The Regression:Brother Revenge
Alvaro 1.1
Sepulang sekolah, Kevin mengumpulkan siswa berandalan yang menguasai kelas 2 dan 3 disebuah bar milik sepupunya
Sambil menikmati minuman yang ada dihadapan mereka, Kevin mulai menyusun rencana untuk balas dendam pada Samuel
Alvaro
Tapi aku benar-benar tidak menyangka kau kalah melawan bocah tahun pertama
[ Penguasa kelas 2-2 ]
Kevin
Sialan, saat itu aku hanya sedang lengah
[ Penguasa kelas 2-1 ]
Hans
Apa pukulannya sekuat itu..?
[ Penguasa kelas 2-3 ]
Daniel²
Jadi kau ingin kami berbuat apa..?
[ Penguasa kelas 2-4 ]
Lucas²
Apalagi..? Tentu saja kita akan menghabisinya
[ Penguasa kelas 2-5 ]
Kevin
Aku tidak ingin mengakuinya, tapi pukulan bocah itu benar-benar kuat
Rey²
Ho.. Apa dia sekuat itu..?
[ Penguasa kelas 3-3 ]
Michael³
Sepertinya ini akan seru
[ Penguasa kelas 3-2 ]
Aaron³
Edward, bagaimana menurut mu..? Apa kau tidak tertarik dan ingin mencoba pukulan anak itu..?
[ Penguasa kelas 3-4 ]
Edward³
[ Mencumbu kekasihnya ]
Ah.. Aku jadi tidak sabar ingin bertemu dengannya
Kevin
"Habislah kau, ini salah mu karena sudah berani menyentuh ku. Mungkin sekarang kau sedang merasa diatas angin, tapi tak lama lagi, kau akan berlutut memohon ampunan padaku"
Tanpa mereka sadari, Queensha yang duduk tak jauh dari Kevin dan gerombolannya, diam-diam menguping pembicaraan mereka
Edward³
Tapi, bagaimana dengan gadis yang kau sukai itu..? Bukankah dia akan membencimu kalau kau menghabisi adiknya
Kevin
Karena itu, aku harap kalian semua menutup mulut dan tidak membawa namaku
[ Menaruh tas berisi tumpukan uang ]
Michael³
Ho.. Sepertinya kau tau aturan dalam bernegosiasi
Kevin
Aku akan memberikan lebih banyak jika anak itu berhasil dihabisi
Rey²
Aku ke toilet sebentar
Queensha
"Aku tidak menyangka Kevin berhasil membujuk senior kelas 3 yang terkenal bengis. Sebaiknya aku mengambil foto mereka dan menyerahkannya pada Samuel"
Queensha
[ Mengambil ponselnya dan membuka kamera ]
Eh..? Kenapa hanya 8 orang, satu orang lagi kemana..?
Rey²
[ Berbisik ditelinga Queensha ]
Apa yang kau lakukan, nona..? Kenapa kau memotret kami..?
Queensha
[ Keringat dingin ]
"Habislah aku"
A-aku hanya terpesona dengan ketampanan kalian
"Sial, bicara apa aku ini..?!"
Rey²
Hahaha.. Yah, kami memang tampan, tapi aku jauh lebih tampan daripada mereka
Queensha
"Ugh, rasa percaya diri macam apa itu..?"
[ Tertawa canggung ]
Ha..ha.. Kamu benar, k-kamu jauh lebih tampan daripada mereka
Rey²
[ Merebut hp Queensha ]
Aku pinjam sebentar. Tunggulah, aku akan segera kembali
Queensha hanya bisa diam mematung saat Rey membawa ponselnya. Rey sempat berbincang dengan gerombolannya dan menunjuk ke arah Queensha
Gadis itu hanya bisa tersenyum dan melambaikan tangan, namun beberapa saat kemudian. Rey mengambil foto dirinya beserta teman-temannya
Setelah itu, Rey kembali menghampiri Queensha dan mengembalikan ponselnya
Rey²
Ini ponselmu. Kalau kau susah tidur, pandanglah foto itu
[ Berbisik ]
Aku juga sudah mengirim foto selfie terbaik ku untukmu
Queensha
U-um.. Tentu, te-terimaksih
[ Dasar orang gila, aku benar-benar ingin menghajarnya sekarang juga ]
Rey²
Aku harap malam ini kau mimpi indah, nona
[ Wink ]
Queensha
[ Tersenyum ]
"Mimpi indah jidatmu..? Justru aku akan bermimpi buruk setelah melihat fotomu..!"
Setelah mendapatkan informasi yang dia inginkan, Queensha pun bergegas pulang dan keesokan harinya saat berada di dalam kelas..
Samuel
Ehem.. Aku menghargai usahamu, bahkan kau sampai mengambil foto mereka
Queensha
[ Tatapan kosong ]
Um..
Samuel
[ Memandang foto di ponsel Queensha dengan tatapan jijik ]
Tapi.. Apa ini..? Kelinci pemalu..?
Queensha
Um.. Sepertinya begitu
[ Menahan emosi yang hampir meledak ]
Samuel
Katakan padaku, benda menjijikan macam apa ini..!
[ Menggebrak meja ]
Queensha
[ Berteriak kesal ]
Mana aku tau..! Pria sialan itu mengirim foto selfie dirinya sendiri ke ponselku..!
Samuel
Hah..! Dia tidak akan mengirimnya kalau kau tidak meminta lebih dulu..!
Queensha
[ Menarik kerah baju Samuel ]
Kau pikir aku sudah gila sampai harus meminta foto orang narsis itu hah..!!
Samuel
Apapun alasan mu, foto ini benar-benar..
