Mobil Kean melaju dengan cepat menuju arah pantai, ponselnya sengaja dia matikan karena tak ingin di ganggu siapapun, sampai di sana karena panas jarang sekali pengunjung yang betah tengah hari di pantai sehingga sepi.
"Aaaaaaaaaaaa!!!!!!!!"
"Kamu gila Melani!!!!!!!!!!!"
"Aku bodoh selama ini begitu percaya pada dirimu!!!!"
"Gadis sok suci, munafik!!!! "
"Pembohongggg!!!!!"
Kean puas berteriak lalu mengambil dompetnya dan menghancurkan foto Melani hingga hancur dan membiarkan hanyut oleh ombak pantai.
Kean duduk di pasir kali ini patah hati yang dia rasakan mengapa sesakit ini, apa memang tak ada wanita yang tulus di dunia ini yang tersisa untuk dirinya batin Kean melamun hingga ombak besar mendatanginya.
Entah enggan rasanya beranjak pergi meski ombak besar itu seolah datang ingin menggulung habis dirinya. Kean justru memejamkan matanya seolah pasrah dan lelah dengan semua yang dia rasakan kali ini.
Mengapa menjadi orang sehebat ini saja takdir cintanya masih begitu pelik, seolah sukses dalam karir namun gagal dalam percintaan, Kean masih mendalami perasaannya hingga ombak itu beneran datang dan menghantam tubuhnya dan nyaris terseret arus ombak.
Kean terkejut saat wanita berbaju hitam bermasker tiba-tiba datang dan menyeret tubuhnya hingga keduanya terjatuh bersama, Ombak susulan datang gadis itu pun bangkit dan berlari sembari menarik Kean.
"Bangun Bang!!!"
"Jangan mati sia-sia!!!!"
"Allah benci manusia yang pilih mati percuma!!!"
"Di dunia ini wanita tak terhitung, jika cuma satu yang berkhianat, jangan terus jadi bodoh!!!"
"Jangan jadi lemah hanya karena Cinta!!!"
Gadis yang menolong Kean itu terus berbicara, sesungguhnya dia juga sedang dalam masalah makanya datang untuk menenangkan diri, biasanya dia menulis surat dan di lempar ke pantai agar lega namun saat akan melempar, gadis itu justru bertemu pria tampan yang bodoh, pria yang berteriak-teriak seperti orang gila dan nyaris membiarkan dirinya terseret ombak seolah ingin mengakhiri hidupnya.
"Jangan Sok tau kamu!!!" Ucap Kean menepis minum yang di sodorkan gadis itu padanya.
"Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya Bang. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai." Kata Gadis itu duduk di sisi Kean tanpa permisi dan meminum air dalam botol itu sendirian.
"Saya tak tau apa yang terjadi pada anda, namun baiknya mengambil hikmah bahwa mencintai berlebihan belum tentu menjadi kebahagiaan."
"Sebab kebahagiaan yang pasti datangnya hanya dari cinta Allah."
"Allah yang menetapkan setiap rasa dan cinta dalam lubuk hati manusia."
"Allah yang maha mengizinkan kepada siapa hati manusia ini harus dijatuhkan."
"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.“
"Takdir cinta seseorang itu tak ada yang tau, yang pasti apa yang tertulis di buku takdir tak akan pernah tertukar!!"
"Kecuali Abang pilih mati konyol di makan ikan!"
Gadis itu pergi setelah banyak bicara pada Kean tanpa permisi bangkit dan lupa meninggalkan botol berisi surat tentang keluh kesahnya.
"Bang!!!!"
"Ingat satu hal yang harus selalu kita ingat adalah hanya Allah yang mampu menggerakan hati manusia!!!"
"Hanya Allah yang mampu mengetahui siapa yang berhak kita miliki dalam cinta. Jangan gantungkan hati pada seseorang sehingga kau rela memberikan segalanya termasuk harga dirimu hanya demi cinta kepada manusia."
"Cinta yang setia dan tidak pernah meninggalkan kita hanyalah cinta milik sang pencipta semesta, cinta Allah pemilik segala hati!!!"
