Bab 2 Pengantin Pesanan

Perusahaan ZMM Group....

"Bu Wira, tolong atur jadwal pertemuanku dengan Pengacara Jordan. Aku ingin memastikan kembali rencana jahat si duo serigala" ucap Zahira sebelum masuk ke dalam ruangannya.

Wanita yang baru saja ia sebut namanya adalah sekretarisnya. Wanita itu bernama Wira Rahayu, wanita dewasa berusia 45 tahunan. Hanya dia satu-satunya orang yang sangat dipercaya Zahira di dalam perusahaannya.

Mengingat Bu Wira salah satu karyawan kompeten yang sudah puluhan tahun bekerja di perusahaan orang tuanya, jadi ia sudah tahu seluk-beluknya sebelum mempekerjakannya pada perusahaannya sendiri.

"Baik Miss" sahut wanita dewasa itu dengan sopan.

"Eem.. tolong ya Bu atur saja jadwalku di jam makan siang nanti. Soalnya banyak hal yang perlu aku bahas dengan pengacara Jordan." ucap Zahira tersenyum memberitahu sekretarisnya.

"Maaf Miss, bukankah di jam makan siang anda memiliki pertemuan dengan klien dari luar kota" jelas Wira sambil memperlihatkan buku kecil yang menjadi buku catatannya mengenai jadwal pertemuan atasannya.

"Oh iya, aku hampir lupa Bu Wira. Tapi, batalkan saja, aku belum srek dengan tawaran kerja samanya." sahut Zahira sambil meletakkan tas kerjanya di atas meja.

"Baik, jika itu sudah menjadi keputusan, miss" ucap Bu Wira sambil menyajikan segelas cappucino beserta roti bakar.

Karena Zahira belum sempat sarapan dari rumah, makanya sekretarisnya lah yang selalu sigap menyiapkan sarapan pagi untuk atasannya.

"Terima kasih, Bu Wira." ucap Zahira tersenyum ramah.

Bu Wira hanya menanggapinya dengan anggukan kepala, lalu pamit keluar dari ruangan atasannya.

Zahira bergegas duduk di kursi kebesarannya dan memulai untuk sarapan. Selesai sarapan pagi, barulah dia memulai pekerjaannya dengan penuh semangat empat lima.

Setelah waktu hampir menunjukkan jam makan siang, Zahira segera menghentikan pekerjaannya. Mengingat jadwal pertemuannya dengan Pengacara Jordan siang ini.

Zahira tampak sudah siap berangkat menuju tempat lokasi pertemuan mereka. Sang sekretaris sudah mengaturnya dengan baik di salah satu kafe kekinian di kotanya.

"Selamat siang pengacara Jordan" sapa Zahira dengan senyuman manis menghiasi wajahnya.

Sosok pria paruh baya itu tampak tersenyum ramah menyambut kedatangannya

"Ya, selamat siang. Silahkan duduk, nona manis." balas Tuan Jordan sambil mempersilahkan kliennya duduk di kursi.

"Terima kasih, Tuan Jordan!" ucap Zahira lalu duduk di kursi berhadapan dengan Tuan Jordan.

"Ngomong-ngomong apa gerangan sampai nona Zahira ingin bertemu denganku?" ucap Tuan Jordan tanpa basa-basi.

"Aku tebak, pasti ini ada kaitannya dengan...."

"Kurasa anda sudah mengetahuinya, jadi tak usah basa-basi" jawab Zahira tersenyum tipis.

"Ya. Aku sudah menduganya. Karena aku yang datang lebih dulu, maka aku yang akan mentraktir mu, nona manis. Hitung-hitung sebagai bentuk pendekatan" ucap Tuan Jordan disertai dengan nada candaan.

"Ha ha ha, tidak perlu Tuan Jordan. Lagian umurmu sudah kalah telak jika ingin mendekatiku. Mau dikemanakan istri dan anak-anakmu jika mengejar ku" kata Zahira dengan senyum sinisnya.

"Bagaimana kalau putraku saja nona Zahira, lagian kalian sama-sama masih jomblo bukan?" ucap Tuan Jordan dengan idenya sambil menaikkan sebelah alisnya.

Zahira semakin tergelak tawa mendengar ucapan Pengacara Jordan.

"Oh tidak! aku sudah tahu kartu As putramu itu. Dia terkenal sebagai seorang player." tolak Zahira dengan suara lantang, membuat tuan Jordan tertawa kecil.

