NTR:Hai Kak, kasih bintang 5 kak, jangan lupa like, komen dan vote yach... Selamat membaca kak.
*Flash back on*
Di saat Mark sedang tertidur, tiba-tiba, besi yang terpasang di balik pintu masuk terbuka dan membuat Mark merasa silau ketika melihat cahaya yang menyoroti ruangan tersebut dengan beberapa orang serba berpakaian hitam memasuki ruangan tersebut.
Mark mengeruskan dahinya ketika melihat pria tua yang seumuran dengan kakeknya, yang berusia 60tahun. Namun kakenya sudah meninggal saat ia pindah ke Jerman.
Pria itu tersenyum mengagumi ke tahanan tubuh Mark yang justru tubuhnya malah terlihat segar bugar. Meski ia selalu melarang siapapun untuk bertemu Mark.
"Sepertinya kau hidup dengan baik anak muda?" ucap pria paruh baya itu.
Mark tidak menjawab perkataan pria paruh baya yang ada di hadapannya itu. Ia tampak dingin tanpa ekspresi melihat pria paruh baya yang sedang berbicara padanya.
"Apa kau lapar?" tanya pria paruh baya itu lagi.
Mark sama sekali tidak menjawab setiap ucapan apalgi pertanyaan pria yang ada di hadapannya saat ini.
Pria itu semakin mendekat ke arah Mark. Namun, Mark sudah tidak memiliki perasaan ia mencoba kekuatannyq kepada pria paruh baya itu hanya dengan sekali pukulan pria paruh baya yang ada di hadapannya itu terpental bahkan mati mengenaskan. Para penjaga yang menyaksikan hal itu kalang kabut berteriak dan menyerang Mark dengan seksama.
"Ketua!" teriak salah satu penjaga.
Mark seperti binatang buas yang haus akan membunuh. Ia mengahajr membabi buta memukuli setiap orang yang mengahdangnya. Ia berkelahi dan melawan para penjangga dan berpakaian serba hitam satu persatu ia kalahkan bahkan hingga puas Mark memastikan mereka mati.
Seperti mendapat kebebasan, Mark berjalan keluar ruangan yang mengurungnya selama hampir satu tahun itu. Ia bahkan terlihat silau dan perih matanya ketika sebuah sinar matahari dan cahaya menusuk matanya. Ia berjalan melewati setiap ruangan di gedung usang itu. Namun lain dari dugaan. Ia di hadang oleh banyaknya para penjaga. Hingga ia mencoba menerobos keluar.
Ada begitu banyak penjaga yang handal dalam berkelahinya. Mark kewalahan dan terkapar di hadapan seorang pria berjas serba putih.
"Aku kira kau sudah mati anak muda? Tapi ternyata kau berubah jadi binatang, bahkan ayahku saja kau bunuh, aku tidak akan menyisakan tikus kecil dalam kamusku. Kau juga harus mati seperti ayahmu," ucap Chris Jason.
Mendengar ucapan tentang ayahnya. Mark menjadi semakin geram dan dedam di dalam hatinya semakin menyala bara api dendam. Ia membalikan kurai yang di duduki Chris Jason dan dengan cepat ia mencekik pria itu, dengan tangan di putar ke belakang. Semua begitu cepat. Mark mencekik dengan penuh tenaga hingga membuat Chris tak dapat bertahan. Bahkan saat sebuah tembakan mengarah kepadanya. Justru Mark mengarahkan tubuh Chris Hason hingga terkena tembakan tersebut.
Semua para penjaga saling melihat dan mencari siapa yang berani menembak ke arah Mark dan berakhir menembak ketua mereka. Anak buah Chris justru saling menyalahkan satu sama lain. Kesempatan bagi Mark untuk pergi dari kerumunan dan meninggalkan tempat yang sudah mengurungnya selama satu tahun itu. Namun lain dari dugaannya. Keluar dari kadang singa tidak semudah yang ia bayangakan ada begitu banyak penjagaan di rumah utama Jason.
Namun Mark semakin menjadi, saat dirinya mengahapi banyaknya anak buah Jason dengan tangan kosongnya. Ia melawan begitu banyak pria ahli bela diri yang begitu banyak. Namun ia tak mudah menyerah hingga di setiap ada kesempatan. Ia berhasil keluar dari kediaman Jason dan berlari dengan memasuki sebuah kendaraan yang terbuka bagasi mobilnya.
Kini Mark berada di dalam perjalanan dengan bagasi sedikit terbuka memberikan ruwng oksigen untuknya bernafas. Ia kini tidak berharap lebih akan apapun. Namun ia berjanji akan melakukan apapun untuk pemilik mobil yang telah menolongnya itu. Setelah melakukan perjalanan sekitar satu jam, Mark keluar dari bagasi mobil itu denga pemilik mobil sudah pergi memasuki sebuah perusahaan yang bertulisan Anggara Group. Ia mengerutkan dahinya dan tersenyum tipis. Ia juga mengingat plat mobil dengan sangat jelas dan pergi meninggalkan mobil tersebut dengan berjalan tanpa arah dan tujuan.
