Pelatihan Cahaya Langit

Di dalam ruang suci Istana Langit, Aurora berdiri di tengah lingkaran yang terukir dengan simbol-simbol kuno. Cahaya keemasan berpendar lembut, menyelimuti tubuhnya, tetapi belum cukup kuat untuk membentuk sayap seperti milik Raviel.

Raviel berdiri di hadapannya, matanya tajam namun penuh kesabaran.

"Aurora, kekuatan ini bukan hanya soal memiliki darah siluman garuda. Ini soal keyakinan."

Aurora mengangguk, tetapi ia tahu ini tidak mudah. Darahnya adalah campuran manusia dan cahaya langit. Ia sudah memiliki kekuatan luar biasa, tetapi mengeluarkan sayap emas berarti menyatu sepenuhnya dengan langit.

"Bagaimana aku bisa melakukannya?" tanyanya sambil mengepalkan tangannya.

Raviel melangkah mendekat, lalu menyentuh punggungnya dengan lembut. Aurora merasakan hawa hangat menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Tutup matamu," bisik Raviel. "Rasakan aliran cahaya di dalam tubuhmu. Jangan memaksanya keluar, biarkan ia menemukan jalannya sendiri."

Aurora menghela napas dalam. Ia mulai merasakan energi itu.

Denyut cahaya. Hembusan angin. Desiran kekuatan leluhur.

Namun, saat ia hampir menyentuh esensi kekuatan itu, kenangan pertarungan dengan Sang Pangeran Bayangan melintas di pikirannya.

Bayangan itu kembali menghantuinya.

Sekejap, Aurora membuka mata dan kehilangan fokus. Cahaya di sekelilingnya pudar.

Raviel menghela napas. "Kau masih ragu."

Aurora menggigit bibirnya. "Aku takut, Raviel. Aku takut kalau aku tidak cukup kuat untuk ini."

"Kau sudah cukup kuat, Aurora." Raviel meraih tangannya, menggenggamnya erat. "Tapi kau harus percaya pada dirimu sendiri."

Ia lalu mengepakkan sayap emasnya dan dalam sekejap, tubuhnya bersinar lebih terang. "Perhatikan aku."

Aurora mengangkat kepalanya, menatap betapa sempurnanya sayap itu terbentuk.

Raviel melanjutkan, "Aku akan membantumu, tapi kau harus menemukan cahaya itu sendiri."

Lalu, ia meletakkan kedua tangannya di atas bahu Aurora. "Kau sudah merasakannya, bukan?"

Aurora menutup matanya lagi. Kali ini, ia tidak melawan perasaan itu. Ia membiarkan cahaya itu mengalir.

Perlahan, ia merasakan sesuatu yang berbeda.

Keheningan. Ketenangan. Cahaya yang mengalir dalam nadinya.

Dan kemudian—cahaya emas meledak dari tubuhnya.

Raviel mundur sedikit, matanya melebar saat melihat sepasang sayap mulai muncul dari punggung Aurora.

Sayap emas itu terbentuk, awalnya samar, lalu semakin nyata.

Aurora membuka matanya, yang kini bersinar seperti bulan perak di langit malam.

Ia berhasil.

Raviel tersenyum bangga. "Itu dia!"

Aurora menggerakkan sayapnya perlahan. "Aku bisa merasakannya,"

Tapi sebelum ia bisa merayakan kemenangannya, tiba-tiba sebuah suara menggema di dalam pikirannya.

"Aurora, aku akan datang."

Aurora terkejut. Ia mengenali suara itu.

Sang Pangeran Bayangan.

"Raviel!" Ia menoleh dengan cemas. "Dia akan datang lebih cepat dari yang kita kira."

Raviel menatapnya serius. "Kalau begitu, kita tidak punya waktu lagi."

Pelatihan mereka baru saja dimulai. Tetapi peperangan baru akan segera tiba.

Aurora mengatur napasnya, sayap emasnya mengepak untuk pertama kalinya. Rasanya ringan, seolah tubuhnya tidak lagi terikat oleh gravitasi. Angin berputar di sekelilingnya, membawa hawa suci dari langit.

Namun, pikirannya masih dipenuhi suara itu. Sang Pangeran Bayangan.

"Raviel, aku bisa merasakan kehadirannya." Suaranya tegang. "Dia semakin dekat,"

Raviel mengangguk, "Kita harus mempercepat pelatihan ini."

Ia melayang ke udara, sayap emasnya bersinar di bawah sinar matahari. "Ikuti aku,"

Aurora mengepakkan sayapnya dan melompat, tubuhnya melayang di udara.

"Terbang bukan sekadar menggerakkan sayap," Raviel menjelaskan sambil melesat ke depan. "Ini tentang menyatu dengan angin, merasakan alirannya, dan membiarkan kekuatanmu mengangkatmu."

Aurora mencoba mengikuti, tetapi tubuhnya masih sedikit goyah.

"Fokus," bisik Raviel. "Jangan melawan angin. Dengarkan dia."

Aurora memejamkan mata, merasakan arus udara di sekelilingnya. Perlahan, ia mulai menyesuaikan diri, dan kini ia terbang lebih stabil, lebih cepat.

"Bagus," Raviel tersenyum. "Sekarang, kita ke tahap berikutnya."

Mereka mendarat di atas puncak salah satu pilar batu raksasa di Kerajaan Langit. Di depan mereka, buku emas para leluhur terbuka, memancarkan cahaya hangat.

