Zevanya keluar dari gedung perkantoran milik Brian dengan senyum lebar. Gadis itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota yang lumayan senggang siang itu.
"Brian ku yang polos! Kau tidak menemaniku itu hal yang bagus!! Aku bisa pergi dengan deni." Zevanya kemudia meraih hp nya menghubungi seseorang.
"Sayang!! Temani aku belanja!"
"Baiklah!! Kita bertemu di mall XXX."
"Sampai jumpa!! Mmmmuuuaaahhh."
Seringai licik muncul di bibir merah milik gadis blasteran itu.
"Walau kakek tua itu selalu menghalangiku, tidak masalah!!! Selama Brian masih aku genggam!!" Ucap Zevanya pada dirinya sendiri.
...****************...
Sementara itu di sebuah Rumah makan kecil yang terletak di sudut kota T, Yenita tengah duduk melamun. Gadis itu bahkan tidak sadar bahwa di depan nya telah ada seseorang yang berdiri tegak memelototinya.
"Heh!!!" Orang itu menggebrak meja mengacaukan lamunan Yenita.
"Hah???" Yenita langsung berdiri dari duduk nya seketika dan langsung memposisikan dirinya tegak.
"Melamun saja kerjaan mu!! Sampai ada pelanggan datang saja kau tidak sadar!" Bu Lastri sang pemilik rumah makan mulai mengomel kearah Yenita.
Mendengar ucapan Bu Lastri Yenita tersadar seketika, di depan etalase yang berjejer makanan itu sudah terdapat 3 orang pelanggan yang mengantri. Muka gadis itu memucat seketika.
"Ma-maaf bu!!! Saya teledor!!!" Ucap Yenita kemudian kepada sang pemilik rumah makan itu.
"Sudah lah kita bahas saja nanti!! Layani pelanggan dulu!! Jangan melamun lagi!!" Jawab Bu Lastri dengan ketus.
"Ba-baik bu!!" Ucap Yenita terbata-bata, kemudia beralih menatap para pelanggan di depan nya. "Maaf ya mbak-mas saya lagi kurang fokus!!" Gadis itu menyengir, menunjukkan deretan gigi nya yang putih.
"Makanya mbak banyakin minum AQUO. Hehehehehe" Celetuk salah satu pelanggan itu kepada Yenita.
"Hehehe iya mas!! Mau pesan makan disini atau di bungkus nih?"
"Disini aja mbak, tiga ya? Lauk nya kayak biasa aja!" Ucap pemuda itu pada Yenita.
"Oke mas!! Silahkan duduk dulu!" Yenita kemudian menyiapkan dan mengantar pesanan para pelanggan nya dengan cekatan.
Saat dirinya ingin kembali duduk di kursi nya, tiba-tiba datang seorang laki-laki tua diikuti oleh beberapa orang di belakangnya. Lelaki itu menyunggingkan senyuman nya kearah Yenita. Bukan nya terpesona tapi Yenita malah bergidik ngeri melihat gigi-gigi yang mulai menguning setengah coklat milik lelaki itu, yang menunjukkan sang empunya adalah merupakan perokok berat.
"Hallo Ita!" Sapanya kearah Yenita.
Yenita yang mendengar hal itu hanya diam saja, seperti tidak melihat kehadiran siapapun disana. Gadis itu duduk tak menunjukkan ekspresi apapun.
"Sayang, abang panggil kok gak jawab sih?" Ucap laki-laki itu. Masih saja tak mendapatkan respon dari gadis manis di hadapan nya.
"Dek Yenita."
"Apa?? Mau pesan makan?" Ujar Yenita dengan ketus tanpa memandang laki-laki tua itu sedikitpun.
"Boleh! Tapi makan nya di temenin kamu ya? Abang Yanto bayarnya Double deh!! Gimana??"
"Maaf ya pak tua! Mau Bapak bayar triple, fourple, saya ogah nemenin Bapak!"
"Ketus banget sih neng?"
Baru saja Yenita akan membuka mulutnya untuk menjawab perkataan Juragan Yanto, Bu Lastri muncul dari belakang.
"Eehhh ada Juragan Yanto toh? Mari silahkan Juragan! Mau pesan makan ya?" Ucap Bu Lastri dengan ramah.
"Saya lebih tertarik sama penjaganya dari pada makanan nya Bu!!" Ucap Yanto sambil mengerlingkan matanya kearah Yenita.
Yenita yang melihat hal itu segera membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya seakan ingin muntah.
"Yenita!! Sopan sedikit pada Juragan Yanto. Kau ini dari tadi sudah mencari masalah terus." Bu lastri mendelikkan matanya kearah Yenita.
