JOKI ISTRI

JOKI ISTRI

1.Rumah untukmu.

Wajah yang sempurna ditambah dengan bentuk tubuh yang proporsional merupakan dambaan dari daftar keinginan semua kaum wanita dan kenyataan yang ada, godaan paling berat bagi para kaum pria dimuka bumi ini selain harta dan tahta adalah WANITA.

"Selamat datang di Toko perhiasan kami, ada yang bisa kami bantu?" sapa seorang Pramuniaga disebuah Galery perhiasan terbesar di salah satu Mall ternama dikota itu.

"Keluarkan semua perhiasan seri terbaru yang limited edition," ucap seorang wanita dengan senyum sumringahnya saat melihat gemerlapnya kilauan emas dan permata di Etalase perhiasan dalam Toko tersebut.

"Baik Nona, ini seri keluaran terbaru, silahkan dipilih Nona."

Dengan melihat sekilas saja dari penampilan sang pembeli, pelayan Toko perhiasan itu seolah tahu benar dengan isi saldo dikartu ATM sang pembeli dan sontak saja ia langsung mengeluarkan beberapa koleksi perhiasan yang harganya cukup fantastis dari sebagian koleksi Toko mereka.

"Wow, aku mau em.. this one, this one and this one."

Benar saja, wanita cantik berparas sempurna diantara yang lainnya itu langsung menunjuk hampir semua perhiasan yang dikeluarkan oleh pelayan Toko itu.

"Je?"

Seorang pria tampan yang berpakaian serba hitam disampingnya, mencoba menahan keinginan wanita itu dengan suara lembutnya.

"Eh, semuanya aja deh Mbak!" ucap wanita itu dengan santainya tanpa menghiraukan pria yang sudah melotot disampingnya itu.

"JENNIFER LIN, kendalikan dirimu!" Pria itu langsung mengubah intonasi suaranya, saat suara lembutnya seolah diabaikan begitu saja.

"Jangan memanggilku dengan nama asliku dong! Namaku cukup Jeje saja dan kalau kamu mau pakai perhiasan ini juga, kamu tinggal ambil aja, pilih saja gaya sesukamu, ngono wae kok ribet!"

Wanita keturunan darah blasteran itu malah berpikiran lain, dia terus saja mencoba perhiasan itu satu persatu secara bergantian.

"Aku pria, aku tidak butuh itu semua." Tolak pria itu sambil memalingkan wajahnya, karena pelayan Toko perhiasan itu terus saja melirik kearahnya dengan senyuman yang seolah penuh arti.

"Maaf Nona, ini jadi dibeli atau tidak?" Karena melihat raut wajah dan ekspresi pria tampan itu seolah tidak setuju, pelayan itu seolah ragu dan menanyakannya kembali.

"Jadi dong Mbak, hei.. Ryu cepat urus semuanya," ucap Jeje yang seolah memberikan titah yang tidak terbantahkan.

"Tapi Je, ini--?" ucapannya langsung terputus saat satu jari Jeje menempel lekat dibibirnya.

"Ssst, beli semuanya atau kamu saja yang aku beli!" ujar wanita itu tanpa banyak berpikir.

Tanpa kamu beli sekalipun, aku bahkan akan menyerahkan jiwa dan ragaku untukmu.

"Ya sudah, bungkus semuanya Mbak, pembayarannya bisa lewat m Banking saja kan?" Ryu hanya bisa protes didalam hati dan memilih mengeluarkan sebuah kartu pembayaran untuk menyelesaikan transaksi pembelian siang itu.

"Tentu Mas, terima kasih banyak, semoga kalian puas dengan barang kami dan selalu murah rejeki," Ujar pelayan Toko itu dengan senyum kegembiraan, karena sudah bisa dipastikan dia akan medapatkan bonus penjualan yang fantastis hari ini berkat Jeje.

"Sama-sama Mbak," Ucap Ryu dengan helaan nafas panjang dan hanya mampu menggelengkan kepalanya, saat satu kotak yang ukurannya tak seberapa namun yang ia bawa itu bahkan bisa untuk membeli tanah beberapa hektar di daerah pedesaan sana.

"Hehe, thank you Kentucky."

