Matahari mulai menampakan sinarnya, cahayanya menyelinap masuk ke dalam ruang tamu rumah Rere, dari sela-sela jendela kaca, membuat Rere mengerjap-ngerjapkan mata nya, Rere merasakan silau di buatnya, perlahan ia mulai membuka matanya, kesadarannya belum sepenuhnya terkumpul, ia merasakan tubuhnya berat, dan ternyata sebuah tangan kekar tengah memeluknya dengan sangat erat, saat kedua matanya sudah terbuka dengan sempurna, ia melihat seorang pria yang sedang tidur di sebelahnya dengan memeluk tubuhnya. Ia melihat dirinya tidak mengenakan pakain sehelai pun, semua pakaian nya berserakan di atas lantai, begitupun dengan pria yang berada di sampingnya, yang masih tertidur pulas.
seketika kedua matanya terbuka dengan sempurna, ia segera menjauhkan tubuhnya dari pria itu, kemudian segera memungut pakaiannya yang berserakan di atas lantai dan segera mengenakan pakaian nya kembali sambil mengumpulkan semua ingatannya.
Tanpa terasa air matanya terjatuh begitu saja membasahi pipinya, dadanya terasa sesak saat ia mengingat semua kejadian semalam, ia segera berlari ke ke dalam kamarnya meninggalkan pria yang masih tertidur di atas sofa panjang yg cukup besar. Rere sudah tak kuasa membendung air matanya, hatinya terasa sesak, saat mengingat kejadian semalam, perasaannya mulai di penuhi rasa bersalah.
Selang beberapa saat, Rey pun terbangun dari mimpi indahnya, ia meregangkan otot-otot nya yang kaku, dan perlahan-lahan mulai membuka matanya, ia menelisik ruangan di sekitarnya, mengingat-ingat dimana ia berada, saat semua kesadarannya sudah terkumpul, ia pun tak kalah terkejut saat mengingat perbuatannya semalam. Ia mengacak rambutnya prustasi, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan saat ini, semalam ia telah melakukan perbuatan terlarang bersama sahabat dari kekasihnya sendiri, ia sangat merasa bersalah kepada Rere karna telah lancang melakukan semua itu, walaupun semua itu ia lakukan tanpa paksaan, mereka melakukannya atas dasar suka sama suka, dan saat itu Rere pun tidak menolak nya sama sekali, semalam keduanya benar-benar terbawa suasana, yang membuat mereka lupa diri, dan melupakan sebab akibat dari perbuatan terlarang itu.
Selain memikirkan nasib Rere, Rey juga memikirkan Meisya kekasihnya, bagai mana jika kekasihnya itu mengetahui perbuatannya dengan Rere, bagaimana hubungannya dengan Meisya kedepannya, Rey semakin frustasi memikirkan semua itu.
Ia mulai mencari keberadaan Rere, suara tangisan terdengar dari salah satu kamar di rumah itu, ia yakin rere pasti ada di kamar itu, ia segera menghampiri seseorang yang yang tengah menangis di kamar itu.
Dan benar saja saat membuka kamar itu, Rey melihat Rere tengah terduduk d atas kasur dengan memeluk kakinya yang di lipat, dan memendamkan kepalanya dia atas lutut.
Rere tidak menyadari kedatangan Rey yang kini telah berdiri dekatnya, Rey memberanikan diri untuk menyentuh bahu rere, ia merasa sangat bersalah atas apa yang telah ia lakukan semalam.
"Maapkan aku" hanya kata itu yang keluar dari mulutnya. saat mendengar suara Rey, Rere segera mengangkat kepalanya melihat pria yang telah mengambil kesuciannya, tengah berdiri di sampingnya.
tangisannya kembali pecah, semua kejadian semalam terus terngiang di pikirannya, hatinya dipenuhi dengan rasa bersalah yang amat beras, karna ia telah menghianati sahabat karibnya itu.
"Tolong pergi dari sini mas, tinggal kan aku sendiri"usir Rere, ia merasa malu dengan dirinya sendiri, ia merasa dirinya sangat rendah hingga melakukan berbutan terlarang bersama kekasih sahabatnya sendiri
"Aku gk bisa ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini Re, aku minta maaf karna aku semalam tidak bisa mengendalikan diriku, aku khilaf re, semalam aku terbawa oleh suasana" ucap Rey dengan penuh penyesalan yang amat besar
"Aku sangat merasa bersalah sama Meisya, bagaimana kalo dia tau tentang semua ini, dia pasti akan sangat membenci aku, dia tidak akan pernah memaafkan kesalahanku ini, aku bukan sahabat yang baik, aku tidak pantas di sebut seorang sahabat, aku bodoh, aku jahat, aku gak tau diri hiks hiks hiks" air mata Rete semakin tak terbendung lagi, ia terus memaki dan menyalahkan dirinya sendiri.
"Kamu jangan menyalahkan diri kamu sendiri Re, kamu gak salah, aku yang salah sama kamu, aku gelap mata sehingga aku melakukan perbuatan keji itu sama kamu, aku telah menodai kamu, aku mohon maafkan aku Re, aku gak bermaksud melakukan semua itu, aku bener-bener khilaf Re, aku minta maaf"
"Semua nya sudah terjadi mas, kita berdua sama-sama salah, andai saja semalam aku tidak mencegah kamu untuk pulang, mungkin semuanya tidak akan terjadi mas, aku nyesel mas, sekarang hidupku hancur, aku udah kotor, semuanya telah hancur, aku sudah mengecewakan kedua orang tua ku, aku telah merusak kepercayaan mereka, dan yang lebih parahnya aku sudah menyakiti sahabatku sendiri, maafkan aku Mey maaf kan aku hiks hiks hiks"
"Kamu tidak perlu menyalahkan diri kamu sendiri Mey, aku janji Aku akan bertanggung jawab padamu Re, aku yang sudah membuat kekacauan ini, aku telah menyakiti kalian berdua, aku akan mempertanggungjawabkan perbuatanku sama kamu, tapi aku mohon Tolong berikan aku waktu untuk menyelesaikan masalah ini, aku mohon rahasiakan hal ini dari Meisya, aku tidak mau dia sakit hati jika mengetahui semua ini" Dengan berat hati Rey mengatakan hal ini Kepada Rere, ia terpaksa mempertanggung jawabkan perbuatannya terhadap Rere, walaupun cintanya hanya untuk Meisya, entah bagaimana cara mengatakan semua ini kepada Meisya, rasanya ia tidak akan sanggup melepaskan orang yang selama ini ia cintai.
Hati Rere saat ini bercampur aduk jadi satu, ia bahagia karna dia bisa mendapatkan orang yang sangat ia cintai selama ini, walaupun dengan cara seperti ini, tapi di sisi lain dia juga tidak ingin menyakiti perasaan sahabat nya itu, ia juga merasa sedih, disaat seperti ini Rey lebih mementingkan perasaan Meisya, ketimbang memikirkan bagaimana bagai mana dengan nasibnya.
"Maafkan aku mey, karna telah melakukan kesalahan yang sangat fatal, aku gk mau menyakiti perasaan mu, tapi di sisi lain aku juga tidak akan rela melihat kamu bersama dengan mas Rey, setelah apa yg terjadi saat ini , karna mas rey orang pertama yg telah mengambil kesucian ku, maafkan keegoisan ku ini mey, aku mencintai mas Rey dan aku juga menyayangimu mey" gumamnya dalam hati
begitupun dengan Rey, ia sangat mencintai Meisya, ia tak ingin kehilangan meisya, tapi di sisi lain ia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan selanjutnya, bagaimana dengan nasib hubungannya dengan Meisya.
"Maafkan aku mey,,, maafkan aku"hanya kata itu yang ia ucapkan di dalam hatinya
Akhirnya mereka sepakat untuk merahasiakan semua ini dari meisya, bersikap seperti biasanya di hadapan meisya, seolah tidak pernah terjadi apapun. sampai menemukan waktu yang pas untuk menyelesaikan masalah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
May Keisya
nangis segala bukannya ngelakuinnya sadar ya
2024-07-08
0
sean hayati
buaya buntung,wong doyan dibilang kholaf
2024-07-07
0
Elisabethsembiring
mbaknya kebanyakkan lagu sedih, biar di perhatikan. go to the hell, perempuan penuh drama
2022-11-18
0