*bisik-bisik
"tampan, iya! tadi dia ke ruang dosen aku melihatnya!"
"tapi kan dia kayaknya ambil jurusan kita dan bakalan sekelas dengan kita."
"eh kamu yakin?"
"iya lo, dia bicara sama dosen kita lo!"
&&&
"argghhh... mereka ribut
kali!" seru Leena dalam hati. Dia sedang berada di ruangan kelas karna
sudah pukul 7. Sebenarnya tempat kesukaan Leena di perpustakaan karna
disana jarang ada murid dan dosen sehingga sangat tenang. Konon katanya
ada hantu disana namun Leena bukan tipe murid yang mendengar gossip jadi
dia abaikan saja gossip itu. Toh sampai sekarang dia belum pernah
diganggu oleh "hantu" disana jadi yah aman-aman saja.
"Tenang semuanya!" seru
dosen Dr. William dan itu membuat seisi ruangan hening sesaat. Seorang
pria yang diyakini murid baru pun masuk dan berdiri di samping sang
dosen. "Aku tau ini mendadak, tapi dia akan bergabung dengan kalian."
ucap sang dosen lalu melihat ke arah sang pria.
"Jayden, salam kenal."
ucap pria yang bernama Jayden itu singkat dan membuat seisi ruangan yang
berjenis kelamin wanita tersipu mendengarnya dan tampak tergila-gila.
Kecuali Leena pastinya. Gadis itu lebih sibuk dengan buku yang baru dia
temukan dan pinjam tadi di perpustakaan.
"Baik, silahkan duduk. Kelas akan dimulai." ucap sang dosen lalu membiarkan Jayden duduk.
Kelas mereka modelnya
seperti Harvard University jadi tentunya Leena duduk di paling depan dan
tepat di tengah. Sedangkan temannya yang lain duduk di baris kedua atau
bahkan ketiga.
Jayden memilih tempat
duduk yang paling mudah dijangkaunya yaitu paling ujung dan terletak di
paling depan lalu menghempaskan tubuhnya dikursi.
&&&
Kelas selesai dan Leena
memutuskan untuk segera pulang ke rumahnya yang tak jauh dari kampus itu
tanpa memperdulikan sekitarnya. Seperti biasa.
Namun ketika dia hendak
keluar dari kelasnya, dia menyapu matanya ke seluruh kelas dan tak
sengaja menangkap benda berwarna merah. Anehnya benda itu dipegang oleh
anak baru yang baru masuk hari ini. Sebuah kantong warna merah tercetak
jelas dari plastiknya namun tak diperhatikan orang lain selain Leena
sendiri. Habislah.. Itu darah kan? Kalau bukan kenapa ditaruh di kantong
seperti kantong darah?
Masih bingung dengan
pikirannya, dia memutuskan untuk mengabaikannya dan memilih untuk keluar
dari kelas layaknya tidak terjadi apa-apa.
&&&
Di sisi lain, Jayden
digemari gadis-gadis di kelas namun mereka hanya mengagumi Jayden.
Selantasnya fans dan bukan benar-benar suka.
Jayden sendiri tidak
peduli dengan gadis-gadis yang berkerumunan mendekatinya malah dia hanya
cuek mengingat jam makan "siangnya" akan tiba sebentar lagi.
Bagi Jayden siang adalah malam dan malam adalah pagi jadi tak heran dia sering makan pada "siang" hari.
"Permisi, aku mau pulang
dulu." ucap Jayden kemudian lalu keluar dari kelas secepat kilat
sehingga sama sekali tidak tertangkap oleh mata para gadis itu.
Jayden menuju ke ruangan
perpustakaan yang dijadikannya sebagai "tempat"nya dan dengan segera
membuka kantong darahnya. Benar, itu adalah darah asli dan dia sering
mendapatkannya dari "teman"nya yang memiliki akses mudah mendapatkan
darah.
Jayden meminum darah itu
tanpa suara dan bersembunyi di balik rak buku yang tinggi menutupi
tubuhnya, namun sebelum sempat meminum habis dan menyimpan kantong itu
kembali dia tertangkap basah oleh seorang gadis pendek dengan pakaian
casual yang sedang menatapnya kaget.
&&&
Leena teringat untuk
meminjam satu buku lagi sebelum dia pulang karna buku barunya itu
menarik namun tipis jadi dia yakin akan menghabiskannya secepat kilat.
Untuk mengurangi rasa suntuknya dirumah dia pun memilih untuk pergi
meminjam buku lagi di perpustakaan.
Sayangnya entah ditimpa
sial atau apa, Leena menangkap hal yang sebenarnya menurutnya mustahil
di pikirannya. Mahasiswa baru di kelasnya meminum darah yang sudah
diperhatikan oleh Leena tadi.
Leena sempat shock dan
kemudian terdiam. Mengingat dia tidak ingin banyak mencampuri urusan,
Leena memilih untuk berbalik lalu berjalan meninggalkan pria itu dan
sebenarnya.. hati Leena benar-benar berbeda dengan tindakannya sekarang.
Hatinya takut setengah mati dan tindakannya menunjukkan seolah-olah dia
tidak peduli.
Namun ketika merasakan
ada tangan dari belakang yang mengangkat pinggulnya hingga sekarang dia
sudah diangkat seperti karung di bahu seseorang membuatnya kaget.
Apa-apaan ini! Pasti pria itu yang mengangkatnya! Celaka! Seharusnya Leena tidak datang ke perpustakaan tadi.
"Hey! Apa yang kau
lakukan? Hah? Lepaskan!" seru Leena sambil memukul-mukul ke segala arah
agar dilepaskan. Namun sayangnya teriakannya terhenti karena dia sudah
tidak ada di perpustakaan bahkan daerah kampusnya lagi. Gila! Sekarang
dia sudah berada dalam sebuah mansion besar yang kelihatan sepi dengan
perabotan yang serba antik dan besar.
Jayden pun menurunkan Leena kembali dengan satu tangan seakan Leena hanya sebuah benda yang ringan.
"Hey! Dimana ini?" ucap
Leena lalu menyapu matanya ke sekeliling ruangan. "Rumahku." balas
Jayden singkat masih tetap menatap Leena dalam-dalam.
"Untuk apa kau bawa aku
kesini?" tanya Leena lalu membalas tatapan Jayden. "Karna kau tau.."
ucapan Jayden terpotong oleh Leena.
"Kau bukan manusia."
ucap Leena enteng. Tidak ada rasa takut sama sekali ketika dia
mengatakan itu karna sekarang setelah mengatakan itu Leena akan
mengangkatkan kakinya dari mansion besar itu. "Ya dan karena kau tau aku
tidak akan melepaskanmu selamanya." ucapan Jayden membuat Leena yang
hendak berbalik jadi terdiam kaku.
Apa maksudnya itu???
Tanpa menanyakan lagi, Leena sudah tau maksudnya. Jayden mendekati Leena
dan menghempaskan rambut tergerai Leena ke belakang.
Apa yang akan dilakukannya???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
IG: @sskyrach
semangat ceritamu bagus kok, cuma sedikit diperbaiki aja
2022-10-03
0
IG: @sskyrach
"Tenang semuanya!" seru dosen Dr. William dan itu membuat seisi ruangan hening sesaat.
2022-10-03
0
IG: @sskyrach
saran saya sebaiknya jangan di pisah paragraf nya
2022-10-03
0