"Hmm, sepertinya aku harus tinggal di jalanan dulu," gumam Mark.
Hampir setiap saat Mark, selalu bertemu anak buah Jason yang sedang mencarinya.
Setiap kali ia kewalahan menghadapi banyaknya anak buah Jason. Ia selalu berlari dan berlari hanya untuk menghindari penangkapan untuk yang kesekian kalinya.
Sore itu, Mark berlari denga luka di sekujur tubuhnya dan darah bercucuran di wajah dan juga tangannya. Ia berlari sebisa mungkin untuk menghindari anak buah Jason ywng masih saja mengejar dan mencarinya setiwp saat.
Namun untuk kali ini, Mark hampir saja tertangkap oleh banyaknya para ahli bela diri yang handal dan kejam. Tapi, seorang anak muda menyelamatkan Mark dan mereka berdua berlari dengan tangsn Mark di tuntun oleh anak muda itu. Mark bahkan mengikuti anak muda itu tanpa tau arah tujuan mereka. Hingga tiba di sebuah rumah usang jauh dari keramaian. Mereka baru berhenti berlari dan menarik nafas dengan tergesa-gesa.
Anak muda itu menyimpan bingkisan yang ia bawa dan memperhatikan Mark dengan seksama. Ia tampak rupawan dan bersih. mengenakan kemeja putih dan celana formal. Ia tidak berbicara ataupun bertanya pada Mark. Namun ia menarik Mark memasuki rumah tua itu dan membiarkan Mark untuk duduk dan anak muda itu dengan tenaganya yang kuat menekan tubuh Nark untuk duduk.
Anak muda itu menyobek pakaian yang combang cambong milik Mark dan membawa nampan berisi air bersih. Anak muda itu sekitar 16tahun di usia Mark yang baru menginjak 18tahun. Mark jauh lebih dewasa namun masih sepadan dengan anak muda yang terlihat cantik di hadapan Mark. Namun tampak dingin.
Anak muda itu membersihkan luka di sekujur tubuh Mark dan membalut setiap lukanya dengan tatapan dinginnya. Ia bahkan tidak berbicara sama sekali pada Mark ataupun bertanya. Saat sudah selesai membalutkan perban. Mark mulai mencoba untuk berbicara lebih dahulu darinya.
"Apa kau tidak takut denganku?" taya Mark dingin.
"Kenapa kau takut dengan mereka?" anak muda itu berbalik bertanya dengan acuh.
Mark terdiam, ia tidak menyangka jika ada orang yang jauh lebih dingin darinya.
"Itu karena mereka lebih banyak jumlahnya," bantah Mark pelan.
"Berarti kau tidak menakutkan!" acuh anak muda itu.
Mark terdiam, ia merasa kagum dan heran akan anak muda yang ia temui hari ini. Dari penampilannya dia seperti anak muda yang kemayu dan lembut melihat kulitnya yang putih bersih. Apalagi tadi tangannya yang sempat menariknya sangat lembut dan halus.
"Aku Mark," ucap Mark.
"Hmmm," jawab anak muda itu.
"Kau, tidak memberitahuku namamu?" tanya Mark heran.
"Aku tidak percaya jika kau tidak bisa membaca!" jawab anak muda yang di hadapan Mark dengan dingin.
Mark mengerutkan dahinya mendengar ucapan orang yang ada di hadapannya itu. Setelah it, ia melihat ke arah saki kemeja anak muda itu tertulis sebuah nama Rendi.A.
"A?" tanya Mark mengerutkan dahinya.
"Makanlah apa yang aku berikan dan jadi lelaki kuat jangan jadi pengecut seperti tadi!" ucap Rendi dan pergi meninggalkan Mark yang masih terdiam melihat Rendi yang pergi meninggalkannya.
Pertemuan pertamanya dengan sahabatnya Rendi sangat membuat Mark menjadi hidup kembali. Mengingat Rendi jauh lebih dingin darinya dan membuatnya mengagumi Rendi dan menjadi tujuan hidupnya.
*Flashback off*
Mark hidup dengan bantuan dan berjuang bersama sahabatnya Rendi Anggara. Apalagi setelah mengetahui identitas Rendi. Mark semakin yakin akan tujuan hidupnya kelak. Dirinya akan mengabdi sepenuhnya bagi siapapun yang telah mempertahankan nyawa Mark.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
Next thour, cukup seru awal ceritanya
2023-11-07
0
Suryatina Handayani
cerita yg menarik,lanjuttt...
2021-04-02
0
0316 Toiyibah,S,Pd.
penasaran thorr,,,
2021-03-22
0