Dan jika ternyata ia seorang perempuan aku akan menjadikan dia sebagai saudaraku!" sahut Fiah dengan senyum menantang sambil membetulkan rambutnya yang tergerai menunggu reaksi ayahnya.
Seketika Pak Asep kalap mendengar Fiah berkata seperti itu terhadapnya apalagi di depan para jago desa yang sudah berkumpul di depan kamar anaknya.
"Diam! Diam kau!!'" bentak Pak Asep sambil berjalan menuju ruang tamu.
Lalu Pak Asep menghampiri para jago desa yang sudah duduk-duduk di kursi tamu. Ada beberapa orang di antaranya sedang menikmati rokok kelobot dan sigaret. Salah seorang dari mereka memberi laporan.
"Semua ruangan sudah kami periksa, tetapi maling itu tidak diketemukan. Nah, selamat malam Pak Asep. Maafkan kami yang terpaksa mengganggu istirahat bapak tadi!" kata mereka sambil beranjak satu persatu keluar rumah.
"Oh, tak apa-apa! Bukankah kita harus selalu waspada menjaga lingkungan kita dari segala kerusuhan-kerusuhan yang akan terjadi!" tukas Pak Asep mengantarkan para jago desa itu sampai ke depan pintu.
"Baiklah, pak kami mohon diri untuk berjaga-jaga kembali!" kata mereka langsung berjalan meninggalkan rumah Pak Asep. Pak Asep menutup pintu rumahnya dengan wajah lesu dan dalam benaknya menyimpan tanda tanya besar. Kemana perginya maling tersebut? Apa mungkin ia lenyap begitu saja seperti ditelan lantai kamar rumahnya ini? Rasa-rasanya tak masuk akal!
***
Keesokan harinya matahari bersinar cerah menerangi kaki langit sebelah timur yang ditingkahi kokok ayam dan cicit burung diatas dahan.
Dari kejauhan seseorang berjalan dengan tenangnya melintasi desa. Orang itu memakai tudung kepala dari anyaman bambu berbentuk caping sehingga sebagian wajahnya tertutup.
Kain sarung menyilang di dadanya. Ia berjalan menelusuri pematang sawah menikmati cerahnya pagi hari itu dengan nikmat. Seorang petani sedang mencangkul sawahnya berhenti sesaat memandang orang tersebut. Ia memastikan adanya kehadiran seorang pendatang baru yang lewat di kampungnya.
Tiba-tiba ia terkejut.
"Heh"!
Orang itu mengherankan sekali! Dia seenaknya saja berjalan di atas pematang sawah yang basah baru kubikin, tapi... dia tidak meninggalkan jejak kakinya barang sedikitpun di atasnya, seakan-akan dia sedang terbang!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-11-24
0
bungeko
Apakah Pak Siswo Yuyu kalau jalan ke samping? Hihihi
2020-11-18
0
Giselle
yes pak Guru
2020-10-30
0