Hari terus berlalu, tidak terasa dua minggu telah berlalu dan tidak butuh waktu lama untuk merubah sikap seorang putri. Semua sunggu terasa begitu cepat hingga tidak percaya dengan perubahan sikap putri saat ini. Semua tidak mengetahui apa yang membuat putri bisa merubah sikapnya itu, tidak lain dan tidak bukan karena soal cinta.
Suatu hati putri melihat sosok lelaki yang sangat tampan, memakai kopiah berwarna hitam dan kain sarung yang iya kenakan membuat semangkin tampan.
Sebelumnya putri memang sama sekali belum pernah melihat gaya berpakaian seorang lelaki seperti itu karena selama ini teman teman dia selalu memakai baju kaos dan celana jens yang terlihat robek disekitar lututnya.
Putri menghentikan langkahnya dan betala begitu kagumnya putri melihat sosok lelaki itu. Sosok lelaki itu yang tidak lain adalah faiq. Dia begitu kagum melihat seseorang lelaki seperi faiq karena baru sekali ini ada seorang yang bisa menyentuh hatinya.
Selain karena ketampanannya, senyumnya juga membuat semangkin menawan sehingga membuat putri bertambah rasa penasaran dan ingin sekali bisa mendapatkan lelaki itu. Untuk itu putri merubah gaya tomboy yang dahulu bergaya seperti lelaki dan sekarang sudah mencoba menjadi seorang gadis feminim walaupun belum seutuhnya. Semua itu terlihat dari cara berpakaiannya putri yang sudah mulai terlihat rapi.
Putri yang siang itu berada didalam kamarnya melihat dinda sedang bersiap siap dan berkaca didepan cermin sontak membuat putri ingin menggoda dinda. Dinda yang baru saja selesai membersihkan dan membereskan kamarnya, bergegas ingin pergi ke mushola karena iya harus mengajarkan anak-anak yang lain untuk belajar mengaji. Dinda merapikan baju dan memberi sedikit pewarna merah muda dibibirnya agar tidak terlihat pucat.
"Ciee ada yang rapi bener ni mau kemana kamu din atau kamu mau ketemu cowok ya hayooo ngaku kamu din," ucap putri seraya menggoda dinda.
"Putri yang cantik aku mau ke mushola mengajar kan santri lain mengaji kamu mau ikut gak," jawab dinda sambil mengajak putri untuk ikut bersamanya.
"Emmm boleh deh put, tapi aku cuman lihat aja ya soalnya aku mau lihat siapa tau disana ada cowok cowok ganteng hahah. "
"Putri putri fikiran kamu cowok terus, yaudah yuk kita kemusholah." Ajak dinda kembali.
🌻🌻🌻
Tiba la mereka di mushola, sesampai di mushola dinda mengajarkan santri lain yang telah menunggu dia sejak tadi. Dinda setiap sore mendapat amanah dari abi nya untuk mengajarkan anak anak yang lain. Sedangkan putri dia hanya duduk diluar mushola.
Ditempat lain Faiq yang mendapat amanah dari gurunya untuk mengajarkan anak-anak lainnya. Namun mereka berbeda tempat dinda di mushola sedangkan Faiq didalam kelas. jarak mereka tidak begitu jauh dari mushola ke kelas sehingga ketika Faiq sedang memberikan materi terlihat dari mushola.
Putri yang tidak sengaja mendengar dan melihat faiq dari kejauhan semangkin penasaran dengan sosok seorang laki laki tampan yang pernah dilihat waktu itu. Putri mencoba melihat lebih dekat hingga mendekati jendela kelas itu.
Putri melihat dari balik jendela samping kelas itu secara diam-diam. Namun tetap saja ada seseorang santri yang mengetahui nya.
"Mas mas itu ada orang yang ngintip di jendela itu mas," kata seorang santri yang melihat putri tidak sengaja.
"Aduhhh ****** da ketahuan" gumam putri dari dalam hatinya.
Putri dengan cepat langsung pergi dari tempat itu, sehingga ketika faiq melihatnya putri sudah tidak berada ditempat tersebut. Putri berlari dengan sangat cepat dan pergi menunju mushola untuk menemui dinda.
hu
hu
hu
hu
Dinda melihat putri yang berlari dari kejauhan, sesampai dimusholah dinda bertanya kepada putri .
"Putri kenapa kamu tergesa-gesa seperti itu. "
"Aku tadi habis dari sana din, lalu ada yang melihat aku terus aku lari din."
"Kesana mana put," sahut dinda.
"Itu coba kamu lihat disana," dinda melihat kearah putri menunjuk.
"Jadi kamu melihat santri putra sedang belajar."
"Hehehe sedikit din, oh ya Din kamu tau tidak guru yang mengajarkan nya itu ganteng banget, sudah ganteng manis lagi uuuuuu pokoknya perfect banget de." jawab putri sambil menangkupkan dagu nya dengan tangannya serasa sedang membayangkan sesuatu.
Dinda hanya tersenyum manis, dia tau lelaki yang putri maksud adalah faiq. Namun iya tidak berani untuk mengatakannya dengan putri karena untuk menyebutkan namanya saja dinda merasa malu apalagi untuk bertemu dengannya.
"Eh din, ko kamu melamun si aku kan lagi nanya."
"iiihh putri sudah ya aku mau lanjut ni bentar lagi selesai."
"Ah payah kamu din, padahal kan aku mau tau siapa lelaki tampan itu." Putri kembali duduk disamping dinda.
🌻🌻🌻
Setelah pelajaran selesai dinda hendak pergi menemui abinya karena dia akan mengambil sesuatu yang di perlukan didalam rumahnya itu.
"Put aku pergi kerumah abi dulu ya," ucap dinda kepada putri.
"Tapi kamu gak akan lama kan," sahut putri.
"Tidak putri cantik, aku hanya ingin mengambil sesuatu saja terus keasrama lagi." ucap dinda kembali.
"Oke de din, hati hati ya."
Dinda memang tidak tinggal satu rumah dengan abinya karena semua itu memang sudah menjadi permintaan dinda agar dia bisa lebih dekat dengan anak-anak yang lain. Namun jika dinda butuh sesuatu dia langsung menghampiri abi nya.
Dinda hanya tinggal bersama dengan abinya karena umminya nya sedang pergi kerumah saudaranya untuk beberapa bulan, karena saudara umminya ada yang sedang sakit. Untuk itu sementara dinda yang mengurus semua keperluan abinya.
Sesampai didepan rumah abi fatur, dinda melihat sepasang sendal berwarna hitam yang terjajar didepan rumahnya. Dinda berhenti sejenak dan memperhatikan kembali sendal hitam tersebut.
"Sendal siapa ya ini, siapa ya didalam bersama abi ah mungkin saja itu pak andi tukang bersih bersih," gumam dinda didalam hatinya.Tanpa berfikir panjang iya pun masuk kedalam rumah itu.
TOK
TOK
TOK
"Assalamu'alaikum Abi".
"Waalaikumsa. . ..................(seketika salam itu terhenti sejenak, kemudian dilanjutkan kembali) Waalaikumsalam." jawab faiq sambil memalingkan wajahnya dan melihat siapa yang datang. Betapa terkejutnya faiq dan membuat faiq mengecilkan suara yang awalnya dijawab dengan keras ketika dia melihat sosok gadis cantik dan manis yang sedang berdiri didepan pintu yang baru saja datang dengan senyum yang terpancar dari wajah manisnya itu.
Seseorang menoreh kebelakang dan melihat siapa yang datang. Bukan hanya faiq yanh terkejut dinda juga sangat terkejut ketika dia melihat sosok seorang laki laki yang melihat dia. Dinda begitu kaget karena ternyata lelaki itu adalah lelaki yang sangat iya kagumi yang sedang duduk bersama abinya.
.
.
.
Terimakasih telah membaca, bacalah dari hati agar sampai kehati.
Tunggu episode selanjutnya ya 🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Jenong
aku mampir lagi thor
2020-12-12
0
Friska Petra
mampir thor..
2020-11-03
0
Esti. W
makin seru ...
lanjut kak
2020-10-23
0