Episode 2 Perkenalan

Disebuah pesantren yang terletak disekitar pedesaan yang cukup jauh dari kota membuat suasana disana terasa sejuk. Ditambah lagi pesantren itu dikelilingi kebun teh membuat suasana bertambah nyaman dan indah.

Pesantren itu belum cukup terkenal dikalangan masyarakat kota, karena jaraknya yang cukup jauh dari kota. Pesantren itu tidak cukup besar dan masih bernuansa alami. Santri- santri yang menuntut ilmu disana juga belum cukup banyak.

Suatu hari terlihat orang pria yang sangat tampan, hidungnya mancung, kulit sawo matang sedang berjalan disekitar pesantren itu. Dia bernama Muhammad Faiq Akbar atau disapa faiq, faiq adalah pria yang sangat tampan dan rupawan dipesantren tersebut dia duduk dikelas 3 Aliyah.

Karena ketampanannya itu faiq banyak dikagumi oleh santri putri disana. Menurut mereka faiq bagaikan pangeran tampan dari kayangan yang datang untuk menjemput bidadari nya. Dari banyaknya wanita disana tidak ada satupun yang menarik hati seorang Muhammad Faiq Akbar.

Semua itu tidak dihiraukan faiq dia tidak pernah sama sekali punya fikiran untuk mencari seseorang yang memberikan semangat dalam belajar atau bisa di bilang kekasih hati. Menurut dia penyemangat dia hanya lah orang tua dan keluarganya. Dengan kesibukan nya itu dia tidak pernah berfikir untuk mencari kekasih hatinya.

Suatu hari faiq melihat seorang gadis cantik, manis berkulit putih yang sama sekali belum pernah dia lihat sebelumnya. Faiq tidak mengetahui bahwa gadis itu adalah anak dari seorang gurunya sendiri yang mengajarkan dia.

Bagaimana tidak, faiq selalu sibuk dengan pelajarannya hingga tidak mengetahui bahwa ada gadis cantik dipesantren tersebut. selain itu karena gadis itu juga mempunyai sifat yang sangat pemalu jadi dia jarang menampakkan dirinya.

Seketika hati faiq terpesona kepada gadis cantik itu menurut dia gadis itu sangat berbeda dari yang lain. Namun bagi dia tidak mungkin seorang gadis cantik seperti dia bisa dia dapatkan. Gadis cantik itu bernama Adinda Salsabila.

Adinda adalah gadis cantik dan manis, selain itu dia juga sangat pintar. Adinda adalah anak dari seorang pemilik pesantren itu. Adinda duduk di bangku kelas 3 Aliyah, namun adinda jarang pernah bertemu dengan santri laki-laki karena peraturan disana santri putra dan putri harus dipisah dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu karena sifat dia yang sangat pemalu dengan lawan jenisnya.

🌻🌻🌻

Suatu hari dihari yang cerah dinda yang sedang asyik berjalan menuju rumahnya dikagetkan dengan sosok seorang pria samgat tampan diujung jalan yang sedang iya lewati itu. Mau tidak mau dinda harus melewati jalan itu karena itu adalah jalan satu satunya menuju rumah abinya. Dinda harus berpapasan dengan lelaki yang bernama faiq.

Faiq yang tidak mengetahui bahwa dia akan berpapasan dengan gadis cantik dan manis. Karena terlihat dari jauh faiq sudah menundukkan pandangannya.

Adinda yang melihat sosok faiq ketika berpapasan dengannya walau hanya sekilas seketika tersentuh hatinya dengan ketampanan faiq. Dinda semangkin penasaran dengan sosok lelaki yang baru iya lihat tadi siang.

🌻🌻🌻

Hari Sabtu tepat pukul 02.00 Wib ada sebuah mobil berhenti didepan rumah abi fatur. Terlihat beberapa orang tua dan anaknya turun dari mobil tersebut. Terlihat seorang gadis tomboy dan cuek yang turun bersama orang tuanya.

Dia adalah santri baru yang akan belajar dipesantren tersebut. Gaya berpakaian dia seperti wanita tomboy dengan menggenakan jilbab berwarna putih yang diselempangkan ke atas bahunya tanpa diberi jarum dengan baju kemeja yang berwarna hitam dimasukkan kedalam celana jens yang dikenakan dengan santainya.

Dia adalah santri baru yang dimasukkan oleh kedua orang tuanya kepesantren itu karena sikap dia yang terlalu bebas dan orang tuanya sudah kewalahan dengan sikap anaknya itu. Maka dari itu mereka ingin anaknya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Putri Salsabila, itu lah namanya. Putri adalah siswi pindahan dari kota dan duduk dikelas 3 Aliyah. Walaupun awalnya Putri tidak mau dipindahkan, namun karena paksaan kedua orang tua nya akhirnya putri bersedia tinggal dipesantren hanya untuk sampai dia lulus Aliyah.

 

"Jadi seperti ini pak saya ingin menitipkan anak saya pak, kami serahkan sama pak ustad. Kami sudah capek pak dengan kelakuan anak saya ini pak gak bisa dibilangin."

Ucap seorang pria berbadan besar tinggi berkumis tipis dan memakai pakaian kemeja berwarna biru serta dasi dikera bajunya yang duduk disebelah anaknya itu.

"Mmmmm papa dan mama saja yang tidak pernah ngertiin putri selalu sibuk dengan kerjaannya," putri langsung memotong percakapan antara papa nya dengan abi fatur.

"Papa sama mama kan kerja nak," ucap mama putri sambil mengelus kepalanya. Putri hanya memasang wajah sebal terhadap kedua orangtuanya.

"Seperti ini pak tingkah anak saya pak, harap dimaklumi ya pak dan saya mohon bantuannya sama pak ustz." Ucap bapak tersebut

"Insyaallah ya pak, akan saya didik anak bapak dan saya anggap seperti anak saya sendiri." Ucap abi fatur tersebut sambil tersenyum

"Dinda dinda, sini nak." Ucap abi fatur memanggil dinda yang waktu itu sedang berada didalam rumah.

"iya abi," dinda datang menghampiri abi nya yang memanggil nama dia.

"ini ada santri baru namanya putri kamu ajak dia ke kamarnya dan sekalian kamu ajak dia kelilingi pondok."

"baik abi," adinda mengajak putri keasrama untuk meletakkan barang-barang nya.

CEKREKKKKKK

Adinda membukakan pintu kamar itu, sambil menunjukkan kamar yang akan ditempatin oleh putri.

"Ini kamarnya, aku tu gak pernah ya tidur dikamar sekecil ini mana kasur nya kecil banyak debunya lagi AC nya gak ada lagi panas tau." Ucap putri seraya melemparkan kopernya keatas kasur.

"Putri kita tidak ada AC put, tapi insyaallah disini udaranya dingin dan sejuk." Sahut adinda dengan penuh kelembutan dan kesabaran.

"Dingin apanya panas tau, mana ni kamar sempit banget lagi." Sahur putri mehela nafasnya dan masih saja merasa sebal dengan orang tuanya.

huuuuuuffff

"Aku ajak kamu keliling ya," ajak dinda kepada putri.

Putri menunjukkan tempat-tempat disekitar pondok. Sambil berjalan berkeliling, namun putri hanya menghiraukan dinda yang telah menunjukkan tempat tempat disekitar pondok.

"Udah de aku capek mau istirahat aja," ucap putri kepada dinda.

"Yaudah kalau begitu kita balik saja ya keasrama," dinda mengajak putri untuk balik keasrama nya. Sedangkan orang tuanya sudah pergi meninggalkan putri.

Sesampai diasrama dinda duduk diatas kasurnya sedangkan putri duduk diatas jendela kamarnya. Jendela kamarnya memang ajak sedikit pendek jadi mudah untuk dijangkau.

"Ehh tadi siapa nama kamu," ucap putri kepada dinda.

"Namaku dinda, " sahut dinda.

"Jadi kamu ini anaknya pak ust tadi itu ya," dinda hanya tersenyum melihat tingkah putri.

"Kalau begitu kamu nanti temani aku ya kemama pun soalnya kan aku gak tau disini itu gimana." Ucap putri sambil meletakkan tasnya diatas meja.

"Iya putri, aku bakalan temani kamu kemana pun." Dinda tersenyum kepada dinda.

"Oke kalau begitu kamu temani aku kabur," ucap putri menggoda dinda.

"Astaghfirullah putri," dinda sangat terkejut dengan perkataan putri.

"Hahahaha," putri tertawa melihat dinda terkejut.

"Becanda kali, lagian kamu si mau menemani aku kemana pun." Ucap putri sambil tersenyum senyum.

Dinda bertambah akrab dengan putri hampir setiap hari mereka selalu bersama. Tertawa, bercanda hingga tidak terasa putri mulai merasa betah tinggal di pondok pesantren itu.

🌻🌻🌻

Satu bulan kemudian, terdengar sebuah pertemuan untuk santri putra dan putri disebuah aula karnah akan ada pelajaran yang ingin disampaikan oleh abi fatur. Selain menjadi pemilik pesantren, abi fatur juga menjadi guru disana. Setelah selesai memberikan materi akan selalu dilakukan tanya jawab.

"Karena materi sudah abi sampaikan sekarang apakah ada yang ingin bertanya," abi fatur memberikan sesi tanya jawab untuk semua santrinya.

Seketika suasana menjadi hening sejenak, namun dikagetkan dengan suara seorang santri yang ingin mengajukan pertanyaan.

"Saya pak ust, ucap putri sambil mengancungkan tangannya. Semua pada melihat kearah dia termasuk santri laki laki-laki mereka merasa penasaran apa yang ditanyakan gadis itu sedangkan dia adalah santri baru disana.

"Iya kamu," abi memberikan kesempatan kepada putri untuk bertanya.

"Pak ust kenapa tidak ada AC disini".

Hahahaha

hahahaha

hahahaha

 

Semua pada tertawa mendengar kan pertanyaan putri, termasuk faiq dia tersenyum mendengar pertanyaan itu. Faiq mencari siapa santri yang sedang bertanya itu sambil mengadahkan sedikit kepalanya untuk melihat siapa yang sedang bertanya sambil sesekali tersenyum.

Adinda tidak sengaja memalingkan wajahnya dan dia melihat seorang lelaki tampan yang iya kagumi tersenyum manis diujung sana.

 

BERSAMBUNG

Terimakasih yang sudah membaca

Tunggu episode selanjutnya ya.

Terpopuler

Comments

Jenong

Jenong

hadir lagi Thor,

2020-12-03

0

Caramelatte

Caramelatte

jangan kasi kendor thorr
semangat terosss

2020-11-24

0

Euis Teuki

Euis Teuki

aku mampir lagi... 🙋‍♀️
kalau sempat ada waktu membaca, baca lagi kelanjutan novel ku ya...
judul: "wedding dress"
makasih 🙏

2020-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Perkenalan
3 Episode 3 Semua Menertawakannya
4 Episode 4 Pertemuan Singkat
5 Episode 5 Rasa itu
6 Episode 6 pertemuan pertama
7 Episode 7 Pertemuan ke dua
8 Episode 8 tatapan itu
9 Episode 9 Teh Pahit
10 episode 10 pertemuan ke tiga
11 Episode 11 Aku saja yang Mengaguminya
12 Episode 12 Saling Ejek
13 Episode 13 Hati Siapa Yang Tahu
14 Episode 14 Setangkai Mawar
15 Episode 15 Cinta Harus diungkapkan
16 Episode 16 Bingung
17 Episode 17 Ini Keputusan ku
18 Episode 18 Dua Bulan Kemudian
19 Episode 19 Hari Perpisahan Tiba
20 Episode 20 Tiba saatnya dinda pergi ke Singapura
21 Episode 21 Perjalanan Baru di Mulai
22 Episode 22 Bandara
23 Episode 23 Universitas
24 Episode 24 Terungkap Surat itu
25 Episode 25 Penyesalan
26 Episode 26 Perjanjian
27 Episode 27 Balasan Surat itu
28 Episode 28 Detak Jantung yang Begitu Cepat
29 Episode 29 Sosok Lelaki Baru
30 Episode 30 Jangan Mengalah
31 Episode 31 Curiga
32 Episode 32 Terungkap
33 Episode 33 Hati Menjadi Benci
34 Episode 34 Ambisi Yang Kuat
35 Episode 35 Patah Tumbuh Hilang Berganti
36 Episode 36 Dosen Baru
37 Episode 37 Patah Tumbuh Hilang Berganti
38 Episode 38 Terbesit Rasa dihati
39 Episode 39 Berakhir Kecewa
40 Episode 40 Apakah ini Takdir
41 Episode 41 Harapan tidak sesuai kenyataan
42 Episode 42 Yang berlalu biarlah berlalu
43 Episode 43 Kedatangan keluarga dinda
44 Episode 44 Wisuda Dinda
45 Episode 45 Kembali nya dinda
46 Episode 46 Secepat itu kah
47 Episode 47 Apa yang sebenarnya terjadi
48 Episode 48 Hari Bahagia bagi Akbar
49 episode 49 nasi sudah menjadi bubur
50 Episode 50
51 Episode 51 Rencana 1
52 Episode 52 Rencana 2
53 episode 53
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Perkenalan
3
Episode 3 Semua Menertawakannya
4
Episode 4 Pertemuan Singkat
5
Episode 5 Rasa itu
6
Episode 6 pertemuan pertama
7
Episode 7 Pertemuan ke dua
8
Episode 8 tatapan itu
9
Episode 9 Teh Pahit
10
episode 10 pertemuan ke tiga
11
Episode 11 Aku saja yang Mengaguminya
12
Episode 12 Saling Ejek
13
Episode 13 Hati Siapa Yang Tahu
14
Episode 14 Setangkai Mawar
15
Episode 15 Cinta Harus diungkapkan
16
Episode 16 Bingung
17
Episode 17 Ini Keputusan ku
18
Episode 18 Dua Bulan Kemudian
19
Episode 19 Hari Perpisahan Tiba
20
Episode 20 Tiba saatnya dinda pergi ke Singapura
21
Episode 21 Perjalanan Baru di Mulai
22
Episode 22 Bandara
23
Episode 23 Universitas
24
Episode 24 Terungkap Surat itu
25
Episode 25 Penyesalan
26
Episode 26 Perjanjian
27
Episode 27 Balasan Surat itu
28
Episode 28 Detak Jantung yang Begitu Cepat
29
Episode 29 Sosok Lelaki Baru
30
Episode 30 Jangan Mengalah
31
Episode 31 Curiga
32
Episode 32 Terungkap
33
Episode 33 Hati Menjadi Benci
34
Episode 34 Ambisi Yang Kuat
35
Episode 35 Patah Tumbuh Hilang Berganti
36
Episode 36 Dosen Baru
37
Episode 37 Patah Tumbuh Hilang Berganti
38
Episode 38 Terbesit Rasa dihati
39
Episode 39 Berakhir Kecewa
40
Episode 40 Apakah ini Takdir
41
Episode 41 Harapan tidak sesuai kenyataan
42
Episode 42 Yang berlalu biarlah berlalu
43
Episode 43 Kedatangan keluarga dinda
44
Episode 44 Wisuda Dinda
45
Episode 45 Kembali nya dinda
46
Episode 46 Secepat itu kah
47
Episode 47 Apa yang sebenarnya terjadi
48
Episode 48 Hari Bahagia bagi Akbar
49
episode 49 nasi sudah menjadi bubur
50
Episode 50
51
Episode 51 Rencana 1
52
Episode 52 Rencana 2
53
episode 53

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!