Bab 5 Pengantin Pesanan

"Dia masih perawan dan pekerja keras, Sean" Ucap Louis yang tak sengaja membaca profil wanita dalam aplikasi tersebut.

"Benar tuan, namanya Zahira" timpal Sean yang juga ikut membaca profil si wanita dalam aplikasi. "Tapi, wajahnya tidak memungkinkan tuan dengan harga tinggi dari wanita lainnya" ucap Sean mengutarakan pendapatnya.

"Aku tidak masalah jika wanita ini aslinya jelek, yang jelas pilihanku jatuh pada wanita ini. Soal harga tidak masalah bagiku, karena barang mahal biasanya jauh lebih berkualitas dibandingkan barang dengan harga murah. Dengar Sean, wanita ini harus menjadi istriku, bagaimanapun caranya" ucap Louis dengan serius dan pilihannya jatuh pada wanita bernama Zahira.

"Jadi kita pesan yang ini tuan?" tanya Sean memastikannya kembali. Jangan sampai tuannya salah pilih pasangan.

"Ya, aku mau dia yang menjadi pengantin wanitaku, kalau perlu pesankan aku sekarang." jawab Louis dengan seringai diwajahnya.

Entah apa yang sedang dipikirkannya, hingga pilihannya jatuh pada wanita bernama Zahira dalam aplikasi biro jodoh.

Kemungkinan besar itulah keputusan akhir seorang Louis Abraham Smith yang tak kunjung menikah. Hingga dia putuskan untuk mengakhiri masa lajangnya dengan memesan pengantin wanita lewat aplikasi biro jodoh.

Walaupun tindakannya itu terbilang nekat dan bisa saja merugikan dirinya, namun dia tetap mencoba cara praktis untuk memilih pasangan. Karena mayoritas pengantin pesanan di aplikasi biro jodoh itu tidak lain adalah seorang wanita malam yang berkedok menjadi pengantin pesanan.

"Baik tuan, kalau perlu kita bungkus nona Zahira sekarang. Tapi, persyaratan dalam aplikasi kita masih perlu menunggu dua sampai lima hari sesuai proses pengiriman alamat yang dituju." ucap Sean tersenyum tipis dan sudah bisa bernafas lega.

"Oke tak masalah, aku percayakan segalanya kepadamu" ucap Louis sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

"Baik tuan. Eits...kemungkinan calon pengantin anda tiba tiga hari kemudian" ucap Sean tersenyum mengecek kembali rute pengiriman.

"Hemm" Louis hanya mampu berdehem dan kembali sibuk memainkan ponselnya.

🍁🍁🍁🍁

Perusahaan ZMM....

Zahira tidak bisa fokus bekerja, dia dilanda perasaan cemas dan deg-degan setelah berhasil mendaftarkan diri sebagai pengantin pesanan di sebuah aplikasi biro jodoh.

"Oh Tuhan, kenapa aku jadi cemas begini" gumam Zahira sambil mengusap wajahnya.

Zahira bangkit dari duduknya, dia melangkah masuk ke dalam toilet untuk cuci muka dan semoga setelah ini pikirannya kembali jernih.

Tak berselang lama kemudian, Bu Wira mengetuk pintu ruangan atasannya sebelum masuk ke dalam. Namun anehnya wanita dewasa itu tak menemukan keberadaan atasannya.

"Miss Zahira" ucapnya memanggil nama atasannya dan kembali mengulang beberapa kali sambil melangkah mencari-cari keberadaan atasannya.

Hingga Zahira keluar dari toilet dengan handuk kecil di tangannya.

"Bu Wira, tolong batalkan semua jadwalku hari ini. Aku mau pulang cepat" ucap Zahira memberitahu lalu membereskan pekerjaannya.

"Baik Miss" sahut Bu Wira dengan wajah heran.

"Terima kasih, Bu Wira." ucap Zahira lemah lembut dan wanita paruh baya itu menganggukkan kepalanya sebelum pamit undur diri.

Zahira melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Dia pun memutuskan pulang lebih cepat. Dalam perjalanan pulang, Zahira putar arah, dia ingin mengunjungi makam orang tuanya terlebih dahulu.

Dua buket mawar putih di tangannya dan itu wajib dibawa setiap kali ziarah di makam orang tuanya. Zahira selalu menyempatkan waktunya ziarah di makam kedua orang tuanya dan selalu mendoakan orang tuanya.

Tidak hanya itu, Zahira selalu mengeluarkan unek-uneknya di sana, seolah makam kedua orang tuanya menjadi tempat curhatannya. Apalagi saat ini dia kembali dilanda perasaan cemas akan keputusan besar yang sudah diambilnya.

"Ma, Pa, doakan Zahira, semoga Zahira dipertemukan pria baik dan sangat tulus mencintai putrimu ini. Pokoknya dia harus menjadi jodoh terbaik buat Zahira" ucap Zahira dengan mata berkaca-kaca sambil mengusap pusara ibunya, lalu menciumnya secara bergantian seolah sedang mengobati rasa rindunya pada orang tuanya.