Gadis itu berteriak dari kejauhan lalu berbalik dan pergi meninggalkan sungguh-sungguh Kean yang duduk di posisinya tadi dengan baju yang kotor oleh pasir dan basah oleh air ombak.
\*
Di mobil.
Terlihat bodoh di depan orang lain ini pertama kalinya dan semoga yang terakhir kalinya bagi Kean, melampiaskan amarah tanpa melukai orang lain ini adalah cara yang sering Lean lakukan.
"Demi apapun aku bodoh hari ini!"
Kean melepas bajunya dan menarik tas berisi baju di belakang mobilnya yang selalu dia bawa jika bajunya bau dan kotor saat berada di perjalanan.
Kean berganti baju di dalam mobil lalu meminum air mineral di sisinya. Kean menatap ke pantai yang masih terlihat konyol, bodoh dan udik caranya melampiaskan amarah kali ini pikirnya, namun belum pernah seumur hidupnya saat menjalin hubungan dengan wanita di khianati sampai separah saat ini.
📞"Rudi!!! Aku minta tolong kirim karyawan buat beresin apartemen ku, lalu bereskan orang yang ada di sana!!"
📞" Maksudnya siapa ya Bos???" Rudi bingung di tempatnya.
📞" Pastikan Melani dan suaminya pergi dari Apartemen ku!!"
📞"Cek barang-barang adakah yang hilang!!!"
📞" Laksanakan jangan banyak tanya!!!"
Tuttt
Kean tutup telpon dari ponselnya tak ingin Rudi banyak tanya lagi, Kean meraih cicin berlian yang berada di sakunya lalu melemparkan keluar mobilnya namun ada yang aneh saat terdengar suara mengaduh di luar.
"Auuuuh!!!"
"Astaghfirullah, tenyata selain konyol abang ini juga suka lempar sembarangan ya??"
Ternyata gadis yang tadi sudah banyak menceramahi dirinya dan menolong dirinya dari ombak tadi.
"Aku bosan, ambil jika kamu mau!!!"
"Anggap bayaran ceramah kamu hari ini!!!"
Teriak Kean dari dalam mobil tanpa keluar, lalu pergi dengan mobilnya meninggalkan gadis aneh tadi yang bengong di tempatnya karena menerima cincin berlian dari Kean.
Kean rasa membuang cincin itu sebanding dengan membuang perasaan pedih di hatinya, rasanya apa yang gadis aneh tadi bilang cukup masuk akal.
"Mungkin caraku mencintai wanita selama ini salah, atau memang takdir yang tertulis di langit bukan Melani."
"Atau memang tak ada nama yang tertulis untuk diri ini."
Kean melaju perlahan sembari terus memikirkan apa yang terjadi pada dirinya seharian ini dan ucapan dari gadis aneh yang terus terngiang di telinganya.
Mata Kean menatap botol berisi kertas yang tadi sempat dia bawa di sisinya, entah seperti ada rasa penasaran yang kuat untuk melihat isinya.
Kean yakin gadis aneh tadi yang membawanya, namun sayang kean tak bisa melihat bagaimana rupa gadis aneh tadi yang dia ingat hanya suaranya juga tahi lalat kecil di sisi mata kanannya.
Kean berhenti di dekat warung makan lesehan di pinggir jalan, meski kaya tempat seperti ini selalu mengingatkan kehangatan keluarga dan kesederhanaan yang Bundanya ajarkan.
Memarkir mobil di halaman warung, lalu meraih botol berisi surat tadi, lalu membukanya perlahan.
..."***Tuhan jika memang aku di takdirkan lahir dari keluarga yang miskin, setidaknya aku mohon jangan buat keluarga ku menderita karena suatu penyakit!!! Selamatkan Ibuku entah bagaimana pun cara yang terbaik yang kau tuliskan***!! "...
***Lentera***
Up lagi tolong tetap setia ya yang sudah hadir jangan lupa like, komen subscribe dan vote ya🙏🙏🙏😍😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Suci Dava
Sdh ku Like dan Vote kak, semangat ber karya 💪
2025-02-11
1
Yulay Yuli
kl buangnya didpn w, w ambil buat beli beras ama bayar utang. berlian gitu😁
2025-02-11
1
Susanti
wes jodoh datang /Facepalm/
2025-02-11
1