Perasaan

...Kita seperti domino...

...Aku jatuh padamu dan kamu jatuh ke orang lain _Anonim...

Dengan rasa penasaran yang menggebu sesegera mungkin ia membaca nya..

^^^Dear diary^^^

^^^Beginikah rasanya mengagumi seseorang, ah tidak bahkan rasa ini terlalu besar dari perasaan menganggumi mungkinkah aku menyukainya ?^^^

^^^Chandra^^^

^^^Rasaku padamu semakin besar, aku tidak suka melihatmu dekat dengan perempuan lain, meski ia teman temanku dan kau pun mendekatinya dengan alasan yang jelas yaitu belajar, tapi aku begitu tak menyukainya.^^^

^^^Ya Allah..^^^

^^^Apakah rasa ini salah ? Aku tau aku masih kecil dan tak seharusnya memendam rasa seperti ini tapi bagaimana aku bisa menghalau perasaan ini.^^^

^^^Mungkin tak apa kali yah.^^^

Bella membelalakan matanya ia begitu kaget dengan apa yang ia baca, kaget karna ia teman sebangkunya saja baru mengetahui bahwa temannya ini sudah mencintai seseorang, masih dengan rasa keingin tahuannya ia membuka lembaran lainnya lagi.

^^^Dear diary^^^

^^^Chandra ..^^^

^^^Sebenarnya aku ingin sekali memberitahumu bahwa aku menyukaimu. Tapi aku selalu mendengar orang bahwa wanita itu lebih baik menunggu daripada mencari atau mengungkapkan.^^^

^^^Sungguh ironis sekali dalam dunia ini aku menjadi perempuan, dan aku terbelenggu dengan kata kata itu. Menunggu!!.^^^

Ketika melihat salah satu temannya masuk Bella pun langsung gelagapan dan dengan cepatnya menutup buku diary milik Andini dan meletakannya di tempat semula. Tentu saja ia tak mau tertangkap basah atau mungkin lebih buruk akan terjadi perang dunia ke empat.

***

Hari hari berganti kini rasa cinta yang hadir dalam hati Andini semakin besar namun dia tetap berpegang teguh pada pendiriannya mencintai dalam diam, tanpa mau mengungkapkan perasaan yang ia pendam selama dua tahun terakhir di SMP nya ini.

Dan pada saat menginjak kelas tiga yaitu kelas terakhir dalam masa SMP, hari itu ia terburu buru masuk ke kelas lagi ia baru mengingat bahwa ada barang yang tertinggal didalam kelasnya dan tak sengaja ia mendengar perbincangan dua insan yang tak lain adalah Chandra dan Bella.

"Bell tunggu..." lirih Chandra.

"Ada apa " Bella menjawab dengan nada tidak suka.

"Aku menyukaimu Bell, ayolah jadilah temanku untuk melengkapi tahun terakhir kita di sekolah" ungkap Chandra kepada Bella dan ia mendudukan dirinya tepat disamping Bella.

"Tidak Chand, aku tidak menyukaimu, aku tidak mau berteman denganmu, jangan dekat dekat denganku " ucap Bella sambil menggeser tubuhnya ke sisi samping menjauhi Chandra.

"Kenapa Bell ...?

Brugh

Suara buku jatuh, ya siapa lagi kalau bukan bukunya Andini, ia begitu kaget dengan apa yang ia dengar sampai sampai tak menyadari buku yang dirinya pegang terjatuh tepat di bawahnya. Hatinya sakit bagai di tusuk oleh duri rasanya seperti semua duri yang ada pada pohon salak menancap di setiap relung hatinya, sakit rasanya mendengar orang yang kita sukai ternyata menyukai orang lain. Kemudian dengan tangkasnya ia langsung mengambil bukunya dan lari secepat mungkin dengan keadaan air mata yang sudah tak lagi bisa ia bendung. Jatuh mengalir deras di pipi mulusnya.

Mendengar suara buku jatuh dan suara langkah yang sedang berlari kedua murid itu langsung terlonjak kaget dan berdiri, Bella pun beranjak pergi ke arah pintu melihat siapa yang berada diluar.

"Siapa itu ....." lirihnya dengan masih memperhatikan siapa yang sedang berlari dikoridor sekolah.

" Andini...." Bella kaget bukan main setelah mengetahui siapa yang sedang berlari. Dia pun ingin menyusulnya namun ditahannya oleh Chandra.

"Kamu mau kemana ?" tanyanya dengan menahan tangan Bella.

"Lepas " teriaknya dan mencoba menarik tangannya yang sudah dipegang Chandra.

"Dengar kamu tau kenapa aku menolakmu pertama aku menyukai orang lain dan kedua Andini sangat menyukaimu dan aku gak akan menyakiti perasaan temen aku dia itu tulus suka sama kamu Chand, buka mata kamu" ucapnya dengan geram kemudian ia berlari meninggalkan Chandra sendirian dan menyusul Andini.

Namun saat tiba di pintu gerbang Bella tidak melihat Andini berada disana, seketika ia menengok kearah mobil yang sedang melaju kearah barat dia melihat Andini berada didalam mobil itu.

Setelah kejadian itu Andini terlihat diam, dan menghindari Bella bahkan Andini pun berpindah tempat duduknya yang semula disamping Bella kini ia berada disamping Nelly.

Dalam pikirannya Andini mengira bahwa Bella sudah menerima Chandra meski ia mendengar bahwa Bella menolaknya namun dia tak tau apa yang terjadi setelahnya ia pergi.

Jauh dalam benak Bella, ia ingin segera meluruskan kesalahpahaman ini, ia tak mau kehilangan sahabatnya sedari kelas satu bahkan sedari pertama masuk sekolah. Namun Andini selalu menghindarinya, dia tak ingin bertatap muka dengan Bella.

Namun ada saatnya Andini lengah tidak dapat menghidarinya, saat ia pergi ke rooftop (atap sekolah ) untuk menenangkan pikirannya dan sejenak mengingat memori-memori kenangan yang ia ukir selama berada di sekolah ini tanpa ia sadari Bella mengikutinya.

"Hai Andini " sapanya pada Andini yang sudah jelas tak akan di tanggapi.

"Ternyata kau ada disini, aku duduk ya "pintanya seraya mendudukan tubuhnya tepat disamping Andini.

"And... Andini." Ia melambaikan tangannya tepat di depan wajah Andini untuk mengetahui apakah ia bisa mendengar Bella.

Saat mata Andini melirik jengah, Bella langsung memulai percakapannya dan mengeluarkan apa yang selama ini sudah menjadi unek unek dalam hatinya.

"Dengar And kali ini saja ... " lirihnya.

"Aku tau kamu menyukai Chandra, aku juga tau kamu tak suka jika Chandra berdekatan dengan orang lain " mendengar itu sorot mata Andini menjadi tajam kaget dengan yang Bella katakan.

"Dari mana sebenarnya ia tahu " bisiknya dalam hati.

Melihat sorot mata Andini, ia tahu pikiran yang ada di benaknya Andini.

"Maaf aku lancang membuka dan membaca buku mu " ucapnya penuh kehati-hatian.

Sontak saja ia geram mendengar pengakuan dari Bella, ia hendak berdiri dan pergi dari tempatnya sekarang namun tangannya langsung ditahan oleh Bella.

"Tolong jangan pergi, dengarkan aku dulu. " Andini pun memberikan kesempatan padanya untuk menjelaskan ketidak lancangannya membuka diary miliknya.

"Aku minta maaf, aku tau yang aku lakukan itu salah aku sudah lancang membaca privasi yang telah kamu jaga. Dan asal kamu tau aku tidak berteman dekat atau berhubungan sekalipun dengan Chandra. Aku menyukai Michell aku ingin bersama Michell. "

Andini nampak diam mendengar pengakuan Bella kali ini.

"Lalu apa hubungannya denganku ? Aku sudah merelakannya aku sudah mengerti bahwa tidak selamanya yang aku suka harus aku miliki, Chandra menyukaimu sebaiknya kau juga."

Dalam hatinya berbisik ," Merelakannya, apakah aku bisa merelakannya, biarlah waktu yang menjawab."

"Tidak, aku tidak mau. Persahabatan diatas segala-galanya, buat kamu saja ." ucap Bella.

"Sungguh And aku tidak mau dia bukan tipeku, lihat " tambahnya lagi.

"Sudahlah Bell ..." lirih Andini.

"Tidak And aku tidak mau hubungan pertemanan kita rusak hanya karna dia, aku ingin terus berteman denganmu, please aku mohon jangan marah padaku. "

"Aku tidak marah padamu Bell aku hanya membutuhkan waktu."

"Benarkah, kumohon jangan lama-lama. " Tangan Bella sudah bergelayut manja pada Andini.

"Iya ..." ucap Andini dengan senyum manisnya.

Berawal dari rooftop itulah hubungan mereka berdua kembali menjadi baik lagi bahkan menjadi lebih baik dari awal mereka berteman.

Di bulan-bulan terakhir mereka berada di SMP Bina Bangsa, Andini masih dengan perasaan yang ia pendam pada Chandra dan Chandra dengan sikap tidak pekanya akan perasaan Andini. Meski begitu bagi Andini diamnya Chandra itu bukan suatu masalah besar, ia masih bisa melihat Chandra berada disekelilingnya dan mengisi hari harinya saja sudah menjadi sumber kebahagiaan bagi Andini. Dan ia berharap suatu saat nanti ia bisa menghancurkan tembok es yang menutupi hati Chandra. Agar hatinya terbuka dan menerima bahwa dirinyalah orang yang sangat tulus mencintainya.

Bukan lagi dengan benaknya Chandra, ia tak mau ambil pusing dengan perasaannya atau bahkan perasaan orang lain kepadanya, ia biarkan saja hatinya kosong, baginya setelah di tolak oleh Bella tidak ada lagi yang bisa mengisi hatinya.

Hari ini adalah hari perpisahan SMP Bina Bangsa semuanya tampil cantik dan tampan dengan balutan seragam perpisahan mereka.

Disalah satu ruangan ada dua orang yang sedang mengungkapkan perasaannya, dia adalah Bella dan Michell.

"Aku menyukai mu Michell " ucap Bella tanpa keraguan.

"Maaf, maaf Bell, aku menyukai Andini ..." lirihnya kemudian pergi begitu saja.

Bagai disambar petir di siang hari yang cerah, hatinya telah di kelilingi oleh awan hitam, remuk sudah perasaan Bella kala itu, tak bisa dibendung lagi kristal bening sudah menetes beberapakali langsung jatuh bukan lagi pada pipinya yang mulus.

" Andini Andini Andini.. " batinnya menjerit kesal, alasannya ditolak adalah karena Andini.

Tanpa Bella dan Michell tau bahwa ada dua pasang mata yang melihatnya diarah yang berlawanan, siapa lagi kalau bukan Andini dan Chandra yang sedari tadi mencari Bella dan kini mereka tau bahwa Bella dan Michell tak saling mencintai.

bersambung.

Terpopuler

Comments

Anwar Sinurat

Anwar Sinurat

lucu....tapi enak juga keknya iya thor

2021-04-07

0

zien

zien

aku hadir disini 😊😀 semangat terus 💪😊 semoga sukses selalu 😀😘

2021-03-23

0

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir kk, memang sering terjadi seperti ini ya di jaman smp
⚘⚘SALAM DAN MAMPIR YA KK KE
PRIA IDOLA DAN
MENIKAHI PRIA URAKAN⚘⚘
yuk saling dukung

2021-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Masa awal
2 Perasaan
3 Bantuan Perjodohan
4 Permohonan Papah
5 Permohonan Cerai Tiga Kali
6 Chandra Andini
7 Bella
8 Pernikahan
9 Malam Pertama
10 Michell
11 Kekasih Chandra
12 Ketagihan
13 Bangkit
14 Pacaran ?
15 Ayah Mertua
16 Tidur Berdua
17 Kalah Sebelum Berperang
18 Sakitnya......
19 Luka Yang Direndam Gula
20 Mobil
21 Aku ada untukmu
22 Cinta kotor
23 Dingin
24 Lakukan Sesering Mungkin !
25 Bertemu
26 Dua Bulan
27 Reuni Menyakitkan
28 Maafkan Aku Andini
29 Ribut..
30 Lihat Aku Sayang
31 Sesak Nafas
32 Berpulang...
33 Membela Bella ..
34 Berkabung
35 Plaster
36 Gegara Aku
37 Suara Alam
38 Banteng Spanyol
39 Warisan
40 Warisan part 2
41 Penggemar Candi
42 Darah Daging Tulang
43 Pecat
44 Bertepuk Tapi Tak Sampai
45 Masa Lalu Hermawan.
46 ATKMAMKT
47 Jelas-jelas
48 Harta Tahta Laura
49 Ide
50 Pelajaran..
51 Meminta Bantuan
52 Gossip
53 Cerai dan Talak
54 Wajah Laura
55 Pukulan
56 Curhatan Prichill
57 Asal Usul Rendi
58 Musibah Belum Berhenti
59 Andini Kecil
60 Menjenguk
61 Cembukur ! Eh, Emang Aku Siapa ?
62 Perasaan Bersalah Selalu Menyelimuti
63 Jangan Pergi
64 Pengakuan Chandra
65 Bangun Dari Tidur Panjang
66 AADA
67 Bahagia dan Sedih
68 Secarik Kertas...
69 Kenapa ? Kamu Jahat
70 Visual Visual Visual Cast
71 Hair Dryer
72 Pertolongan !
73 Kecewa
74 Humph..
75 Menceritakan Masa Lalu
76 Kumpul
77 Terluka
78 Ego atau Masa Lalu
79 Menyingkap Tabir
80 Aku Kesini
81 Aku Kesini Part 2
82 Pak Budi, Siapa ?
83 Komidi putar
84 Gelembung Sabun
85 Pengkhianat
86 Penyuruh Budi
87 Laura Tertangkap
88 Bab ini nulisnya 3 x
89 Lanjutan
90 Rendi Belum Meninggal
91 Dokter Kejam
92 Andini Sembuh..
93 Mayat Hidup
94 Janji
95 Let Bygones be Bygones
96 Aku Ingin Kita Bercerai..
97 Resmi
98 Diary Chandra
99 Mengingat
100 Mengintip
101 Pernikahan Michell Nina.
102 Takut
103 Ku Rujuk Kembali Dirimu
104 Abrakadabra
105 Pernikahan diatas kereta
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Masa awal
2
Perasaan
3
Bantuan Perjodohan
4
Permohonan Papah
5
Permohonan Cerai Tiga Kali
6
Chandra Andini
7
Bella
8
Pernikahan
9
Malam Pertama
10
Michell
11
Kekasih Chandra
12
Ketagihan
13
Bangkit
14
Pacaran ?
15
Ayah Mertua
16
Tidur Berdua
17
Kalah Sebelum Berperang
18
Sakitnya......
19
Luka Yang Direndam Gula
20
Mobil
21
Aku ada untukmu
22
Cinta kotor
23
Dingin
24
Lakukan Sesering Mungkin !
25
Bertemu
26
Dua Bulan
27
Reuni Menyakitkan
28
Maafkan Aku Andini
29
Ribut..
30
Lihat Aku Sayang
31
Sesak Nafas
32
Berpulang...
33
Membela Bella ..
34
Berkabung
35
Plaster
36
Gegara Aku
37
Suara Alam
38
Banteng Spanyol
39
Warisan
40
Warisan part 2
41
Penggemar Candi
42
Darah Daging Tulang
43
Pecat
44
Bertepuk Tapi Tak Sampai
45
Masa Lalu Hermawan.
46
ATKMAMKT
47
Jelas-jelas
48
Harta Tahta Laura
49
Ide
50
Pelajaran..
51
Meminta Bantuan
52
Gossip
53
Cerai dan Talak
54
Wajah Laura
55
Pukulan
56
Curhatan Prichill
57
Asal Usul Rendi
58
Musibah Belum Berhenti
59
Andini Kecil
60
Menjenguk
61
Cembukur ! Eh, Emang Aku Siapa ?
62
Perasaan Bersalah Selalu Menyelimuti
63
Jangan Pergi
64
Pengakuan Chandra
65
Bangun Dari Tidur Panjang
66
AADA
67
Bahagia dan Sedih
68
Secarik Kertas...
69
Kenapa ? Kamu Jahat
70
Visual Visual Visual Cast
71
Hair Dryer
72
Pertolongan !
73
Kecewa
74
Humph..
75
Menceritakan Masa Lalu
76
Kumpul
77
Terluka
78
Ego atau Masa Lalu
79
Menyingkap Tabir
80
Aku Kesini
81
Aku Kesini Part 2
82
Pak Budi, Siapa ?
83
Komidi putar
84
Gelembung Sabun
85
Pengkhianat
86
Penyuruh Budi
87
Laura Tertangkap
88
Bab ini nulisnya 3 x
89
Lanjutan
90
Rendi Belum Meninggal
91
Dokter Kejam
92
Andini Sembuh..
93
Mayat Hidup
94
Janji
95
Let Bygones be Bygones
96
Aku Ingin Kita Bercerai..
97
Resmi
98
Diary Chandra
99
Mengingat
100
Mengintip
101
Pernikahan Michell Nina.
102
Takut
103
Ku Rujuk Kembali Dirimu
104
Abrakadabra
105
Pernikahan diatas kereta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!