Persiapan Pernikahan

Keesokan harinya

Yenita bangun dengan perasaan tak menentu. Semalaman ia tak bisa tidur, memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang sebesar 60 juta untuk membayar hutang Ayahnya pada Juragan Yanto. Agar dirinya tidak dipaksa menikah dengan laki-laki tua itu.

Beberapa kali dirinya berpikir kabur, tapi selalu saja gadis itu bingung kemana dia akan pergi. Belum lagi tingkat kejahatan di negara ini sangat tinggi. Bagaimana jika dia bertemu dengan orang yang jauh lebih buruk dari Ayah nya dan juga Juragan Yanto.

Yenita berjalan dengan linglung kearah dapur, lingkaran hitam nampak jelas di sekitar matanya. Menunjukkan jika gadis itu kurang tidur.

"Heh Yeni!! Bagaimana? Apa kau sudah mendapat uang untuk mengganti Bajuku?" Ucap Sofia yang tengah menikmati sepotong roti dan susu di meja makan.

"Kakak, berikan aku waktu sampai aku gajian ya? Aku pasti menggantinya!" Yenita menjawab dengan suara parau.

"Kenapa lama sekali sih? Dasar kau ini! Makanya sudah ku katakan carilah satu pekerjaan lagi. Agar kau bisa mendapat banyak uang!" Ucap Sofia

Yenita hanya diam saja mendengar ucapan Kakak semata wayangnya itu. Rasanya dia tidak memiliki tenaga untuk berdebat dengan Sofia.

"Jangan ganggu adikmu! Biarkan dia istirahat di rumah beberapa hari ini." Tiba-tiba saja Herman muncul, dan memotong perkataan Sofia.

"Apa?? Memangnya kenapa Ayah? Kalau dia tidak bekerja, bagaimana dia akan mendapatkan uang untuk kebutuhan keluarga kita? Dan bajuku juga bagaimana dia akan menggantinya?" Ucap Sofia yang tak terima jika Herman membela Yenita.

"Dia tidak akan bekerja lagi! Tenang saja Ayah akan memberikan mu uang dan membelanjakan mu baju baru! Yang penting jangan ganggu adikmu, kalau perlu kau bantulah dia perawatan seperti dirimu. Agar dia bisa lebih segar!" Ucap Herman lagi, yang membuat Sofia makin terheran-heran.

"Apa??? Apa aku tidak salah dengar Ayah?? Ayah ini kerasukan ya?"

"Ayah baik-baik saja! Adikmu sebentar lagi akan menikah, dan menjadi istri juragan Yanto. Jadi kau tenang saja Ayah akan meminta uang yang besar kepada juragan Yanto untuk mas kawin! Ayah akan memberikan nya padamu setengah!" Ujar Herman dengan santai, yang di tanggapi Sofia dengan senyuman lebar.

Sementara Yenita yang mendengar itu, menjadi sangat marah dan geram. Tak menyangka kalau Ayahnya akan dengan mudah melepaskan nya untuk menikah dengan Pria Tua yang terkenal kejam itu.

Sofia bangkit berdiri kearah Yenita, menyentuh pundak adik perempuan nya itu lalu berkata dengan ceria. "Adik, kau tenang saja ya? Kakak akan membantumu mempercantik diri. Serahkan semuanya pada Kakak!! Tapi jangan lupa berbuat baiklah pada ku setelah kau menikah dengan juragan Yanto ya?"

"Tidak!!! Siapa yang akan menikah dengan Pria Tua itu? Aku tidak akan pernah sudi menikah dengan nya!" Yenita menepis tangan Sofia dengan kasar.

Herman yang mendengar ucapan Yenita itu, menjadi sangat marah. Mata nya sudah merah menyala menatap ke arah Yenita yang juga sedang emosi.

"Lalu memangnya kenapa kalau dia tua? Tapi dia kaya dan bisa membebaskan keluarga kita dari kemiskinan? Lagi pula hanya tersisa dua hari lagi waktu yang dia berikan untuk membayar hutang-hutang kita? Apa kau bisa mendapatkan uang nya?" Herman berteriak dengan suara menggelegar.

