.
.
.
Aktivitas rutinan pagi biasa dilakukan keluarga Zea adalah Sarapan. Pagi itu Zea turun sedikit terlambat, saat dia sampai dimeja makan, Ibu dan kakaknya sudah duduk disana.
"Kau kesiangan Nak..??"Sapa Ibu Salma seraya menyodorkan susu pada Zea.
"Iya Ma.. Maaf.."Balas Zea. Zea melirik sang kakak yang menikmati Sarapannya tanpa menyapa dia.
"Apa kakak masih marah padaku ??"Batin Zea menduga.
Pelayan rumah tiba-tiba datang menghampiri Zea dan keluarga. "Nyonya ada orang didepan katanya nyari mas Fahri."
Ibu Salma langsung menatap Fahri seolah bertanya.
"Langsung suruh masuk saja bik.."Fahri yang jawab.
"Baik Mas.."Pelayan bergegas kedepan.
"Siapa Kak ?? Temanmu ??"Tanya Ibu Salma.
"Bukan Buk.."Fahri menatap pria paruh baya yang sudah digiring pelayan menuju mereka.
"Mas Fahri.."Sapa pria itu
"Buk, Zea.. Dia Pak Gun. Dia sopir baru kita yang akan bertugas mengantar jemput Zea sekolah dan kemanapun Zea ingin pergi."7Fahri memperkenalkan Pak Gun.
"Sopir ?? Buat Zea ?? Kamu yakin Fahri ??"Ibu Salma memastikan.
Zea tak kalah terkejut. Ia sampai mematung tak bisa bicara.
"Iya Ma..Fahri sadar selama ini terlalu mengekang Zea. Dia sudah besar harusnya dia sudah bisa memilih mana yang baik dan tidak, mana yang boleh dan tidak. Jadi mulai sekarang Fahri hanya bisa memantau jika dirumah saja."Tutur Fahri seraya tersenyum kearah Zea.
Jangan ditanya lagi, Zea terharu sekali. Matanya berkaca-kaca lalu berlari kearah sang kakak dan memeluk kakaknya itu.
"Kakak.. Terima kasih.."Tangis Zea.
"Hey kamu.. Jangan menangis.. Malu ah nanti.."Fahri berusaha menenangkan Zea.
Perlahan Fahri membuka pelukan Zea dan mengusap kepala adik kesayangannya itu.
"Kakak akan memberikan kepercayaan sama kamu Zea mulai sekarang. semua pesan kakak harus selalu kau ingat dan tunaikan. Maafkan Kakak yang selama ini mengabaikan perasaanmu.. Kau memang sudah besar, tapi dimata kakak kau tetap gadis kecil yang harus selalu kakak lindungi.."Ucapan Fahri berhasil kembali membuat Zea menangis tersedu-sedu.
"Tuhan sangat baik sekali memberikan aku Kakak sepertimu..hiks..hiks.. Kak Fahri.."Zea kembali memeluk Fahri.
"Tolong berjanji sama kakak Zea.. Jaga selalu kepercayaan kakak.. Kau bisa kemanapun bersama pak Gun asal selalu mengabari kakak. Agar kakak tetap bisa memantaumu dari jarak jauh."Imbuh Fahri.
"Zea janji nggak akan mengecewakan kakak..Zea janji kak.."balas Zea mengacungkan jari kelingkingnya, Fahri pun dengan senyum lebar menerima itu dan keduanya kembali berpelukan.
Ibu Salma turut terharu dengan perlakuan anak laki-lakinya itu, Entah bagaimana ternyata Keadaan berhasil menjadikan Fahri pria yang bertanggung jawab dan selalu menyayangi keluarga.
.
.
.
Disekolah Zea tersenyum lebar sekali. Bahkan beberapa kali dia menyapa teman sekelasnya saat berpapasan dijalan menuju kelasnya.
Amel dan Mulan yang biasa menunggu Zea di sisi pintu masuk kelas keheranan, karna biasanya temannya itu akan datang kesekolah dengan wajah tertekuk dan masam sekali, hingga banyak umpatan yang terlontar. Hari itu senyum sumringah nampak jelas sekali.
"Hay Gaes... Sudah dari tadi ya ??"Sapa Zea saat sudah dekat dengan dua teman dekatnya.
"Zea.. Kau baik-baik saja kan ?? Kenapa kau bahagia sekali ??"Amel langsung bertanya
"senyummu hari ini lebar sekali Ze, apa kau menang lotre ??"Imbuh Mulan menduga.
dengan masih terlihat bahagia Zea menggaet lengan dua sahabatnya itu dengan penuh semangat. "Aku memang bahagia sekali hari ini.. Aku masih nggak nyangka bisa begini ??"Girang Zea dengan senyum tak luntur sedikitpun
Amel dan Mulan saling tatap seolah bertanya satu sama lain tentang apa.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments