Setelah membuka lamaran, ada 3 profil kandidat pelamar yang kini di terimanya. 2 diantaranya memiliki paras yang cantik namun entah mengapa perhatiannya justru tertuju pada profil lamaran yang terakhir.
“ sial!” umpat Allan melihat foto frofil pelamar terakhir.
Meski itu sudah sangat lama sekali yaitu saat dirinya masih mengenyam bangku sekolah dasar. Foto pada profil tersebut sangat ia kenal. Gadis yang dulu merupakan teman sekolahnya sekaligus korban pembullyannya dulu.
Bukan tanpa alasan Allan menerimanya. Bukan karena tertarik tentu saja, melainkan untuk mengancamnya agar tidak menyebarkan fakta soal masa lalu yang akan menyebabkan hancur- nya pandangan orang pada dirinya. Dan membuat para investor tidak lagi mau bekerja sama dengan perusahaanya. Dalam pekerjaan Allan memang di kenal selalu menjaga nama baiknya.
Tepat pada hari interview, di panggilah Rena secara pribadi.
‘tok tok.’ suara ketukan pintu terdengar.
“ masuk.” ucap Allan tanpa basa basi.
Niat hati ingin mengancam berubah menjadi terpesona. Bagaimana tidak, wajahnya sangat berbeda dengan yang diingatnya dulu ataupun di foto tanda pengenalnya.
Gadis cuppu yang diingatnya memiliki rambut sebahu dan pony yang tebal yang menutupi alis tebalnya, meski wajahnya sama- sama bulat, namun gadis yang di hadapannya adalah wanita cantik yang sama sekali berbeda dengan yang ada di foto kartu tanda pengenalnya. Allan menatap wanita itu dari ujung rambut hingga ujung kaki untuk memastikan.
Gadis yang ada di hadapannya ini memiliki rambut yang sama; rambut hitam ikal, namunnya rambutnya telah memanjang dan tak lagi berponi. Alisnya yang telah tercukur yang sedikit di rapikan dengan pensil alis dan dengan mata hitam bulat yang tak berubah. Hidungnya tidak terlalu mancung namun terasa dengan wajah semi bulatnya yang tak terlalu berubah dari yang terakhir diingatnya. Bibir tipis sexy- nya yang sudah teroles lipstik merah terang yang membuat bibirnya semakin terlihat sexy membuat siapa saja ingin mencium dan ******* bibir sexy itu apa lagi jika bibir itu telah menyunggingkan senyum yang manis.
Tanpa Allan sadari ia telah meneguk saliva- nya sendiri terutama ketika matanya terus turun menjelajah setiap inch tubuh Rena. Lehernya yang semakin jenjang. Seingatnya tubuh Rena memang lebih berkembang dari teman- teman perempuan saat dia SD dulu, namun ia tak menyangka jika Rena akan memiliki dada sebesar itu, bahkan meski dada itu tertutup rambut panjangnya hal itu tidak menutupi dada besarnya. Pantat sekalnya yang tertutup oleh rok ketat bewarna hitam membuat Allan semakin kesusahan meneguk saliva- nya, ia bahkan tak berkedip menatap Rena.
Harus diakui tinggi badannya kurang, namun tubuhnya yang tegap di bantu dengan high hell yang tinggi menutupi kekurangan itu. Ia tak percaya jika wanita itu adalah wanita yang sama dengan teman sekelasnya saat SD. Bahkan seingat Allan gadis yang dulu diingatnya itu tidak tahu menahu soal riasan namun yang di hadapannya ini adalah gadis cantik yang semakin terlihat mempesona dengan ulasan bedak di wajahnya. Dan bibir tipis sexy- nya semakin terlihat sexy dengan warna merah terang yan cocok dengan warna rambutnya yang hitam.
“ tuan?” heran Rena melihat Allan hanya diam saja setelah memanggilnya.
“ ya.., ya?” ucap Allan tergagap. Ia baru sadari jika ini adalah sesi interview.
“ namamu Rena Ayu Puspita?” ucap Allan akhirnya.
“ iya, Tuan.” ucap Rena menggangguk.
“ kenapa foto di kartu pengenalmu berbeda? Ini bukan foto palsu- kan?” ucap Allan curiga.
“ bukan tuan, itu foto saat saya saat masih berusia 17 tahun, kebetulan itu berlaku seumur hidup. Jadi fotonya tidak bisa saya perbarui.” ucap Rena jujur.
“ be.., begitu?” ucap Allan menatap Rena, memastikan apakah gadis ini berbohong atau tidak. Harus diakui wajahnya tampak berubah namun tidak begitu berbeda dengan yang ada di foto. Hanya ulasan bedak yang membuatnya sedikit mempesona.
‘ bagaimana wajahnya bisa berubah sedrastis itu?’ batin Allan sedikit terpesona.
“ baiklah, sesi interview ini selesai, silahkan anda kembali lagi besok pagi untuk di ajarkan tentang pekerjaan ini. Sekalian membicarakan tentang gaji anda.” ucap Allan yang langsung membuat senyum gembira muncul di wajah Rena, tanpa sadar Allan ikut tersenyum. Setelah sosok Rena menghilang keluar dari ruangannya ia mengambil ponselnya dan menelpon dengan nama yang sama dengannya.
“ aku minta data lengkap tentang Rena Ayu Puspita, perjalanan hidupnya hingga ia berubah menjadi seperti ini.” ucap Allan pada Alan. Temannya yang sama- sama berasal dari SD yang sama dan memang benar ia memiliki nama yang sama namun Alan bekerja sebagai bodyguard Allan sekaligus penyedia informasi terpecaya Allan karena meneruskan usaha ayahnya sebagai penyalur tenaga security nomor satu di negara mereka.
“ Rena teman SD kita?” tanya Alan.
“ ya, aku bertemu dengannya saat sesi mencari seketaris untuk mengganti Isabella yang mengundurkan diri. Aku menerimanya untuk mengancamnya, namun aku terkejut pada perubahannya, bisa kamu cari tahu?” ucap Allan menjelaskan.
“ tentu.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Lilis Nurhayati
klo gk inget bener, pasti ketuker antara Allan dan Alan hahaha
2021-02-19
0
Eline Yulistianti
gk ada nama lain ya.. alan n allan
2021-02-19
2
Mmh Tiara Mmh
masih nyimak thor semangat
2021-02-19
0