Raviel mengulurkan tangan, dan dari dalam buku itu, tulisan kuno mulai melayang di udara, berubah menjadi simbol bercahaya yang mengitari mereka.

"Ini adalah teknik pertahanan para Garuda Emas."

Ia menjentikkan jarinya, dan tiba-tiba sejumlah bulu emas muncul di sekelilingnya, membentuk perisai mengambang.

"Perisai Bulu Cahaya. Ini yang akan melindungimu dari serangan kegelapan."

Aurora mengangkat tangannya, mencoba merasakan energi yang mengalir dari dalam dirinya. Cahaya mulai terkumpul di ujung jari-jarinya, berubah menjadi bulu emas yang berputar di sekelilingnya.

Namun, tiba-tiba ... sesuatu mengganggu konsentrasinya.

Bayangan muncul di langit.

Aura gelap menjalar di cakrawala, perlahan menelan cahaya matahari. Aurora dan Raviel menoleh ke arah itu.

"Tidak! Ini terlalu cepat," desis Raviel.

Aurora menggertakkan giginya. Ia bisa merasakan energi familiar di dalam bayangan itu.

Sang Pangeran Bayangan telah datang.

Dari dalam pusaran kegelapan, sesosok siluet muncul. Matanya bersinar merah. Sayapnya—hitam pekat dengan ujung berkilauan seperti obsidian.

Dan dengan suara yang menggema di seluruh langit, ia berbicara. "Waktumu sudah habis, Raviel. Aurora."

"Bersiaplah ... karena pertempuran sejati dimulai sekarang."

Episodes
1 perjalanan Aurora di dunia Siluman
2 pemilik bulu yg sesungguhnya
3 kekuatan aneh
4 Sang permaisuri
5 Pewaris kerajaan
6 sang putri pewaris
7 kemenangan awal
8 pernikahan yang dramatis
9 mengalahkan Raja burung gagak
10 tak akan bisa kembali ke alam manusia
11 Masa lalu?
12 Pelatihan Cahaya Langit
13 Pertempuran di Langit
14 Kemenangan melawan pangeran kegelapan
15 kebahagiaan yang sementara
16 Antara langit dan tanah?
17 Takdir sang Garuda emas
18 Gerbang di puncak langit dan bumi
19 pertempuran di gerbang langit
20 Takdir yang belum usai
21 Perjalanan ke Perpustakaan Bintang
22 Perpustakaan Bintang
23 Pencarian Kunci Pertama: Matahari yang Terlupakan
24 Seorang penjaga kuno telah bangkit.
25 Pertarungan Melawan Diri Sendiri
26 melawan Zareth
27 dewa malakar
28 pertulangan baru
29 Bayangan di Hutan Terlarang
30 Pertempuran Melawan Raja Kegelapan
31 Latihan Menuju Kekuatan Sejati
32 Vasshira sang ular
33 Perjalanan ke Benteng Terakhir
34 Harapan yang Menipis
35 Puncak Pertempuran di Tanah Kegelapan
36 Raja Kegelapan Hutan Noctis
37 Pertarungan Melawan Bayangan Sendiri
38 Pilar Terakhir di Gunung Abyssos
39 Pertempuran Terakhir Melawan Noctyros
40 kembali damai?
41 damai yg sementara
42 bertarung dengan suadara sendiri
43 berjuang tanpa henti
44 mengorbankan sang jantung
45 Ternyata mimpi
46 bangun dari koma
47 Kembali seperti dulu
48 Bos aneh yg sombong
Episodes

Updated 48 Episodes

1
perjalanan Aurora di dunia Siluman
2
pemilik bulu yg sesungguhnya
3
kekuatan aneh
4
Sang permaisuri
5
Pewaris kerajaan
6
sang putri pewaris
7
kemenangan awal
8
pernikahan yang dramatis
9
mengalahkan Raja burung gagak
10
tak akan bisa kembali ke alam manusia
11
Masa lalu?
12
Pelatihan Cahaya Langit
13
Pertempuran di Langit
14
Kemenangan melawan pangeran kegelapan
15
kebahagiaan yang sementara
16
Antara langit dan tanah?
17
Takdir sang Garuda emas
18
Gerbang di puncak langit dan bumi
19
pertempuran di gerbang langit
20
Takdir yang belum usai
21
Perjalanan ke Perpustakaan Bintang
22
Perpustakaan Bintang
23
Pencarian Kunci Pertama: Matahari yang Terlupakan
24
Seorang penjaga kuno telah bangkit.
25
Pertarungan Melawan Diri Sendiri
26
melawan Zareth
27
dewa malakar
28
pertulangan baru
29
Bayangan di Hutan Terlarang
30
Pertempuran Melawan Raja Kegelapan
31
Latihan Menuju Kekuatan Sejati
32
Vasshira sang ular
33
Perjalanan ke Benteng Terakhir
34
Harapan yang Menipis
35
Puncak Pertempuran di Tanah Kegelapan
36
Raja Kegelapan Hutan Noctis
37
Pertarungan Melawan Bayangan Sendiri
38
Pilar Terakhir di Gunung Abyssos
39
Pertempuran Terakhir Melawan Noctyros
40
kembali damai?
41
damai yg sementara
42
bertarung dengan suadara sendiri
43
berjuang tanpa henti
44
mengorbankan sang jantung
45
Ternyata mimpi
46
bangun dari koma
47
Kembali seperti dulu
48
Bos aneh yg sombong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!