Episode 3

"Ini resep obat yang Anda minta bibi, semoga cepat sembuh." ujar nicchole dengan menyodorkan beberapa obat

"Terimakasih banyak nak, kau sangat baik.kelak suamimu pasti sangat beruntung karena menikah dengan seseorang berhati malaikat sepertimu.. " lirih wanita paruh baya itu.

"Benar sekali, nona nicchole adalah perawat yang sangat baik dan lembut, begitu sabar merawat kita para wanita paruh baya yang begitu menjengkelkan. " ujar wanita paruh baya lainnya.

"Bibi, apa yang kalian katakan? aku hanya menjalankan tugasku merawat orang yang sakit, lagipula aku sangat senang bisa bertemu pasien seperti kalian. itu membuatku sangat gembira setiap harinya. " lirih Nicchole sembari tersenyum menatap kedua wanita paruh baya itu.

"nona nicchole, kau benar-benar baik, semoga kau bahagia. " ujar wanita paruh baya itu.

"iya nona, hiduplah dengan baik, semoga kau segera bertemu dengan pria yang mencintaimu dengan layak." sambung wanita paruh baya yang lain.

"Terimakasih bibi, ini obat bibi, semoga harimu menyenangkan.. " ujar nicchole.

sesaat setelah Nicchole menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat, dia di kejutkan oleh seniornya yang tiba-tiba datang seolah tak suka dengannya.

"Nicchole. kau di pecat!! " ujar sang senior

nicchole menyeritkan dahi sembari berkata "kenapa aku tiba tiba di pecat? memangnya apa salahku?" tanyanya.

"Kau memang tak bersalah, namun tuan hugo lah yang meminta pihak rumah sakit memberhentikan kau bekerja disini. " ujar sang senior

"Kenapa bisa begitu? "

"Tentu saja bisa. tidak ada yang dapat melawan perintah tuan hugo. atau kalau tidak, rumah sakit ini akan bangkrut dalam waktu sekejap. "

Nicchole menghembuskan nafas kasar, bagaimana mungkin tiba-tiba dirinya di pecat secara sepihak? terlebih pamannya lah yang membuat dia kehilangan pekerjaan yang dia cintainya selama ini.

Keterlaluan sekali!!

tak bisa berkata apa-apa, nicchole segera pergi dan melepas pakaian perawatnya, lalu ia berikan kepada seniornya.

Dalam perjalanan pulang, nicchole pun memberitahu Vivian. karena merasa jengkel. lagipula ini bukan kali pertama Nicchole tak di perlakukan dengan adil.

di letakkannya benda pipih itu di telingga untuk melakukan panggilan suara kepada temannya.

"Ada apa nini? "

"apa kau sibuk? " tanya nicchole

"tidak juga, aku sedang berkemas untuk pulang. " ujar Vivian

"aku di pecat. " ujar nicchole

"apa? kenapa tiba tiba sekali? " teriak Vivian terkejut

"Hugo yang membuatku di pecat. lagipula ini bukan pertama kali dia memperlakukanku seenaknya." jelas nicchole.

"pria tua itu memang gila!! lalu bagaimana denganmu? bukankah menjadi seorang perawat adalah keinginan terbesarmu?"

"Sudahlah lagipula semua sudah terjadi. tak apa. "

"kau benar-benar. " kata Vivian "Lalu? apa yang akan kau lakukan setelah ini? menurutmu apa ini adalah akal-akalan hugo agar kau tak bisa pergi kemana-mana?"

"Biarkan saja dia melakukan apapun yang dia inginkan." sambung nicchole.

"Kau jangan seperti ini nini. Tunggu sebentar, kau ada dimana? aku akan segera menjemputmu. " kata Vivian

"Aku berada di taman. sedang melihat lihat dan memenangkan fikiran. " ujar nicchole.

"tunggu aku sebentar lagi, Oke? "

"Hm.. "

Tut... Vivian menutup panggilan suara.

Nicchole menarik nafas dalam dalam, menutup kedua matanya, menghirup udara segar di malam hari ,seolah menggelitik ujung hidungnya yang indah membuat dia sedikit merasa tenang.

saat nicchole berdiri dan hendak pergi, Tiba-tiba dia di tabrak oleh pria tampan yang membuatnya kehilangan keseimbangan dan hendak terjatuh.

untunglah pria itu menangkap tubuh nicchole dengan sedikit tekanan , yang membuat tubuh nicchole sangat dekat dengan sang pria, namun dengan posisi saling berciuman.

"Maaf.. " lirih pria itu dengan suaranya yang khas .

Suaranya terdengar indah, bahkan sangat indah, suara khas serak sedikit basah, tubuh yang tegap kekar dan wajah yang sangat tampan itu menatapnya dengan tatapan rupawan.

bukannya menjawab ucapan pria itu, nicchole malah bertanya dengan nada sensual dan tatapannya yang menggoda. "Lajang?"

