Bel istirahat telah berbunyi menandakan berakhirnya jam pelajaran matematika yang telah menguras begitu banyak tenaga dari siswa-siswi kelas 3 dimana Zahra, Anita dan Rania tengah menuntut ilmu menjelang kelulusan mereka yang tinggal beberapa bulan ke depan. Ketiga primadona sekolah itu langsung melangkah menuju ke arah kantin, untuk mengisi kembali energi yang terkuras selama pelajaran Pak Harto.
Guru matematika yang super killer dan pelit dalam memberikan nilai sempurna,kalau tanpa disertai penjelasan dalam penyelesaian soal yang tepat untuk semua soal-soal yang beliau berikan. Ketiganya langsung menuju bangku yang biasa mereka tempati di dalam kantin, tepatnya di pojokan dekat dengan kolam ikan-ikan mas. Bahkan semua siswa-siswi di sekolah tahu,bahwa itu adalah tempat khusus para primadona hingga tidak ada yang berani mengusik tempat tersebut.
Setelah Anita memesankan makanan dan minuman yang akan mereka nikmati siang itu yaitu 2 bakso, 1 pangsit mie ayam, 2 jus mangga dan 1 jus alpukat. Itulah menu favorit mereka selama berada di kantin sekolah.
" Bentar lagi ujian .... Lo mau kuliah di universitas mana Za ?" tanya Anita pada Zahra yang tengah menikmati bakso kesukaannya itu.
" Gue sih maunya kuliah di universitas di kota ta .... tapi tanya ayah bunda dulu lha gimana baiknya nanti " jawab Zahra santai.
" Kalau Lo ta ....? Lo kuliah juga kan ?" tanya Zahra balik pada sahabatnya itu.
" Iya Za .... gue juga mau kuliah biar bisa kembangin usaha orangtua gue sekarang gitu Za " jawab Anita pula sambil tersenyum.
" Ehhhhhhh .... Lo Nia, Lo mau kuliah juga kan ?" tanya Zahra pula pada Rania yang tengah asyik makan pangsit mie ayam pedasnya.
" Gue mah mau nikah aja kali Za " seloroh asal Rania sambil manyun.
Sontak hal itu mampu membuat kedua sahabatnya tersedak makanan mereka masing-masing. Langsung saja Rania tertawa terbahak-bahak melihat tingkah keduanya. Membuat keduanya langsung menyambar minuman jus masing-masing sambil melotot tajam ke arah Rania yang tengah tertawa girang. Rania adalah sahabat mereka yang paling nyablak yang suka bicara asal tanpa di filter terlebih dahulu.
" Gila Lo .... Lo mau kita mati gara-gara ke sedak bakso ya .... masak Lo mau nikah, usia Lo juga baru berapa Nia .... nikah muda ? Pacar aja Lo gak punya sama kayak kita, memang Lo mau nikah sama siapa ? Emang ada gitu yang mau sama Lo ?" cecar Zahra panjang seperti gerbong kereta api bersambung dengan raut wajah yang kesal.
"Nah itu Lo tau Za .... gue ya kuliah lah sama seperti Lo pada cuma mau dimana nya itu yg gue gak tau " jawab Rania sambil nyengir setelah membuat kedua sahabatnya terguncang tadi.
" Ya Allah Nia .... gue kira Lo beneran mau nikah muda loh kali aja nikah sama aki-aki tua yang kaya raya. Lo jadi istri mudanya lumayan Lo dapet warisan biar otak Lo rada encer dikit gitu. " goda Anita yang kesal dengan selorohan Rania tadi sengaja menggodanya balik.
" Ya Allah Ita .... kira-kira dong kalau ngomong amit-amit gue ta dapat aki-aki gitu, gue kan juga mau punya ayang yang ganteng seperti Leonardo Dicaprio gitu ." jawab Rania sambil mengetukkan kepalan tangannya dari dahi ke atas meja mendengar ocehan Anita padanya tadi.
Sedangkan kedua sahabatnya hanya bisa tertawa melihat kelakuan Rania yang menurut mereka aneh bin lucu itu.
" Kalau Lo Za .... pengen punya pangeran yang gimana ? Apa macam Evan si ketua OSIS kita yang jadi rebutan semua siswi cewek di sekolah kita ini ?" tanya Rania pada Zahra. Sedangkan yang di tanya hanya diam saja sebelum menjawabnya.
" Gue mah mau punya pangeran yang seperti ayah bukan tua macam aki-aki atau om-om tapi dalam artian harus baik dalam hal dunia dan agamanya. Gue pengen pangeran gue bisa bimbing gue ke Jannah nya Allah SWT menuju surganya yang kekal itu." kata Zahra menjawab pertanyaan Rania tadi.
" Lo nikah aja sama ustadz kalau gitu Za .... tapi kalau disini kebanyakan ustadz itu sudah pada tua Za, jarang ada yang muda apalagi alim seperti yang Lo mau gitu. " timpal Anita pada Zahra.
" Betul itu kata Ita Za .... yang muda disini jarang ada, gak tau deh kalau di kota mungkin di sana ada seperti yang Lo cari Za " ujar Rania juga membenarkan kata-kata Anita tadi.
" Sudah aaaahhh .... gak usah bahas jodoh, pangeran atau nikah untuk saat ini. Yang harus kita pikirkan sekarang itu ujian yang sebentar lagi ada di depan mata. Lagian kita juga masih muda dan masih mau kejar cita-cita juga. Urusan jodoh mah sudah di atur Allah SWT .... jadi sudah ada yang ngatur pasangannya masing-masing tinggal ketemunya gimana, dimana dan kapan, kita gak pernah tau kan. " urai Zahra menjelaskan pada kedua sahabatnya dan menghentikan pembicaraan tersebut.
Ketiganya larut dalam pikiran masing-masing sambil menghabiskan minuman mereka lalu beranjak dari tempatnya untuk kembali ke kelas setelah membayar semua makanan dan minuman yang mereka nikmati tadi. Tak jauh dari mereka ada mata-mata yang selalu mengawasi Zahra, Anita dan Rania. Ya dia adalah Intan Anggi dan Wulan,yang selalu tidak suka bahkan cari gara-gara dengan Zahra dan kawan-kawannya yang terkenal cantik, baik dan berotak encer alias cerdas. Hingga tak mengherankan kalau ketiganya selalu masuk peringkat 5 besar di kelasnya.
Intan begitu iri dan benci pada Zahra dan kawan-kawannya. Di tambah lagi si ketua OSIS Evan Wiratmaja begitu menaruh hati pada Zahra. Membuat Intan begitu marah karena dari dulu sampai sekarang dia sudah menaruh hati pada Evan. Tapi tidak sekalipun Evan membalas perasaan Intan. Itupun di karenakan oleh Zahra. Ya hanya Zahra saja.
Padahal selama ini Zahra tidak pernah menanggapi Evan di karenakan ingin fokus pada sekolah dan ujiannya saja. Dan selama ini hanya mengganggap Evan sebatas teman sama dengan yang lainnya.
" Gue benci sama Lo Zahra .... Lo sok banget sih mentang-mentang pintar mau kuliah apalagi Evan masih saja suka padanya." kata Intan bersungut-sungut.
" Memang Zahra pintar kali Tan .... " ujar Wulan yang rada-rada otaknya
" Lo mau gue marah sama Lo ya kok Lo belain Zahra sih. " bentak Intan pada Wulan yang hanya cengengesan dengar kata-kata Intan itu.
Akhirnya semua siswa-siswi yang ada di kantin segera kembali masuk ke kelas masing-masing. Sampai pelajaran berakhir, Zahra dan sahabatnya pulang ke arah rumah masing-masing.
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Caramelatte
jangan kasi kendor thorr
semangat terosss
2020-11-30
1
silvia🙋♀️
nyimak dulu
2020-11-25
0