Episode 3 Rena mulai bekerja

Tidak butuh waktu lama agar laporan dikirimkan. Allan membaca berkas yang baru saja di print itu.

Menjelaskan saat neneknya meninggalkan ia terpaksa harus pindah rumah karena pembagian harta waris yang memecah rumah mereka tinggal. Selama SMP ia bersekolah di SMP negeri biasa dan SMA ia mulai menyukai kakak kelasnya namun tidak berani menyatakan perasaannya. Disinilah ia mulai berlatih merias dirinya, namun saat kelas 3 SMA kakak kelasnya itu telah lulus dan tak pernah kelihatan, membuatnya terperangkap kembali pada dirinya yang suka makan dan ngemil. Menjadikannya sedikit gemuk setahun belakangan. Melihatnya Allan menyungging- kan smirk smile- nya lalu membaca lagi.

Namun setelah melanjutkan kuliahnya ia menemukan kekasihnya yang sekarang dan berhasil menurunan beratnya hingga 10 kilo hingga seperti sekarang. Mulai kembali merias dirinya dan mulai memanjangkan rambutnya karena kekasihnya menyukai rambut yang panjang.

“ jadi wanita ini sudah memiliki kekasih?” ucap Allan entah mengapa menjadi kesal.

‘ mungkinkah aku harus bertanya apa ia mengingatku atau tidak besok, sepertinya ia tidak mengingatku saat sesi wawancara tadi atau ia hanya pura- pura bodoh agar bisa diterima?’ batin Allan.

-- keesokan harinya--

Jam menunjukkan pukul 7 dan Rena telah sampai di kantornya padahal jam yang di janjikan baru jam 8 pagi. Rena tak ingin telat di hari pertama kerja. Dan tanpa Rena duga Allan juga telah sampai di kantornya dan menatap Rena dari balik jendela kaca ruangannya.

“ kau sudah datang?” ucap Allan saat jam menunjukkan pukul 8.

“ iya, tuan.” jawab Rena berdiri tegak.

“ masuk- lah, aku sendiri yang akan mengajarimu apa yang harus kamu pelajari, harus diingat aku ini orang yang kompeten dan sedikit perfeksionis, aku tidak menerima kesalahan sedikitpun paham?” ucap Allan.

“ baik tuan.” jawab Rena sambil menunduk hormat, mensjajari langkah Allan masuk ke ruangan Allan. Setelah mengajari beberapa hal dan membicarakan berapa gaji yang diinginkan, Rena mulai aktif bekerja. Dan kembali ke meja- nya.

‘ aku benar- benar tak menyangka jika wanita ini adalah gadis yang cuppu dulu, padahal sepertinya dulu dia ini tipe yang pendiam, tapi aku lihat sekarang dia menjadi pribadi yang ramah.’ bantin Allan melihat Rena menyapa orang- orang yang telah datang. Seingatnya dia juga gadis yang kikuk, tapi Rena yang ada di hadapannya sangat lihai dalam menangani document. Bahkan terlihat ia sangat pandai dalam menggunakan computer dan ide- ide yang ia sebutkan sangat segar.

“ Rena?” sapa salah satu karyawan pria, melihatnya entah mengapa Allan tidak menyukainya.

“ iya?” Rena menyapa Ardian ramah.

“ aku buatkan coffee, sebagai anak baru kau cepat memahami pekerjaanmu, ya.” ucap Ardian tampak wajahnya bersemu merah, Allan yakin jika karyawannya ini menyukai Rena.

“ bagaimana jika nanti kita makan siang ba…,” baru mau Ardian mengajak makan siang, Allan memanggil Rena.

“ Rena!” ucap Allan dengan nada gusar entah mengapa.

“ ya, tuan?” ucap Rena masuk keruang kerja Allan.

“ mulai besok kamu satu ruangan denganku hanya saja di batasi sekat. Aku akan minta mejamu dan barangmu di pindahkan kesini.” ucap Allan tiba- tiba.

“ baik tuan.” ucap Rena yang bingung namun di hari pertama kerja ia tak ingin membantah Allan yang sudah tampak menahan kesal.

“ jika tidak ada yang di butuhkan lagi saya kembali bekerja.” ucap Rena munundukkan kepala hormat.

“ Rena.” ucap Allan setelah menimbang.

“ ya?” Rena membalikkan badan menghadap Allan lagi.

“ apa kau pernah mengenalku sebelumnya?”

Rena menggeleng.

“ saya baru bertemu dengan anda kemarin saat interview.”

“ apa kau tidak pernah melihatku dari televisi?” ucap Allan mulai melantur.

“ saya tidak begitu mengikuti berita entertaiment.”

“ kalau begitu mulai besok kau juga harus menonton berita entertaiment, karena pekerjaan kita nanti akan sering bertemu artis, pejabat, para orang kaya dan pengusaha tingkat atas.” Allan menjelaskan.

“ ba.., baik.” jawan Rena gugup. Satu- satunya yang tak ia sukai adalah menonton berita tentang infotaiment, ia bahkan tak tahu gosip tentang artis yang sedang hangat sekarang.

“ satu lagi.”

“ ya, Tuan?”

“ siang nanti temani saya makan siang di resto XX.” ucap Allan saat melihat ini sudah hampir jam makan siang dan mengingat janji makan yang tadi diajukan Adrian tadi.

“ ap? Kenapa? Tugas saya hanya menemani anda saat bisnis saja.” pertanyaan akhirnya keluar dari mulut Rena.

“ apa kamu mau menolak tawaran saya?” tanya Allan akhirnya. Rena menggeleng.

“ tidak tuan. Ta.., tapi..” ucap Rena ragu.

“ apa lagi? Kamu mau di hari pertama kamu bekerja, gaji kamu saya potong karena menolak ajakan saya?” geram Allan.

“ saya bukannya mau menolak tapi saya memiliki pantangan makanan dan makanan utama resto XX sangat saya hindari.” ucap Rena akhirnya setelah menimbang. Allan melihat lagi berkas data diri Rena.

“ Allergic? “ ucap Allan setelah membaca bidata diri Rena.

“ I.., iya.” ucap Rena ragu.

“ baiklah, maafkan aku sudah memaksamu, kau mau makan apa?” ucap Allan melembut.

“ saya? Kenapa?” ucap Rena bingung karena bos- nya ini mau mengikuti selera Rena.

“ kau seketaris baru ada baiknya aku bisa memahami seketaris- ku untuk memudahkanmu membantuku bekerja. Jika nanti kau menemaniku menjamu para klien penting.” ucap Allan akhirnya.

“ ta.., tapi.” ucap Rena tidak enak.

“ kau mau buat aku menunggu?”

“ saya suka apapun tuan, kecuali pantangan saya, saya suka makanan berbau asin, telur dan keju.” ucap Rena jujur melihat tatapan mengintimidasi Allan.

“ kau tidak suka daging?”

“ suka, tapi saya harus mengganti protein yang tidak bisa saya dapat dari protein seafood dengan mengosumsi keju dan telur.” ucap Rena akhirnya.

“ kasihan, padahal seafood itu sangat enak.” ucap Allan berniat menggoda.

“ saya dulu sebenarnya juga bisa makan seafood tuan.”

“ benarkah?” ucap Allan tak menyangka.

“ iya,saya mulai terkena allergic ketika saya dewasa, suatu hari saya makan seafood bareng keluarga, disaat yang lain sedang makan bersama saya mulai merasa gatal di sekujur tubuh, pulang- pulang badan saya memerah semua, dan saya mulai sesak nafas.” niat menggoda hilang saat mendengar Allergic Rena yang ternyata cukup berbahaya.

“  maafkan aku sudah mengungkit masa lalu, kembalilah bekerja, jika sudah waktunya makan aku akan keluar.” ucap Allan yang akhirnya di angguki Rena dan wanita itu mulai keluar sebelum akhirnya menutup pintu ruangan Allan dengan pelan.

‘ kenapa aku harus peduli pada gadis itu? Padahal niatku hanya mengancamnya.’ ucap Allan menyenderkan tubuhnya di kursi kebesarannya.

Episodes
1 Episode 1 proloq
2 Episode 2 awal pertemuan
3 Episode 3 Rena mulai bekerja
4 Episode 4 makan siang
5 Episode 5 bertemu Divisi LN
6 Episode 6 Rena yang kita kenal?
7 Episode 7 Hukuman
8 Episode 8 kekasih Rena
9 Episode 9 memengaruhi
10 Episode 10 Perasaan Alan
11 Episode 11 Nina
12 Episode 12 pijatan
13 Episode 13 Angelica
14 Episode 14 Sossis
15 Episode 15 membuat perhitungan
16 Episode 16 lebih tegar
17 Episode 17 Allan dan Rena
18 Episode 18 mengikuti alur
19 Episode 19 melukai
20 Episode 20 pergi!
21 Episode 21 menyesal!
22 Episode 22 pindah
23 Episode 23 kemana?
24 Episode 24 bertemu Rena
25 Episode 25 si Tuan besar
26 Episode 26 menikah
27 Episode 27 spesial story1 geting nyanding
28 Episode 28 spesial story 2 wanita yang luar biasa
29 Episode 29
30 spesial story 5 bertugas menemanimu
31 spesial story 6 aku menyukai mu
32 Episode 33 Black Allan
33 Episode 34 spesial story 9 entah sejak kapan kau ada di hatiku
34 pov Patricia rasa sayang adik pada kakak
35 pov Patricia Denny Wijaya
36 pov Patricia reuni
37 pov Patricia Dia juga mencintaiku?
38 pov Patrucia kelanjutan hubungan
39 bukan up
40 sebenarnya
41 Ending
42 Ga jadi tamat!!
43 proloq seasson2
44 S2 awal pertemuan1
45 s2 i'm a direct
46 s2 jatuh cinta?
47 s2 hasil laporan
48 s2 Emily Ashtoon
49 s2 naik jabatan
50 s2 bertemu Ashtoon family
51 S2 Erick Ashton
52 S2 Ekspetasi Vs kenyataan
53 S2 kompeten
54 S2 bertemu ayah Berta
55 S2 kencan?
56 S2 Apartement Berta
57 S2 Tama
58 s2 Geting nyanding 2
59 S2 menjilat ludahnya sendiri
60 S2 dia adalah wanitaku
61 S2 apa yang terjadi?
62 S2 Karma?
63 S2 Pergi?
64 S2 pijat
65 S2 Karma 2
66 S2 orang Kaya yang aneh
67 S2 mengejar cinta sejatinya
68 S2 hanya dia yang aku mau
69 S2 Tama wijaya
70 s2 untuk sebuah maaf
71 S2 menggantikan posisi wakl direktur
72 S2 bakat dan kesukaan
73 S2 mengawasi dari jauh
74 s2 kenapa kau menangis?
75 S2 naluri seorang ibu
76 S2 Andre
77 s2 menjadi seorang ayah
78 s2 ke Indonesia
79 S2 berbelanja
80 S2 seorang Berta
81 s2 Reuni
82 S2 Destara?
83 S2 Destara and Emily
84 S2 bolehkah?
85 S2 perasaan seorang Destara
86 S2 Allan dan Rena
87 s2 reuni Allan dan Rena
88 S2 reuni Allan dan Rena 2
89 S2 penyesalan
90 s2 Berta
91 S2 pernyataan yang tak sengaja terdengar
92 pov Berta
93 pov Berta2
94 pov Berta, awal bertemunya Berta dengan Ray
95 pov Berta, awal bertemunya Berta dengan Emily
96 pov Berta, who?
97 pov Berta, apa?
98 pov Berta, Alea
99 pov Berta, bertemu keluarga Ashton
100 POV Berta, bertemu Erick
101 POV Berta, Alea
102 Pov Berta, Tak suka di Bohongi
103 POV Berta, mulai bekerja
104 S2 pov Berta; kecewa
105 Pov Berta bertemu pria tua
106 POV Berta, berbincang dengan Alea
107 POV Berta taruhan?
108 S2 do him love me?
109 S2 POV BERTA bertemu Tama
110 S2 POV BERTA mendadani Tama
111 S2 POV BERTA kegundahan hati Berta
112 S2 POV BERTA sesi curhat
113 S2 POV BERTA
114 S2 apa yang terjadi dengan Tama?
115 S2 be stunned
116 S2 Emily
117 S2 kamus dasar wanita
118 S2 pov Berta who?
119 S2 pov Berta
120 S2 Pov Berta kekasih
121 S2 hukuman
122 S2 pov Berta I don't care
123 S2 makan bersama
124 S2 pov Berta End
125 S2 bioskop?
126 S2 kencan yang memalukan
127 S2 shy
128 S2 kejadian di Bar
129 S2 kejadian di rumah Berta
130 S2 melamar
131 S2 mengunjungi keluarga besar Berta
132 S2 bertemu keluarga besar
133 The End
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1 proloq
