Bab 3 Pengantin Pesanan

"Seperti apa kriteria wanita yang tuan inginkan?" tanya Sean setibanya di mansion mewah tuan mudanya yang berada di dalam hutan.

Sean akan mempertanyakan terlebih dahulu seperti apa sosok wanita yang diinginkan tuan mudanya. Sean merasa bahwa dia kembali mendapatkan pekerjaan baru yang akan membuatnya pusing tujuh keliling.

"Pikirkan sendiri, intinya dia mau menikah denganku!" jawab Louis dengan ketusnya.

Sean tampak mengerutkan keningnya mendengar ucapan tuan mudanya, bahkan dengan santainya mengatakan 'pikirkan sendiri'.

Ya Tuhan, dia yang ingin menikah, malah aku yang harus mencarikan pasangan untuknya. Aku bahkan tidak tahu seperti apa kriteria wanita yang diinginkan tuan Louis. Jujur saja, banyak wanita yang mau menjadi istrimu tuan, tapi kalau penampilanmu masih seperti ini, yakin dan percaya semua wanita langsung menghindari mu, tuan. Batin Sean sambil menghembuskan nafas kasar.

"Carikan secepatnya, aku tidak suka menunggu lama!" ucap Louis sebelum melangkah masuk ke dalam mansion nya.

"Baik tuan" ucap Sean mengangguk dengan perasaan serba salah.

Tidak ada kata penolakan apalagi menghindari perintah tuan mudanya. Sedangkan Louis hanya mengangkat jempolnya, lalu melangkah lebar menaiki anak tangga.

"Semudah itukah mencari istri?. Oh Tuhan..dunia memang sudah berubah, dia yang mau menikah, tapi aku yang harus mencarikannya seorang istri. Memangnya aku tahu kriteria wanita yang disukainya, nasib nasib." Sean memijit pelipisnya lalu bergegas mengikuti tuan mudanya.

Sean sudah yakin seratus persen bahwa tuan mudanya selama-lamanya akan menjomblo, alias bujang karatan. Karena selama ini tak pernah terlintas sekalipun dipikirannya untuk menikah.

Jangankan untuk menikah, mengenal wanita saja pun tak ada dalam kamusnya. Mengapa sekarang tuan mudanya malah kebelet mau nikah? pikirnya.

"Kemana aku harus mencari wanita untuknya? Aahh sial, kenapa aku jadi pusing begini" gumam Sean merasa frustasi sendiri. Inilah pekerjaan yang menurutnya penuh tantangan.

Sementara tuan mudanya sedang asyik berenang di lantai dua sambil menikmati panorama alam yang begitu indah dan sejuk dipandang mata di waktu senja.

🍁🍁🍁🍁

Kediaman Zahira....

"Kamu darimana saja! kenapa baru pulang di jam segini?" ucap Nyonya Victoria dengan ketusnya sambil menghadang Zahira di depan pintu.

"Apa perlu aku ceritakan semua kegiatan ku hari ini?. Sungguh aneh, Tante menanyakan kepulanganku, padahal biasanya acuh-acuh saja. Apa tante tidak ada kerjaan lain selain menungguku pulang" ucap Zahira dengan ketusnya. Dia sangat malas berdebat dengan ibu tirinya sepulang kerja.

"Karena aku peduli kepadamu, Zahira. Dengar baik-baik, kamu salah satu anak gadis di rumah ini dan masih menjadi tanggungjawab ku. Jika kamu kenapa-kenapa di luar, maka aku sebagai orang tuamu yang harus bertanggungjawab" ucap Nyonya Victoria dengan suara lemah lembut, membuat Zahira tersenyum sinis dan merasa muak mendengar ucapan ibu tirinya itu.

"Terima kasih sudah mau peduli kepadaku. Tapi maaf, aku tidak butuh perhatian mu dan selamat malam" ucap Zahira tersenyum kecut lalu melangkah menuju lantai dua, dimana kamarnya berada.

"Anak itu benar-benar, aku bahkan belum selesai bicara dia sudah melenggang pergi" ucap Victoria kesal sambil mengepalkan tangannya. Padahal dia ingin menyampaikan hal penting kepada Zahira.

"Pokoknya besok pagi aku harus berbicara secara empat mata dengannya." ucap Nyonya Victoria lalu memilih masuk ke dalam kamarnya.

Sementara itu, Zahira sedang membersihkan diri di dalam kamar mandi. Selesai mandi dia melangkah ke ruang ganti untuk mengenakan piyama tidurnya. Setelah itu, dia akan mengistirahatkan tubuh lelahnya.

Perlahan Zahira merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi terlentang. Pandangannya tertuju kearah langit-langit kamar. Jujur, dia masih kepikiran dengan ucapan pengacara Jordan.

"Aku harus menggagalkan rencana jahat Tante Victoria. Aku harus mencari pria yang bersedia menikah denganku" ucap Zahira dengan tekad yang sudah bulat untuk melawan ibu tirinya.

Zahira kembali mengubah posisi tidurnya, namun tetap saja dia tidak bisa memejamkan matanya dan masih terus kepikiran dengan rencana ibu tirinya. Sepertinya malam ini dia akan terus terjaga.

Untuk itu, Zahira memilih bangun lalu membuka ponselnya. Dia melihat begitu banyak obrolan di grup chatnya. Zahira tertawa kecil membaca deretan chat menggelitik di grupnya.

Zahira ingin ikut nimbrung mengomentari foto pria yang menjadi pembahasan di grup chatnya. Namun dia ragu sendiri. Pada akhirnya dia hanya mampu menjadi pembaca.

Ternyata banyak karyawan wanita yang melakukan kencan buta lalu memposting foto pria teman kencannya di grup chat mereka. Anehnya mereka semua tidak tahu bahwa Zahira juga masuk dalam grup chat tersebut, namun sama sekali tidak diketahui oleh karyawannya sendiri karena Zahira menggunakan nama samaran.

"Sepertinya aku harus melakukan kencan buta. Tapi.. bagaimana jika tak sesuai ekspektasi. Emm..ujung-ujungnya hanya buang-buang waktu" ucap Zahira sambil memeluk guling nya.

Zahira kembali membuka chat di grupnya, hingga salah satu anggota di grup itu mengirimkan sebuah link aplikasi biro jodoh.

[ Disini lebih menantang, siapa tau ada yang berminat💋]

Zahira menyipitkan kedua matanya membaca pesan yang dikirimkan karyawan bernama Lenny, salah satu anggota di grup chatnya yang super bar-bar dan begitu berpengalaman mengenai urusan percintaan.

Mendadak rasa penasaran Zahira menjadi-jadi, tanpa pikir panjang dia pun mengklik link aplikasi biro jodoh tersebut. Siapa tahu dia bisa mendapatkan calon suami lewat aplikasi tersebut, pikirnya.

"Wow, aku diminta untuk registrasi terlebih dahulu" gumam Zahira saat pertama kali membuka beranda aplikasi tersebut. Dia pun diminta untuk membuat akun dalam aplikasi biro jodoh tersebut.

"Buat tidak ya" gumam Zahira bimbang dan pada akhirnya diapun mengikuti langkah-langkahnya.

"Yes, aku selesai membuat akun. Langkah selanjutnya apa ya?" tanya Zahira pada dirinya sendiri.

Tlingg

Sebuah notifikasi masuk dalam ponselnya dan itu dari aplikasi biro jodoh yang memintanya untuk melakukan aktivasi.