Jeje langsung mendongakkan kepalanya dihadapan Ryu yang tinggi badannya melebihi rata-rata pria Asia dengan senyum yang selalu membuat jantung pria itu berdebar tak karuan.

Pletak

"APA? Kentucky kamu bilang? Hei.. kamu pikir aku ayam, hah!"

Ryu langsung menyentil kening Jeje dengan wajah yang seolah terlihat kesal, walau jauh didalam hatinya dia sangat bahagia, bahkan begitu mengagumi semua tentang Jeje.

"Aw, sakit tau nggak! Mana ada asisten yang berani menyentuh aset berharga milik bosnya!" jerit Jeje yang langsung berkacak pinggang seolah tidak terima.

"Aku lah! Lalu kamu mau apa? Mau pecat aku? Silahkan, dengan senang hati Nona!" jawab Ryu yang seolah tahu bahwa Jeje tidak akan pernah mampu melalui kesehariannya tanpa dirinya.

"Ck, gitu aja ngambek! Ayam goreng crispy kan memang juwara, seperti kamu yang selalu nomor satu bagi aku, hehe!" Ucap Jeje sambil merengkuh lengan Ryu dan langsung bergelendotan manja dilengan kekar itu tanpa ragu ataupun segan sedikitpun.

"Cepat masuk mobil, aku ingin bicara serius sama kamu!"

Walau masih merasa gemas dengan wanita yang sering bertingkah absurd dengannya itu, namun ia langsung mengubah topik, karena ada hal yang menurutnya lebih penting bagi Jeje untuk kedepannya.

"Kamu pikir kita sedang tes wawancara apa?" Namun Jeje yang terkadang kurang peka itu selalu saja membantah tentang apapun sesuka hatinya.

"Je, sampai kapan kamu akan melakukan profesi gilamu ini? Apa kamu tidak ingin hidup bahagia seperti wanita pada umumnya?" tanya Ryu kembali.

Saat mereka berdua sudah masuk kedalam mobil, Ryu langsung mengutarakan tentang apa yang mengusik hatinya akhir-akhir ini.

"Ryu, apa kamu buta? Aku sedang menikmati kebahagiaanku lah ini," jawab Jeje sambil memainkan ponselnya.

"Kebahagiaan apa yang kamu maksud?" Ujar Ryu dengan tatapan sendunya.

"Lihatlah, aku punya mobil sport keluaran terbaru, baju brand ternama yang melekat ditubuh indahku ini, lalu tas yang ada dilenganku ini bahkan seharga tanah satu hektar di kampungmu, dan baru saja kamu lihat sendiri tadi, aku beli cincin, gelang, kalung, anting, bahkan kakiku ini juga ikut kebagian emasnya."

Jeje memamerkan harta yang dia hasilkan selama ini, tanpa harus membanting tulang sampai harus mengeluarkan keringat yang bercucuran.

"Apa kamu yakin, semua hartamu itu menjamin tentang kebahagiaanmu?"

Ryu adalah pria yang selalu menjadi garda terdepan bagi Jeje dalam segala hal, tentang pekerjaan maupun tentang masalah apapun yang terjadi dalam kehidupan Jeje.

"Jangan munafik jadi orang, siapa sih yang nggak butuh harta jaman sekarang, bahkan banyak orang yang rela mengorbankan segalanya demi harta."

Wajah Jeje seketika langsung berubah menjadi muram dan masam, dia tidak punya pilihan lain untuk saat ini dan menurutnya Ryu tahu semuanya, tapi masih menanyakannya.

"Jen, berapa sih rentang umur kita didunia ini? lima puluh, seratus atau kamu mau hidup seratus lima puluh tahun lagi? Bisa apa kamu diumur setua itu, hah?"

"Ryu, sudahlah jangan bahas tema seperti itu, bukankah semua orang berharap panjang umur, emang kamu mau mati cepat!" Jeje bahkan langsung menutup kedua telinganya, seolah tidak ingin mendengar ceramah dadakan dari Ryu saat ini.

"Mati diumur tua itu memang suatu anugerah tapi itu juga termasuk musibah, kita bisa apa coba? Makan pun udah nggak enak, karena gigi kita sudah ompong semua, jalan pun mungkin sudah nggak bisa, kulit keriput, rambut memutih, pendengaran kurang, bahkan terkadang sudah sakit-sakitan, apa nikmatnya coba?"

Ryu memang sosok pria multitalenta, dalam urusan pekerjaan dia bisa membuka jalan datangnya uang, dalam urusan lain dia bisa berubah menjadi sosok apapun, tergantung dengan situasi dan kondisi.

"Ngomong to the point aja lah Ryu, sebenarnya apa yang ingin kamu katakan, jangan bikin telingaku jadi panas!" Jeje memilih menyandarkan kepalanya dibahu kursi, saat ceramah Ryu seolah tidak bisa ia hentikan.

"Berhentilah menjadi Joki Istri, jangan bebankan dirimu dengan kenikmatan dunia yang tak seberapa ini." Akhirnya kata itu berhasil terlepas dari mulut Ryu.

Profesi Jeje saat ini adalah Joki Istri atau pengganti istri bayaran, sedangkan Ryu adalah asisten pribadinya, pada awalnya Ryu menolak menjadi asisten Jeje, karena tidak setuju dengan profesi ini, namun karena sudah beberapa kali Jeje pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan karena salah memilih klien sendiri, akhirnya Ryu yang turun tangan hingga sampai detik ini dalam mengurusi semua hal yang menyangkut tentang pekerjaan Jeje.

"Aku bukannya pendosa yang menyiksa dan memeras klienku hanya untuk uang, mereka sendiri yang menginginkannya, aku justru membantu mereka," jawab Jeje yang menggambarkannya secara realistis walau sebenarnya banyak kata terpendam dihatinya.

"Tapi Je?"

"Sudahlah Ryu, kamu tidak perlu menggurui aku tentang arti dari kebahagiaan dalam kehidupan, karena aku sudah mati rasa tentang semua itu!" pungkas Jeje yang sebenarnya hanya malas ribut dengan Ryu, karena selama ini Jeje selalu menggangap Ryu adalah sosok kakak, sosok teman bahkan sosok ayah yang memang begitu tertanam pada diri Ryu.

"Je, bukan sebentar aku mengenalmu, aku tahu pasti siapa dan seperti apa kamu!"

"Memangnya aku seperti apa menurutmu?" Jeje melirik tajam kearah pandangan kedua mata Ryu yang selalu terlihat redup saat menatap dirinya.

"Jauh didalam lubuk hatimu, kamu juga ingin hidup bahagia seperti wanita-wanita yang lainnya bukan? kamu hanya belum menemukan jalannya saja, jadi--"

"Diamlah! Jangan sok tahu kamu! Karena kamu tidak pernah tahu bagaimana sakitnya jadi aku, yang tidak pernah diinginkan untuk terlahir didunia ini dan selalu menjadi bahan hinaan hanya karena aku miskin, paham kamu!"

Kali ini kedua mata Jeje terlihat begitu berapi-api, seolah apa yang mengganjal dihatinya dan rasa sakit yang ia pendam selama ini sontak keluar dengan sendirinya.

Andai kamu tahu Je, walau aku tidak bisa menghentikan hujan, tapi aku ingin selalu menjadi rumah yang bisa melindungimu dari derasnya hujan dan angin yang menerpa.

"Maaf."

Hanya kata maaf yang kini bisa keluar dari mulut Ryu saat ini, dia pun serba salah, tak tahu harus berbuat apalagi, sesungguhnya ia hanya ingin semua yang terbaik bagi sosok Jennifer Lin.

..."Hidup ini tempatnya belajar, kita nggak bisa sempurna untuk bisa menguasai seisi dunia, bisa menerima dan berdamai saja udah keren banget"...

Terpopuler

Comments

Ernawati Erna

Ernawati Erna

Setelah sekian lama akhirnya dtg juga karya barunya Thor, baru liat notif langsung cus baca,, semangat buat up Thor

2025-03-01

2

Anik Trisubekti

Anik Trisubekti

Halooo kak Iska akhirnya berkarya lagi, jujur bolak-balik ngecek notif kok lama gak ada karya baru kak Iska, kemana aja kak? rindu banget sama karya-karya gokilnya 😍

2025-03-04

0

Yofa Meisya

Yofa Meisya

ah.... akhirnya kak iska datang dengan karya barunya 🥰🥰🥰 langsung gass dong, selamat datang kak.....

2025-03-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!