Minta Maaf

Keesokan pagi

Natasha seharian ini menghindari Jonathan, dia selalu pergi ke arah lain agar tidak bertemu dengan Jonathan. Saat ini dia bekerja sebagai karyawan di kantor jonathan.

Ayah natasha meminta agar Jonathan mendidiknya untuk bekerja sebagai karyawan biasa sebelum dipercayakan mengelola perusahaan sendiri. Di perusahaan Jonathan tidak ada yang mengetahui jika natasha adalah anak dari Roy William, salah satu pemilik perusahaan besar di Kanada

Jonathan menyadari sikap natasha yang seharian ini mencoba menghindarinya. Dia menyuruh Hanna sekertarisnya untuk memanggil Natasha ke ruang kerjanya.

“Natasha, kau di panggil pak Jonathan ke ruangannya” Hanna memberitahu Natasha yang sedang duduk di meja kerjanya.

Natasha membuang nafasnya berat “Memang sepertinya sulit menghindari orang itu di kantornya sendiri” Gumam Natasha.

“Baiklah, aku akan kesana”jawab natasha sambil tersenyum ramah kearah Hanna “Oh iya Hanna, perutmu sudah sangat besar, apa tidak sebaiknya sudah ambil cuti ?”

“Sebenarnya mau ku juga begitu, tapi kau tau pak Jonathan. Susah sekali menemukan pengganti yang cocok dengannya. Apalagi lusa dia harus meeting di Italia, tidak mungkin aku bisa ikut”Jawab Hanna sedih, dia sudah berkali kali merekrut orang tapi semuanya tidak sesuai kriteria Jonathan.

“Oh begitu ya, semoga semuanya lancar ya Hanna.” Natasha mengelus pelan perut hanna yang sedang mengandung.

“Aku pamit ke ruang pak Jonathan ya” Ujar Natasha dan hanna mengiyakannya.

***

“Iya masuk” Ujar jonathan saat seseorang mengetuk pintunya. Natasha pun masuk keruangan jonathan.

“Ada apa bapak memanggil saya ?” Natasha bersikap layaknya karyawan yang tidak dekat dengan Jonathan.

“Duduklah dulu”Jonathan menjawab tanpa melihat Natasha dan masih sibuk dengan berkas yang di pegang nya. Natasha pun duduk di sebuah sofa penjang sebelah kiri ruangan Jonathan.

Beberapa menit berlalu Jonathan masih diam membolak balik kertas di atas mejanya

“Sebenarnya apa maunya, dia yang memanggilku tapi bersikap seolah olah aku tidak ada di sini” Ujar natasha dalam hati.

Jonathan yang seakan mengerti pikiran Natasha akhirnya berdiri menghampiri Natasha dan duduk di sebelahnya.

Matanya melihat mata natasha.

“Maafkan aku” Hanya dua kata yang keluar dari mulut Jonathan.

“Hanya itu saja?” Natasha menghembuskan nafasnya kasar.

“Sebaiknya aku kembali ke mejaku” Saat berdiri dan hendak pergi Jonathan menahan tangan Natasha.

“Aku sungguh sungguh meminta maaf, kenapa kau mau pergi? Bahkan aku belum selesai bicara!” Seru Jonathan.

“Cepatlah katakan, kau membuang buang waktuku dari tadi!”

“Kau ini sedang berbicara dengan atasan mu, tolong lebih sopan sedikit dan duduk” Jonathan menarik tangan Natasha untuk duduk kembali ke sofa.

“Aku akan pergi ke Italia untuk menemui rekan bisnis” Ujar Jonathan

“Lalu, apa hubungan nya dengan ku?” Natasha mengerutkan alisnya bingung.

“Kau akan menggantikan Hanna. Lusa kita pergi ke Italia”

“Apa? Tidak mau! Kau cari saja sekertaris lain”

"Ini perintah! bukan ajakan, Jadi kau harus mau!"

"Tidak akan!" Natasha melipat kedua tangannya di depan dada.

“Kalau kau menolak aku akan bilang pada ayahmu!” Ancam Jonathan.

“Kau itu suka sekali memaksa orang!” Natasha membulatkan matanya kesal pada sikap Jonathan yang seenaknya.

“Jadi begini caramu meminta maaf? Kau ingat ini baik baik, aku tidak akan memaafkan mu Jo!” Kata natasha dan pergi meninggalkan ruangan Jonathan.

Kemudian natasha kembali melakukan aktifitasnya seperti biasa di meja kerjanya.

Setelah mendekati jam pulang terlihat Hanna menghampiri natasha.

"Natasha. Ini berkas yang kau perlukan untuk lusa ya, pak Jonathan akhirnya mengizinkanku untuk cuti mulai besok.." Wajah Hanna terlihat sangat senang, kemudian meletakan beberapa berkas diatas meja. Natasha hanya terdiam melihat tumpukan kertas dan wajah Hanna bergantian.

"Terima kasih sudah mau menjadi sekertaris pengganti untuk sementara waktu. Natasha, kau penolongku.." Kata Hanna sambil meraih kedua tangan Natasha dan menggenggamnya. Natasha hanya bisa tersenyum dan mengangguk, rasanya dia tidak tega melihat Hanna yang pusing karena ulah Jonathan.

"Baiklah Natasha, aku pulang dulu. Sekali lagi terima kasih" Ujar Hanna. Dia pun pergi meninggalkan natasha.

"Jonathan.. kau benar benar menyebalkan, aku sangat membencimu" Gumam natasha sambil menutup matanya, rasanya dia akan melewati hari yang panjang mulai lusa.

***

Mohon Like, Coment, dan Vote nya ya kak, biar aku semangat Nulisnya.

~Terimakasih~ ^^

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Dhebay Mahendra

Dhebay Mahendra

maunya bukan mau nya, matanya bukan mata nya, mejaku bukan meja ku. Jangan lupa nama orang tetap huruf besar di depannya ya say.

2020-02-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!