Setelah menghempaskan rambut Leena ke belakang, Jayden mengusap pipi Leena dan mengusir rambut-rambut yang masih tersisa.
Leena yang seketika kaku itu langsung dengan segera mengusir tangan Jayden yang kurang ajar itu dengan memukulnya keras-keras.
Sayangnya rasa sakit itu seperti digigit semut oleh Jayden sehingga dia pun tidak meringis sama sekali.
"Jangan harap! Sampai
jumpa!" seru Leena lalu berbalik dan dengan segera berlari kecil ke
pintu mansion rumah itu dan membukanya.
Terkunci.
Hanya itu yang dirasakan Leena sekarang. No! Hell gak mungkin kan dia gak bisa pulang???
Leena memberanikan
dirinya membalikkan badannya menghadap pria yang sekarang entah kemana
namun dia merasakan embusan nafas dari belakang. Bukan embusan, seperti
mengendus-endus.
"Sudah kubilang kan
sayang, aku tidak akan melepaskanmu." ucap Jayden lembut. Lalu meraba
rambut Leena dari belakang dan pelan-pelan menjalar ke leher Leena.
Tadinya Leena shock
sehingga hanya terdiam, tapi setelah sadar Jayden sedang meraba lehernya
dan itu membuatnya geli. Leena langsung maju tanpa menoleh ke belakang
untuk menghindari sentuhan Jayden dari belakang.
Sayangnya kata-kata
Leena tentang Jayden bukan manusia terbuktikan. Leena tidak bisa
bergerak seincipun. Jayden memeluk perut Leena dari belakang dengan satu
tangannya.
"Se.. sebenarnya.. kau
itu apa?" ucap Leena pelan lebih seperti berbisik. Astaga.. Leena mulai
bergetar bahkan takut. Apa yang harus dia lakukan? Hanya diam saja? Atau
melawan? Tapi dia tidak bisa melawan kan?
"Aku... hmm..." ucap
Jayden lalu mengendus-endus leher Leena. "Setengah vampir dan drakula.
Ahmm..." ucapan terakhir Jayden diikuti dengan dirinya yang mengigit
tengkuk Leena.
Leena terkejut karna
sesuatu seperti menusuk ke dalam kulit lehernya. Sakit namun lama
kelamaan anehnya tidak terasa sakit lagi.
"Apa yang kau.." ucapan
Leena terhenti karna Jayden yang dari belakang mengigitnya menutup mulut
Leena dengan satu tangan yang bebas karna satu tangan Jayden digunakan
untuk menyampirkan baju Leena. Bukan menyampirkan namun sudah koyak
dibuat Jayden.
"Ah.. Hmmm.. nikmat." ucap Jayden perlahan ketika dia sudah selesai dengan makan "malam" nya.
"Apa yang kau lakukan..
kenapa kau melakukannya... Aku mau pulang!" seru Leena di akhir kata,
air mata sudah membasahi pipinya. Leena masih tidak mau berbalik menatap
Jayden.
"Shh.. Kan sudah
kubilang tidak akan melepaskanmu. Ayo ke kamar." ucap Jayden lalu
membopong Leena dengan cepat tanpa Leena bisa menghindar.
"Tidak! Lepaskan aku!!!"
teriak Leena histeris. Dia ingin pulang, ingin baca buku terlebih lagi
ingin bertemu kedua orang tuanya.
"Diamlah!" seru Jayden lalu menaruh Leena dengan pelan di tempat tidur besar Jayden.
Masih suasana antik dan elegan, sudah berapa tahun sih barang-barang disini?
Tapi tidak mau mengacuhkan itu dia memilih berdiri dan menatap Jayden dengan lurus-lurus.
"Kau kira kau siapa? Kau tak punya hak!" seru Leena kesal. Jayden terlalu seenaknya melakukan segala hal.
Lalu karna Jayden hanya menatapnya tajam, Leena pun memilih melewati Jayden karena ingin keluar dari kamar besar itu.
Seketika Leena mendekati
pintu kamar itu, Jayden entah sejak kapan sudah ada dekat di
belakangnya dan dia menghempaskan rambut Leena dengan cepat dan mengigit
di bagian leher Leena beberapa detik lalu mengusap gigitannya dengan
cepat.
"Baik, ayo kuantar." ucap Jayden singkat lalu membukakan pintu kamarnya.
"Tunggu dulu! Apa yang
kau lakukan barusan??" tanya Leena kebingungan. Samar-samar Leena merasa
ada yang aneh di tubuhnya namun itu hanya sesaat dan kemudian dia tidak
merasakannya lagi.
"Kau mau pulang atau tidak!" bentak Jayden tampak emosi kepada Leena yang masih memegangi lehernya.
Jayden tentu tidak akan bilang memasukkan apa di dalam tubuh Leena.
"Mau.." ucap Leena pelan
karna terkejut mendengar bentakan Jayden barusan. "Anak baik." ucap
Jayden lalu tanpa pamit membopong Leena lagi dan sekarang mereka sudah
berada di dalam mobil SUV Ford milik Jayden.
&&&
Tanpa ditanya satu kata, anehnya Jayden tau rumah Leena tanpa ditunjuk bahkan langit ternyata sudah dini hari.
Tanpa pamit, Leena langsung keluar dari mobil Jayden lalu sedikit membanting pintu mobilnya.
Leena masih diam dan
masih merasakan Jayden belum berangkat sama sekali. "Pergilah!" seru
Leena dengan nada agak pelan takut membangunkan tetangga.
"Baik." jawab Jayden datar lalu melajukan mobilnya.
Begitu Leena sampai di
kamarnya dia menangis, menangis sejadi-jadinya. Seumur hidupnya belum
pernah dia dilecehkan pria manapun dan sekarang dia sudah mengalaminya.
Bukan peduli dengan darahnya yang dihisap sebenarnya karna bagus juga kan semacam cuci darah sekalian.
Bagaimana ini? Jayden benar-benar melecehkan dirinya mengingat Leena belum pernah disentuh laki-laki manapun kecuali ayahnya.
Seakan merasa lelah terus memikirkan itu, Leena pun tertidur tanpa dia sadari karna mengantuk.
Orang tua Leena bukannya
tidak ada di rumah namun mereka masih belum pulang mengingat ayah Leena
punya jadwal padat dan ibu Leena sebagai perawat yang membantu ayahnya.
&&&
"Leena! Bangun! Kamu
sudah mau telat." ucap Devina, ibu Leena. Leena mengeliat dan mengintip
jam wekel di nakasnya. "Sudah jam 3????" teriak Leena terkejut. Tidak
disangka tubuhnya yang baru pertama kali tidur di dini hari begitu lelah
hingga memakan waktu lama untuk tidur.
"iya, kamu sakit ya? Kok
pucat? Nih.. mama ada taruh obat kamu minum terus siap-siap ya." ucap
Devina pelan karna jika memaksakan putrinya tidak sekolah sama saja
dengan membuat putrinya stress, dasar anak rajin.
Leena pun beranjak dari
tempat tidurnya dan dengan segera bersiap-siap. Kali ini Leena
diantarkan orang tuanya mengingat kedua orang tuanya memang agak free
hari ini.
"Nanti kami jemput ya." ucap Devina pelan lalu papa Leena pun melajukan mobilnya setelah Leena turun.
Tidak lagi menuju
perpustakaan, Leena memilih untuk pergi ke kelasnya walaupun waktu masih
pukul 6 yah.. waktu biasanya Leena masih berada di perpustakaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments