Jam makan siang datang tanpa di rasa, niat ingin mengajak makan siang ingin Allan batalkan. Namun melihat bukan hanya Ardian namun ada beberapa karyawan pria- nya yang mengajak Rena makan bersama membuat Allan langsung melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya.
“ maaf, tapi Rena sudah ada janji makan siang dengan- ku.” ucap Allan dengan nada kesal, melihat president directur- nya sendiri yang datang seketika membuat para karyawan menunduk dengan hormat. Rena bergegas merapikan barang yang ada di mejanya dan mensjajari langkah Allan. Yang meninggalkan para karyawan lain tanpa mengatakan apapun lagi.
---
Tidak butuh waktu lama bagi Allan mendapatkan restoran yang bisa menyediakan makanan yang di sukai Rena, telur dan keju; omelet, di tambah dengan sandwich isi daging bacon asap dan beberapa lembar keju. Untuk jaga- jaga Allan telah berpesan jangan menambahkan apapun yang berbau seafood.
“ saya tidak menyangka anda akan mengajak saya ke resto sederhana seperti ini?” ucap Rena yang mengira akan di bawa ke restoran mewah, karena pilihan pertama yang Allan sebutkan tadi adalah restoran yang cukup mewah.
“ kau tidak suka?” tanya Allan.
“ tidak, ini sudah cukup.” ucap Rena lalu mengiris Omelet di depannya dan memasukkannya kemulutnya.
Allan hanya menamati cara Rena makan, cara makan yang tidak dibuat- buat menjadi anggun dan cara makan yang tidak di tutup- tutupi namun terlihat sangat menikmati makanan yang dimakannya. Tanpa sadar Allan tersenyum melihat cara makan Rena dan senyum itu pudar melihat siapa orang yang baru saja melihatnya dari pintu masuk menuju tempatnya duduk. Allan berdiri dari tempatnya duduknya dan duduk di sisi Rena.
“ kenapa tuan?” baru mau bertanya sudah ada wanita yang memanggil Allan.
“ kak Allan?” ucap seorang wanita.
“ wah kebetulan Patricia, ada apa?” ucap Allan mencoba berbicara dengan biasa.
“ iya kebetulan aku bertemu denganmu boleh aku duduk disebelahmu, aku tidak punya teman makan dan kebetulan aku melihatmu.” ucap Patricia tidak melihat ada Rena di sebelah Allan.
“ seperti yang kau lihat sudah ada orang di sebelahku.” ucapan Allan menyadarkan Patricia ada seorang perempuan di sebelah Allan.
“ ap? Siapa kau?” ucap Patricia kepada Rena.
“ saya? Saya Rena, se..” baru mau menjelaskan Allan merangkul pundak Rena dan memotong kata- kata Rena.
“ dia kekasihku.” bukan hanya Rena yang terkejut, Patricia- pun tampak terkejut.
‘ pura- pura.’ bisik Allan membuat Rena tidak berani berkata apapun.
“ ap? Tapi kata kakak kau bahkan tidak memiliki kekasih.” ucap Patricia tidak terima.
“ dan kelihatannya kakak- mu salah.” ucap Allan menunjukkan smirk smile- nya. Membuat tujuan makan Patricia berubah, yang tadinya ingin menuju bar tersembunyi di lantai dua yang hanya di ketahui oleh beberapa orang kaya saja, berubah dan langsung keluar dengan wajah memerah menahan kesal. Allan sempat melirik wanita dengan kulit gelap dan rambut yang di cat pirang itu meninggalkan tempat ini.
“ di.., dia siapa tuan? Kekasih tuan?” ucap Rena setelah melihat Patricia pergi dengan marah.
“ bukan, hanya wanita yang suka padaku, kebetulan kakak- nya sahabat- ku.” ucap Allan malas.
“ kenapa tidak menolaknya dengan baik- baik, anda tidak perlu menggunakan saya.” heran Rena.
“ seperti yang kamu lihat, wanita itu cukup keras kepala, entah sudah berapa kali kalimat penolakan aku ucapkan.”
“ kenapa tidak menerimanya? Dia cukup cantik?” ujar Rena dengan wajah yang sedikit memerah, lantaran pakaian yang di gunakan Patricia sangat extream bagi Rena, tanktop diatas perut dan rok tipis menerawang dan stoking berjaring. Bahkan tato namanya terlihat jelas berada di atas dada kirinya.
“ aku tidak suka, sudah, cepat habiskan makananmu setelah itu kita kembali bekerja.” ucap Allan malas. Rena mengangguk dan melanjutkan makannya.
‘ sejak kapan dia jadi secerewet ini? Seingatku dia dulu pendiam.’ batin Allan menatap Rena.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments