Eps 3

Prov Mita.

Perlahan aku membuka mata yang terasa sangat berat, seperti ada sebuah batu yang menimpa mataku hingga terasa sulit untuk dibuka, dan pertama yang aku rasakan setelah membuka mata adalah rasa sakit kepala yang luar biasa. Aku merintih dalam hati sambil mengerjapkan mata berkali-kali, menyesuaikan dengan cahaya terang lampu kamar.

Aku memiringkan kepala ke arah luar jendela. Terlihat dari celah jendela yang tidak tertutupi gorden memperlihatkan langit yang sudah gelap. Entah sudah memasuki malam atau aku yang terbangun terlalu pagi. Aku tidak bisa mengingat apapun sebelum aku jatuh tertidur.

Penglihatanku beralih ke arah sofa dekat jendela. Disana ada kedua orang tuaku yang sedang duduk saling berpelukan. Papa merangkul bahu mama sambil mengelus lembut, sedangkan mama menundukan kepala dan jari-jari tangannya saling bertautan.

“Ma, pa,” kupanggil kedua orang tuaku dengan suara parau. Keduanya mengangkat kepala secara bersamaan, berdiri dan berjalan menghampiri aku di tempat tidur.

“Apa ada yang sakit sayang?” tanya Mama dengan suara khawatir sambil mengelus puncak kepalaku dengan lembut.

“Kepalaku sakit, Ma.”jawabku setengah merintih.

Mama mencium keningku cukup lama, seraya berkata, “Mama ambilkan obat ya, tapi sebelum minum obat kamu makan dulu, setelah itu pasti sakit kepalanya hilang.”

Aku menggeleng lemah sambil menatap wajah Mama dan Papa yang terlihat sedih, apalagi kedua mata Mama yang memerah seperti habis menangis. “Mama, Papa kenapa, kok wajahnya sedih begitu?”

Mama tersenyum kecil, tapi senyuman itu bukan senyuman yang menenangkan seperti biasanya. Senyuman itu seperti menyimpan sebuah luka yang amat dalam.

Papa mengelus punggung tanganku dengan lembut lalu menciumnya penuh kasih sayang. “Mama dan Papa nggak apa-apa, sayang. kamu lanjutin lagi aja istirahatnya, ya. kalau butuh apa-apa panggil mama dan papa,” kata papa.

Aku kembali menggelengkan kepala, “Ini jam berapa, Ma?" Tanyaku dan di jawab oleh mama jika sekarang sudah dini hari.

Aku terdiam beberapa saat, mencoba mengingat kejadian sebelum aku jatuh tertidur. Apa yang menyebabkan kepalaku terasa sangat sakit dan aku juga merasa kelopak mataku terasa bengkak. Namun setelah berusaha mengingat tetap saja aku tidak mengingat apapun kecuali mimpi buruk yang Aku alami

"Tadi aku mimpi buruk, Ma, Pa. Aku ingin menceritakannya, tapi katanya kalau mimpi buruk di ceritakan nanti akan jadi kenyataan." Tadi saat tidur aku mengalami mimpi buruk yang sangat mengerikan, mungkin itu mimpi buruk yang paling mengerikan di antara mimpi buruk yang pernah aku alami. Bahkan, tubuhku menjadi bergetar ketakutan mengingat mimpi tersebut.

"Itu cuma mimpi, sayang. Jangan terlalu dipikirkan nanti kepalanya semakin sakit." ucap mama sambil mengelus kepalaku.

"Ini minum dulu, biar pusingnya berkurang." papa menyodorkan gelas berisi air dan aku langsung meminumnya hingga airnya habis setengah gelas. Setelah itu aku kembali terdiam, masih memikirkan mimpi buruk yang rasa sakitnya terasa sangat nyata.

"Jangan bengong, sayang. Lebih baik tidur lagi. Pagi juga masih lama." ucap Papa sambil mengelus punggung tanganku dan aku pun mengalihkan tatapanku kepada papa seraya berkata. "Pa, sebenarnya apa yang terjadi? kenapa papa dan mama ada di kamarku di dini hari seperti ini? seharusnya papa dan mama sedang istirahat di kamar kalian, kan?!" Aku baru sadar tentang keanehan papa dan mama yang berada di kamarku di waktu dini hari seperti sekarang.

Mama dan papa saling melirik satu sama lain. Di bawah kelopak mata mereka terdapat genangan air—yang jika sekali kedip air itu akan langsung meluncur membasahi pipi yang sudah sedikit keriput itu.

Mama dan papa masih terdiam. keduanya seperti enggan untuk berbicara dan terlihat jika mereka berusaha untuk tidak menatap mataku secara langsung "Ma, Pa?" Aku merasa khawatir pada kedua orang tuaku.

Papa tiba-tiba mencium keningku cukup lama lalu mencium kedua pipiku. “Mama dan Papa akan selalu ada buat Mita. Kami sangat sayang sama Mita.“

Aku mengerutkan dahi, merasa ada sesuatu yang buruk akan segera terjadi pada hidupku. “Ada apa, Pa?” tanyaku dengan suara bergetar.

Papa menelan ludah dan sesaat memalingkan tatapannya ke arah lain. “Tadi mamanya Abian datang kerumah kita, dan mamanya Abian sudah cerita bahwa Abian memang—“ Papa menjeda ucapannya ketika mendengar suara isak tangis mama.

Aku langsung mengalihkan tatapanku pada mama yang sedang berjalan menjauh dari tempat tidurku. Punggung Mama bergetar membelakangiku dan suara tangisnya semakin jelas di pendengaranku. Papa beranjak dari kasur dan mengikuti mama lalu memeluk mama dengan erat, mencoba menenangkan.

Aku semakin bingung dengan suasana saat ini. Dan firasatku mengatakan bahwa sudah terjadi hal buruk sebelum aku jatuh tertidur, tetapi aku tidak bisa mengingat apa yang sebenarnya sudah terjadi. Dahiku semakin berkerut, memaksakan untuk mengingat. Dan akhirnya mataku terbelalak dengan mulut sedikit terbuka

Ya, sekarang aku sudah mengingat penyebab aku jatuh tertidur.

Oh Tuhan, aku ingat sekarang, Itu bukan mimpi melainkan sebuah kenyataan yang begitu memilukan. Tadi sore Abian menelponku. Hanya dengan satu kali panggilan dan satu kali tarikan napas, pria itu mengucapkan sebuah kata-kata yang paling kejam yang pernah aku dengar di dalam hidupku. Pria itu membatalkan pernikahan kami tanpa memberi penjelasan sedikit pun.

Tanpa bisa dicegah air mataku keluar begitu saja, seperti sungai yang bendungannya sudah hancur. Mengalir dengan deras.

Mendengar suara isak tangisku papa dan mama langsung menghampiriku dengan tatapan terkejut.

“Aku sudah ingat semuanya-" ucapaku terbata-bata akibat tangisan yang susah sekali untuk di hentikan walaupun hanya untuk beberapa detik. "Tadi sore Abian menelponku... dia... Dia membatalkan pernikahan kami." Suara tangisku semakin keras hingga membuatku sulit untuk mengambil napas. "Ternyata itu bukan mimpi buruk tapi kenyataan yang sangat buruk.”

Mama langsung menghamburkan tubuhnya memelukku dengan air mata yang tak kalah deras dengan air mataku. Aku tahu mama juga pasti merasakan kesakitan yang aku rasakan. Sedangkan papa hanya berdiri mematung sambil menundukan kepala tanpa mengeluarkan suara apapun.

Papa juga merasakan kesakitan yang aku rasakan walaupun aku tidak bisa melihat air matanya menetes. Mungkin rasa sakit yang kedua orang tuaku rasakan melebihi rasa sakit yang aku terima. Mereka yang membesarkan aku dengan sepenuh jiwa, menyayangiku melebihi diri mereka sendiri dan memasang badan sebagai tameng yang paling kuat untuk melindungiku dari segala kejahatan, tapi sekarang putri satu-satunya sedang mengalami penderitaan yang amat dalam dan mereka tidak bisa melakukan apapun untuk mengangkat rasa sakit itu. Mereka sama tidak berdayanya seperti aku.

Aku menyeka air mata yang membasahi pipi secara kasar lalu menyingkirkan tubuh mama yang memelukku dan dengan cepat aku turun dari tempat tidur menuju pintu kamar.

“Sayang kamu mau kemana?” Tanya mama yang terkejut dengan tingkahku yang tiba-tiba.

“Ma, pa, aku harus ke rumah Abian! Dia tidak bisa membatalkan pernikahan ini begitu saja!” Aku memaksakan tubuhku yang lemas untuk berjalan. Aku harus segera menemui Abian dan meminta dia untuk tidak membatalkan pernikahan ini. Bahkan aku akan bersujud memohon pada Abian jika pria itu tetap tidak ingin melanjutkan pernikahan ini.

Papa dan mama menahan tubuhku yang sudah memegang kenop pintu, seraya berkata. “Abian sudah pergi sayang! Abian sudah tidak ada di Indonesia” kata mamaku lirih tepat di depan telingaku, bagaikan sambaran petir yang memecahkan gendang telinga.

Aku diam mematung seperti seseorang yang baru saja melihat makhluk yang sangat mengerikan yang ada di dunia ini.

Badanku perlahan merosot tapi langsung ditahan oleh lengan papa yang kekar dan seketika tangisku kembali pecah memenuhi isi kamar

Dosa apa yang telah aku berbuat hingga aku memiliki nasib yang amat buruk? aku berharap ini benar-benar hanya mimpi buruk.

------

Sudah direvisi

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

pasrah deh Mita...... sudah sangat kecewa.

2022-01-04

1

Siti Hajar

Siti Hajar

mampir Thor ...