"Hutang kita? Itu adalah hutang Ayah! Uang itu Ayah gunakan untuk main judi kan? Lalu kenapa aku yang harus membayarnya dengan menikahi juragan Yanto? Apa Ayah berniat menjualku?" Balas Yenita tak kalah sengit nya.

"Memangnya kenapa kalau aku menjualmu? Heh??? Kau itu hanya pembawa sial dari lahir! Gara-gara kau ibumu mati! Seharusnya aku membunuhmu saja sejak dulu. Nenekmu bahkan juga mati saat merawatmu. Kau itu benar-benar pembawa sial!!! Aku sudah rela membiarkanmu tetap hidup dan memberikan mu makan sejak dulu. Jadi sekarang saatnya kau membalas semua itu! Lagi pula aku tidak mengirim mu ke tempat yang buruk. Kau akan hidup bergelimang harta bersama Juragan Yanto. Bersyukurlah!!! Dasar kau tak tau diuntung!!"

"Pokoknya aku tidak mau!!" Ucap Yenita lalu lari menuju kamarnya dan menguncinya dari dalam. Herman mengejar Yenita dan menggedor-gedor pintu kamar Yenita dengan keras.

"Terserah kau saja gadis bodoh!! Lagi pula bagus kalau kau di dalam kamar, jangan pernah keluar kecuali di hari pernikahan mu!!" Ucap Herman kemudian.

"Aku tidak akan pernah menikah dengan Pria Tua itu!" Balas Yenita dari balik pintu.

"Aku tidak meminta persetujuan mu!! Kau mau atau tidak, aku akan tetap menikahkan mu!! Kecuali kau mendapat kan uang 100 juta!! Karena hutang ku 60 juta di tambah 40 juta sebagai ganti mas kawin yang akan ku minta pada juragan Yanto!" Ucap Herman lagi.

Yenita tak menanggapi lagi ucapan Ayahnya itu. Gadis itu kini hanya bisa terdiam dan meratapi nasib nya.

"Bagaimana mungkin aku memiliki keluarga yang sangat sempurna dan menyayangiku seperti ini?" Ucap Yenita dengan seringai tipis di wajahnya. "Tidak aku harus bisa mendapatkan uang itu, bagaimana pun caranya. Ya!! Aku pasti bisa!! Masih ada 48 jam. Huuuuffft sekarang aku harus bersiap-siap dan keluar! Coba dulu saja meminjam pada Bibi Lu."

Yenita kemudia mengganti pakaian nya dan berniat hendak pergi keluar mencari uang. Namun di depan kamar dirinya sudah di hadang oleg Herman. Yang kemudia menyeret Gadis itu kedalam kamar lagi. Dan mengunci pintunya dari luar.

"Ayah!! Buka pintunya Ayah!! Aku akan pergi mencari uang! Tolong Ayah!!!" Yenita mencoba meminta kesempatan dengan memelas kepada Ayahnya.

"Diam!! Jangan buang-buang waktu. Istirahatkan badanmu, karena nanti Kakak mu akan melakukan perawatan kepada mu."

"Aku tidak mau Ayah!! Aku akan mencari uang dan membayar hutang Ayah, aku berjanji."

"Tidak ada yang meminta persetujuan mu. Diamlah jangan ribut!! Aku mau tidur."

Yenita kemudian menatap setiap sudut ruangan di kamarnya. Tidak mungkin dia keluar lewat jendela karena jendela itu terdapat teralis rapat yang tidak bisa di lepas. Gadis itu hanya bisa menjatuhkan dirinya diatas kasur, rasanya dia sudah putus asa.

...****************...

Gedung Perkantoran Pratama Grup.

Brian terlihat sedang sibuk mengecek setumpuk berkas di hadapan nya.

Tok tok tok

"Masuk lah." Ucap Brian. Tak lama terlihat Eiden yang membukan pintu dengan kotak perhiasan kecil berwarna Hitam di tangan nya.

"Presdir, ini baru saja di antarkan!" Ucap pria itu seraya meletakkan kotak itu di hadapan Brian.

