Episode 3

Setelah Viola keluar dari taksi, taksi itu langsung melaju meninggalkan hotel. Viola lalu masuk ke dalam hotel untuk memesan kamar. Awalnya resepsionis tidak percaya ada tamu hotelnya yang datang dengan penampilan begitu berantakan seperti gembel namun anggapannya di patahkan saat Viola memesan kamar suite room untuk satu malam.

Koper Viola di bawa oleh pelayan hotel ke kamar, sementara Viola ? tidak usah di tanya, dia langsung keluar lagi dari hotel untuk mengejar kesenangannya, padahal dia belum masuk ke kamar yang di pesan itu.

Di dalam taksi Viola mengeluarkan HP nya, dia mengetik sebuah pesan, pesan itu ia kirim ke Juna.

Ting

Sebuah pesan masuk ke HP Juna.

From Si Tengil Rese

Om aku ada di New York sekarang, temui aku di Battery Park, aku kasih om waktu setengah jam, kalau om gak datang, siap-siap video itu aku upload di internet !

Mata Juna terbelalak mendapat pesan ancaman dari Viola.

“Dasar si tengil rese ! ngapain dia ada di sini ? memanggil aku juga sesuka jidatnya, memang aku om nya apa ?” Juna kelihatan kesal, dia menarik nafas dalam-dalam. Ia benar-benar merasa terperangkap dengan gadis kecil yang selalu membuatnya kesal itu.

“Kesabaran ku sudah habis ! awas kamu Viola, bakalan aku tenggelamin kamu di laut dekat Battery Park itu ! kurang asam, ngapain juga 1 tahun yang lalu aku terjebak sama dia ? dosa ku ternyata banyak rupanya sampai-sampai Tuhan menghukumku dengan mendatangkan dia,” meskipun sekarang Juna benar-benar kesal, tapi ia tidak punya pilihan lain, ia sesegera mungkin datang ke tempat yang di minta Viola.

Juna yang sekarang masih berada di kamar hotelnya buru-buru keluar. Ia berlari sangat kencang menuju lift.

Ting

Pintu lift terbuka. Natasha ternyata ada di dalam lift.

“Kak Juna ? maksud saya Presdir,” Natasha sampai sekarang masih suka salah memanggil Juna.

“Natasha kamu sudah siapkan kontrak untuk pak William ? siang ini antar ke kantornya, aku tidak jadi ikut siang ini ke sana, si tengil rese itu ternyata ada di New York,” Juna buru-buru masuk ke lift. Natasha mengerti maksud dari Juna.

“Semuanya sudah beres Presdir, akan saya laksanakan perintah Presdir,” beberapa saat setelah Natasha mengatakan itu, pintu lift langsung tertutup. Natasha tidak ikut masuk lift lagi.

“Apa gadis itu masih belum mengingat semuanya ? jika sampai dia mengingat semuanya maka aku tidak punya pilihan selain melenyapkannya,” batin Natasha.

Hati manusia tidak ada yang pernah tau, kedalaman hati tidak bisa di ukur oleh apapun, tebakan bisa saja salah. Selama ini Natasha selalu saja di hantui atas perbuatan gilanya 5 tahun yang lalu, sampai sekarang ia masih bisa bernafas lega karena dua saksi atas kejahatan yang pernah ia perbuat masih tidak mengingat kejadian itu. Natasha sengaja bekerja pada Juna agar bisa mengawas Juna sekaligus Viola.

Viola sekarang berada di Battery Park, tempat itu adalah salah satu tempat wisata popoler di New York. Karena menghadap New York Harbor, di sini wisatawan bisa melihat laut, kapal feri yang lalu lalang dan menikmati pemandangan kota serta taman yang indah.

Viola sedang duduk di kursi pinggir jalan sambil melihat laut di sana. Rambutnya yang berantakan tersapu angin. Viola menutup matanya sambil menikmati hembusan angin. Tiba-tiba air matanya jatuh membasahi pipi. Sebuah suara terngiang-ngiang di benak nya.

“Pergilah Viola ! cari bantuan !”

“Kamu jahat ! aku saudara mu sendiri !”

“Aku tidak menyangka kamu ternyata rubah betina !”

“Jangan sakiti aku !”

“Dia milikku bukan milikmu !”

Suara itu terdengar seperti dua suara yang sama namun berbeda. Air mata Viola semakin mengalir deras, keringatnya mulai bercucuran, ia tidak bisa mengingat jelas kejadian malam itu, yang ia ingat hanya suara saja dan kejadian inti. Tidak tahan mengingat semua yang menjadi beban yang ia sembunyikan selama ini, Viola langsung membuka matanya.