Cukup lama Zahira berada di makam orang tuanya, hingga dia tidak sadar langit sudah berganti senja dan sebentar lagi hari berganti malam.

"Mama, papah, Zahira pulang dulu ya" ucap Zahira berpamitan sambil meneteskan air matanya, namun dengan cepat dia mengusap kasar air matanya.

Disaat dirinya memutuskan untuk menikah tak ada tempat baginya untuk bercerita, tidak seperti gadis-gadis diluar sana yang masih beruntung memiliki kedua orang tua.

Setibanya di kediamannya, lagi-lagi Zahira dihadang oleh ibu tiri dan saudara tirinya di ruang tamu.

"Darimana saja kamu? Tuan Erdogan sampai menelpon ku mencari keberadaan mu, gadis pembawa sial!." ucap Delisa dengan ketusnya.

"Katanya sudah beberapa hari kamu membatalkan jadwal pertemuannya. Apa kamu hobi keluyuran di luar sana, sampai-sampai melalaikan tugas mu sendiri hah!" ucap Nyonya Victoria dengan suara meninggi.

"Cukup! berapa kali aku katakan jangan pernah mencampuri urusanku!. Ingat itu" Zahira ikut meninggikan suaranya.

"Tuan Erdogan hanyalah seorang penipu, aku tahu betul mana yang bisa diajak bekerjasama dan yang tidak. Kalian tidak tahu pasti seperti apa perusahannya. Jadi jangan berspekulasi sendiri. Satu lagi, kita berada di kubu masing-masing. Dan untuk kamu, Delisa!. Berhenti mengatai ku gadis pembawa sial, karena aku tidak segan-segan untuk merobek mulutmu!." ucap Zahira dengan sorot mata tajam sambil menunjuk-nunjuk wajah saudara tirinya.

Keduanya mendadak bungkam dan tak ada lagi yang berani bersuara. Dengan kesal Zahira melangkah menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Sedangkan ibu dan anak itu memutuskan untuk kembali ke kamarnya masing-masing.

Zahira meletakkan tasnya di atas meja dan mulai membuka aksesorisnya lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa ponselnya. Itu salah satu kebiasaannya bawa ponsel ke kamar mandi.

Zahira ingin berendam, dia mulai mengisi air di bathub kemudian menuangkan sabun cair beraroma lavender. Tak lupa dia menyalakan lilin aromaterapi di samping bathtub, hingga mampu membuatnya rileks.

Zahira sudah siap berendam di dalam bathtub, dia mulai melucuti pakaiannya satu persatu hingga tubuhnya polos, barulah dia masuk dalam bathtub dan mulai berendam menikmati busa melimpah yang menutupi tubuhnya.

Aroma lilin bercampur sabun cair semakin membuatnya rileks hingga membuatnya memejamkan mata. Namun tiba-tiba ponselnya berdering. Zahira mengulurkan tangannya meraih ponselnya di atas meja wastafel.

Keningnya berkerut melihat panggilan masuk dari nomor tak dikenal di ponselnya. Dengan ragu dia pun mengangkatnya.

"Halo dengan siapa disana?" ucap Zahira di ujung telepon.

"Halo Zahira, ini aku, Megan" balas seseorang di ujung telepon yang tak lain adalah Megan.

"Iya Megan, maaf, aku sampai tidak mengenali suaramu."

"Tidak apa-apa Say"

"Oh iya, ada apa ya menelpon ku?" tanya Zahira penasaran.

"Zahira, periksa ponselmu cepat. Kamu sudah dipesan oleh pria misterius. Pembayarannya sudah dilakukan beberapa jam yang lalu. Sekretaris Madam Yuri dari tadi menghubungimu, tapi kamu tak kunjung mengangkat telponnya. Makanya sekretaris Madam Yuri menghubungiku dan memintaku untuk menelpon mu" jelas Megan di ujung telepon.

"Oh astaga, maaf, aku sampai merepotkan mu."

"Tidak masalah, santai saja"

"Dari ucapan mu, aku tidak salah dengar kan bahwa aku sudah laku!" ucap Zahira terkejut bukan main mendengar penjelasan teman baiknya.

"Iya, kamu sudah laku sayang, sebentar lagi kamu menjadi istri dari pria misterius" timpal Megan disertai gelak tawa.

"Oh my God" Zahira membulatkan kedua matanya lalu membuka cepat aplikasi biro jodoh dan benar saja profilnya sudah bertuliskan sold out.

Bersambung....

Jangan lupa dukungannya teman-teman berupa like, komen dan vote ya🙏🙏🙏

Biar aku semangat nulisnya 🤗🙏

Terpopuler

Comments

Kak olaa

Kak olaa

semangat thor ditunggu kelanjutannya 💪

2025-01-20

0

tzyii

tzyii

next

2025-01-20

0

lala

lala

cepat pertemukan mereka thor

2025-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pengantin Pesanan
2 Bab 2 Pengantin Pesanan
3 Bab 3 Pengantin Pesanan
4 Bab 4 Pengantin Pesanan
5 Bab 5 Pengantin Pesanan
6 Bab 6 Pengantin Pesanan
7 Bab 7 Pengantin Pesanan
8 Bab 8 Pengantin Pesanan
9 Bab 9 Pengantin Pesanan
10 Bab 10 Pengantin Pesanan
11 Bab 11 Pengantin Pesanan
12 Bab 12 Pengantin Pesanan
13 Bab 13 Pengantin Pesanan
14 Bab 14 Pengantin Pesanan
15 Bab 15 Pengantin Pesanan
16 Bab 16 Pengantin Pesanan
17 Bab 17 Pengantin Pesanan
18 Bab 18 Pengantin Pesanan
19 Bab 19 Pengantin Pesanan
20 Bab 20 Pengantin Pesanan
21 Bab 21 Pengantin Pesanan
22 Bab 22 Pengantin Pesanan
23 Bab 23 Pengantin Pesanan
24 Bab 24 Pengantin Pesanan
25 Bab 25 Pengantin Pesanan
26 Bab 26 Pengantin Pesanan
27 Bab 27 Pengantin Pesanan
28 Bab 28 Pengantin Pesanan
29 Bab 29 Pengantin Pesanan
30 Bab 30 Pengantin Pesanan
31 Bab 31 Pengantin Pesanan
32 Bab 32 Pengantin Pesanan
33 Bab 33 Pengantin Pesanan
34 Bab 34 Pengantin Pesanan
35 Bab 35 Pengantin Pesanan
36 Bab 36 Pengantin Pesanan
37 Bab 37 Pengantin Pesanan
38 Bab 38 Pengantin Pesanan
39 Bab 39 Pengantin Pesanan
40 Bab 40 Pengantin Pesanan
41 Bab 41 Pengantin Pesanan
42 Bab 42 Pengantin Pesanan
43 Bab 43 Pengantin Pesanan
44 Bab 44 Pengantin Pesanan
45 Bab 45 Pengantin Pesanan
46 Bab 46 Pengantin Pesanan
47 Bab 47 Pengantin Pesanan
48 Bab 48 Pengantin Pesanan
49 Bab 49 Pengantin Pesanan
50 Bab 50 Pengantin Pesanan
51 Bab 51 Pengantin Pesanan
52 Bab 52 Pengantin Pesanan
53 Bab 53 Pengantin Pesanan
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1 Pengantin Pesanan
2
Bab 2 Pengantin Pesanan
3
Bab 3 Pengantin Pesanan
4
Bab 4 Pengantin Pesanan
5
Bab 5 Pengantin Pesanan
6
Bab 6 Pengantin Pesanan
7
Bab 7 Pengantin Pesanan
8
Bab 8 Pengantin Pesanan
9
Bab 9 Pengantin Pesanan
10
Bab 10 Pengantin Pesanan
11
Bab 11 Pengantin Pesanan
12
Bab 12 Pengantin Pesanan
13
Bab 13 Pengantin Pesanan
14
Bab 14 Pengantin Pesanan
15
Bab 15 Pengantin Pesanan
16
Bab 16 Pengantin Pesanan
17
Bab 17 Pengantin Pesanan
18
Bab 18 Pengantin Pesanan
19
Bab 19 Pengantin Pesanan
20
Bab 20 Pengantin Pesanan
21
Bab 21 Pengantin Pesanan
22
Bab 22 Pengantin Pesanan
23
Bab 23 Pengantin Pesanan
24
Bab 24 Pengantin Pesanan
25
Bab 25 Pengantin Pesanan
26
Bab 26 Pengantin Pesanan
27
Bab 27 Pengantin Pesanan
28
Bab 28 Pengantin Pesanan
29
Bab 29 Pengantin Pesanan
30
Bab 30 Pengantin Pesanan
31
Bab 31 Pengantin Pesanan
32
Bab 32 Pengantin Pesanan
33
Bab 33 Pengantin Pesanan
34
Bab 34 Pengantin Pesanan
35
Bab 35 Pengantin Pesanan
36
Bab 36 Pengantin Pesanan
37
Bab 37 Pengantin Pesanan
38
Bab 38 Pengantin Pesanan
39
Bab 39 Pengantin Pesanan
40
Bab 40 Pengantin Pesanan
41
Bab 41 Pengantin Pesanan
42
Bab 42 Pengantin Pesanan
43
Bab 43 Pengantin Pesanan
44
Bab 44 Pengantin Pesanan
45
Bab 45 Pengantin Pesanan
46
Bab 46 Pengantin Pesanan
47
Bab 47 Pengantin Pesanan
48
Bab 48 Pengantin Pesanan
49
Bab 49 Pengantin Pesanan
50
Bab 50 Pengantin Pesanan
51
Bab 51 Pengantin Pesanan
52
Bab 52 Pengantin Pesanan
53
Bab 53 Pengantin Pesanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!