"Hey hati-hati jangan membentak gadisku!!" Yanto yang tak suka melihat gadis yang di sukainya terkena omelan pun berusaha membela. "Sayang, ingat batas waktu untuk kau membayar hutang keluargamu sisa tiga hari lagi. Jika dalam tiga hari kau tidak bisa membayar, maka bersiaplah menjadi istri ku." Ucap Yanto pada Yenita.
"Kan masih ada tiga hari!! Kenapa kau selalu menggangguku Pak Tua!! Aku pasti akan membayar uang itu, jadi jangan bermimpi kau bisa menikahiku. Sebaiknya kau itu pikirkan saja tentang tanah pemakaman mu. Kenapa di otak mu itu masih saja di penuhi hal kotor!!" Balas Yenita dengan sengit dan penuh penekanan.
"Hahahahaha. Baiklah gadis manis, aku akan menunggu!! Tiga hari lagi aku pasti akan membuat mu memohon untuk ku nikahi!!!" Ucap Pria tua bangka itu dengan bangga. "Oh iya Bu Lastri hari ini semua makanan di tempat ini aku akan bayar. Bungkus semua nya dan berikan pada gadisku ini." Sambung Yanto kemudian, tiba-tiba saja berbicara pada Bu Lastri.
"Baik Juragan!" Balas Bu Lastri.
"Dan ya! Berhati-hatilah mulai sekarang dengan dia. Walaupun hari ini dia adalah pekerjamu, tapi sebentar lagi dia akan menjadi istri ku. Juragan sapi terkaya di kampung ini. Hahahahaha."
"Ba-baik Juragan!"
"Baiklah Sayangku yang manis!! Abang Yanto pergi dulu ya? Sampai jumpa di pelaminam Sayang!!" Pria tua itu kemudia pergi sambil tertawa kencang, seakan menunjukkan kemenangan nya di awal.
Setelah kepergian Yanto, Yenita mendudukkan dirinya di kursi. Kakinya sangat lemas, terasa sudah tak punya tenaga lagi untuk berdiri.
"Ya tuhan Bagaimana ini? Aku harus mencari uang kemana? Sebanyak itu dalam tiga hari." Gumam nya pada diri sendiri.
"Heh Yenita!! Kau itu harusnya bersyukur. Seorang Juragan Yanto yang kaya raya mau menjadikan mu istri. Jangan lihat dari fisik nya yang penting dia bisa menghidupi dirimu. Dan lagi aku dengar dia punya sebuah rumah mewah di tengah kota. Bayangkan saja kau bisa pindah ke kota jika menjadi istrinya. Jangan Bodoh!!!" Ucap Bu Lastri.
"Bukan masalah uang nya atau fisiknya yang Tua bangka itu Bu!! Tapi saya tidak mau di jadikan istri kedua!! Saya dengar sebelumnya banyak wanita yang menjadi istri keduanya, tapi selalu saja berakhir mengerikan. Ada yang mati, ada yang gila, ada yang di penjara. Yenita gak mau bu!!" Air mata gadis itu meleleh jatuh tanpa bisa di tahan.
"Ya itu deritamu!! Salahmu sendiri punya bapak gila tukang judi. Bayar saja uang Juragan Yanto kalau kamu tidak mau menikah dengan nya! Yasudah kau bereskan semua makanan ini dan bawalah pulang. Nanti biar aku bisa minta bayaran nya pada ajudan Juragan Yanto!"
"Yeni gak mau terima makanan dari laki-laki tua itu Bu!"
"Ya itu urusan mu Yen!! Buang kek apa kek!! Terserah saja. Jangan meyusahkan ku. Pokoknya bereskan ini."
"Baik Bu!" Dengan sangat terpaksa Yenita membereskan semua makanan yang tersisa di rumah makan itu, dan membawa nya pulang.
"Huffft aku kan harus mengambil cucian kotor di rumah para pelanggan laundry ku. Lalu bagaimana dengan semua makanan ini? Tanganku sudah sangat penuh!" Yenita mengomel sendiri sambil terus berjalan. "Bagaimana ini? Kalau aku tidak bisa mengumpulkan uang nya, aku harus menikah dengan pria tua itu! Tidak mau!! Apa aku kabur saja!! Ahhhh!! Bagaimana aku bisa mengumpulkan uang jika Ayah dan Kakak terus-terusan menghabiskan nya. Tuhan!!!Tolong turunkan mukjizatmu untukku!! Tolong aku!!!" Yenita menengadah ke langit, seakan menaruh harapan besar disana.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Rafanda 2018
yenita sehat?????,,,indonesia luas lo ,emang klo pergi jauh tkt ga makan,,,
2023-01-10
1
Aku21
udah tua yg di pikiri gadis aja sseharusnya mikir akhirat 😀
2021-01-17
8
Atieh Natalia
tua bangka ga ada ahlak itu mah
2021-01-13
2