Lain juga halnya dengan kediaman Hermawan, ia masih menunggu anaknya pulang. Waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam ia baru mendengar deru mesin mobil yang tentu anaknya sudah tiba didepan rumah.
"Assalamualaikum Yah.. " ucapnya kemudian mencium tangan ayahnya.
"Waalaikum salam. Nak kamu baru pulang ? " ucapnya pada anaknya yang baru datang.
" Iya yahh tadi aku ketemu temen dulu" jelasnya.
"Ohh ya sudah kamu mandi dulu, ada yang ingin Ayah bicarakan sama kamu " pinta ayahnya.
"Ohh sebentar yah aku mandi dulu" pamitnya kemudian ia bergegas naik kekamarnya untuk mandi karna tidak ingin Ayahnya menunggu lama.
Sesuai dengan ucapannya setelah mandi ia langsung turun menghampiri ayahnya yang sedang duduk diruang tv. Ayahnya yang menyadari putranya sudah sampai langsung mematikan tv yang baru beberapa menit yang lalu ia nyalakan.
"Ada apa Yah, apa Ayah belum menemukan bantuan untuk perusahaan kita, aku juga belum Yah maafkan aku " ucapnya seraya menundukan kepala karna merasa tidak berguna.
"Ayah sudah mendapatkan uangnya dan sedang membereskan kekacauannya semoga besok sudah kembali normal ." Putranya mendongkakan kepalanya, senang mendengar kabar baik dari sang ayah.
"Benarkah yah, aamiin yah aku sangat senang sekali mendengarnya, tapi sepertinya ada hal lain yang ingin ayah bicarakan ?" tanyanya penasaran mengingat sikap Ayahnya yang berbeda tadi.
"Ya kamu benar ada hal lain yang ingin ayah bicarakan sama kamu" ucapnya, kemudian ia menarik nafas dalam dalam.
"Ayah dan teman ayah yang membantu itu ingin menjodohkanmu dengan putrinya, dan Ayah ingin kamu menerima perjodohan ini, dia sangat cantik Ayah sudah melihatnya " Hermawan mengingat kembali kejadian di kantor Agas, dia sempat melihat foto putrinya.
"Perjodohan " ucapnya yang kaget bukan main.
"Aku tidak mau " tolaknya langsung.
"Tidak bisa ayah sudah menerima.. " tak sempat Hermawan menjelaskannya, omongannya langsung dipotong.
"Ayah kembalikan saja uangnya, aku akan mencari bantuan pada yang lainnya, aku tak suka perjodohan ini sama saja dengan Ayah menjual aku pada teman ayah " ucapnya yang sudah tak bisa menahan amarah yang bergejolak, bagaimana tidak ia sudah memiliki orang yang ia cintai walau hubungannya masih seorang teman.
"Jaga ucapanmu nak. Ayah tidak pernah menjualmu, lagi pula perusahaannya hanya milik kamu seorang. Ayah sedang bicara sama kamu maka kamu jangan dulu memotongnya, dengarkan ayah dulu " tegasnya dengan suara sedikit keras. Setelah dikira putranya sudah siap mendengarkan ia langsung melanjutkan pembicaraannya.
"Teman Ayah menderita sakit jantung, kau tau orang yang sehat saja tidak tau kapan dia akan meninggal apalagi orang yang sedang sakit, kaget sedikit saja itu akan berakibat fatal. Dia memiliki putri sepertinya usianya tak terpaut jauh denganmu, dia meminta ayah untuk kamu menjaganya, karna dia sangat yakin padamu bahwa kamu anak yang baik. Ayah tak bisa menolaknya karna bisa saja ini adalah permintaan terakhirnya." ungkap ayahnya..
Putranya itu hanya terdiam, bingung itulah yang sedang ia rasakan. Disatu sisi dia mencintai orang lain dan disisi lain dia juga merasa iba pada putri teman ayahnya itu.
"Ayah ingin kau juga menerimanya, ayah tau kau pasti sulit karna belum mengetahui orangnya. Tapi ayah yakin seiring berjalannya waktu kaupun akan bisa mencintainya bahkan lebih dari dirimu sendiri. Anggap saja ini permintaan ayah juga yang terakhir. Ayah ini juga sudah tua nak. Ayah ingin kau sudah ada yang mengurus nanti " ucapnya seperti memohon kepada anaknya
"Ayah jangan bilang seperti itu. Aku menerimanya" ucapnya pada Ayahnya, dia tidak bisa melihat Ayahnya memohon seperti ini.
"Ah sudah terima dulu, tak sanggup aku melihat Ayah seperti ini, jika nanti tidak cocok aku bisa bercerai dengannya " bisiknya dalam hati.
Ayahnya yang sedari tadi melihat putra semata wayangnya itu diam, seakan tahu apa yang ada dipikirannya saat ini.
"Dan Ayah mohon kepada kamu untuk berjanji tidak akan menceraikan dia apapun yang terjadi. Tapi jika dia yang meminta dan memohon kepada kamu sebanyak 3 kali maka Ayah akan serahkan semuanya kepada kamu " ucapnya penuh penekanan.
"Tapi yah... " sanggahnya.
"Ayah benarkan kamu akan menceraikannya. Nak perceraian itu perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah, Ayah harap kamu hanya menikah sekali seumur hidup. sudahlah Ayah tidak terima kata tapi dan penolakan. Ingat itu ." Sikap Ayah nya memang sangat keras kepala sama seperti anaknya.
"Iya, aku janji" ucapnya pasrah.
"Dan besok malam kita harus menemuinya, langsung melamarnya, tadi ayah mendapat sms kalau anaknya sudah setuju. Dan kamu setelah pulang dari kantor langsung berpakaian rapih dan datang ke rumahnya alamatnya sudah ayah kirimkan. Jangan sampai telat atau kau tau apa konsekuasinya. " Ancaman dari ayahnya yang tak bisa di ganggu gugat.
"Baiklah, terserah Ayah saja. Aku akan memerimanya" Putranya itu sudah tidak bisa melawan ayahnya lagi.
Setelah selesai dia langsung pamit kepada ayahnya untuk segera masuk ke kamarnya. Kamar yang sudah ia tempati sejak sebelas tahun yang lalu, saat ia kelas 3 SMP dia berserta keluarganya pindah dari rumah ibunya, lebih tepatnya rumah kedua orang tua istri Hermawan. Tahun itu menjadi tahun terburuk baginya, diumur yang masih belum cukup merasakan kasih sayang seorang ibu, tapi dia harus kehilangan itu semua, ibunya meninggal dunia saat ayahnya baru bisa membangun setengah rumah impian ibunya. Setelah rumah itu jadi dia dan ayahnya baru pindah dan tinggal bertiga. Ayah, dia dan bibik Minah seorang asisten rumah tangga.
****
Sore harinya dikediaman Andini. Dia sangat sibuk memasak banyak makanan bersama Bik Sri. Pagi tadi Papahnya berbicara pada Andini bahwa keluarga pihak laki-laki akan datang malam ini untuk segera melamar Andini. Dan Andini di minta Papahnya untuk bersiap-siap menyambut calon suaminya itu. Bik Sri yang tahu itu langsung pergi kepasar untuk membeli beberapa macam lauk pauk dan sayur mayur.
"Ayah makanannya sudah siap semua, aku pergi bersiap dulu " ucap Andini yang sudah menata rapi makanan yang sudah ia pasak bersama dengan bik Sri.
"Ya sudah kamu mandi dulu. Jangan lupa dandan yang sangat cantik ya sayang " ucap ayahnya menggoda putri kesayangannya itu.
Tak lama kemudian Hermawan sudah datang kerumah teman lamanya itu.
Tok tok tok
Hermawan mengetuk pintu. Bik Sri yang mendengar suara ketukan pintu langsung membuka pintunya.
"Apa benar ini rumahnya Pak Agas Pradipta" tanyanya pada Bik Sri.
"Benar pak, pasti bapak ini Pak Hermawan bukan" tanyanya untuk memastikan karna ia melihat yang datang bukan dua orang melainkan satu orang.
"Iya benar saya Hermawan " ucapnya sopan.
"Silahkan masuk pak. Pak Agas sudah menunggu Anda didalam " ucapnya seraya menggeserkan tubuhnya ke samping memberi jalan kepada tamu spesial majikannya.
"Terimakasih.." ucapnya..
bersambung...
Author : Siapakah putra Hermawan, ada yang tau ?
jangan lupa like, komen, vote pokoknya segala dukungan dari kalian, aku sudah menunggunya hehe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Anwar Sinurat
michelllll
2021-04-07
0
Puan Harahap
sy mulai dari kisah ini dulu ya tbor, baru nanti terus ke yang baru, ini ceritany keren
hadir kk
⚘⚘SALAM DAN MAMPIR YA KK KE
PRIA IDOLA DAN
MENIKAHI PRIA URAKAN⚘⚘
yuk saling dukung
2021-03-06
0
Pink Panther
boomlike sampai sini dan rate 5🙌
kutunggu feedbacknya di karyaku, "Who is He?" dah UP🙏
2021-01-30
0