2
Episode 2 awal pertemuan
3
Episode 3 Rena mulai bekerja
4
Episode 4 makan siang
5
Episode 5 bertemu Divisi LN
6
Episode 6 Rena yang kita kenal?
7
Episode 7 Hukuman
8
Episode 8 kekasih Rena
9
Episode 9 memengaruhi
10
Episode 10 Perasaan Alan
11
Episode 11 Nina
12
Episode 12 pijatan
13
Episode 13 Angelica
14
Episode 14 Sossis
15
Episode 15 membuat perhitungan
16
Episode 16 lebih tegar
17
Episode 17 Allan dan Rena
18
Episode 18 mengikuti alur
19
Episode 19 melukai
20
Episode 20 pergi!
21
Episode 21 menyesal!
22
Episode 22 pindah
23
Episode 23 kemana?
24
Episode 24 bertemu Rena
25
Episode 25 si Tuan besar
26
Episode 26 menikah
27
Episode 27 spesial story1 geting nyanding
28
Episode 28 spesial story 2 wanita yang luar biasa
29
Episode 29
30
spesial story 5 bertugas menemanimu
31
spesial story 6 aku menyukai mu
32
Episode 33 Black Allan
33
Episode 34 spesial story 9 entah sejak kapan kau ada di hatiku
34
pov Patricia rasa sayang adik pada kakak
35
pov Patricia Denny Wijaya
36
pov Patricia reuni
37
pov Patricia Dia juga mencintaiku?
38
pov Patrucia kelanjutan hubungan
39
bukan up
40
sebenarnya
41
Ending
42
Ga jadi tamat!!
43
proloq seasson2
44
S2 awal pertemuan1
45
s2 i'm a direct
46
s2 jatuh cinta?
47
s2 hasil laporan
48
s2 Emily Ashtoon
49
s2 naik jabatan
50
s2 bertemu Ashtoon family
51
S2 Erick Ashton
52
S2 Ekspetasi Vs kenyataan
53
S2 kompeten
54
S2 bertemu ayah Berta
55
S2 kencan?
56
S2 Apartement Berta
57
S2 Tama
58
s2 Geting nyanding 2
59
S2 menjilat ludahnya sendiri
60
S2 dia adalah wanitaku
61
S2 apa yang terjadi?
62
S2 Karma?
63
S2 Pergi?
64
S2 pijat
65
S2 Karma 2
66
S2 orang Kaya yang aneh
67
S2 mengejar cinta sejatinya
68
S2 hanya dia yang aku mau
69
S2 Tama wijaya
70
s2 untuk sebuah maaf
71
S2 menggantikan posisi wakl direktur
72
S2 bakat dan kesukaan
73
S2 mengawasi dari jauh
74
s2 kenapa kau menangis?
75
S2 naluri seorang ibu
76
S2 Andre
77
s2 menjadi seorang ayah
78
s2 ke Indonesia
79
S2 berbelanja
80
S2 seorang Berta
81
s2 Reuni
82
S2 Destara?
83
S2 Destara and Emily
84
S2 bolehkah?
85
S2 perasaan seorang Destara
86
S2 Allan dan Rena
87
s2 reuni Allan dan Rena
88
S2 reuni Allan dan Rena 2
89
S2 penyesalan
90
s2 Berta
91
S2 pernyataan yang tak sengaja terdengar
92
pov Berta
93
pov Berta2
94
pov Berta, awal bertemunya Berta dengan Ray
95
pov Berta, awal bertemunya Berta dengan Emily
96
pov Berta, who?
97
pov Berta, apa?
98
pov Berta, Alea
99
pov Berta, bertemu keluarga Ashton
100
POV Berta, bertemu Erick
101
POV Berta, Alea
102
Pov Berta, Tak suka di Bohongi
103
POV Berta, mulai bekerja
104
S2 pov Berta; kecewa
105
Pov Berta bertemu pria tua
106
POV Berta, berbincang dengan Alea
107
POV Berta taruhan?
108
S2 do him love me?
109
S2 POV BERTA bertemu Tama
110
S2 POV BERTA mendadani Tama
111
S2 POV BERTA kegundahan hati Berta
112
S2 POV BERTA sesi curhat
113
S2 POV BERTA
114
S2 apa yang terjadi dengan Tama?
115
S2 be stunned
116
S2 Emily
117
S2 kamus dasar wanita
118
S2 pov Berta who?
119
S2 pov Berta
120
S2 Pov Berta kekasih
121
S2 hukuman
122
S2 pov Berta I don't care
123
S2 makan bersama
124
S2 pov Berta End
125
S2 bioskop?
126
S2 kencan yang memalukan
127
S2 shy
128
S2 kejadian di Bar
129
S2 kejadian di rumah Berta
130
S2 melamar
131
S2 mengunjungi keluarga besar Berta
132
S2 bertemu keluarga besar
133
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!