Brian pun menghentikan aktifitasnya dan beralih memandang kotak kecil itu. Di raih nya kotak itu lalu dibuka. Terlihat sebuah cincin bertahtakan berlian langka berwarna merah berukuran sedang diatasnya. Brian tersenyum melihat cincin itu.

"Zevanya akan sangat menyukai ini!" Gumam nya dengan suara lirih namun tetap terdengar oleh Eiden. "Eiden, bagaimana menurutmu cara yang bagus untuk memberikan cincin ini? Apa aku harus menaruh nya dalam minuman Zevanya? Atau menyuruh seorang pelayan meletakkannya dibawah tudung saji? Atau langsung saja berlutut dan mngeluarkan cincin ini?" Tanya Brian dengan berapi-api. Terlihat jelas bahwa cinta Brian pada kekasih nya amatlah besar.

"Terserah saja Presdir! Yang penting adalah anda mengajak nya menikah dan memberinya sebuah cincin. Bukan bagaimana cara anda memberikan cincin itu pada Nona Zevanya!" Ucap Eiden.

"Aish kau ini! Pantas saja kau masih jomblo sampai sekarang! Kau sangat tidak romantis. Perempuan itu menyukai hal romantis. Dan kadang menginginkan sesuatu yang berbeda dari kekasihnya." Brian menggeleng-gelengkan kepalanya, seakan mengejek Eiden.

"jika anda tau kalau anda lebih mengerti soal wanita, jadi kenapa anda bertanya pada saya Presdir?" Ucap Eiden dalam hati.

"Yasudah kembali lah bekerja! Tapi jangan lupa persiapan untuk nanti malam harus sangat sempurna!!" Ucap Brian kemudian.

"Semuanya sudah siap Presdir! Anda tenang saja." Eiden membungkukkan dirinya, lalu pamit keluar dari Ruangan Brian.

"Maafkan saya Presdir! Cara Saya mungkin akan menyakiti hati anda, tapi ini demi kebaikan anda!"

