Episode 3 Semua Menertawakannya

Semua Menertawakannya

Sudah terlihat beberapa hari putri tidak mengikuti pelajaran seperti biasa dikelasnya, ia memang sering bolos dari jam pelajarannya.

Seorang ustadz yang sedang memberi materi melihat ada beberapa santri yang tidak hadir pada hari itu salah satunya putri. Ustz itu mengetahui bahwa dinda yang sering bersamanya tanpa berfikir panjang ustadz itu pun langsung memberi pertanyaan kepada dinda.

"Dinda dimana putri," tanya ustzh yang sedang memberikan pelajaran.

"Emm saya tidak tahu ustzh tadi setahu saya putri sedang bersiap ustzh," sahut dinda.

"Siap-siap tapi sampai sekarang kenapa belum sampai," ucap ustzh itu kembali.

"Kemana ya putri tadi habis sholat Zuhur perasaan dia siap-siap mau ke kelas tapi ko tidak sampai-sampai ya," gumam dinda didalam hatinya.

"Nanti coba kamu cari kemana dia tidak mengikuti pelajaran seperti biasanya." Ujar ustzh.

"Baik ustzh," sahut dinda.

Setelah pelajaran selesai dinda mencari putri disekitar pesantren. Dinda mencari diberbagai sudut mulai dari kamarnya, perpustakaan namun tetap saja dinda tidak menemukan putri. Dinda berkeliling asrama kembali namun tetap saja dinda tidak menemukan sosok putri.

"Dimana ya putri ko dimana mana tidak ada," gumam dinda didalam hatinya.

 

Dinda terus berusaha mencari putri dan bertanya kepada teman-teman nya namun tetap saja tidak ada yang mengetahui keberadaan putri.

Siang itu terlihat udara sangat panas, dinda yang merasa lelah berkeliling mencari putri akhirnya beristirahat duduk dibawah pohon tidak jauh dari mushola.

Jam menunjukkan pukul 11.45 Wib, seorang santriwan yang sedang hendak mengambil air wudhu di mushola untuk melaksanakan sholat zhuhur dikejutkan dengan sosok wanita yang terbaring didalam mushola itu.

Karena rasa penasarannya lelaki itu mendekati wanita yang sedang terbaring. Ternyata dugaan dia benar seorang santriwati sedang tertidur didalam mushola.

Betapa paniknya dia dan segera berlari untuk menemui seseorang meminta bantuan. Dia melihat faiq yang sedang berada didekat mushola itu tanpa berfikir panjang iya berlari menemui faiq.

 

"Mas faiq, mas mas." Ucap orang itu sambil berlari memanggil faiq.

"Kamu sabar dulu ya pelan-pelan ngomongnya ada apa sebenarnya." Ucap faiq menenangkan santriwan itu.

"Ini mas ada santriwati yang tidur di mushola," ucap seseorang yang berlari itu.

Kemudian faiq pergi bersama dua orang temannya untuk melihat apakah yang disampaikan orang itu benar atau tidak. Sesampai dimusholah faiq dan temannya sangat terkejut ternyata benar yang dikatakan bahwa ada santriwati yang sedang tidur dimushola itu.

"Astaghfirullah mas, bener ternyata ada santriwati yang sedang tidur. Siapa ya mas perasaan belum pernah ada yang berani tidur disini," ucap teman disebelahnya faiq.

Faiq juga tidak mengenali siapa gadis yang sedang tidur di mushola itu, karena selama ini tidak ada yang berani tidur dimushola itu. Namun tiba-tiba fikirannya teringat dan tertuju dengan seorang santriwati baru yang menanyakan masalah tentang AC waktu pembelajaran di aula waktu itu.

"Apakah gadis itu ya," gumam faiq dalam hatinya.

"Begini saja sekarang kamu beri tahu saja sama santri putri lainnya, mungkin ada yang mengenalnya." Jawab faiq seraya menyuruh seseorang tersebut untuk memberi tahu santriwari lainnya.

"Baik mas," orang tersebut pergi dan memberi kabar santriwati lainnya.

Faiq segera pergi meninggalkan gadis yang masih terbaring di mushola itu dan faiq kembali kedalam kelasnya untuk melanjutkan pelajarannya kembali. Jarak antara kelas dengan mushola itu memang tidak begitu jauh, sehingga faiq masih memperhatikan mereka dari kelasnya.

Adinda yang sedang beristirahat dibawah pohon karena merasa lelah seharian sudah mencari putri namun belum menemukannya. Tidak lama kemudian tiba- tiba terdengar suara seseorang yang memanggil nya dari kejauhan.

