.
Pertandingan sudah usai, Dan ternyata sekolah Zea masuk kebabak Final dan Sekolah mereka juga akan kembali menjadi tuan rumah untuk Final yang sudah ditentukan tanggalnya.
Semua bubar setelah MC Mengakhiri pidatonya.
Zea dan kedua temannya juga turun keluar dari area basket guna menghampiri rekan-rekan mereka.
Senyum bahagia terpancar dari semua pemain. Salah satunya adalah Vino.
"Selamat ya Gaes.. Semoga difinal kalian bisa juara.."Ucap Zea sembari memberi salam pada Semua temannya.
"Thanks Ze.."Balas Mereka bersamaan.
Amel mendekati Vino yang tersenyum sejak tadi. "Vino.. Tadi kamu keren deh.."
"Benarkah ?? Maksih ya ??"Balas Vino.
"Masak Vino aja Mel yang dipuji, kita-kita juga dong.."Ejek yang lain. Amel memanyunkan bibirnya hingga menimbulkan gelak tawa semuanya.
Zea melirik jam ditangannya. "Gaes.. Aku duluan ya. Aku harus pulang."
"Kita makan-makan dulu bagaimana ?? Ya.. Obat capek.."saran teman laki-laki Zea
"Jangan aneh-aneh deh kalian tau sendiri kan Zea itu tahanan kakaknya.."Imbuh Mulan.
"Iya, kita bisa digantung kak Fahri kalau sampai Zea ikut nongkrong bareng kita.."Sahut Dino kembali gelak tawa terdengar. Sumpah, Zea cukup tidak enak dengan semua itu. Ia selalu jadi bahan candaan teman-temannya karna Kekangan dari sang kakak.
"Jangan begitu. Kalian ini kenapa sih. Justru lebih bagus seperti Zea tidak kelayapan nggak karuan, Fokus belajar. Biar hidup kita tertata.."ucap Vino yang mengerti kalau Zea merasa tidak nyaman diketawakan.
"kita cuma bercanda kok Vin.. Kau ini jangan diambil hati lah. Iya kan Zea ??."balas Dino seraya menatap Zea. Zea tersenyum sembari mengangguk.
"Ok.. Aku duluan ya, "Tak mau berlama-lama Zea memilih langsung memutar tubuhnya untuk pergi.
"Hati-hati Ze.."Balas Vino. Zea hanya membalas dengan anggukan saja.
Lambaian tangan teman-teman Zea menjadi salam perpisahan mereka.
.
.
Dengan menggerutu Zea terus menghubungi sang kakak yang ternyata belum menjemputnya.
"Kakak..kau melarangku naik taksi dan diantar teman, tapi kau tidak bisa tepat waktu !!!"Omel Zea yang sudah menunggu beberapa menit.
Sibuk dengan ponselnya, Zea sampai tidak sadar kalau sebuah motor berhenti didepannya. Orang itu membuka Helm yang dipakai lalu menyapa Zea.
"Nungguin taksi atau jemputan ??"Sapanya.
Zea menatap sumber suara. Dan pria itu ??
Pria itu tersenyum lebar pada Zea. "Mau bareng ??" tawarnya.
"Aa..aa..Itu..aku..aku dijemput."Balas Zea gelagapan.
"Yakin ?? Kayaknya kamu dari tadi deh disini. Bareng aku aja gimana ?? Jangan takut, harusnya kau sudah mengenalku aku dari SMA Perkasa. Namaku Leo."Leo mengulurkan tangannya mengajak Zea berkenalan.
Meski masih gelagapan, Zea buru-buru menerima uluran tangan Leo. "Zea.."
"Udah kenal kan ?? Ayok aku antar ??"Ajak Leo.
"Ehem..!!"
Suara Deheman membuat zea dan Leo menengok kesamping dimana ternyata Fahri sudah berdiri disana dengan kedua tangan dimasukkan kesaku celana.
Tatapan tanpa ekspresi membuat Zea cukup tidak enak pada Leo.
"Em.Leo, Aku duluan ya. kakakku sudah datang."Ucap Zea membuyarkan ketegangan.
"Oww. Ok.. Sampai jumpa lagi.."Leo segera mengenakan Helmnya dan pergi dari sana.
"Siapa dia ??"Selidik Fahri.
"Temen."balas Zea sembari masuk kedalam mobil.
Fahri turut masuk kedalam mobil. Dia bisa melihat Zea yang wajahnya terlihat masam.
"Jangan terlalu ramah dengan pria yang baru kau kenal."Ucap Fahri seraya menjalankan mobil.
"Kita tidak tau hati seseorang itu seperti apa. Kau ini wanita harus..-
"Harus bisa menjaga diri !! Harga diri itu sangat mahal sekali untuk seorang wanita. Jadi jangan dekat dengan pria manapun selain kakak !!!"Serobot Zea saat sang kakak berbicara.
"Sudah berpuluh kali kakak mengatakan itu. Otakku sudah penuh kak sampai aku hafal diluar kepala !!! Dan aku sampai muak dengan kekangan ini !!!"Protes Zea mengeluarkan uneg-unegnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments