Episode 4

Semenjak Viola menyadari ada yang aneh pada dirinya dan selalu terbayang kejadian tragis, diam-diam Viola berinisiatif memeriksakan dirinya ke pskiater dan dia langsung diagnosis mengidap gangguan jiwa PTSD dengan sidrom patah hati akibat kejadian yang mengejutkan, penyakit level akut ini tidak mampu di sembuhkan oleh dokter ahli jiwa di Indonesia.

Awalnya Viola mengira kejadian mengerikan itu adalah mimpi buruk namun ternyata itu adalah nyata, tapi kenapa Viola tidak mengingat apapun ? yang ia ingat hanya bagian intinya saja. Dan kenapa juga Micko tidak tau hal itu ? pasti ada yang tidak beres pikir Viola.

Viola ingin sembuh, ia mengunjungi berbagai negera untuk menemui semua dokter ahli jiwa yang hebat namun sia-sia. Viola tidak ingin membuat Micko kwatir dengan penyakitnya, jadi ia berbohong pada Micko dengan mengatakan bahwa ia pergi ke luar negeri untuk bersenang-senang.

Satu tahun yang lalu, Viola sudah putus asa, yang ia bisa lakukan sekarang adalah menerima kondisinya dan menjauh dari yang namanya pria. Ia sudah malas pergi berobat dan memutuskan untuk bersenang-senang saja selama itu bisa ia lakukan.

Seperti halnya sekarang, dia begitu ceria karena di tunggui Juna di salon, di salon Viola benar-benar di permak habis karena memang ia malas menjaga diri.

“Heh tengil, harusnya kamu keramas setiap hari , tuh liat air keramasmu saja menghitam gara-gara rambutmu kotor ! cicak aja gak mau jatuh di rambut mu !” ucap Juna yang dari tadi duduk di kursi sambil menyaksikan Viola di keramas.

“Aku malas keramas om, lagian aku juga gak perlu ngelakuin itu,” Viola memang tidak ingin merawat diri agar tidak ada laki-laki yang menyukainya. Selama ini Viola senang dekat dengan Juna terlebih lagi Juna tidak pernah menatapnya dengan aneh, itulah yang membuat Viola nyaman.

Setelah Viola di keramas, rambutnya pun di bilas lalu di keringkan. Juna masih tetap memperhatikan Viola.

“Apa om ingat waktu satu tahun yang lalu kita ketemu di Italia ?” tanya Viola sambil tersenyum.

“Aku malas mengingat itu, aku menyesal terjebak sama kamu,” nada bicara Juna masih saja jutek namun itulah yang Viola suka.

“Justru aku senang mengenal om, hehe…” Viola senyum-senyum sendiri.

“Ya iyalah, kamu kan suka menyiksa aku, seperti sekarang kamu sedang menyiksa aku,” Juna mengingat-ingat hari pertama mereka bertemu di Italia satu tahun yang lalu begitu pula dengan Viola.

Flashback On

Satu tahun yang lalu Viola pergi ke Italia untuk bertemu dokter terakhir yang akan menyembuhnya.

“Ini yang terakhir, jika ini tidak berhasil juga, maka aku akan berhenti mengobati penyakit ini,” Viola sedang menunggu dokter ahli jiwa itu datang ke ruangannya membawa hasil pemeriksaan.

Cklek…

Dokter lelaki paruh baya itu datang. Ia duduk kembali di kursinya.

“Maaf nona, kami menyerah, kesembuhan anda harusnya anda sendiri yang lawan, apalagi anda tidak pernah mendengarkan saran kami,” ucap dokter itu dalam bahasa Italia.

“Apa anda tidak paham maksud saya ? bagaimana mungkin saya mengikuti saran dokter untuk mendekati pria duluan dan menyentuh mereka sedangkan saat di tatap aneh sedikit saja oleh mereka rasanya saya mau pingsan,” Viola sangat kesal.

“Itu adalah terapi alamiah nona untuk mengatasi trauma yang berhubungan dengan kekerasan seksual yang anda saksikan, jika anda berusaha sekeras mungkin untuk menerima sentuhan, saya jamin anda akan sembuh, bukan dokter ahli jiwa terkenal yang anda butuhkan, tapi niat untuk sembuh yang anda perlukan !” dokter itu berharap Viola mau mendengarkan sarannya.

“Anda tidak tau betapa tersiksanya saya setiap kali mengingat itu, jika anda tidak bisa menyembuhkan saya, tidak perlu anda meminta saya lagi untuk menuruti saran konyol anda, saya permisi dulu,” Viola langsung beranjak dari tempat duduknya, ia masih kesal. Setiap dokter selalu menyarankannya untuk berusaha menerima sentuhan, Viola tidak mau karena hal itu membuat nya tersiksa. Viola pun sudah putus asa.

“Terima saja lah nasibku begini ? aku hanya perlu menjauhi makhluk yang namanya pria jika tidak ingin terbayang kejadian itu lagi !” tekat Viola.

Sebelum pulang ke Jakarta, Viola ingin menghabiskan waktunya dulu ke Club Malam. Meskipun Viola bukan gadis remaja yang liar namun ia sudah terbiasa dengan pergaulan ala barat dikarenakan selama mengunjungi berbagai negara dia menyatu dalam budaya itu.

Dengan penampilan yang seksi dia sekarang berada di Club Malam “To Night” salah satu Club Malam yang paling terkenal di Italia. Agar dia dengan mudah berbaur di tempat itu, Viola jarang memperhatikan di setiap sudut Club, dia takut melihat tatapan aneh untuknya, dia hanya asyik berjoget ria sambil mendengarkan musik DJ yang di mainkan di sana. Setelah dia puas berjoget, Viola pun ingin pulang saja.

Viola melangkahkan kakinya keluar Club menuju parkiran, di sana ia melihat sesuatu hal yang aneh.

Viola langsung menutup mulutnya. “Gila ? adegan live lagi yang gue liat ! tu dua makhluk yang sedang bernafsu harusnya jendela mobilnya di tutup dulu ! apa mereka gak sadar jendelanya terbuka ?” Viola geleng-geleng kepala. “Tapi tunggu dulu, dia kan kak Juna anaknya om Jonas ?” ide jail Viola muncul.

Viola mengeluarkan HP nya, ia diam-diam mendekat, ia video kan adegan itu.

“Adegan sesungguhnya sedang di mulai,” Viola tidak sabar menanti adegan itu.

Viola masih merekam adegan itu, baru beberapa menit, Juna sudah mengusir perempuan seksi itu keluar dari mobilnya. Terlihat oleh Viola perempuan itu menggerutu kesal karena Juna usir.

“Apa dia mengalami penyakit prostat sehingga letoi waktu bercinta ? hahaha… baru 5 menit sudah selesai,” Viola tertawa ringan, Viola pun menyimpan hasil video rekamannya. Malam ini Viola senang akan mendapat hiburan yang akan ia gunakan untuk menghilangkan rasa suntuknya nanti.

Setelah wanita yang bercumbu dengan Juna menjauh, Viola pun mendekati mobil Juna.

“Wah ternyata berita miring tentang om Juna selama ini benar yah ? aku bahkan mendapat bukti yang paling nyata,” Viola yang tiba-tiba datang entah dari mana membuat Juna kaget. “Nih om liat !” Viola mengangkat HP nya, video itu ia putar untuk di perlihatkan ke Juna.

Juna kaget melihat itu. “Kamu ! kamu anaknya om Micko kan ? berikan video itu padaku, dan ngapain juga kamu manggil aku dengan sebutan om ?” Juna benar-benar marah.

“Ogah, video ini tambang emas tau, makanya jendela mobil di tutup dong kalau lagi begituan ! hahaha…” Viola melihat Juna ingin keluar dari mobilnya. Viola mengerti pasti Juna akan merampas HP nya. Viola dengan seribu langkah langsung kabur.

“Heh anak kecil ! sini kamu !” melihat Viola berlari, Juna pun mengejarnya.

“Aku plintir tangan kamu kalau kamu berhasil ku tangkap,” Juna masih mengejar Viola.

“Sini tangkap aku kalau bisa, wuekk…” Viola tertawa senang, mereka berdua bagai main kejar-kejaran di dalam parkiran club yang luas itu. Juna sangat kesal karena di permainkan oleh gadis kecil.

“Om udah tua jadi gak punya tenaga ngejar aku,” Viola benar-benar mengejek Juna.

Juna menghentikan aktivitas larinya, nafas Juna sudah ngos-ngosan.

“Cepat berikan videonya sebelum kesabaranku habis !” teriak Juna namun Viola tidak menggubrisnya.

“Enak aja, om liat ya video ini akan ku kirim ke email ku, meskipun om berhasil mengambil HP ku tapi om gak bisa menghilangkan video nya, email ku banyak tau, wuekk…” Viola membuktikan ucapannya. Dia sejenak berhenti berlari dan mengirim video itu ke email-emailnya.

“Selesai, HP ini buat om aja, hapus itu videonya !” Viola melemparkan HP nya ke Juna, Juna sangat kesal lalu menginjak HP itu.

“Om Juna, kalau om Juna mau video itu gak aku kirim ke internet, om harus jadi babu aku selama aku memerlukan om !” Viola senang mendapatkan hiburan.

“Kamu pikir aku bodoh, aku bakalan cekik leher kamu sekarang,” emosi Juna sudah sampai ke ubun-ubun.

“Nih cekik aja leher aku sekarang, kalau aku mati aku berubah jadi hantu ya, aku gangguin terus om nanti !” Viola dengan berani mendekat ke Juna.

Terpopuler

Comments

Ayen Muliadi

Ayen Muliadi

Lucu bgt lht tingkah mereka berdua. Hahaha....

2021-11-29

0

Nur Evida

Nur Evida

🤣🤣🤣🤣🤣

2021-11-19

0

Eyta Simarmata Makjakin

Eyta Simarmata Makjakin

hahaha

2021-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Penokohan
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123 (End)
125 Terima Kasih
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Penokohan
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123 (End)
125
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!