Queensha
Menjijikan. Ugh sial.. Aku ingi mati saja
[ Berniat untuk terjun bebas dari jendela kelas ]
Samuel
[ Menarik tangan Queensha ]
Hentikan, pikirkan masa depanmu..!
Alice dan Fransisca yang dari tadi mengawasi dari luar kelas, merasa geli ketika melihat drama yang terjadi antara Samuel dan Queensha
Alice
Sebenarnya, mereka sedang apa..?
Fransisca
[ Merinding karena geli ]
Aku juga tidak tau, tapi entah kenapa aku ingin menghajar mereka
Alice
Sebaiknya kita pergi sebelum orang-orang sadar kalau dia adalah adik ku
Fransisca
Kau benar..
[ Mengikuti Alice ]
Alvaro
[ Berpapasan dengan Alice dan Fransisca di lorong ]
"Bukankah itu gadis incaran Kevin..? Apa dia baru saja mengunjungi adiknya..?"
Samuel
[ Entah bagaimana caranya berhasil menahan Queensha ]
Apa kau sudah tenang sekarang..?
Queensha
[ Mata sembab karena menangis ]
Seharusnya jangan menahan ku. Sial, aku benar-benar ingin mati karena malu
Samuel menyadari kehadiran salah seorang anggota geng Kevin yang sedang berdiri menatapnya dari luar kelas
Tatapan mereka bertemu, keduanya hanya diam seolah sedang menilai kemampuan lawan mereka
Samuel
Sepertinya kita kedatangan tamu
Queensha
Siapa..?
[ Melihat kearah pintu kelas ]
Alvaro
[ Masuk kedalam kelas dan duduk dihadapan Samuel ]
Apa itu kau, orang yang sudah menghajar Kevin..?
Samuel
Untuk apa kau menanyakan hal yang sudah jelas..?
Alvaro
[ Mengulurkan tangan ]
Mau berjabat tangan..?
Murid-murid lain yang melihat kejadian itu mulai berbisik dan memberi kode dengan menggeleng pelan pada Samuel
Mereka semua tau, jika Alvaro mengajak seseorang untuk berjabat tangan, maka tangan orang yang menjabatnya akan remuk
Samuel
[ Menjabat tangan Alvaro ]
Tentu saja
Alvaro
[ Seringai ]
Kau benar-benar menarik, bukankah mereka menggelengkan kepala dan mencoba mencegah mu..?!
Samuel
Memangnya apa yang akan terjadi jika aku menjabat tanganmu, senior
Alvaro
[ Tersenyum ]
Entahlah, mungkin tanganmu bisa remuk
Samuel
Bagaimana kalau kita taruhan. Kalau kau bisa meremukkan tanganku, aku bersedia menjadi budakmu seumur hidupku
[ Smirk ]
Alvaro
Hahaha... Keputusan ku benar-benar tepat untuk menyapamu lebih dulu. Sial, aku tidak menyangka kau akan semenarik ini
Samuel
Jadi, apa kau menerima taruhannya..?
Alvaro
Baiklah. Mungkin ini tidak akan terjadi, tapi bagaimana kalau aku kalah..?
Samuel
[ Menatap Alvaro dengan tajam ]
Kau harus membantuku menghancurkan hidup Kevin
Alvaro
Hah..? Memangnya kau bisa menghancurkan Kevin..? Bahkan orang sekaliber Edward pun tidak bisa menyentuh sampah itu
Queensha
"Itu benar, tidak hanya menjadi kepala sekolah. Bahkan saat ini ayah Kevin adalah salah satu kandidat terpilih yang digadang-gadang akan menjadi wali kota selanjutnya"
Samuel
Senior pikir, kenapa aku berani mengusiknya dan bahkan membuat ayahnya itu berlutut dihadapan kakak ku..?
Alvaro
Hm.. Mungkin kau punya koneksi dengan orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari ayah Kevin
Samuel
[ Tersenyum ]
Salah
Alvaro
Lantas apa yang kau miliki sampai berani mengusik harimau di sarangnya..?
Samuel
Harimau ya.. Jadi seperti itu pandangan senior pada Kevin dan ayahnya..?
Samuel
Yah, bisa dibilang karena aku sudah mengamankan taring dan cakar harimau itu
Queensha
Berarti kau sudah memiliki kelemahan Kevin dan ayahnya..!!?
Samuel
Tidak, aku tidak tau kelemahan Kevin, tapi aku memiliki sesuatu yang menjadi kelemahan ayahnya
[ Seringai ]
Alvaro
"Bocah ini.. Apa dia benar-benar anak SMA seperti ku..?
Karena tekanan yang kurasakan ini, seolah berasal dari seseorang yang sangat berbahaya"
Alvaro
[ Keringat dingin ]
Lalu, kenapa kau mengatakan semua itu didepan ku..? Apa kau berpikir aku tidak akan melaporkan apa yang kudengar pada kepala sekolah..?
Samuel
Laporkan saja jika senior ingin melakukannya
[ Tersenyum ]
Alvaro
Apa kau sama sekali tidak memiliki rasa takut..?
Samuel
Tidak.. Tentu ada hal yang membuat ku takut
Alvaro
Sebaiknya kau menghentikan rencana mu itu sebelum-
Samuel
[ Menatap mata Alvaro ]
Aku benar-benar takut tidak dapat menahan diriku sendiri
Alvaro
"Tatapan mata anak ini terlihat tenang dari luar, tapi di dalamnya aku bisa merasakan amarah yang bergejolak"
Samuel
[ Menarik tangannya ]
Bel masuk sudah berbunyi, sebaikya senior kembali ke kelas. Aku yakin tidak lama lagi kita akan bertemu kembali.
Tolong sampaikan salamku pada senior Kevin.. Katakan padanya, jaga dirimu baik-baik dan tunggu giliran mu
Comments