"YENI!" Teriakan seorang gadis menggema.
"Iya! Ada apa? Kenapa kakak teriak-teriak sih?" Seorang gadis lain terlihat muncul dengan tergopoh-gopoh.
"Lihat ini!! Kau apakan bajuku? Kenapa jadi rusak begini?" Pekik Sofia kearah Yenita. Sofia adalah anak tertua di keluarga itu yang juga merupakan kakak kandung Yenita.
"Oohh maaf kak, aku tidak sengaja!! Kemarin aku terburu-buru karena harus pergi bekerja. Jadi aku mencuci semua baju dalam satu wadah. Ternyata kaos baru ayah luntur." Yenita menjawab omelan kakak nya dengan santai.
"Kau ini!!! Berapa kali aku bilang padamu hati-hati dengan barang-barangku? Kau tau baju ini baru saja kudapatkan dengan kerja keras. Lalu bagaimana sekarang?"
"Cih! Kerja keras? Kerja keras apa? Paling-paling kau merayu laki-laki untuk membelikan mu baju itu!" Yenita mencibir di dalam hati mendengar perkataan Kakaknya itu.
"Jawab aku? Apa bakatmu bertambah dengan tuli sekarang?" Sofia kembali berteriak, melihat Yenita yang mengacuhkan nya.
"Ada apa ini? Kenapa pagi-pagi sudah ribut sekali!!" Seorang pria setengah baya muncul dengan mata sembab dan penampilan acak-acakan khas orang bangun tidur. Pria itu adalah Herman, Ayah dari Yenita dan Sofia.
"Ini ayah lihatlah. Bagaimana bisa si bodoh ini membuat baju ku rusak!" Sofia menghampiri Ayahnya dan menunjukkan baju yang di pegangnya pada laki-laki itu.
"Astaga! Apa yang kau lakukan? lagi-lagi kau hanya tau merusak saja. Dasar bodoh!!!" Herman berteriak dengan lantang kearah Yenita. Jari telunjuknya bergerak menunjuk-nunjuk tepat di depan muka Yenita.
"Aku tidak sengaja Ayah! Aku terburu-buru pergi bekerja kemarin, jadi aku kurang memperhatikan." Yenita menundukkan kepalanya dalam. Menghindari tatapan tajam ayahnya.
"Bohong Ayah!! Dia pasti sengaja melakukannya. Pasti dia iri karena bajuku ini bagus, sedangkan dia tidak punya baju mahal seperti ini. Jadi dia merusaknya!" Tuding Sofia kepada Yenita.
"Tidak!!! Apa yang Kakak bicarakan? Aku benar-benar tidak sengaja kak. Kalau kau tidak ingin bajumu aku rusak, kenapa kau tidak mencuci nya sendiri! Kenapa malah menyuruhku? Sudah tau aku sibuk!!"
"Apa kau bilang? Apa kau menyuruhku mengerjakan tugasmu? Kau tau aku harus kuliah." Sofia tidak mau kalah, dan membalas perkataan Yenita tak kalah sengit.
"Tapi kan Kakak bisa mencucinya sepulang kuliah atau sebelumnya kan?"
"Cukup!!! Hentikan perkelahian kalian. Kau Yeni, setiap hari kau terus saja membuat masalah. Kakakmu adalah seorang mahasiswi dia harus menjaga penampilan nya agar tidak memalukan di depan teman-teman nya. Bagaimana mungkin dia mencuci? Kau yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah. Kau kan hanya seorang pelayan, tidak akan ada yang mengomentari penampilan mu. Dan untuk baju Kakak mu yang rusak, kau harus menggantinya." Ujar Herman panjang lebar, membuat Yenita menganga lebar. Tak habis pikir dengan apa yang di katakan oleh Ayahnya.
"Ayah yang benar saja, aku bahkan belum mendapatkan uang untuk membayar listrik dan air ayah!! Bagaimana mungkin sekarang aku harus mengganti baju kakak yang mahal." Pekik Yenita.
"Makanya, sudah Ayah bilang kan? Kau jual diri saja. Pasti gampang mendapatkan uang dengan muka dan bentuk tubuhmu itu!!!" Ucap Herman.
"Iya!!! Atau kau menikah saja dengan Juragan Yanto, si tua bangka itu. Kau tinggal pancing dia setiap hari agar dia terkena serangan jantung dan mati. Lalu segera rebut hartanya." Sambung Sofia.
"AYAH!!! KAKAK!!!" Mata Yenita melebar seperti akan mencelos mendengar ucapan mereka berdua. "Kenapa kalian selalu memojokkan ku? Dan memberi ide yang aneh-aneh."
"Heh?? Kau itu sudah untung Ayah merawatmu dan membesarkan mu selama ini. Jadi memang kau harus membalas budi! Dapatkan banyak uang untuk menghidupi Ayah dan kakak mu."
"Ayah aku kan memang selama ini menghidupi kalian. Aku sampai mengambil beberapa pekerjaan sekaligus agar bisa mendapat banyak uang."
"Aaahh kau ini banyak sekali bicara!! Pokoknya kau harus mengganti bajuku yang kau rusak. Kalau tidak lihat saja!!!" Sofia mendorong bahu Yeni pelan. "Ayah aku akan pergi dulu! Berikan aku uang untuk naik taksi ke kampus!!" Gadis itu mengadahkan tangan nya kearah Herman.
"Mintalah pada Yeni!!!" Ucap Herman lalu berlalu menuju dapur.
"Kau dengar! Mana uang untuk aku naik taksi dan jajan!" Sofia beralih menghadap Yenita lagi.
"Kakak!! Aku benar-benar tidak punya uang. Dua hari yang lalu kan Ayah dan Kakak sudah mengambil semua gajiku!" Ucap Yenita dengan suara bergetar.
"Uang itu sudah habis! Aku membeli kado untuk teman ku yang ulang tahun."
"Lalu apa?? Aku sudah tidak punya uang lagi kak!"
"Bohong!!!" Sofia menerobos berjalan kedalam kamar Yenita mengacak-acak setiap sudut kamar kecil itu.
"Kakak!! Apa yang kau lakukan?" Yenita berusaha menghalagi Sofia.
"Diam lah!!" Sofia mendorong keras tubuh Yenita hingga terpental.
Gadis itu kembali meneruskan kegiatan nya mengacak-acak kamar Yenita mencari sesuatu.
"Ahhhh ini dia!! Apa ku bilang, kau pasti berbohong!!" Ucap Sofia ketika menemukan Beberapa lembar uang seratus ribuan di bawah kasur Yenita.
"Kakak!!! Jangan kak!! Uang itu untuk membayar listrik dan air. Itu saja belum cukup." Yenite berusaha merebut uang yang ada di tangan Sofia.
"Ayaaah!!! Ayah kemarilah!!" Sofia menghindari Yenita sambil berteriak keras memanggil Herman.
"Ada apa lagi?? Kenapa dari tadi kalian ribut terus?" Ucap Herman ketika sudah tiba di kamar Yenita.
"Ayah!! Ayah lihat lah!!! Dia menyimpan banyak uang, tapi masih berani mengatakan tidak punya uang." Ucap Sofia kepada Herman sambil menunjukkan uang yang di temukan nya tadi.
"Dasar kau ini!!! Kau berbohong padaku??" Herman kemudian berteriak keras kearah Yenita.
"Ayah uang itu aku kumpulkan untuk listrik dan air, itu pun belum cukup. Tolong jangan biarkan Kakak mengambilnya Ayah!!" Yenita memelas kearah Ayahnya. Berharap mendapatkan bantuan.
Namun yang di terima nya malah kebalikan nya.
"Diam!!! Kakakmu akan pergi ke kampus. Tidak mungkin dia berjalan kaki kan? Biarkan dia memakai uang ini, kau carilah lagi uang untuk listrik." Ucap Herman.
"Tapi Ayah....."
"Tidak ada tapi, kakak mu kuliah agar keluarga kita menjadi lebih baik ke depan nya. Memang nya kau yang tidak berguna sama sekali. Bisa mu hanya menyusahkan saja!!"
Setelah mengatakan hal yang menyakitkan itu, Herman langsung pergi meninggalkan Yenita yang mematung di tempatnya dengan perasaan sedih. Sedangkan Sofia tersenyum-senyum puas.
"Jangan bengong disitu!! Cepat ke dapur siapkan sarapan untuk Ayah!! Aku akan pergi ke kampus." Ucap Sofia kepada Yenita. "Oh iya, jangan lupa mencari uang untuk mengganti bajuku!! Pergilah mengambil cucian kotor orang lebih banyak." Sambung Sofia lagi.
Yenita hanya terdiam mendengar semua yang di ucapkan oleh Kakak semata wayang nya itu. Melihat Sofia yang keluar dari kamarnya, air matanya jatuh tanpa bisa di bendung.
"Ya tuhan!! Kemana lagi aku harus mencari uang?" Gumam Yenita kecil.
"Hey bodoh!! Apa kau akan terus bersantai disana? Cepat lah buatkan aku sarapan." Herman tiba-tiba muncul kembali mengagetkan Yenita.
"I-iya Ayah!" Yenita beranjak bangun menuju ke dapur.
Beberapa saat Yenita memasak dan menyiapkan sarapan untuk Ayahnya. Setelah selesai dia memanggil Herman yang sedang duduk di depan Televisi.
"Ayah sarapan nya sudah siap! Ayah makan lah!! Aku akan pergi ke warung Bu Jumi untuk bekerja." Ujar Yenita.
Herman berjalan menuju meja makan kecil yang teronggok di sudut dapur rumah kecil itu.
"Apa ini? Apa hanya tempe saja? Setiap hari hanya makan tempe! Apa kau tidak bisa membeli ayam?" Herman memekik melihat menu yang tersaji di meja itu hanya tempe saja.
"Maaf Ayah! Tapi Ayah mengambil semua gajiku dua hari yang lalu. Dan tadi bahkan uang untuk listrik dan air sudah di ambil Kak Sofia. Jadi aku sudah tidak punya uang lagi sekarang."
"Apa kau menyalahkan aku dan Kakak mu? Dasar tidak tau diuntung!!! Sudah syukur aku mengijinkan mu tinggal di rumah ini! Sudah selayaknya kau menyediakan semuanya untuk kami. Kau itu hanya seonggok sampah yang tidak diinginkan dimana pun. Kau tau itu? Aku tidak mau mendengar bantahan mu lagi, sediakan makanan yang lebih baik ke depan nya. Atau kau akan tau akibatnya!!!"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Titik Maryani
Tinggal pergi aja yeni.. Bisa hidupin diri sendiri gak tu mereka😡😡
2023-01-10
0
mama naura
ni mah ortu angkat bukan kandung jahat amat sih
2022-08-18
0
Fitri Salsa Bila
sedih bànget nasib yenita kan gk salah yenita saat dia lahir ibu nya meninggal sudah takdir dr allah ...
2021-09-21
0