Episode 2

Juna berjalan menuju arah ranjang, wanita itu mengikutinya. Juna memperhatikan wanita itu dari atas sampai bawah, Juna tau wanita itu sedang gugup.

“Apa sikap begitu yang di ajarkan tuan William padamu untuk melayaniku ? jika kamu tidak ingin melayaniku kamu bisa pergi sekarang, aku bukan tipe laki-laki yang memaksa wanita untuk melayaniku, dengan apa yang aku punya aku bisa mendapatkan apapun yang ku mau termasuk seribu wanita yang lebih baik dari kamu,” kata Juna dengan sinis. Nada bicara Juna begitu meremehkannya.

Sontak saja Luna merasa terkejut, dia tau tender besar ini sangat berarti untuk ayahnya.

“Tidak tuan, saya akan memuaskan anda, saya jamin anda tidak akan menyesal,” Luna mencoba mengumpulkan keberaniannya. Luna meletakkan tas kecil nya di lantai, dia perlahan membuka kancing bajunya sementara Juna sudah mendudukkan dirinya di pinggir ranjang, Juna ingin melihat permainan seperti apa yang akan Luna suguhkan padanya untuk membuatnya puas.

“Shit, kenapa aku tidak terangsang ?” Juna kesal dalam hatinya, ia pun tidak mengerti kenapa dia tidak mudah terbuai dengan belaian wanita. Meskipun Luna telanjang dan membelainya, Juna sama sekali tidak berhasrat.

“Jika aku tau pria yang di suruh Daddy layani adalah pria setampan dan segagah dia, aku pun rela tiap malam melakukannya, tapi kenapa miliknya tidak menegang sih ?” batin Luna.

“Kita sampai disini saja, pasang pakaianmu kembali ! bilang kepada ayahmu kalau aku akan menyuruh orang kantorku menyediakan kontrak bisnis besok untuknya !” ucap Juna.

“Tapi tuan ? kita belum selesai ?” kata Luna kecewa.

“Selera ku sudah hilang, aku beri waktu 5 menit, kalau kamu tidak keluar juga maka kontrak bisnis akan ku batalkan !” ancam Juna.

Mendengar ancaman itu Luna buru-buru memasang pakaiannya, lalu keluar dari kamar Juna.

“Apa dia lemah syahwat ? milikku bahkan tidak sakit meskipun baru pertama kali melakukannya, biasanya setelah membobol keperawanan wanita, pasti milik wanita akan sakit karena di gagahi terus, apa dia pria normal ? baru beberapa dorongan saja sudah selesai, pria aneh,” gerutu Luna yang sudah berada di luar pintu kamar, dia pun beranjak dari pintu itu dengan hati yang masih kesal.

Pesawat yang di tumpangi Viola sudah mengudara beberapa jam di angkasa, Viola sekarang tengah tertidur di kursi penumpang kelas ekonomi. Meskipun Viola sejak kecil hidup dengan berlimpah materi dan selalu dimanja oleh Micko tapi dia bukan tipe gadis yang suka menghambur-hamburkan uang, hanya saja kebiasaan keliling dunia nya saja yang tidak bisa ia hilangkan. Cara tidur Viola benar-benar berantakan, lihat saja dia sekarang, air liur nya hampir menetes keluar, bukan hanya itu, dia bahkan ngorok sampai penumpang lain di sebelahnya merasa terganggu. Ibu-ibu gendut yang disebelahnya sampai kesal, dari tadi ibu itu memandang wajah Viola sambil geleng-geleng kepala dan tutup telinga.

“Nih anak gadis jorok banget sih, mana ada orang yang mau sama dia, air liur nya sampai menetes-netes, mana berisik lagi tidurnya ? gak kuat aku besebelahan dengan dia selama berjam-jam di dalam pesawat gini,” ibu-ibu gendut itu mulai kesal, ia pun mendapatkan ide.

“Eh mbak, bangun mbak sudah sampai nih !” ibu-ibu gendut ibu menggoyang-goyangkan badan Viola agar dia bangun tapi Viola tidak menunjukan reaksinya.

“Mbak pesawatnya mau jatuh !” Viola tetap tidak menunjukan reaksinya.

“Mbak dompetnya di copet…” kata ibu itu asal, namun Viola masih tetap pada tidur nyenyaknya.

“Kebo banget sih nih perempuan ! sial banget nasibku hari ini,” ibu-ibu itu akhirnya menyerah, ia memutuskan tetap menyumbat telinganya agar tidak mendengar dengkuran Viola. Sungguh penerbangan kali ini sangat membuat ibu-ibu gendut itu kesal.

Setelah menempuh waktu berjam-jam di dalam pesawat akhirnya pesawat itu mendarat juga di salah satu bandara New York, seluruh penumpang di minta turun. Akhirnya Viola bangun juga. Viola memang dari dulu suka tidur disembarang tempat, hidupnya begitu santai, dia menganggap semua yang ada didunia ini begitu ringan, itu sebabnya dia tidak pernah memiliki beban dipundaknya.

“Baru bangun mbak ? kirain gak bakal bangun, apus tuh air liurnya !” ujar ibu-ibu gendut di sebelah Viola.

“Makasih bu sudah mengingatkan, ibu cepetan dong keluarnya, aku kebelet mau pipis nih !” desak Viola ke ibu itu, Viola posisi duduknya di dekat jendela sehingga membuat dia susah keluar jika penumpang di sebelahnya belum beranjak juga.

“Lain kali kalau tidur ingat-ingat orang disebelah dong mbak, mbak itu sudah tidur berjam-jam ngoroknya kenceng banget,” ibu-ibu itu lebih memilih mengomeli Viola dahulu daripada beranjak.

“Iya bu maaf, saya gak tau bahwa ngorok saya kekencengan, lagian ibu kan bisa tutup telinga, cepetan keluar dong bu, tuh penumpang lain sudah keluar ! aku kebelet bu, apa ibu mau aku pipis di rok ibu ?” kata Viola asal.

“Ini saya juga mau keluar, apes banget satu pesawat sama kamu,” ibu itu akhirnya beranjak juga.

“Dasar emak-emak lebay,” gumam Viola.

Seluruh penumpang sudah turun, Viola kini tengah menunggu taksi di pinggir jalan setelah keluar dari bandara. Bagi Viola hidup mengembara adalah kesenangannya. Meskipun ia tidak pintar di sekolah bahkan sekarang setelah lulus ia tidak minat kuliah, tapi Viola mampu mengusai bahasa asing. Berbekal menguasai 48 bahasa asing, dia tidak pernah menjadi asing di negara-negara yang ia kunjungi.

Semua orang yang lalu lalang di jalan itu menatap Viola, bukan karena dia seksi apalagi cantik tapi karena penampilannya yang berantakan. Celana levis panjang yang ia pakai robek di bagian lututnya, kaos kuning setengah lengan yang ia pakai penuh dengan noda saos mengering, maklum sebelum lepas landas tadi ia makan cilok dan bajunya ia jadikan lap mulut nya. Rambutnya yang panjang terurai berantakan serta lepek karena seminggu tidak di keramas, sungguh penampilannya sekarang seperti telah menggelandang selama sebulan.

“Taksi !” Panggilnya ketika melihat taksi lewat. Taksi itu akhirnya berhenti, dia masuk kedalam taksi.

“Menuju Hotel New Place ya pak !” ucap Viola dalam bahasa Inggris Amerika.

“Baik nona,” jawab supir taksi itu. Sesekali supir taksi itu melirik Viola, ia tersenyum melihat berantakannya penampilan Viola.

“Tidak usah senyum pak, saya sadar saya jelek,” ucap Viola, ia adalah sosok gadis cerdas yang selalu lihai membaca situasi dan kondisi.

Sebenarnya Viola adalah gadis yang sangat cantik namun ia jarang merawat diri sehingga membuatnya terlihat menggembel.

Taksi itu sudah sampai di depan hotel yang di minta Viola. Supir itu tidak menyangka di balik penampilan Viola yang berantakan ala gadis miskin plus gembel ternyata kantongnya cukup tebal untuk bermalam di hotel itu.

“Ini ongkosnya pak, ambil kembaliannya !” Viola menyodorkan beberapa lembar dolar untuk biaya taksi.

“Terima kasih nona,” supir taksi itu senang mendapat tips dari Viola.

“Sama-sama pak,” sahut Viola.

Terpopuler

Comments

Nur Evida

Nur Evida

viola kurang kasih sayang seorang ibu

2021-11-19

0

Marthina Tina

Marthina Tina

kata orang buah jatuh tdk jauh dr pohonx
begitupun dgn juna prilaku ayahx tdk beda jauhvolok sana colok sini mencari yg benar benar mendebarkan jantungx🤭🤭🤭
hingga jantung mau copot bru merasakan yg pas dihati

2021-10-01

0

Simbawa Jakop Oliver

Simbawa Jakop Oliver

good

2021-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Penokohan
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123 (End)
125 Terima Kasih
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Penokohan
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123 (End)
125
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!