2021-12-18

0

Ana Krinyol

Ana Krinyol

Lanjut Thor,ceritanya asyikkkk.💪💪

2021-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 Eps 1
3 eps 2
4 Eps 3
5 Eps 4
6 Eps 5
7 Eps 6
8 Eps 7
9 Eps 9
10 Eps 9
11 Eps 10
12 Eps 11
13 Eps 12
14 Eps 13
15 Eps 14
16 Eps 15
17 Eps 16
18 Eps 17
19 Eps 18
20 Eps 19
21 Eps 20
22 Eps 21
23 Eps 22
24 Eps 23
25 Eps 24
26 Eps 25
27 Eps 26
28 Eps 27
29 Eps 28
30 Eps 29
31 Eps 30
32 Eps 31
33 Eps 32
34 Eps 33
35 Eps 34
36 Eps 35
37 Eps 36
38 Eps 37
39 Eps 38
40 Eps 39
41 Eps 40
42 Eps 41
43 Eps 42
44 Eps 43
45 Eps 44
46 Eps 45
47 Eps 46
48 Eps 47
49 Eps 48
50 Eps 49
51 Eps 50
52 Eps 51
53 Eps 52
54 Eps 53
55 Eps 54
56 Eps 55
57 Eps 56
58 Eps 57
59 Eps 58
60 Eps 59
61 Eps 60
62 Eps 61
63 Eps 62
64 Eps 63
65 Eps 64
66 Eps 65
67 Eps 66
68 Eps 67
69 Eps 68
70 Eps 69
71 Eps 70
72 Eps 71
73 Eps 72
74 Eps 73
75 Eps 74
76 Eps 75
77 Eps 76
78 Eps 77
79 Eps 78
80 Eps 79
81 Eps 80
82 Eps 81
83 Eps 82
84 Eps 83
85 Eps 84
86 Eps 85
87 Eps 86
88 Eps 87
89 Eps 88
90 Eps 89
91 Eps 90
92 Eps 91
93 Eps 92
94 Eps 93
95 Eps 94
96 Eps 95
97 Eps 96
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 pengumuman
102 Eps 100
103 Eps 101
104 Eps102
105 Eps 103
106 Eps 104
107 Eps 105
108 Eps 106
109 Eps 107
110 Eps 108
111 Eps 109
112 Eps 110
113 Eps 111
114 Eps 112
115 Eps 113
116 Eps 114
117 Eps 115
118 Eps 116
119 Eps 117
120 Extra Part 1
121 Extra Part 2
122 Cerita Baru
123 Di Simpang Takdir
Episodes

Updated 123 Episodes

1
eps 1
2
Eps 1
3
eps 2
4
Eps 3
5
Eps 4
6
Eps 5
7
Eps 6
8
Eps 7
9
Eps 9
10
Eps 9
11
Eps 10
12
Eps 11
13
Eps 12
14
Eps 13
15
Eps 14
16
Eps 15
17
Eps 16
18
Eps 17
19
Eps 18
20
Eps 19
21
Eps 20
22
Eps 21
23
Eps 22
24
Eps 23
25
Eps 24
26
Eps 25
27
Eps 26
28
Eps 27
29
Eps 28
30
Eps 29
31
Eps 30
32
Eps 31
33
Eps 32
34
Eps 33
35
Eps 34
36
Eps 35
37
Eps 36
38
Eps 37
39
Eps 38
40
Eps 39
41
Eps 40
42
Eps 41
43
Eps 42
44
Eps 43
45
Eps 44
46
Eps 45
47
Eps 46
48
Eps 47
49
Eps 48
50
Eps 49
51
Eps 50
52
Eps 51
53
Eps 52
54
Eps 53
55
Eps 54
56
Eps 55
57
Eps 56
58
Eps 57
59
Eps 58
60
Eps 59
61
Eps 60
62
Eps 61
63
Eps 62
64
Eps 63
65
Eps 64
66
Eps 65
67
Eps 66
68
Eps 67
69
Eps 68
70
Eps 69
71
Eps 70
72
Eps 71
73
Eps 72
74
Eps 73
75
Eps 74
76
Eps 75
77
Eps 76
78
Eps 77
79
Eps 78
80
Eps 79
81
Eps 80
82
Eps 81
83
Eps 82
84
Eps 83
85
Eps 84
86
Eps 85
87
Eps 86
88
Eps 87
89
Eps 88
90
Eps 89
91
Eps 90
92
Eps 91
93
Eps 92
94
Eps 93
95
Eps 94
96
Eps 95
97
Eps 96
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
pengumuman
102
Eps 100
103
Eps 101
104
Eps102
105
Eps 103
106
Eps 104
107
Eps 105
108
Eps 106
109
Eps 107
110
Eps 108
111
Eps 109
112
Eps 110
113
Eps 111
114
Eps 112
115
Eps 113
116
Eps 114
117
Eps 115
118
Eps 116
119
Eps 117
120
Extra Part 1
121
Extra Part 2
122
Cerita Baru
123
Di Simpang Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!