Selesainya beribadah mereka langsung tancap gas menuju ke tempat anak-anak tadi. Sesampainya disana masih terlihat ada beberapa anak. Tidak sebanyak tadi, tapi Ali dan Topan masih terlihat disana.
"Assalamuallaikum... " Salam Isyana dan Tari bersamaan.
"Waalaikumsalam... " Jawab mereka bersamaan.
"Halo kak syana cantik, ada perlu apa kakak kesini?" Tanya Ali dan wajah anak-anak yang lain juga nampak bingung dan menunggu jawaban.
"Yang lain kemana?" Tanya Isyana karena jumlah anak-anak disitu tinggal sedikit
"Pada mulai kerja lagi kak" Jawab Ali
"Oh... kalian masih mau belajar lagi nggak? " Tanya Isyana
"Mau kak... Mau kak... " Jawab anak-anak itu bersemangat.
" Okey... Ini kakak ajak teman kakak namanya kak Tari" Isyana memperkenalkan Tari kepada mereka
"Halo... Saya kak Tari" Sapa Tari dan memperkenalkan dirinya.
"Kak Tari ini nanti yang akan mengajari kalian. Jadi tiap hari kak Tari yang akan sering kesini. Kalau kak Isyana mungkin hanya beberapa kali akan ke sini. Karena rumah kakak jauh dan juga kakak ada kesibukan lain" Jelas Isyana
"Oh gitu... Okey deh kak... " Jawab mereka
Akhirnya mereka pun berkenalan satu sama lain. Dan sepakat setiap siang hari Tari akan selalu ketempat mereka sekarang ini. Karena memang tempat itulah dimana mereka sering berkumpul dan istirahat. Tari pun berencana akan mengajak beberapa temannya untuk membantu mengajar.
Setelah pertemuan mereka selesai Isyana mengantarkan Tari pulang ke tempat kostnya. Jangan tanya mengapa Isyana juga tidak tinggal dikost y? Padahal rumahnya jauh dari kampus. Karena sampe sekarang pun ayahnya tidak pernah tau kalau dia selama ini kuliah. Setau ayahnya Isyana anak nakal yang setiap hari kerjaannya keluyuran.
Isyana selama ini membiayai kuliahnya dari hasil menjual buah jeruk yang dia ambil dari sebagian hasil panen perkebunan ayahnya. Ayahnya memiliki perkebunan buah jeruk yang sangat besar. Sebenarnya bukan hal yang sulit untuk ayahnya membiayai kuliah Isyana. Tetapi ibu tirinya melarang ayahnya menguliahkannya dengan alasan semua akan percuma, karena Isyana hanya anak yang bandel. Jadi ayahnya hanya membiayai kuliah Risa anak dari ibu tirinya.
Ibu tirinya tau kalau Isyana diam-diam kuliah, tapi bagi ibu tirinya itu tak masalah selama itu tidak mengganggunya dan menghabiskan uang suaminya. Padahal Isyana kan juga punya hak atas harta ayahnya. Tapi bagi Isyana itu semua tidaklah penting. Yang terpenting adalah kebahagiaan ayahnya. Biarlah dia yang selalu disalahkan asalkan ayahnya senang. Dia tidak mau melihat kesedihan diwajah ayahnya lagi, seperti ketika ibunya meninggal. Ayahnya terlihat tegar didepan Isyana dan selalu menghiburnya. Tapi Isyana sering melihat ayahnya bersedih bahkan terkadang juga menangis ketika sendirian. Kepergian ibunya adalah pukulan terbesar bagi dia dan ayahnya.
Sebelum sampai di kost tari, Isyana mengambil sejumlah uang di ATM untuk membeli perlengkapan belajar anak-anak.
'Alhmdulillah.... Uang ganti rugimu bermanfaat juga pak Briyan hehe... ' batin Isyana
Isyana dan Tari menuju ke kost khusus wanita dimana Tari tinggal selama ini. Tari berasal dari luar kota. Dia tidak memiliki sanak saudara dikota ini. Isyana juga sering ikut istirahat di kost Tari. Walau jurusan dan fakultas mereka berbeda tapi mereka masih berteman baik. Isyana mengambil jurusan management ekonomi dan Tari mengambil jurusan pendidikan.
"Tari ini ada uang, nanti tolong elo belikan perlengkapan belajar buat anak-anak y... " Isyana memberikan uang kepada Tari setelah sampai di depan kost Tari. Tari turun dari boncengan motor
"Widih... Kaya bener lo... Uang dari mana nih na? " Selidik tari. Dia tau kalah Isyana hanya menggantungkan hidupnya dengan berjualan buah jeruk.
"Itu uang dari orang yang nabrak gue tadi... Uang tanggung jawab katanya hehe... " Jelas Isyana kikuk. Karena dia belum cerita kalau tadi dia habis kecelakaan.
" Elo habis kecelakaan na?!" Panik Tari, dan melihat Isyana dengan teliti " Elo gak papa na?"
"Iya gue gak papa, ngapain sih lihatnya gitu banget" Isyana merasa risi diamati Tari dari tadi
" Gak papa, takut ada yang cuil hehe..." Canda Tari
"Lah lo kata gue patung apa bisa cuil, yang ada cuman lecet ini" Isyana menunjukkan luka lecet di siku tangan dan kakinya
"Patung juga kalo lecet masuk barang diskon na... dari pada gak laku hehehe... "
" Elo itu sebenarnya temen gue apa gak sih... Hina aja terus... " Isyana nampak dongkol dengan ledekan Tari
"Hahaha... Gue milih jadi temen lo aja deh na... Lumayan kalo bisa dapat cipratan uang ganti rugi. Eh salah... uang tanggung jawab... "
"Itu mah maunya elo... " Isyana yang dari tadi masih duduk di atas motor yg dia sandarkan kini menaikan sandaran motornya
" Udah ah gue mau balik... Udah mau sore ini... " Pamit Isyana
"Titi DJ y na... " ucap Tari sambil melambaikan tangan.
"Siap... " Isyana pun menghidupkan motornya dan melakukan motor dijalan yang mulai padat kendaraan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Andriyani Al Ibtisam
bapaknya bakal nysel tuh.kalo anggapanny salah
2022-12-02
0
evvylamora
jng2 yg masukin itu semua Adek tirinya tuh.. bapak kandung malah lbh percaya sm bini muda dibanding anaknya
2021-12-13
0
Aan Nurhasanah
hmmmm.... Mak tiri lucnat..mau sm bapaknya dan hartanya za... lagian tuh si bapak wktu nikahin Mak tiri ga disaring dulu apa.... seharusnya cari istri lagi tapi yg bisa sayang sm anaknya juga bukan sayang sm bapaknya dan hartanya za.....🙄🙄🙄😬😬😬🤔😬😬
2021-09-13
2