"Mba dinda, mba dinda." Ucap seseorang yang terdengar panik menghampiri dinda.

huu

huu

huu

huu

"Assalamualaikum mba," ucap orang tersebut sambil meletakkan tangannya di lutut karena merasa lelah berlari.

"Waalaikumsalam," sahut dinda.

Kamu kenapa lari-lari seperti itu sebenarnya ada apa," ucap dinda penasaran.

"Ini mba itu disana disana itu," ucap lelaki sambil menunjuk kearah mushola.

"Kenapa disana itu, ada apa sebenarnya coba kamu pelan pelan saja ngomong nya."

"Dimushola mba di mushola ada santriwati tertidur." Ucap lelaki itu

"Ha!! apa, siapa." Sahut dinda terkejut terlihat dari wajahnya yang panik.

"Gak tau juga mba coba aja mba lihat kesana," sahut lelaki itu kembali menunjuk kearah mushola.

Adinda teringat dengan putri yang tidak ada sejak tadi. Dinda mengira bahwa itu pasti putri yang sedang tidur dimushola. Dinda dan santriwan itu langsung berlari untuk melihat siapa yang dimaksud oleh santriwan itu.

"Ini mba orangnya," ucap orang tersebut sambil menunjuk kearah gadis itu. Dinda mendekatinya dan mencoba membangunkannya secara perlahan. Dinda memutarkan badan dinda ternyata benar dugaan dinda bahwa itu adalah putri.

"Ya ampun putri pantas saja aku cari kamu kemana mana tidak ada ternyata kamu disini," gumam dinda didalam hatinya.

"Put, putri bangun put." Kata dinda seraya menggoyangkan sedikit badan putri secara perlahan.

"Ihhh apaan si masih ngantuk tau," jawab putri sambil memukul tangan dinda yang terletak diatas badannya putri.

"Putri, put bangun." Dinda membangunkannya kembali, namun tetap saja putri tidak mendengarkan perkataan dinda.

"Putri bangun lihat ini banyak yang ngelihatin kamu lo, ayo bangun malu tau." ucap dinda kepada putri dengan suara sedikit pelan.

Putri membukakan matanya perlahan dan betapa terkejutnya dia sudah ada beberapa orang santriwan dan santriwati sedang melihat nya. Putri merasa malu dengan mereka namun putri tetap santai dengan gayanya. Putri duduk dari tidurnya sambil memperhatikan orang yang sedang berdiri didepannya.

"Hey ngapain kalian ngelihatin aku ha," kata putri sambil melihat semua orang yang sedang memperhatikan dia.

"hahahaha"

"hahhahahah"

Semua pada tertawa melihat tingkah putri, putri terlihat tetap cuek dan tidak perduli walaupun sudah ditertawakan dengan teman temannya. Dinda yang melihat itu tidak tega dan mengajak putri untuk pergi dari sana dan kembali ke asrama.

"Ya sudah ayo kita pergi dari sini put," ajak dinda menarik tangan putri.

Dinda dan putri pergi meninggalkan mereka yang sedang menertawakannya. Namun putri terlihat santai saja seperti tidak terjadi apa apa diantara mereka. Mendengar tertawa yang cukup kuat sehingga terdengar sampai ketelinga faiq, faiq langsung melihat kearah suara itu dan dia melihat seorang gadis cantik yang sedang berjalan bersama dinda itu. Faiq tersenyum melihatnya dan menggelengkan kepalanya.

Dinda dan putri segera pergi menuju asrama untuk beristirahat. Sedangkan faiq masih tidak habis fikir dengan sosok wanita yang tertidur didalam mushola. Sesekali faiq tertawa kecil diujung bibirnya ketika melihat kejadian tersebut.

BERSAMBUNG...

Terimakasih telah membaca

Tunggu diepisode selanjutnya ya

Terpopuler

Comments

Jenong

Jenong

aku mampir Thor,

2020-12-12

0

Caramelatte

Caramelatte

semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"

2020-11-24

0

mia_hime

mia_hime

like like

2020-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Perkenalan
3 Episode 3 Semua Menertawakannya
4 Episode 4 Pertemuan Singkat
5 Episode 5 Rasa itu
6 Episode 6 pertemuan pertama
7 Episode 7 Pertemuan ke dua
8 Episode 8 tatapan itu
9 Episode 9 Teh Pahit
10 episode 10 pertemuan ke tiga
11 Episode 11 Aku saja yang Mengaguminya
12 Episode 12 Saling Ejek
13 Episode 13 Hati Siapa Yang Tahu
14 Episode 14 Setangkai Mawar
15 Episode 15 Cinta Harus diungkapkan
16 Episode 16 Bingung
17 Episode 17 Ini Keputusan ku
18 Episode 18 Dua Bulan Kemudian
19 Episode 19 Hari Perpisahan Tiba
20 Episode 20 Tiba saatnya dinda pergi ke Singapura
21 Episode 21 Perjalanan Baru di Mulai
22 Episode 22 Bandara
23 Episode 23 Universitas
24 Episode 24 Terungkap Surat itu
25 Episode 25 Penyesalan
26 Episode 26 Perjanjian
27 Episode 27 Balasan Surat itu
28 Episode 28 Detak Jantung yang Begitu Cepat
29 Episode 29 Sosok Lelaki Baru
30 Episode 30 Jangan Mengalah
31 Episode 31 Curiga
32 Episode 32 Terungkap
33 Episode 33 Hati Menjadi Benci
34 Episode 34 Ambisi Yang Kuat
35 Episode 35 Patah Tumbuh Hilang Berganti
36 Episode 36 Dosen Baru
37 Episode 37 Patah Tumbuh Hilang Berganti
38 Episode 38 Terbesit Rasa dihati
39 Episode 39 Berakhir Kecewa
40 Episode 40 Apakah ini Takdir
41 Episode 41 Harapan tidak sesuai kenyataan
42 Episode 42 Yang berlalu biarlah berlalu
43 Episode 43 Kedatangan keluarga dinda
44 Episode 44 Wisuda Dinda
45 Episode 45 Kembali nya dinda
46 Episode 46 Secepat itu kah
47 Episode 47 Apa yang sebenarnya terjadi
48 Episode 48 Hari Bahagia bagi Akbar
49 episode 49 nasi sudah menjadi bubur
50 Episode 50
51 Episode 51 Rencana 1
52 Episode 52 Rencana 2
53 episode 53
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Perkenalan
3
Episode 3 Semua Menertawakannya
4
Episode 4 Pertemuan Singkat
5
Episode 5 Rasa itu
6
Episode 6 pertemuan pertama
7
Episode 7 Pertemuan ke dua
8
Episode 8 tatapan itu
9
Episode 9 Teh Pahit
10
episode 10 pertemuan ke tiga
11
Episode 11 Aku saja yang Mengaguminya
12
Episode 12 Saling Ejek
13
Episode 13 Hati Siapa Yang Tahu
14
Episode 14 Setangkai Mawar
15
Episode 15 Cinta Harus diungkapkan
16
Episode 16 Bingung
17
Episode 17 Ini Keputusan ku
18
Episode 18 Dua Bulan Kemudian
19
Episode 19 Hari Perpisahan Tiba
20
Episode 20 Tiba saatnya dinda pergi ke Singapura
21
Episode 21 Perjalanan Baru di Mulai
22
Episode 22 Bandara
23
Episode 23 Universitas
24
Episode 24 Terungkap Surat itu
25
Episode 25 Penyesalan
26
Episode 26 Perjanjian
27
Episode 27 Balasan Surat itu
28
Episode 28 Detak Jantung yang Begitu Cepat
29
Episode 29 Sosok Lelaki Baru
30
Episode 30 Jangan Mengalah
31
Episode 31 Curiga
32
Episode 32 Terungkap
33
Episode 33 Hati Menjadi Benci
34
Episode 34 Ambisi Yang Kuat
35
Episode 35 Patah Tumbuh Hilang Berganti
36
Episode 36 Dosen Baru
37
Episode 37 Patah Tumbuh Hilang Berganti
38
Episode 38 Terbesit Rasa dihati
39
Episode 39 Berakhir Kecewa
40
Episode 40 Apakah ini Takdir
41
Episode 41 Harapan tidak sesuai kenyataan
42
Episode 42 Yang berlalu biarlah berlalu
43
Episode 43 Kedatangan keluarga dinda
44
Episode 44 Wisuda Dinda
45
Episode 45 Kembali nya dinda
46
Episode 46 Secepat itu kah
47
Episode 47 Apa yang sebenarnya terjadi
48
Episode 48 Hari Bahagia bagi Akbar
49
episode 49 nasi sudah menjadi bubur
50
Episode 50
51
Episode 51 Rencana 1
52
Episode 52 Rencana 2
53
episode 53

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!