R F W #06 - Dunia Game Atau Nyata
Tiba tiba terdengar suara keras dari arah dapur membuat Louis tersentak.
Nafasnya tercekat dan tubuhnya gemetar, Louis menoleh ke pintu, lalu ke layar PC yang kini hanya menampilkan latar belakang hitam pekat.
Louis Javier Anders
Ini game yang burik atau PC aku rusak
Andika Rendra Surya
Kamu lupa ya? Tadi kan cabut kabelnya, kocak
Mirai Tsuki
Louis, sejak kapan kamu jadi pelupa kayak gini?
Louis Javier Anders
Sejak dunia terbentuk
Andika Rendra Surya
Oi, serius napa
Andika Rendra Surya
Kamu baca peraturan pas awal main gak?
Andika Rendra Surya
Atau jangan bilang kamu skip tutorial?
Mirai Tsuki
Aku yakin pasti di-skip sih
Louis Javier Anders
//Menggaruk kepala//
Aku skip
Andika Rendra Surya
Mantap
Andika Rendra Surya
Luar biasa
Louis Javier Anders
Lah, emang apa kerennya baca tutorial?
Andika Rendra Surya
Si paling sok jago
Mirai Tsuki
Makanya baca peraturan, Baby~
//Kesal//
Louis Javier Anders
Peraturannya apa emang?
Andika Rendra Surya
1. Gak boleh berhenti di tengah permainan
2. Dilarang melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan kerusakan pada permainan, termasuk (Cheat, bot, dan juga Modifikasi)
Louis Javier Anders
Siapa yang mau modif, game Lucknut kayak gini?
Andika Rendra Surya
Dah buruan hidupin PC-nya, sebelum kita terjebak dalam ruangan ini
Louis Javier Anders
Maksud?
Andika Rendra Surya
Kamu perhatiin waktu gak?
Mirai Tsuki
Hmm? Emang kenapa? Udah sejam lewat kah?
Andika Rendra Surya
Bukan tapi
Andika Rendra Surya
Waktunya berhenti pas kita mulai gamenya
Andika Rendra Surya
Dengan kata lain kita terjebak dalam ruangan ini sebelum permainan selesai
Louis Javier Anders
Keren bet, game yang kamu kasih
Louis Javier Anders
Andi-kun
Andika Rendra Surya
Game ini kayaknya kehubung di dunia nyata
Louis Javier Anders
Gak, ini cuma game, cuma kebetulan.
Andika Rendra Surya
Tapi, fakta nunjukin kayak gitu, Louis
Mirai Tsuki
Btw, kalau bener info grup sekolah—
Andika Rendra Surya
Apa? Kenapa?
Mirai Tsuki
Ada yang ganjil gak sih?
Mirai Tsuki
Game-nya lah, kocak
Louis Javier Anders
Aneh apa?
Mirai Tsuki
Kenapa di ponsel—
Mirai Tsuki
Kya....
//Melemparkan ponsel//
Louis Javier Anders
Kenapa? Janga bilang kamu cuma sok imut?
Mirai Tsuki
Mana ada bangsat
Andika Rendra Surya
Terus?
Mirai Tsuki
Coba cek ponsel kalian
Louis Javier Anders
Bilang aja napa? Jangan bikin gantung gitu lah
Mirai Tsuki
Jadi aku nerima pesan singkat dan di sana ada foto kita bertiga
Andika Rendra Surya
Pas barengan?
Louis Javier Anders
Cie, jadi terhura aku
Mirai Tsuki
Bukan itu masalahnya, kecoak
Mirai Tsuki
Tapi—
//Menarik nafas//
Mirai Tsuki
Di foto itu kita bertiga pas main game ini, dan—
Mirai Tsuki
Anglenya di ambil dari arah belakang kita
Mirai Tsuki
Ini gak seru lagi
Andika Rendra Surya
Tapi kamu masih mau mainin kan?
Andika Rendra Surya
Demi 50 miliar
Louis Javier Anders
Oke lah, aku pasang PC-nya
Andika Rendra Surya
Nah gitu dong, anak pinter
Ketika berpikir beberapa kali, akhirnya Louis memutuskan menyalakan PC-nya
Separuh karena di paksa oleh teman temannya, tapi sebagian karena ia penasaran dengan game tersebut
Saat PC menyala terdengar, lagu ceria yang tadi mengiringi permainan berubah.
Melodi kekanak kanakan itu melambat, nadanya semakin rendah, terdistorsi seperti kaset rusak.
Andika Rendra Surya
Nani desu ka?
Louis Javier Anders
Berhenti bikin bingung, biasa aja kali.
Louis Javier Anders
Ada bocah dakjal ketawa gak di kalian?
Mirai Tsuki
Bocah? Di aku mah, suara kelelawar sama burung hantu
Mirai Tsuki
Gila, serem banget anjrit
Mirai Tsuki
Dan dari lubang kunci, aku ngeliat mata merah perhatiin aku
Mirai Tsuki
Coba bayangin jadi aku sekali aja
Mirai Tsuki
Anjir, aku bahkan gak kalah
Andika Rendra Surya
Lah di aku suasananya keren banget malah
Karakter NPC
HAHAHAHAHAHA!!
Tawa anak anak menggema dari speaker PC milik Louis, namun terdengar terlalu dekat.
Seolah bukan berasal dari perangkat, melainkan dari dalam kamarnya sendiri.
Notifikasi di layar berkedip, tulisan merah menyerupai darah perlahan terbentuk di layar hitam :
[System Game : SATU TELAH TERELIMINASI, SIAPA SELANJUTNYA?]
Jantung Louis berdebar kencang, ia mencoba menenangkan dirinya.
Louis Javier Anders
Tenang
Andika Rendra Surya
//3in//
Louis Javier Anders
Aku pengen ma—
Mirai Tsuki
Jangan di bilang, bloon
Louis Javier Anders
Kenapa?
Mirai Tsuki
Kamu mau bilang itu kan M-A-T-I
Mirai Tsuki
Apa kamu tau kenapa Mario jadi target?
Louis Javier Anders
Karena dia mau—
Mirai Tsuki
Dulu Mario pernah ngomong sama aku kalau dia pengen M-A-T-I
Mirai Tsuki
Dan tau kan akhirnya
Louis Javier Anders
Hmm...
Terdengar suara ketukan di jendela.
Mirai Tsuki
Apapun yang terjadi, jangan di buka, Louis
Louis Javier Anders
Kenapa?
Andika Rendra Surya
Pake nanya pula si beban
Andika Rendra Surya
Itu mungkin—distorsi dari dunia lain
Mirai Tsuki
Aku baru aja nerima foto terbaru dari—********
Andika Rendra Surya
Njir, perkataannya ter-sensor
Andika Rendra Surya
Padahal ngomong kata kasar, B aja tuh
Andika Rendra Surya
Agak laen nih
Mirai Tsuki
Udah ngerti kan?
Louis Javier Anders
Iyain aja deh
Karena penasaran Louis menoleh cepat, jendelanya tertutup rapat, tapi di balik kaca, samar samar ia melihat sesuatu.
Mata merah, bibir merekah dengan senyum lebar.
Tangannya bergetar saat ia perlahan berdiri, mendekati jendela, cahaya lampu jalan dari luar menerangi sosok di balik kaca, itu bukan manusia.
Louis Javier Anders
Gaes, orang mati bisa berdiri gak?
Mirai Tsuki
Hmm, aku nyari di google dulu ea
Andika Rendra Surya
Gak bisa lah kocak
Andika Rendra Surya
Kalau emang ada mayat berdiri, berarti dunia penuh zombie
Andika Rendra Surya
Kocak, zombie - mayat hidup
Andika Rendra Surya
Ngerti gak?
Mario yang tadi mati dalam game, berdiri di jendela kamar Louis.
Namun, tubuhnya remuk, tulang tulangnya tampak mencuat dari bawah kulitnya.
Separuh wajahnya hancur, darah mengalir dari mata dan hidungnya.
Senyumnya tetap lebar, terlalu lebar, seolah wajahnya robek dari telinga ke telinga.
Mario Wilson
Louis
//Suaranya lirih//
Mario berbicara namun suaranya bukan lagi suara manusia, melainkan perpaduan suara retakan tulang dan bisikan yang menyeramkan.
Mario Wilson
Kenapa kamu lakuin ini semua ke aku?
Louis mundur, jantungnya berdetak kencang, kakinya terasa lemas.
Layar PC-nya kini menyala sendiri, dan game berjalan seperti biasa, dan karakter Mario yang sudah mati berdiri di tengah walau dalam bentuk mengerikan
Dalam game, tubuh Mario kembali bergerak, bajunya berlumuran darah, dan matanya penuh kebencian.
Louis menatap layar, lalu kembali ke jendela, Mario sudah tak ada.
Louis Javier Anders
Hah...hah...
Andika Rendra Surya
Masih hidup?
Louis Javier Anders
Tadi Mario—
Tapi sebelum Louis bisa menarik nafas lega—
Pintu lemari di belakangnya terbuka dengan sendirinya, suara langkah kaki menyeret di lantai kayu.
Louis Javier Anders
Ini game, game
//Memijat kening//
Mirai Tsuki
Game terkutuk tapi
Andika Rendra Surya
Berhadiah uang juga
Louis Javier Anders
Aku mau—
Louis menelan ludah, tak berani menoleh, nafas hangat menyentuh lehernya.
Mario Wilson
Aku masih di sini, Louis...
Louis Javier Anders
Mama
//Berteriak histeris//
Andika Rendra Surya
Anak mami
Dengan jeritan, Louis berlari keluar kamar, menabrak meja dan menjatuhkan kursi, tangannya meraih gagang pintu, mencoba membukanya.
Louis Javier Anders
Tolong, jangan ganggu aku
Louis Javier Anders
Apa salahku?
Tapi pintu terkunci rapat
Mario Wilson
Jangan lari dariku...
Louis Javier Anders
//Menoleh//
Wajah Mario berdiri tepat di depannya, darahnya menetes ke lantai, senyum lebarnya makin membelah wajahnya, matanya merah menyala, seolah membakar kesadarannya.
Louis Javier Anders
//Meringkuk dalam ketakutan//
Tolong—ini bukan salahku
Louis Javier Anders
Salahin gamenya dan Andi
Comments