang kau cari? " tanya Duan Rynarnd Myron, sang adik.
"Gadis yang memiliki kulit putih, sangat cantik dengan riasan tipis yang alami." ujar Duan Jason Gavrilo sembari membayangkan paras cantik nicchole saat bersamanya beberapa waktu lalu.
"Siapa namanya? "
Duan Jason meneguk minumannya kasar.
"Dia tak memberitahu namanya. namun yang jelas dia itu sangat berbeda, dia menarik juga liar. " kata Duan Jason
"Kau bahkan tak tau namanya. bagaimana aku bisa mencarinya? " kata Duan Rynarnd
Duan Jason menatap Rynarnd tajam. "Kau tak bisa? "
Rynarnd menelan ludah susah payah. dan sedikit tersenyum untuk mencarkan suasana. "Maksudku, aku akan segera mencarinya untukmu kakak. " kata Rynarnd.
Baru kali ini ada seorang wanita, yang membuat Duan Jason Gavrilo,kakakku yang kejam begitu terpesona. bahkan dia tak seperti biasanya.(batin Rynarnd).
Rynarnd pun pergi, meninggalkan Duan Jason Gavrilo (Jason) sendirian di dalam ruangan.
"Gadis, tunggu aku.... " lirih Duan Jason "Kau benar benar telah membuatku gila. " sambungnya, dengan senyuman yang khas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Mau ku antar? " nathan menawarkan diri untuk mengantar nicchole dan vivian pergi. tetapi vivian muak dengan nathan yang sok baik di depannya. itu membuat dirinya merasa jijik.
"Tak perlu. " ujar vivian.
Nathan terdiam, sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya, "Baiklah hati-hati dijalan. " ujarnya.
Vivian berdecak sebal "Ck.menyebalkan sekali. " umpat vivian.
mobil melaju cepat, meninggalkan kediaman De' Luna.
"Kita mau pergi kemana nini? pria tua itu hanya memberimu waktu 3 jam. " kata vivian.
"Bandara." singkat nicchole. "London. sekarang! "
Vivian terkejut, "Sungguh? keputusan yang sangat bijak. tapi kenapa tiba tiba kau ingin pergi ke London? "
"Aku ingin melanjutkan S2 ku. " kata nicchole.
"Paspor? " tanya vivian.
nicchole menunjukkan paspor miliknya kepada sahabatnya itu, lalu vivian memberikan uangnya kepada nicchole untuk berjaga jaga.
"tak perlu vivian, aku punya simpanan uang. lagipula aku tak kekurangan uang. tenang saja... " ujar nicchole.
sesaat kemudian, saat mobil telah tiba di bandara. vivian dan nicchole berpelukan dengan erat, "terimakasih vivian, kau adalah teman terbaikku. terimakasih juga atas bantuanmu selama ini. "
"Kau tak perlu ragu ragu jika Butuh bantuan ku nini, Berhati-hatilah, jangan lupa kabari aku jika kau sudah sampai. " kata vivian.
nicchole mengangguk.
"Sampai jumpa.. " lirihnya
"Sampai jumpa nini.. " balas vivian.
Selang beberapa saat kemudian, beberapa orang berbaju hitam tiba tiba mengepung bandara, membuat semua orang disana teriak histeris karena ketakutan.
"Ternyata itu adalah suruhan paman Hugo untuk mencari Nini." ujar vivian "Sebaiknya aku segera pergi, sebelum paman hugo mengetahui bahwa aku yang membantu nini melarikan diri. " sambungnya.
vivian yang hendak lari, di kejutkan oleh teriakan yang terdengar tidak asing.
"Berhenti...!!"
Vivian terkejut setengah mati, dia terdiam sejenak, lalu membalikkan badan. melihat Hugo berada tepat di hadapannya , dengan dengan raut wajah berapi api menahan amarah.
"Paman______" lirih Vivian.
"Dimana nicchole?"
Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments