Bajing Luncat (2)

menyelimuti desa tersebut.

Demikian pula suasana di sekitar gudang penggilingan beras milik tuan tanah Siswo. Tapi di balik kegelapan malam, berdiri sosok-sosok tubuh yang kekar dan bertampang seram di setiap tempat-tempat tertentu di desa itu, terutama di sekitar gudang penggilingan beras milik tuan tanah Siswo.

Menjelang tengah malam, keluarlah

sesosok tubuh serba hitam menyelinap di balik pohon yang rimbun sambil

mengamati daerah sekitar gudang

penggilingan beras itu.

Langkah-langkahnya tidak menimbulkan bunyi sedikitpun. Sosok tubuh itu lalu

berjalan ke balik gudang penggilingan beras tersebut.

Sementara para penjaga berusaha

menghalau dinginnya malam dengan

kegiatan masing-masing, tanpa

sepengetahuan mereka sosok tubuh hitam itu sudah tegak berdiri di belakang salah satu penjaga yang sedang menikmati sebatang rokok sambil melamun. Dengan satu pukulan keras orang tersebut melenguh sekejap, kemudian tubuhnya melorot jatuh untuk tidak bangun lagi.

Dari mulutnya keluar darah kental tanda ia mengalami luka dalam cukup parah akibat pukulan dari seorang yang benar-benar berilmu tinggi.

Melihat temannya roboh diserang

oleh orang tak dikenal, yang lainnya segera berlari mengepung. Masing-masing mencabut golok dan sosok tubuh serba hitam itu kini dikelilingi oleh tidak kurang dari sepuluh orang jago-jago bayaran.

"Heiitt! Ladalah! Rupanya kau maling keparat yang sering mencuri beras dari gudang ini!" teriak salah satu penjaga gudang dengan lantang sambil memutar-mutarkan goloknya.

"Hi hi hi! Kalian semua hanya

manusia-manusia kerbau yang cuma bisa membela perut sendiri saja!"

Suara mengejek itu sangat merdu

namun menyakitkan telinga bagi mereka yang mendengarkannya.

Merasa dihina, mereka segera

mengepung membentuk lingkaran yang

ketat mengelilingi sang maling selama ini berani menguras gudang milik tuan

besar mereka.

"Ayo, maju satu persatu biar aku tebas batang leher kalian! Aku Bajing Luncat

tidak segan-segan menyingkirkan siapa saja yang menjadi budak Kompeni Belanda!!" seru Bajing Luncat siap memasang kuda-kudanya.

Tetapi tak satupun dari mereka yang berani menyerang. Masing-masing hanya berdiri pasang kuda-kuda. Sementara Bajing Luncat tak merasa gentar sedikitpun walau menghadapi pengepung yang semakin bertambah jumlahnya.

"Inikah jagoan-jagoan termashur yang selalu dibanggakan oleh tuan tanah bule itu" Tahukah kalian bahwa sesungguhnya kalian adalah manusia-manusia yang bisa dibeli dengan emas! Manusia-manusia yang kecanduan roti dan keju! Aku malu melihat bangsaku sendiri yang diperalat oleh penjajah begitu tega hidup enak di atas penderitaan serta kemiskinan bangsanya sendiri! Sebenarnya aku muak berkelahi dengan kalian!!" katanya sambil berkacak pinggang.

"Tapi apa boleh buat! Aku tak sudi melihat penderitaan rakyat kecil yang tertindas!" Jago-jago sewaan masih terpana memandang Bajing Luncat tanpa mulai membuka serangan.

"Kalian lihat! Bangsa siapakah yang dijajah ini" Bangsa siapakah yang menderita ini" Aku, Bajing Luncat akan memberi pelajaran sedikit kepada kalian." seru Bajing Luncat sambil matanya tajam mengawasi para begundal yang mengelilinginya dengan posisi siap siaga.

"Kalian manusia-manusia! Tidak lebih berharga dari seekor lalat! Siapa yang menjadi tuanmu, haa! Orang asing bukan...." Dan kalian yang memusuhi adalah aku, bangsamu sendiri!

Berkulit sawo matang dan berambut

hitam seperti kalian juga!!" Kata Bajing Luncat menyadarkan para penjaga itu.

"Jika masih sayang nyawa dan

sayang anak istri, minggirlah kalian!

Ini peringatan dariku!" ancam Bajing Luncat siap menyerang.

Tetapi tiba-tiba salah seorang

dari mereka memberi isyarat kepada

teman-temannya agar mulai menyerang

Bajing Luncat secara serentak. Mereka mulai mendesak. Tapi Bajing Luncat

langsung saja menendang dengan satu

gerakan yang memutar dan cepat sekali tanpa bisa mereka hindari. Begitu

cepat dan beruntun.

Tendangan itu mengenai dada para

pengepungnya. Mereka langsung roboh

hanya dengan satu gebrakan saja.

"Rupanya kalian menganggap remeh peringatanku! Ayo, siapa lagi yang

berani mati, majulah!" teriak Bajing Luncat siap dengan jurusnya. Tangan

kanan menyilang di dada dan tangan

kirinya di atas kepala. Sebuah jurus yang sama sekali baru mereka lihat.

Melihat lawan-lawannya tidak

memberikan reaksi lagi Bajing Luncat

segera menurunkan tangannya kembali ke posisi semula dan berdiri tegak,

setelah menarik kuda-kudanya. Para

penjaga gudang dan jago-jago bayaran itu hanya berdiri diam memegangi

dadanya masing-masing sambil meringis menahan sakit dan dari sela bibir mereka mengalir darah hitam, darah luka dalam.

"Ingat! Jangan coba-coba menghalangiku lagi, kalau kalian masih ingin melihat sinar matahari esok pagi! Selamat malam dan sampai jumpa lagi...!" seru Bajing Luncat sambil membuat satu gerakan salto ke belakang dan disusul dengan sebuah loncatan ke atap bangunan gudang beras yang cukup tinggi itu dengan mudahnya.

Bajing Luncat meloncat hilang ke

balik semak-semak dan hilang di

kegelapan malam. Para penjaga itu

hanya bisa saling pandang merasa heran dan kagum.

BERSAMBUNG

**MOHON DUKUNGAN TEMAN-TEMAN YA.

LIKE DAN KOMEN, VOTE JANGAN SUNGKAN**

Terpopuler

Comments

Tirta ayu Aprilia

Tirta ayu Aprilia

lanjuut thor

2020-11-27

0

Auraga

Auraga

nama desa nya lucu Thor.. Sido Wedi..😁😁😁👍

2020-11-27

0

R⃟•♀𝕽𝖆𝒚𝒚𝖆𝖓𝒛𝒛⚤

R⃟•♀𝕽𝖆𝒚𝒚𝖆𝖓𝒛𝒛⚤

lanjut like

2020-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bajing Luncat
2 Bajing Luncat (2)
3 Jiwa Berontak
4 Jati Diri
5 Bertemu Centeng Tuan Tanah
6 Gelud yang Seru
7 Aku Cinta Padamu
8 Ketemu Sang Guru
9 Senyum Rakyat
10 Perpisahan Sejoli
11 Melawan Kumpeni
12 Perlawanan Pak Asep
13 Begundal Kumpeni
14 Si Sableng Sakti
15 Perampok Kapak Sakti
16 Kekalahan Kapak Sakti
17 Jack Mad Merawat Si Sableng
18 Kenangan Manis
19 CLBK (Cinta lama belum kelar)
20 Akhir Sebuah Cinta
21 BADRUN Si Sableng Dari Muara Baru
22 Ilmu Silat Si Sableng
23 Ketemu Wewe Gombel
24 Melanjutkan Perjalanan
25 Serangan Gelap
26 Unjuk Gigi
27 Menyekutukan Allah
28 Membongkar Kedok Buto Ijo
29 Balas Dendam Demi Cinta
30 Barna vs Anwar
31 Sampaikan Pesanku!
32 Buto Ijo
33 Kematian Buto Ijo
34 Pendekar Mata Satu
35 Mata Satu Vs Gagak Ciremai
36 Diangkat Anak Mata Satu
37 PDKT nich Ye...
38 Ranti Mulai Sadar
39 Kematian Ibunda Ranti
40 Tantangan Mata Satu
41 Tewasnya Si Mata Satu
42 Fiah Di Tangkap
43 Menyelamatkan Fiah
44 Lepas dari Kejaran Kumpeni
45 Perjuangan Ranti
46 Fiah Terselamatkan
47 Keakraban Ranti dan Fiah
48 Senda Gurau Gadis Cantik
49 Hati Yang Kuat
50 Melawan Centeng Kumpeni
51 Bertarung Sengit
52 Ranti Sadar Bahwa Cinta Tak Harus Memiliki
53 Perjalanan Barna dan Ranti
54 Ranti bertemu Badrun Adik Angkat Bang Jack Mad
55 Ranti dan Badrun
56 Galaunya Menusuk Hati
57 Trauma Karena Cinta Pernah ditolak
58 Ada Apa Dengan Ranti?
59 Gejolak Hati
60 Ranti Vs Cakar Bara Api
61 Kekalahan Ranti $xxx[];;;:::::::::>
62 Pertarungan Badrun versus Barna
63 Jack Mad Jumpa Musuh Lama
64 Keberuntungan Jack Mad
65 Mengemban Tugas Dari Guru
66 Elang Drajat Bercerita
67 Identitas Jack Mad
68 Jack Mad Drajat dapat teman baru
69 Menyusun Rencana
70 Perjuangan Melawan Perampok
71 Perjuangan masih Panjang
72 Akhirnya ...
73 Bejat Botak Ketemu Musuh Lama
74 Sama-sama Kuat, Sama-sama Tamat
75 Kyai Murtad
76 Tewasnya Lee Khan
77 Tewasnya Ki Sukeni
78 Menerima Hukuman Belanda
79 Perlawanan Rakyat Sido Wedi
80 Jack Mad Kembali
81 Rozak dan Pendekar Baju Hitam RX
82 Terdampar di Pulau Aneh
83 Suku Kerdil
84 Kepala Suku Terselamatkan
85 Kepala Suku (Tewas)
86 Kesedihan Yulia
87 Di Tawan Suku Kanibal
88 Situasi yang menegangkan
89 Perlawanan Sengit
90 Tewasnya Si Topeng Tengkorak
91 Badrun Ternyata
92 Terjebak
93 Badrun Menyelamatkan Ketua Suku
94 Ilmu Se-tan
95 Badrun Terluka
96 Ilmu Sihir
97 Pertarungan Tak Sebanding
98 Karta Masuk Pusaran Air
99 Tukang Sihir
100 Terbongkar Penyamaran
101 Terjebak dalam ilusi Sihir
102 Susah payah
103 Perjalanan Badrun
104 Pelajaran Buat Simon
105 Brandon vs Badrun
106 Jadi Budak Wan-Da-i
107 Awal Kisah
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bajing Luncat
2
Bajing Luncat (2)
3
Jiwa Berontak
4
Jati Diri
5
Bertemu Centeng Tuan Tanah
6
Gelud yang Seru
7
Aku Cinta Padamu
8
Ketemu Sang Guru
9
Senyum Rakyat
10
Perpisahan Sejoli
11
Melawan Kumpeni
12
Perlawanan Pak Asep
13
Begundal Kumpeni
14
Si Sableng Sakti
15
Perampok Kapak Sakti
16
Kekalahan Kapak Sakti
17
Jack Mad Merawat Si Sableng
18
Kenangan Manis
19
CLBK (Cinta lama belum kelar)
20
Akhir Sebuah Cinta
21
BADRUN Si Sableng Dari Muara Baru
22
Ilmu Silat Si Sableng
23
Ketemu Wewe Gombel
24
Melanjutkan Perjalanan
25
Serangan Gelap
26
Unjuk Gigi
27
Menyekutukan Allah
28
Membongkar Kedok Buto Ijo
29
Balas Dendam Demi Cinta
30
Barna vs Anwar
31
Sampaikan Pesanku!
32
Buto Ijo
33
Kematian Buto Ijo
34
Pendekar Mata Satu
35
Mata Satu Vs Gagak Ciremai
36
Diangkat Anak Mata Satu
37
PDKT nich Ye...
38
Ranti Mulai Sadar
39
Kematian Ibunda Ranti
40
Tantangan Mata Satu
41
Tewasnya Si Mata Satu
42
Fiah Di Tangkap
43
Menyelamatkan Fiah
44
Lepas dari Kejaran Kumpeni
45
Perjuangan Ranti
46
Fiah Terselamatkan
47
Keakraban Ranti dan Fiah
48
Senda Gurau Gadis Cantik
49
Hati Yang Kuat
50
Melawan Centeng Kumpeni
51
Bertarung Sengit
52
Ranti Sadar Bahwa Cinta Tak Harus Memiliki
53
Perjalanan Barna dan Ranti
54
Ranti bertemu Badrun Adik Angkat Bang Jack Mad
55
Ranti dan Badrun
56
Galaunya Menusuk Hati
57
Trauma Karena Cinta Pernah ditolak
58
Ada Apa Dengan Ranti?
59
Gejolak Hati
60
Ranti Vs Cakar Bara Api
61
Kekalahan Ranti $xxx[];;;:::::::::>
62
Pertarungan Badrun versus Barna
63
Jack Mad Jumpa Musuh Lama
64
Keberuntungan Jack Mad
65
Mengemban Tugas Dari Guru
66
Elang Drajat Bercerita
67
Identitas Jack Mad
68
Jack Mad Drajat dapat teman baru
69
Menyusun Rencana
70
Perjuangan Melawan Perampok
71
Perjuangan masih Panjang
72
Akhirnya ...
73
Bejat Botak Ketemu Musuh Lama
74
Sama-sama Kuat, Sama-sama Tamat
75
Kyai Murtad
76
Tewasnya Lee Khan
77
Tewasnya Ki Sukeni
78
Menerima Hukuman Belanda
79
Perlawanan Rakyat Sido Wedi
80
Jack Mad Kembali
81
Rozak dan Pendekar Baju Hitam RX
82
Terdampar di Pulau Aneh
83
Suku Kerdil
84
Kepala Suku Terselamatkan
85
Kepala Suku (Tewas)
86
Kesedihan Yulia
87
Di Tawan Suku Kanibal
88
Situasi yang menegangkan
89
Perlawanan Sengit
90
Tewasnya Si Topeng Tengkorak
91
Badrun Ternyata
92
Terjebak
93
Badrun Menyelamatkan Ketua Suku
94
Ilmu Se-tan
95
Badrun Terluka
96
Ilmu Sihir
97
Pertarungan Tak Sebanding
98
Karta Masuk Pusaran Air
99
Tukang Sihir
100
Terbongkar Penyamaran
101
Terjebak dalam ilusi Sihir
102
Susah payah
103
Perjalanan Badrun
104
Pelajaran Buat Simon
105
Brandon vs Badrun
106
Jadi Budak Wan-Da-i
107
Awal Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!