Mita melangkahkan kaki masuk kedalam kamar, rasanya hari ini begitu melelahkan bagi dirinya. Dan Mita pun masih tidak menyangka bahwa hari ini akan tiba di kehidupannya. Hari yang akan bersejarah bagi dirinya, dan hari yang diimpikan oleh semua pasang kekasih. Ya, Lima hari lagi adalah hari Pernikahannya dengan Abian. Kekasih Mita yang sangat Mita cintai.
Mita merebahkan badannya yang lelah di atas kasur kesayangannya. Pandangannya terarah ke Langit-langit kamar dan terbayang akan kisah perjalanan percintaannya dengan sang kekasih yaitu Abian Adhitama. Perjalanan percintaan yang begitu rumit dan penuh cerita. Mita tersenyum mengingat pertama mereka berkenalan dan mengingat raut wajah Abian ketika mengajaknya untuk berpacaran dengan dirinya, sangat lucu dan menggemaskan.
Mita beranjak dari kasur lalu berjalan menuju Baju Pengantin yang digantung tidak jauh dari tempat tidurnya. "Hei Gaun Pengantin, lima hari lagi aku akan memakaimu! Semoga aku akan terlihat seperti seorang putri ketika kau melekat di tubuhku," kata Mita pada Baju Pengantinnya.
Mita memandang Gaun Pengantin sambil tersenyum lembut. Gaun Model Ball Gown yang merekah di bagian bawahnya dan bagian dalam terbuat dari Kain Satin atau Kain Organza. Lalu dilapisi Kain Brokat. Gaun itu Terlihat sangat elegan dan mewah.
Mita teringat kejadian ketika memilih Gaun Pengantin, ia harus beberapa kali berganti gaun karena Abian tidak setuju pada Gaun-gaun yang ada di toko, menurut Abian semua Gaun Pengantin itu terlalu terbuka sehingga memperlihatkan lekuk tubuh sexy kekasihnya. Sampai akhirnya Mita kesal, dan berniat tidak perlu memakai Gaun Pengantin di hari pernikahannya, biarkan saja nanti dirinya memakai Baju Tidur di Hari Pernikahan nanti, hingga akhirnya Abian menyetujui Gaun Pengantin terakhir yang dipilih Mita.
Mita menggeleng-gelengkan kepala mengingat hal itu, menghadapi sikap Abian yang lumayan posesif terhadap dirinya.
Ketika Mita masih asik mengagumi Gaun Pengantinnya tiba-tiba ada panggilan masuk ke ponselnya. Melihat nama yang tertera pada layar ponsel Mita tersenyum senang. Ya, Abian lah yang menelpon. Baru Tiga Jam yang lalu Abian menelpon, sekarang sudah menelpon lagi.
Semenjak dipingit dua hari yang lalu, Abian dan Mita lebih sering berkomunikasi lewat Video Call atau Chat dan sebagainnya. Abian sempat protes dengan adanya Adat Pingit atau Pingitan yang menurutnya itu Adat Zaman dulu tidak berlaku pada zaman sekarang. Tetapi mamanya Mita tetap bersikeras mereka berdua harus dipingit karena mamanya Mita orang Jawa asli, yang memegang kuat Tradisi Jawa dan pernikahan Miita pun memakai Adat Jawa.
"Hallo sayang," sapa Mita ketika teleponnya sudah tersambung.
"Aku tau kamu kangen sama aku, tapi baru Tiga Jam yang lalu loh kita ngobrol bareng! Aku baru saja sampai dirumah dari tempat spa," lanjut kata Mita.
Mita merasa aneh biasanya Abian akan cerewet ketika bertelepon, tapi kenapa dari tadi Abian hanya diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun atau Abian tidak sengaja meneleponnya.?
"Sayang, kok diam aja?" tanya Mita
Tetap tidak ada jawaban dari Abian
"Kayanya kamu gak sengaja nelepon aku! Yaudah aku matiin aja ya" ketika Mita mau memutuskan panggilannya Abian baru bersuara.
"Mita jangan di matiin dulu teleponnya" kata Abian,
"Kenapa diam terus dari tadi,? Kirain aku kamu gak sengaja menelpon aku" kata Mita sambil berjalan menuju sofa dekat jendela kamarnya. Ia melihat suasana di luar rumah yang sudah lumayan ramai, ada beberapa saudaranya yang dari jauh sudah datang dan menginap untuk menunggu hari pernikahannya nanti.
"Tuh, kan diam lagi, kamu niat telepon gak sih? Kalau diam terus aku matiin aja ya telponnya! Aku mau menyapa saudara aku yang udah nyampe dari luar kota." Mita sudah mulai kesal pada Abian yang kembali terdiam.
"Mita ada sesuatu yang mau aku bicarakan sama kamu!" Suara abian terdengar bergetar di seberang sana dan Mita merasa ada yang aneh dengan Abian. Biasanya Abian memanggilnya dengan sebutan sayang atau panggilan romantis lainnya, Abian akan memanggil sebutan nama ketika dia sedang kesal atau marah kepada Mita, tapi kenapa tiba-tiba Abian memanggilnya dengan sebutan nama.? Apakah abian sedang marah pada dirinya? tapi Tiga Jam yang lalu, saat mereka bertelepon semuanya baik-baik saja, justru tadi mereka sempat bercanda dan Abian merengek mengatakan bahwa dirinya sudah sangat merindukan Mita. tiba-tiba Mita dilanda rasa tidak enak di hatinya.
Mita hanya diam menunggu kelanjutan perkataan Abian dengan hati yang merasa was-was.
"Katanya tadi ada yang mau di omongin, ko malah diam aja?" Mita masih menahan kekesalannya dan berusaha bicara dengan nada biasa. "Lama-lama aku kesel loh, nungguin kamu ngomong! Ooohhh... Atau kamu mau ngerjain aku biar aku kesel, gitu?"
Mita sudah tidak kaget lagi dengan sikap Abian yang lumayan jahil. Pria itu sering membuat Mita kesal dengan tingkah ajaib Abian. Dan pria itu akan tertawa puas ketika mendapati Mita sudah mengerucutkan bibir menahan kesal sambil bersikap merajuk kepada dirinya. Menurut Abian wajah Mita terlihat lucu dan menggemaskan ketika wanita yang dicintainya sedang kesal.
"Mita... aku mau membatalkan pernikahan kita. Aku nggak bisa melanjutkan pernikahan, kita" kata Abian dalam sekali tarikan nafas.
Mita terdiam mencerna kata-kata Abian yang mengagetkan dirinya. "Hahahaha.. tuhkan aku sudah tahu pasti kamu mau ngerjain aku! Kamu mau jahilin aku, kan,? tapi maaf aku udah kebal sama kejahilan kamu itu. Jadi, aku nggak akan ketipu." Kata Mita sambil tertawa ringan.
"Mita aku serius mau batalkan pernikahan ini, aku lagi gak bercanda atau ngejahilin kamu.! Aku serius mau batalkan pernikahan ini! semoga kamu menerima keputusanku" kata Abian dengan tegas, tidak ada nada bercanda dalam ucapan dari Mulut pria itu.
Mita menelan ludah yang anehnya terasa menyakitkan di tenggorokannya. Apakah Abian benar-benar mau membatalkan pernikahan ini atau hanya bercanda.? Tapi mendengar suara Abian yang begitu serius, membuat jantung Mita mulai berdetak tak karuan. Abian jarang sekali berbicara serius, bahkan saat di acara lamaran pun pria itu masih sempat-sempatnya mengeluarkan lelucon. Abian pria yang santai, saking santainya dia selalu tidak menganggap serius pada sesuatu hal yang seharusnya di anggap serius. Dan hal itu yang kadang membuat Mita merasa kesal. Pria itu terlalu santai, sangat terbalik dengan sikap Mita yang kadang langsung panik menghadapi sesuatu hal yang lumayan mengguncang hatinya, dan mungkin saja ia dan Abian memang di takdirkan bersama untuk saling melengkapi.
Tetapi kenapa Tiba-tiba Abian ingin membatalkan pernikahan mereka yang tinggal beberapa hari lagi? Apakah Abian menganggap pernikahan itu sebuah lelucon, yang kapan saja bisa di batalkan dan dilanjutkan kembali?
"Mita, aku minta maaf. Aku tahu, aku pria brengsek yang membatalkan pernikahan ini lewat telepon. Dan aku tahu, aku tidak pantas mendapatkan maaf darimu, tapi keputusan ini yang terbaik untuk kita, walaupun aku tahu bahwa keputusan ini menyakiti hati kamu," kata Abian memutuskan keheningan diantara mereka dan menyadarkan Mita akan kondisinya saat ini.
perlahan air Mata mita turun dari sudut matanya. Ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan, tetapi rasanya sangat begitu jelas di dalam hatinya. Rasa sakit yang begitu luar biasa yang belum pernah ia rasakan selama umur hidupnya.
Oh Tuhan, apakah ini hanya mimpi? Kenapa abian tiba-tiba membatalkan pernikahan kami,? Pernikahan ini sudah kami impikan sejak Satu Tahun yang lalu. Tapi kenapa dengan mudahnya batal begitu saja? Apakah aku sudah membuat kesalahan yang begitu besar, hingga Abian tidak sudi lagi menikah denganku? gumam mita dalam Hati.
...----------------...
- Udah di Revisi.
Jangan lupa Like, Komen, dan Vote Guys.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Sunarti
pasti Abian menghamili perempuan lain dan hea secepatnya nya si nikahi
2023-10-02
0
Yadi
membagongkan
2023-06-08
0
dj Rayhan
ko syahla akram berubah jd mita sm abian seh thor
2022-01-12
0