orang yang sama

Keesokan paginya, Zee bersiap untuk berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, Zee tengah mencari sahabat dan sekaligus teman satu-satunya yang Zee punya, karena tidak ada yang mau berteman dengan Zee, hanya karena mendapat beasiswa. Zee juga sering di bully dan sahabatnya lah yang selalu menolong nya. Nama teman Zee adalah Lucy.

"Hai Lucy, gue nyariin Lo dari tadi."

"Hai Zee, sorry tadi gue ke kantin dulu. Kenapa, kayaknya ada yang penting?"

"Gue mau cerita sesuatu, tapi nanti aja waktu istirahat."

"Zee, lo tau gak? Ada 3 murid baru lo, dia bakal jadi kakak kelas kita, dan mereka cowok semua!"

"Lo tau dari mana?"

"Emang Lo gak buka grup sekolah lagi? Gempar karena mereka ganteng banget!"

"Ya, sorry, gue sibuk kerja."

"Ah, lo mah gitu!" Lucy sedikit kesal dengan Zee karena dia kudet banget.

Bel sekolah pun berbunyi, menandakan pelajaran akan segera dimulai. Guru pun datang. "Selamat pagi, semuanya."

"Selamat pagi, Bu," jawab para murid serentak.

Jam istirahat pun tiba. Lucy dan Zee bergegas pergi ke kantin. Saat tiba di kantin, kantin sangat berisik, tidak seperti biasanya.

"Aahhh, mereka ganteng!" "Aaa, mereka sangat tampan!" Begitulah teriakan siswa putri.

"Kira-kira mereka neriakin siapa ya, Lucy?" Zee merasa sangat bingung karena ini sangat tidak biasa.

"Gue juga gak tau, Zee. Atau jangan-jangan ada anak baru itu di kantin?"

Zee dan Lucy berusaha untuk melihat, dan benar saja, itu murid baru yang sedang dibicarakan. Saat Zee melihat murid baru tersebut, dia merasa sangat terkejut karena murid tersebut sama dengan pria yang ada di cafe semalam. Tubuh Zee sangat bergetar.

"Lucy, kita pergi dari sini aja, yuk. Kita ke taman belakang aja, gue juga mau cerita."

"Tapi, Zee, gue masih mau..." Belum selesai Lucy berbicara, dia sudah ditarik oleh Zee menuju taman yang ada di belakang yang tidak jauh dari kantin.

"Aduh, Zee, lo kenapa sih? Gue kan mau cuci mata dulu." Lucy sangat kesal dengan tingkah Zee.

"Apa lo tau siapa nama mereka?" Zee sangat penasaran.

"Iya, gue tau siapa mereka," jawab Lucy.

"Orang yang ada di tengah itu namanya Elga Beethoven, terus yang ada di samping kiri itu Sky Alexander, dan di samping kanan itu namanya Rey Hilzard. Kenapa lo tiba-tiba nanya?"

Zee tidak menjawab, tapi matanya terus memandang ke arah ketiga murid baru tersebut, terutama Elga Beethoven, yang membuatnya merasa terkejut dan penasaran.

"Zee, lo kenapa sih? Katanya lo mau cerita."

Zee menceritakan semua kejadian yang dialaminya, dari pertemuan di cafe hingga kejadian aneh yang membuatnya merasa terancam. Lucy pun sangat terkejut mendengar cerita tersebut.

"Jadi, maksud lo mereka ini orang yang sama?" tanya Lucy dengan mata yang terbuka lebar.

Zee hanya mengangguk sebagai jawaban, masih terlihat shock dan penasaran dengan kehadiran ketiga murid baru tersebut.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk kembali ke kelas, dan Zee berniat untuk ke perpustakaan mengembalikan buku. Saat ingin mengambil buku yang ada di dalam tas, ada sebuah amplop.

"Itu amplop apa, Zee?" tanya Lucy dengan penasaran.

"Gue juga gak tau, tiba-tiba aja ada," jawab Zee dengan bingung.

Tak pikir panjang, Zee langsung membukanya. Di dalamnya, ada selembar kertas dengan tulisan yang singkat: "Temui aku di rooftop, seorang diri."

Zee merasa bulu kuduknya berdiri, dan hatinya berdegup kencang. Siapa yang menulis pesan ini? Dan apa yang mereka inginkan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!