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Eliya Nova

Eliya Nova

god job eidin ..apakah mo membungkar kedok zevanya

2021-01-17

3

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

makasih 🙏🙏

2021-01-13

0

Herlan

Herlan

eiden tau zevanya cuma memanfaatkan brian

2021-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Seonggok Sampah
3 Cinta Brian
4 Doa Yenita
5 Persiapan Pernikahan
6 Kabur
7 Atmosfer yang sama
8 Terbongkar
9 Luka Brian
10 Kegilaan Brian
11 Semakin Menggila
12 Surat Perjanjian Damai
13 Calon Istri
14 Keluarga Pratama
15 Reinhard Pratama
16 Pekerjaan Baru
17 Strategi Tuan Besar Pratama
18 Kerjasama
19 Kepindahan Brian dan kisah Yenita
20 Strategi Yang Sukses
21 Hari Pernikahan
22 Nyonya Brian Jeremy Smith
23 Peraturan
24 Dengkuran di malam pertama
25 Suprise Dari Kakek
26 Mata Suci
27 Kakak Ipar
28 Rahasia Besar
29 Yanita yang Savage
30 Terhipnotis Ketampanan Brian
31 Nyonya Rumah
32 Curahan Hati
33 Masa Lalu
34 Mencari Masalah
35 Mempermalukan Yenita
36 Rencana Brian
37 Upaya Zevanya
38 Ayah dan Ibu mertua
39 Hancurnya Zevanya
40 Sisi lain Brian
41 Sabun
42 Membuat anak
43 Perang
44 Mencari Kecoa
45 Mulut Tajam
46 Menyuapi Dengan Tangan
47 Kecemburuan Emily
48 Peringatan dari Tuan Besar
49 Main Bola
50 Tiang Bendera
51 Mimpi
52 Seseorang dari masa lalu
53 Kemarahan Yenita
54 Benih yang mulai tumbuh
55 Mulai nyaman
56 Jatuh Cinta
57 Perasaan tidak enak
58 Kawan dan Lawan yang sebenarnya
59 Balas dendam Yenita
60 Seperti Panda
61 Kecemburuan Brian
62 Karena supir
63 Goal
64 Ancaman Brian
65 Sofia menjadi jaminan hutang
66 Ulah Herman
67 Cinta yang semakin subur
68 Kesalah Pahaman
69 Pergelutan di kantor
70 Menjual Sofia
71 Yenita berlatih genit
72 Hasutan Octa
73 Tipuan Emily
74 Amarah Yenita
75 Brian yang tidak singkron
76 Pergi berdua
77 Yenita yang norak
78 Kepanikan Sheina dan Emily
79 Hukuman untuk Emily
80 Pujian Eiden
81 Kurang berani
82 Lebih berbahaya dari ular
83 Pertemuan di taman yang gelap
84 Asisten yang Sombong
85 Yenita mulai tegas
86 Jamuan makan malam
87 Perdebatan
88 Brian yang posesive
89 Rencana Tuan Besar
90 Sifat asli Charly
91 Menjaga hati dan pikiran Eiden
92 Tragedi Eiden
93 Pentingnya Eiden untuk Brian
94 Pengumuman
95 Persekutuan Dua Ular
96 Perasaan Yenita kepada Eiden
97 Kemarahan Tuan Pratama
98 Kekayaan Keluarga Pratama
99 Sisi menyeramkan Keluarga Pratama
100 Menjodohkan Eiden
101 Kepergian Palsu Brian
102 Bukan Up
103 Senjata Makan Tuan
104 Obat Yang Bekerja
105 Pekerjaan yang cocok
106 Tertangkapnya Octa
107 Kembali bertemu
108 Pertengkaran Dua Kuntilanak
109 Ingatan Leo
110 Menyusun Rencana Baru
111 Program Kehamilan
112 Kebimbangan Jacob
113 Pembicaraan Yenita dan Jacob
114 Perdebatan di Meja Makan
115 Suasan Baru
116 Kehamilan Octa
117 Eiden yang Gila
118 Kesedihan Yenita
119 Kabar Bahagia
120 Balada Ngidam Yenita
121 Leo yang Aneh
122 Tingkah Octa
123 Berada di tengah orang ngidam
124 Menyingkirkan Pak Han
125 Acting Julio
126 Memasuki Mansion Pratama
127 Berdamai Dengan Brian.
128 Tuan Besar yang Aneh
129 Pewaris Tahta
130 Racun yang Mulai Bereaksi
131 Tumbangnya Pak Han
132 Menemani Tuan Besar
133 Rencana
134 Racun Dan Wanita Misterius
135 Acting Julio (2)
136 Meninggalnya Pak Han
137 Keanehan
138 Kebenaran
139 Upaya Jacob
140 Terungkap (2)
141 Gebrakan Brian
142 Tentara Eiden
143 Pembalasan Acting Dari Brian
144 Jebakan Yang Gagal
145 Foto
146 Kumpulan Penghianat
147 Jebakan Di Dalam Jebakan
148 Flashback (1)
149 Calon Ayah
150 Hukuman Yang Setimpal
151 Ketegaran Jacob
152 Ikatan Batin
153 Membawa Adik Pergi
154 Permintaan Maaf Brian
155 Terbongkarnya Rahasia
156 Pertemuan
157 Rumah Baru Leo
158 Usaha Kabur
159 Pengumuman Penting!!!
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Prolog
2
Seonggok Sampah
3
Cinta Brian
4
Doa Yenita
5
Persiapan Pernikahan
6
Kabur
7
Atmosfer yang sama
8
Terbongkar
9
Luka Brian
10
Kegilaan Brian
11
Semakin Menggila
12
Surat Perjanjian Damai
13
Calon Istri
14
Keluarga Pratama
15
Reinhard Pratama
16
Pekerjaan Baru
17
Strategi Tuan Besar Pratama
18
Kerjasama
19
Kepindahan Brian dan kisah Yenita
20
Strategi Yang Sukses
21
Hari Pernikahan
22
Nyonya Brian Jeremy Smith
23
Peraturan
24
Dengkuran di malam pertama
25
Suprise Dari Kakek
26
Mata Suci
27
Kakak Ipar
28
Rahasia Besar
29
Yanita yang Savage
30
Terhipnotis Ketampanan Brian
31
Nyonya Rumah
32
Curahan Hati
33
Masa Lalu
34
Mencari Masalah
35
Mempermalukan Yenita
36
Rencana Brian
37
Upaya Zevanya
38
Ayah dan Ibu mertua
39
Hancurnya Zevanya
40
Sisi lain Brian
41
Sabun
42
Membuat anak
43
Perang
44
Mencari Kecoa
45
Mulut Tajam
46
Menyuapi Dengan Tangan
47
Kecemburuan Emily
48
Peringatan dari Tuan Besar
49
Main Bola
50
Tiang Bendera
51
Mimpi
52
Seseorang dari masa lalu
53
Kemarahan Yenita
54
Benih yang mulai tumbuh
55
Mulai nyaman
56
Jatuh Cinta
57
Perasaan tidak enak
58
Kawan dan Lawan yang sebenarnya
59
Balas dendam Yenita
60
Seperti Panda
61
Kecemburuan Brian
62
Karena supir
63
Goal
64
Ancaman Brian
65
Sofia menjadi jaminan hutang
66
Ulah Herman
67
Cinta yang semakin subur
68
Kesalah Pahaman
69
Pergelutan di kantor
70
Menjual Sofia
71
Yenita berlatih genit
72
Hasutan Octa
73
Tipuan Emily
74
Amarah Yenita
75
Brian yang tidak singkron
76
Pergi berdua
77
Yenita yang norak
78
Kepanikan Sheina dan Emily
79
Hukuman untuk Emily
80
Pujian Eiden
81
Kurang berani
82
Lebih berbahaya dari ular
83
Pertemuan di taman yang gelap
84
Asisten yang Sombong
85
Yenita mulai tegas
86
Jamuan makan malam
87
Perdebatan
88
Brian yang posesive
89
Rencana Tuan Besar
90
Sifat asli Charly
91
Menjaga hati dan pikiran Eiden
92
Tragedi Eiden
93
Pentingnya Eiden untuk Brian
94
Pengumuman
95
Persekutuan Dua Ular
96
Perasaan Yenita kepada Eiden
97
Kemarahan Tuan Pratama
98
Kekayaan Keluarga Pratama
99
Sisi menyeramkan Keluarga Pratama
100
Menjodohkan Eiden
101
Kepergian Palsu Brian
102
Bukan Up
103
Senjata Makan Tuan
104
Obat Yang Bekerja
105
Pekerjaan yang cocok
106
Tertangkapnya Octa
107
Kembali bertemu
108
Pertengkaran Dua Kuntilanak
109
Ingatan Leo
110
Menyusun Rencana Baru
111
Program Kehamilan
112
Kebimbangan Jacob
113
Pembicaraan Yenita dan Jacob
114
Perdebatan di Meja Makan
115
Suasan Baru
116
Kehamilan Octa
117
Eiden yang Gila
118
Kesedihan Yenita
119
Kabar Bahagia
120
Balada Ngidam Yenita
121
Leo yang Aneh
122
Tingkah Octa
123
Berada di tengah orang ngidam
124
Menyingkirkan Pak Han
125
Acting Julio
126
Memasuki Mansion Pratama
127
Berdamai Dengan Brian.
128
Tuan Besar yang Aneh
129
Pewaris Tahta
130
Racun yang Mulai Bereaksi
131
Tumbangnya Pak Han
132
Menemani Tuan Besar
133
Rencana
134
Racun Dan Wanita Misterius
135
Acting Julio (2)
136
Meninggalnya Pak Han
137
Keanehan
138
Kebenaran
139
Upaya Jacob
140
Terungkap (2)
141
Gebrakan Brian
142
Tentara Eiden
143
Pembalasan Acting Dari Brian
144
Jebakan Yang Gagal
145
Foto
146
Kumpulan Penghianat
147
Jebakan Di Dalam Jebakan
148
Flashback (1)
149
Calon Ayah
150
Hukuman Yang Setimpal
151
Ketegaran Jacob
152
Ikatan Batin
153
Membawa Adik Pergi
154
Permintaan Maaf Brian
155
Terbongkarnya Rahasia
156
Pertemuan
157
Rumah Baru Leo
158
Usaha Kabur
159
Pengumuman Penting!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!