Keesokan harinya Hilya sudah dipindahkan ke ruang inap, tapi ia masih belum sadarkan diri. Sudah hampir seharian dia masih asik dengan dunia lainnya.
Disana sudah ada Rita, Arga, Aji, Dewi dan juga Gian. Mereka senantiasa menunggu Hilya hingga sadar.
Pukul 10 Hilya menunjukkan kondisi nya mulai membaik, ia menggerakkan jarinya perlahan.
Melihat itu semua yang berada di ruangan tersebut sontak langsung mendekati Hilya yang berbaring di kasur pasien.
"Hilya kamu sudah sadar nak? " Ujar Rita lembut sambil mengelus bahu Putri semata wayangnya.
Hilya pun membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan kontras cahaya dalam ruangan tersebut. pandangannya masih kabur tapi perlahan mulai melihat dengan jelas.
"M.. mah" Lirih Hilya dengan lemah memanggil Ibunya.
"Iya sayang ini Mamah, sebentar ya Mamah panggil dokter dulu" Ucap Rita sambil menekan tombol nurse call
Tak lama perawat dan dokter datang lalu memeriksa kondisi Hilya yang sudah sadar.
"Bagaimana dok kondisi anak saya? "
"Kondisi anak anda mulai membaik, tapi harus banyak istirahat. Dua jam sekali perawat akan memeriksa kondisi pasien. Kalau begitu saya permisi" Dokter dan perawat itu pun keluar.
"Syukurlah nak kamu sudah sadar, kami sangat khawatir " Ucap Arga melihat Putri semata wayangnya akhirnya sudah sadar.
"Apa kepala mu masih sakit? " Tanya Rita yang melihat perban dikepala anaknya yang masih menempel lekat.
Hilya pun menganggukan kepalanya , ia terasa lemah dan tak berdaya. Ia pun mulai mengingat ngingat kejadian terakhir.
Tak berapa lama ia pun mengingat kejadian dimana ia ditabrak mobil dari arah belakang hinggal membuat dirinya terpental jauh. Sontak ia pun melihat ke arah ibunya
"M-mah, a-pa hil-ya be-nar be-nar ma-sih hi-dup? " Tanya Hilya yang terbata bata berusaha bertanya tentang kondisinya.
"Kamu jangan bicara begitu, kamu masih hidup nak kamu masih disini bersama kita" Ujar Rita yang sedikit terkejut mendengar perkataan Putrinya.
"Iya nak kamu jangan memikirkan banyak hal, kamu harus istirahat agar kamu bisa pulih" Sambung Arga menatap Putrinya yang tak kalah terkejut.
Hilya pun menganggukan kepalanya. Ia masih belum bisa banyak bergerak dan berbicara. Lalu matanya pun melihat sekeliling ruangan dan terhenti saat melihat 3 orang asing disana yang tengah menatapnya.
Siapa mereka? . Batin Hilya
Saat Gian tengah melihat kondisi Hilya tak sengaja Hilya pun melihatnya dan membuat mereka saling pandang. Segera ia pun langsung menundukkan kepalanya.
Apa yang harus aku lakukan saat ini? aku benar-benar bingung, tidak mungkin aku menjelaskan siapa diriku disaat kondisinya masih sangat lemah. Batin Gian
Lalu suara ketukan pintu pun langsung menghentikan keheningan disana.
Gian pun langsung membuka pintu nya dan terlihat seorang perawat membawa makanan untuk Hilya.
"Maaf saya ingin mengantarkan makanan untuk pasien" Ucap perawat tersebut
"Ya silahkan" Jawab Gian yang langsung menggeser tubuhnya untuk memberi jalan untuk perawat tersebut masuk.
Perawat itu pun meletakan makanannya dan kembali keluar ruangan.
"Nak kamu makan dulu ya, biar Mamah suapin" ucap Rita dan langsung membawa makanan tersebut lalu menyuapi Putrinya secara perlahan lahan.
Hari pun sudah menujukkan jam 12 siang keluarga Pratama pun izin untuk pulang terlebih dahulu.
Arga pun hanya mengiyakan dan mereka pun langsung pergi.
Hilya pun masih berbaring di ranjang pasien untuk mengistirahat tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Elsa Naila
next thor
2021-11-09
0
Widodo Putra
tak lanjut
2021-07-03
0
Ellie Sollihat
semangat terus thor
2021-06-29
0