Malam harinya Arga dan Rita masih setia menunggu Putrinya yang berbaring diatas tempat tidur pasien.
"Nak apa kondisi kamu mulai membaik?" Tanya Rita
"Iya bu" Ucap Hilya. Kini ia mulai bisa berbicara dengan jelas dan tidak terbata bata seperti sebelumnya.
Tak lama suara ketukan pintu menghentikan keheningan diruangan tersebut. Lantas Arga pun langsung membuka pintunya.
Terlihat keluarga Pratama mengunjungi rumah sakit lagi untuk membesuk Hilya.
"Selamat malam tuan Arga, izinkan kesini untuk menjenguk Putri anda" Ucap Aji berharap agar Arga mengizinkan keluarganya untuk menjenguk.
"Ya, silahkan tuan" Arga pun langsung mempersilahkan keluarga Pratama masuk.
Saat masuk mereka langsung menghampiri Hilya yang tengah berbaring lemah tapi kondisinya memperlihatkan ia sudah mulai membaik.
"Maaf jeng kami menganggu istirahat PutrImu, kami ke sini sengaja untuk menjenguknya. kami juga membawa beberapa buah" Ucap Dewi sambil menyodorkan buah di di keranjangnya kepada Rita.
"Terima kasih jeng, tapi tidak usah repot repot untuk membawa buah ini" Rita merasa tidak enak kepada keluarga Pratama yang dari kemarin selalu menjenguk putrinya.
"Tidak apa apa jeng" Ucap Dewi, lalu melihat kondisi Hilya yang mulai membaik.
Hilya yang bingung siapa sebenarnya mereka, ia tidak pernah melihat wajah ketiga orang tersebut. Ia pun menatap sang Papah mencoba agar memberinya penjelasan.
Sang Papah yang peka dengan keadaan Putrinya yang tengah bingung dengan keberadaan orang asing itu lantas memberikan penjelasan
"Hilya, mereka ini keluarga dari yang menabrak kamu" Ujar Arga dengan hati hati, takut Putrinya syok atas penjelasannya.
Hilya yang mendengarkan itu pun membelalakan matanya, ia sangat terkejut mereka ada disini, ia pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Untuk apa mereka kemari? " Ucap Hilya berkata dengan ketus.
"Mereka ingin menjenguk kamu nak" Sambung Rita
"Aku tidak perlu dijenguk" Ucap Hilya yang masih berkata ketus.
"Nak kamu tidak boleh berbicara seperti itu, kejadian itu murni kecelakaan. Dan mereka semua sudah bertanggung jawab" Ucap Rita memberi pengertian pada Putrinya
Ia tahu Putrinya merasa kesal pada mereka atas kecelakaan tempo hari yang membuat ia harus berada di rumah sakit
Lalu Hilya pun memilih diam dan melihat lurus pandangannya. Ia tidak mau melihat orang yang hampir membunuh dirinya.
Melihat Hilya yang diam saja, Dewi pun mendekati Hilya dan duduk di samping kasur pasien. lalu ia pun memegang tangan Hilya sambil berkata
"Nak, kami mohon maaf atas tindakan Putra kami yang membuat kamu seperti ini. Kami akan bertanggung jawab sepenuhnya sampai kamu benar benar pulih. "
"... izinkan kami berada disini untuk merawat dan melihat kondisi kamu secara langsung" Ucap Dewi yang mulai mengeluarkan air mata permohonan.
Mendengar suara isakan, Hilya pun menoleh ke arah Dewi yang sedang menangis. Ia pun merasa sedikit bersalah, karena bukan orang tua pelaku yang salah tapi dia justru membuat mereka menangis
Lalu Hilya pun mengangguk pelan sebagai jawaban bahwa ia menginginkan mereka untuk menjenguknya.
Melihat Hilya mengangguk Dewi pun tersenyum dan mempererat pegangannya.
"Terima kasih nak, kami janji kami akan bertanggung jawab dan memberikan kamu pengobatan yang terbaik" Ujar Dewi menatap penuh kebahagiaan.
"Bagaimana kondisi kamu sekarang? " Tanya Dewi pada Hilya
"Mulai membaik tante" Jawab Hilya sambil tersenyum tipis.
Matanya pun tertuju pada laki laki tampan yang usianya masih muda, seperti 25 tahun .
Apa dia anak mereka yang dimaksud? jika itu benar berarti dia yang telah menabrak ku. batin Hilya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Azhure
wah ini indikasi hilang ingatan keknya, prasaan td manggil mamah, kok tb² jd manggil ibu 🤭🤭🤭
2023-09-30
0
Aisa Nirwana
tiap bab sll ku tekan like
2021-11-20
0
siti fauziah
lebih di koreksi lagi ya Thor😊💪💪
2021-10-06
0