“Siapa wanita itu ? siapa wanita jahat itu ? sepertinya wajah korban dan penjahatnya benar-benar mirip ? sangat kejam ! kenapa ada wanita sejahat dia, dia memerintahkan banyak preman untuk memperkosa gadis malang itu ? aku pikir semua itu hanya mimpi burukku dulu ternyata itu adalah nyata,” Viola masih terbayang-bayang atas peristiwa yang tidak terlalu ia ingat itu namun sangat membekas di hatinya sehingga membuat dia mengalami penyakit Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dengan gejala sindrom patah hati. Itu salah satu penyakit kejiwaan level atas yang sulit di sembuhkan. Setiap kali Viola menerima sentuhan dan tatapan nafsu dari seorang pria, Viola langsung berkeringat dingin sampai pingsan.

Diam-diam Viola mengembara keliling dunia untuk mencari dokter ahli jiwa terbaik agar penyakitnya sembuh. Namun usahanya percuma, penyakitnya tidak bisa sembuh juga.

Setelah setengah jam berlalu, akhirnya Juna tiba juga, dia berlari dengan nafas yang terengah-engah.

“Om Juna telat 5 menit !” Viola langsung berdiri dari kursi.

“Yang penting kan aku datang, ngeselin banget sih, dasar gembel !” entah kenapa setiap kali Juna bertemu dengan Viola selalu ada saja kata-kata panggilan untuk Viola. Mulai dari si tengil rese, si gembel, si gelandangan, si cewek aneh dan lain-lain, memang seperti itulah gambaran sosok Viola di mata Juna.

“Heh om, aku gak pernah main-main atas ucapan ku ! om mau video mesum om aku sebarin, ini video nyata loh om !” ancam Viola, entah kenapa setiap kali bertemu Juna, hanya dengan membuat Juna kesal bisa membuatnya lupa atas semua bebannya.

“Kamu mau aku bunuh secara berencana ? aku bisa melakukan apapun yang aku mau, aku benar-benar menyesal ya terlibat sama kamu, harusnya dari dulu aku hilangin kamu dari peredaran,” Juna masih kesal.

“Galak amat sih om, aku itu gak mudah mati om, kalaupun aku mati, aku bakalan jadi hantu, om mau aku ngehantuin om setiap kali om mau gitu-gitu sama cewek seksi,” Viola sudah mulai tersenyum, ia ingat pertama kali bertemu dengan Juna di Italia.

“Mana videonya ! cepat kasih ke aku ! aku udah gak tahan jadi babu kamu selama setahun ini,” Juna sudah melotot ke arah Viola namun Viola hanya menanggapinya santai.

“Rahasia dong om, sampai kapanpun om gak bisa nemuinnya, rahasia…” Viola benar-benar senang melihat Juna kesal.

“Dasar rese, dan jangan panggil aku om lagi, aku bukan om kamu !”

“Gak mau, aku suka manggil om dengan sebutan itu, lagian om kan emang udah tua, meskipun Papah sama Papi om teman, tetap aja om udah tua, wueekk…” Viola menjulur lidahnya.

“Kurang asam, sekarang kamu mau minta aku ngapain lagi ? kamu berapa hari ada di sini ?”

“Besok aku pulang kok, aku cuma mau nonton konser Justin Pattision aja di sini, kebetulan konsernya bakalan di adain di ruang konser hotel om malam ini, hari ini om harus nemenin aku jalan-jalan untuk mengisi waktu !” kata Viola.

“Kamu mau kemana, sini aku antar !”

“Keliling New York,” Viola begitu girang karena kembali di temani Juna jalan-jalan.

“Sebelum aku ngajak kamu jalan-jalan ayo kita kesalon dulu ! aku malu jalan sama cewek gelandangan kaya kamu,” Juna dengan wajah yang masih terlihat kesal langsung menarik tangan Viola.

“Mau di apain aja muka ku tetap jelek om,” kata Viola asal.

“Setidaknya wajah jelekmu itu berkurang sedikit,” Juna masih menarik tangan Viola.

Terpopuler

Comments

Ayen Muliadi

Ayen Muliadi

Koq mirip kyk Papi ny ya. Sm" dpt daun muda. Hahaha....

2021-11-29

0

Nur Evida

Nur Evida

nanti berjodoh juna ama viola y thor

2021-11-19

0

Kā_Sā

Kā_Sā

Jangan-Jangan yang buat Ratasha meninggal itu saudaranya sendiri Natasha

2021-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 Penokohan
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123 (End)
125 Terima Kasih
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Penokohan
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123 (End)
125
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!