Apa yang harus ku katakan nanti pada Lina??? apa Lina sudah tahu soal Perjodohan itu?
Perjodohan yang terjadi atas kebodohan kami Kemarin malam. Memang Keluarga Pak Hendra ingin menikahkan kami tapi... itu hanya sebuah kesalahpahaman... aku bahkan tak berhubungan lebih dengan Lina..
Dan sebenarnya aku hanya ingin bermain-main Saat mendekatinya.
***
Di sebuah Cafetaria William telah menunggu lama, dan akhirnya orang yang di tunggu pun datang.
Saat Lina datang William hanya diam membisu cukup lama dengan ekspresi Wajah di penuhi dengan kecemasan.
Sampai akhirnya tanpa basa-basi,
Lina pun membuka suara
"Apa kamu sudah tahu kita akan di nikahkan?", kata lina dengan cemas.
"Yah, aku tahu kemarin Pak Hendra datang ke rumah untuk bertemu dengan orang tuaku. Mereka membicarakan soal kejadian malam itu. Kata Pak Hendra tidak baik jika membiarkan hubungan kita berdua sampai ke hal yang buruk, dan demi menjaga nama Baik keluarga akhirnya Orang tuaku dan Pak Hendra sepakat untuk menikahkan kita berdua", kata William.
Tampak ada penyesalan di wajah Lina, ia tampak begitu frustasi memikirkan masa depan apa yang akan terjadi jika nanti ia akan di nikahkan, apalagi dengan orang asing seperti William.
"aku tidak siap untuk menikah...
Apalagi menikah dengan mu yang bahkan tak ku kenal dengan baik...
kau tahu Pernikahan bukan sebuah permainan Tapi soal komitmen yang harus di jaga sampai tua nanti, dengan melihat keadaan kita berdua sungguh berlawanan dari kata sempurna untuk menikah... kita harus memikirkan bagaimana cara agar Pernikahan itu dibatalkan", kata Lina
"Yah itu benar. Tapi Menurutku itu mustahil jika membatalkannya Karena Ayahku telah menyusun Acara Pernikahan ini matang-matang ku rasa hanya sedikit kemungkinan untuk bisa membatalkannya. Tapi melihat Ekspresi mu yang Tidak ingin menikah apa kau memiliki pacar? "tanya William tiba-tiba membuat Lina terkejut
"Ti..tidak.. mengapa kau bertanya begitu padaku?", Kata Lina dengan terbata-bata.
"Maksud ku begini kau menikah saja dengan pacarmu, aku pikir itu adalah jalan keluar terbaik bagi kita berdua", kata William
"Baik, aku akan menikah dengan pacar ku nanti", kata Lina tampak begitu percaya diri.
"Bagus!!! Ayo kita langsung katakan ke Orangtua mu", kata William berdiri sambil beranjak pergi dari tempat duduknya.
Sadar dengan perkataan Lina
William tampak Frustasi ketika menyadari apa arti yang dikatakan Lina barusan tentang "Nanti"
"Apa kau gila? bagaimana bisa kau akan menikah Nanti? Maksud ku menikah Sekarang dengan pacarmu!! " kata William dengan Kesal merasa ia telah di permainkan.
"Aku tak memiliki pacar sekarang!!!
Kalau begitu Kau saja yang menikah dengan pacarmu", kata Lina.
"Aku tak memiliki seorang Kekasih", kata William.
"Huh.... untuk apa memiliki wajah Tampan, kaya raya tapi tak memiliki seorang pacar!!! apa kau penyuka sesama jenis???", ucap Lina dengan kesal hampir setengah Berteriak.
"shttttt jangan Keras-keras suaramu nanti orang disini akan mendengar Bacotanmu itu!! kau tadi mengatakan aku Tampan? apa aku memang Setampan itu dimatamu?", tanya William dengan Sedikit merayu.
"Apa? ah... Lupakanlah aku memang tak harus datang bertemu dengan mu!!!
Aku sungguh membuang-buang waktuku yang berharga ini!!", kata Lina kemudian meninggalkan William di mejanya.
Tapi saat berdiri tiba-tiba penglihatan Lina berubah menjadi kabur dan gelap, ia bahkan tak bisa berdiri begitu lama dan Akhirnya..... Lina pun jatuh pingsan.
***
"Ah Kepala ku serasa mau meledak pusing sekali", kata Lina sambil mencoba berdiri di tempat tidur
"Syukurlah, kamu sudah sadar, untungnya William mengantar kamu pulang kalo tidak, siapa lagi yang akan mengantar mu pulang", Kata Ayah
"Sudah Tugasku Untuk menjaga Lina Pak Hendra ", kata William dengan senyum.
Apa-apaan dia jadi sok manis begitu aku bahkan melihatnya jadi geli sendiri
"Jangan sok baik di depan ayahku, semua ini terjadi karena kamu!!!, ayah jangan berharap lebih padanya",kata lina dengan marah.
"Cepat atau lambat kalian akan menjadi suami istri, pasti akan akur juga di masa depan nanti", kata ayah langsung pergi ke luar kamar.
Pak Hendra kemudian turun ke bawah untuk melanjutkan pekerjaannya di ruang kerja, dan terlebih untuk memberikan kesempatan kepada William agar bisa lebih dekat dengan Lina.
William kemudian melihat seluruh ruangan kamar Lina sambil mengamati foto-foto semasa kecil, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sampai dengan perguruan tinggi. Saat sedang asik mengamati William tampak tak bisa menahan tertawanya sambil melihat ke arah Lina.
"Seperti yang di katakan orang-orang
kau memang gadis yang cantik, pintar, Berkarir, sampai hampir bisa dikatakan sempurna.
Tapi sayangnya kesempurnaan itu tak bisa kau miliki karena di kamar ini tak ku temukan 1 pun foto dengan pacarmu....
Tapi tenanglah, sebentar lagi kamarmu akan di hiasi foto Pernikahan mu bersamaku", Kata William dengan senyum nakal.
Tetapi bukannya merasa kesal atau jengkel Lina malah menjawab perkataan William dengan tak kalah sombong juga
"Apakah Karena aku sungguh Terkenal sampai orang-orang membicarakan tentang kebusukanku? Haha... Aku tidak pernah terusik dengan status jomblo ini.
Dan aku tidak pernah berkeinginan untuk menyukai siapapun sebelumnya, karna aku merasa mereka tidak pernah akan pantas untuk mendapatkan diriku yang begitu sempurna ini seperti katamu barusan", kata Lina
"Aku merasa kasihan padamu...
kau bahkan tak pernah merasakan cinta dan kasih sayang dari seseorang", kata William kemudian mendekati Lina di atas ranjang.
benar aku memang tak pernah pantas untuk mendapatkan kasih sayang dari seorang laki-laki yang kucintai...
TAPI BODOH AMAT. SIAPA YANG PERDULI...
Gumam Lina dalam hati
"Aku bahkan tidak sepenasaran untuk mengetahui bagaimana Bercinta itu", Kata Lina
Ekspresi Lina langsung berubah
Ia menjadi Diam dan membeku saat William mendekatinya sampai mungkin tidak ada jarak lagi antara Wajah mereka berdua.
deg...deg...deg...
Wajah Lina menjadi merah merona ia bahkan menutup matanya Karena merasa malu.
"hah... hah...haha....
lihat ekspresimu itu!! aku bahkan tak ingin mencium mu lalu kenapa kau memejamkan matamu?", kata Will sambil beranjak pergi dari ranjang
"KELUAR DARI KAMAR KU SEKARANG!!!!", kata Lina Berteriak.
Setelah selesai puas mengganggu Lina, akhirnya William izin pergi untuk kembali ke rumahnya.
Ayahku tidak salah memilih Calon istri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Imas
kok tiba" William tau alamatnya si Lina?
2022-03-29
0
Herlina Nenop
lanjut
2021-11-22
0
Betty Natalya
lanjut..
2020-11-28
0