[Untuk menikmati fitur aplikasi. Silahkan melakukan pembayaran sebesar 2Juta melalui rekening xxxx atau lebih detailnya anda bisa mendatangi kantor kami yang beralamat di Jln Junius. Info lengkapnya anda bisa hubungi nomor 079xxxx]

"What! aku diminta untuk melakukan pembayaran? Aku pikir aplikasinya cuma gratis. Bagaimana ya? Eemm...sebaiknya aku datangi saja alamatnya. Jangan sampai aplikasinya cuman aplikasi bodong dan bermodus penipuan" ucap Zahira sambil mengerucutkan bibirnya. Kemudian dia menyimpan ponselnya di atas nakas, lalu memutuskan untuk tidur, mengingat rasa kantuk sudah menyerangnya.

Keesokan harinya....

Zahira sudah cantik dan rapi dengan setelan kerjanya. Sudah dipastikan para pria akan terpesona melihat kecantikan wanita pekerja keras yang satu ini.

"Zahira, Tante mau bicara sama kamu" teriak Nyonya Victoria yang sudah menunggunya di bawah tangga.

"Ya, tak usah teriak-teriak. Aku dengar kok" sahut Zahira sambil mempercepat langkahnya menuruni anak tangga.

"Kurasa kamu sudah tahu apa yang akan Tante bicarakan" ucap Nyonya Victoria serius dan kini duduk berhadapan dengan Zahira di ruang kerja.

"Ya. Tante ingin menjodohkanku" ucap Zahira tersenyum tipis.

"Benar sekali. Karena kamu anak tertua di rumah ini, makanya kamu harus segera menikah. Tante sudah memilihkan calon suami untukmu, dia dari kalangan pebisnis dan jelas asal usulnya. Minggu depan pertunangan kalian akan berlangsung, selanjutnya naik ke jenjang pernikahan. Zahira sayang, jangan coba-coba kabur dari perjodohan ini, karena jika itu terjadi, kamu sendiri yang menanggung kekalahanmu." jelas Nyonya Victoria sambil menyeringai.

"Oke, kita tunggu tanggal mainnya, siapa yang akan kalah. Aku atau Tante!" ucap Zahira tertawa kecil lalu bangkit berdiri.

Nyonya Victoria berdengus kesal sambil mengepalkan tangannya. Dia sangat geram dengan anak tirinya dan kali ini dia akan menang bagaimanapun caranya.

"Maaf, aku sudah terlambat" ucap Zahira berpamitan lalu melenggang pergi.

Karena ada hal penting yang harus Zahira kerjakan pagi ini, yaitu mendatangi langsung kantor dari aplikasi biro jodoh yang sudah membuatnya berminat mendaftarkan diri.

"Benarkah ini kantornya?" ucap Zahira sambil menatap bangunan dua lantai yang mirip sebuah ruko.

Hingga terdengar suara seseorang memanggil namanya.

"Zahira!"

*

*

*

Bersambung...

Jangan lupa like nya bestie 🙏

Terpopuler

Comments

Ita sweet

Ita sweet

yee Zahira datangin lngsung kantornya

2025-01-19

0

lala

lala

hehehe yg sabar sean😁

2025-01-20

0

lala

lala

semoga bukan aplikasi bodong

2025-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pengantin Pesanan
2 Bab 2 Pengantin Pesanan
3 Bab 3 Pengantin Pesanan
4 Bab 4 Pengantin Pesanan
5 Bab 5 Pengantin Pesanan
6 Bab 6 Pengantin Pesanan
7 Bab 7 Pengantin Pesanan
8 Bab 8 Pengantin Pesanan
9 Bab 9 Pengantin Pesanan
10 Bab 10 Pengantin Pesanan
11 Bab 11 Pengantin Pesanan
12 Bab 12 Pengantin Pesanan
13 Bab 13 Pengantin Pesanan
14 Bab 14 Pengantin Pesanan
15 Bab 15 Pengantin Pesanan
16 Bab 16 Pengantin Pesanan
17 Bab 17 Pengantin Pesanan
18 Bab 18 Pengantin Pesanan
19 Bab 19 Pengantin Pesanan
20 Bab 20 Pengantin Pesanan
21 Bab 21 Pengantin Pesanan
22 Bab 22 Pengantin Pesanan
23 Bab 23 Pengantin Pesanan
24 Bab 24 Pengantin Pesanan
25 Bab 25 Pengantin Pesanan
26 Bab 26 Pengantin Pesanan
27 Bab 27 Pengantin Pesanan
28 Bab 28 Pengantin Pesanan
29 Bab 29 Pengantin Pesanan
30 Bab 30 Pengantin Pesanan
31 Bab 31 Pengantin Pesanan
32 Bab 32 Pengantin Pesanan
33 Bab 33 Pengantin Pesanan
34 Bab 34 Pengantin Pesanan
35 Bab 35 Pengantin Pesanan
36 Bab 36 Pengantin Pesanan
37 Bab 37 Pengantin Pesanan
38 Bab 38 Pengantin Pesanan
39 Bab 39 Pengantin Pesanan
40 Bab 40 Pengantin Pesanan
41 Bab 41 Pengantin Pesanan
42 Bab 42 Pengantin Pesanan
43 Bab 43 Pengantin Pesanan
44 Bab 44 Pengantin Pesanan
45 Bab 45 Pengantin Pesanan
46 Bab 46 Pengantin Pesanan
47 Bab 47 Pengantin Pesanan
48 Bab 48 Pengantin Pesanan
49 Bab 49 Pengantin Pesanan
50 Bab 50 Pengantin Pesanan
51 Bab 51 Pengantin Pesanan
52 Bab 52 Pengantin Pesanan
53 Bab 53 Pengantin Pesanan
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1 Pengantin Pesanan
2
Bab 2 Pengantin Pesanan
3
Bab 3 Pengantin Pesanan
4
Bab 4 Pengantin Pesanan
5
Bab 5 Pengantin Pesanan
6
Bab 6 Pengantin Pesanan
7
Bab 7 Pengantin Pesanan
8
Bab 8 Pengantin Pesanan
9
Bab 9 Pengantin Pesanan
10
Bab 10 Pengantin Pesanan
11
Bab 11 Pengantin Pesanan
12
Bab 12 Pengantin Pesanan
13
Bab 13 Pengantin Pesanan
14
Bab 14 Pengantin Pesanan
15
Bab 15 Pengantin Pesanan
16
Bab 16 Pengantin Pesanan
17
Bab 17 Pengantin Pesanan
18
Bab 18 Pengantin Pesanan
19
Bab 19 Pengantin Pesanan
20
Bab 20 Pengantin Pesanan
21
Bab 21 Pengantin Pesanan
22
Bab 22 Pengantin Pesanan
23
Bab 23 Pengantin Pesanan
24
Bab 24 Pengantin Pesanan
25
Bab 25 Pengantin Pesanan
26
Bab 26 Pengantin Pesanan
27
Bab 27 Pengantin Pesanan
28
Bab 28 Pengantin Pesanan
29
Bab 29 Pengantin Pesanan
30
Bab 30 Pengantin Pesanan
31
Bab 31 Pengantin Pesanan
32
Bab 32 Pengantin Pesanan
33
Bab 33 Pengantin Pesanan
34
Bab 34 Pengantin Pesanan
35
Bab 35 Pengantin Pesanan
36
Bab 36 Pengantin Pesanan
37
Bab 37 Pengantin Pesanan
38
Bab 38 Pengantin Pesanan
39
Bab 39 Pengantin Pesanan
40
Bab 40 Pengantin Pesanan
41
Bab 41 Pengantin Pesanan
42
Bab 42 Pengantin Pesanan
43
Bab 43 Pengantin Pesanan
44
Bab 44 Pengantin Pesanan
45
Bab 45 Pengantin Pesanan
46
Bab 46 Pengantin Pesanan
47
Bab 47 Pengantin Pesanan
48
Bab 48 Pengantin Pesanan
49
Bab 49 Pengantin Pesanan
50
Bab 50 Pengantin Pesanan
51
Bab 51 Pengantin Pesanan
52
Bab 52 Pengantin Pesanan
53
Bab 53 Pengantin Pesanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!