Pria itu mengangguk .

"mau tidur bersama? " lirih nicchole yang kini posisinya berada di antara leher dan telinga sang pria.

Pria itu terpaku dengan keberanian gadis yang baru saya dia temui, namun bukannya menolak, dia berusaha menahan diri untuk tidak terpengaruh oleh godaan nicchole.

tanpa berlama lama, nicchole pun langsung melahap bibir pria itu dengan luma*tan yang kasar, menyesapnya, dan sesekali dia mengambil nafas untuk kembali mencium bibir pria itu dengan sangat bru*al.

Pria misterius itu menelan ludah susah payah, dia tak berkata apa apa, hanya membalas setiap ciuman yang di berika sang gadis terhadapnya.

saat ciuman itu berhenti, pria langsung menggendong tubuh indah nicchole dengan dekapan yang erat, sebelum akhirnya kembali mencium nicchole lagi, namun dengan luma*an yang lembut dan sedikit gigitan di area leher.

bahkan saat memasuki kamar, seolah di kuasai oleh api gair*h yang membara, mereka berdua tidak melepaskan diri satu sama lain. sebaiknya, mereka melakukan tahap selanjutnya dengan membuka kancing satu persatu.

Atmosfer dari dalam kamar sangat panas, entah sudah berlansung berapa lama, kini pria itu sudah membuka kemeja nicchole tanpa melepaskan ciuman tersebut, di lepasnya pakaian yang di kenakan pria itu, tanpa berbasa basi dan berlama lama, sang pria langsung menerkam nicchole dengan sentuhan sentuhan lembut. nicchole seolah tak sadarkan diri. bahkan dia menikmati setiap permainan yang kini lebih dominan di perankan oleh sang pria.

"Masih gadis? " lirih pria di sela-sela permainan yang hampir menuju ke inti.

"Gadis atau tidaknya apakah masalah?" ujar nicchole sembari menyusuri garis rahang sang pria menggunakan jari jarinya.

"Jika kau gadis, kulakukan dengan perlahan. " lirih pria itu

"hanya perlahan, atau tak punya kekuatan, hm? "

Mendengar ucapan nicchole, sang pria yang merasa sedikit di remehkan karena di sebut tak punya kekuatan pun tak Terima. dia langsung menyatukan dirinya dengan nicchole di balik selimut putih yang menjadi saksi bisu hubungan keduanya.

malam indah yang di sertai sinar rembulan , serta angin malam yang sejuk, seolah mendukung hubungan mereka.

...****************...

"Darimana saja kau? kenapa kau pulang terlambat hari ini?!" teriak Helena.

"Maafkan aku bibi, aku terlambat karena vivian mengajakku menemui neneknya.. " lirih nicchole dengan suara lembutnya dan kepala yang tertunduk patuh seperti biasanya.

"Kau tak perlu berbohong. aku tadi bertemu dengan vivian saat kami melakukan kontrak kerja sama di perusahaan." sahut nathan.

"Dad, dia pasti berbohong. mana mungkin vivian mengajaknya pergi hingga pulang larut seperti ini. bahkan tak seperti biasanya vivian mengajaknya pergi ke rumah neneknya pada malam hari. " sambung Michael

Hugo hanya terdiam , menatap nicchole dengan tatapan mengintimidasi.

"Paman, aku datang. " vivian pun datang membawa beberapa barang yang akan dia berikan pada keluarga De' Luna.

"Vivian kau datang? " nathan yang sedari dulu menyukai vivian pun kegirangan saat melihat vivian yang tiba tiba datang ke rumahnya.

Vivian tak menggubris nathan, dia langsung memberikan beberapa hadiah kepada Helena dan Hugo. "Ini hadiah dari nenekku untuk bibi. " ujar vivian. "Dan ini untuk paman. "

"Apa benar tadi kau mengajak nicchole pergi mengunjungi nenekmu?" tanya hugo dengan nada bicaranya yang khas menyelidik.

"Hm benar sekali paman, aku mengajak nini pergi ke rumah nenek, karena nenek ingin bertemu dengannya. nenekku sangat merindukan momen penting saat kita bermain bersama waktu kecil dulu." jelas vivian.

"vivian pasti berbohong dad " kata Michael.

"Aku tidak mungkin berbohong paman. aku punya bukti jikalau aku tak berbohong sama sekali. " kata vivian.

Vivian pun memperlihatkan foto antara dirinya dan nicchole bersama nenek Vivian yang tersenyum bahagia.

"Baiklah kalau begitu. " ujar hugo. "Nicchole kau pergi ke ruangan ku, ada yang ingin ku bicarakan. " sambungnya.

Nicchole mengangguk pelan, sedangkan Vivian mengenggam tangannya seolah menyalurkan semangat lewat genggaman tersebut

Untung saja, paman hugo tak melihat tangal dan bulan kapan foto itu di terjadi. (batin Vivian)

Bersambung~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!