"Baiklah, kita kembali pada inti permasalahan. Berapa nominal uang yang ditawarkan oleh Tante Victoria?" tanya Zahira dengan raut wajah tampak serius.

"Aku tidak mengerti dengan arah ucapanmu, nona Zahira" kata Tuan Jordan dengan raut wajah serius.

"Tiga digit atau empat digit? Tolong katakan dengan jujur. Terus rencana apa lagi yang sedang disusun oleh Tante Victoria? Aku ingin tahu sedetail mungkin." ucap Zahira sambil menopang dagu.

"Maaf nona, aku tidak bisa mengatakan nominalnya. Intinya dia ingin mengambil alih seluruh harta warisan mu" jawab Tuan Jordan sambil menarik senyuman tipis disudut bibirnya.

"Aku sudah mengetahuinya sejak dulu. Katakan yang sejujurnya tuan, jangan berbelit-belit" ucap Zahira sambil mengepalkan tangannya.

"Eem baiklah, karena kamu anak dari sahabatku, aku akan berkata sejujurnya kepadamu." ucap Tuan Jordan sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Sayangnya kamu tidak pernah berpihak kepadaku. Zahira hanya mampu membatin sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Jujur saja Zahira begitu tertarik ingin mendengarkan secara langsung penjelasan dari pengacara Jordan.

"Ibu tirimu merencanakan hal yang sangat luar biasa. Jika dalam waktu seminggu kamu tak kunjung menikah, maka seluruh harta warisan mendiang ayahmu akan diambil alih oleh Delisha, putrinya. Selain itu, jabatan mu sebagai presiden direktur juga akan diambil alih olehnya. Kecuali jika kamu bersedia menikah dengan kakek tua yang menjadi pria pilihannya, itu menjadi tawaran terakhir untukmu, nona Zahira. Maka dari itu, dia berencana untuk menikahkan mu secepatnya." Jelas tuan Jordan panjang lebar.

"Apa!"

Zahira tak sengaja menggebrak meja, membuat pelayan restoran yang ingin menghidangkan pesanan mereka tampak terkejut dan melihat mereka secara bergantian.

"Maaf, saya terbawa suasana" ucap Zahira sambil memijit pangkal hidungnya.

"Tidak apa-apa. Mbak, tolong hidangkan makanannya" ucap tuan Jordan melihat tatapan dari pelayan restoran tersebut. Tuan Jordan tidak ingin menjadi pusat perhatian di restoran tersebut.

"Apa rencanamu selanjutnya?" tanya tuan Jordan melihat Zahira tampak melamun tanpa menyentuh makanannya.

"Aku akan menggagalkan rencana ibu tiri ku. Aku siap menikah, tapi bukan menikah dengan kakek tua pilihannya" ucap Zahira menyeringai lalu menyeruput jus alpukat pesanannya.

"Bagus, kamu memang gadis pemberani" ucap tuan Jordan memujinya.

Zahira hanya mampu tersenyum. Setelah itu, dia memutuskan untuk kembali ke perusahaannya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

🍁🍁🍁🍁

Di satu sisi, sosok pria bertubuh tinggi nan kekar sedang berburu di dalam hutan. Pria itu sedang membidik seekor rusa yang sedang mencari makan. Senapan panjangnya terus diarahkan pada mangsanya hingga melepaskan satu tembakan.

"Akkkh sial" umpatnya kesal karena bidikannya tidak tepat sasaran. Sedangkan rusa tadi mulai berlari kencang hingga tak terlihat lagi dari pandangannya.

"Tuan muda. Nyonya meminta anda untuk pulang ke rumah utama." ucap pria paruh baya bernama Malik. Pria paruh baya itu datang bersama rombongannya guna menemui tuan muda nya di dalam hutan.

"Katakan padanya bahwa aku tidak akan pulang. Disinilah rumahku yang sesungguhnya" ucap Pria bermata elang itu yang dipanggil tuan muda.

"Tapi tuan, Anda..." Louis langsung mengangkat senapannya lalu mengarahkan kearah pria paruh baya itu.

"Mohon maaf tuan muda, saya hanya menjalankan perintah nyonya" ucap Malik sambil menundukkan kepalanya.

"Hentikan Tuan Louis. Dia tidak bersalah" terdengar suara teriakan seseorang mendekat kearahnya. Pria itu bernama Sean alias tangan kanan Louis.

Seketika pria yang dipanggil tuan Louis menurunkan senapan panjangnya.

"Kita lanjutkan perburuan esok pagi, sebaiknya kita pulang." ucap Louis dengan tegasnya lalu melenggang pergi meninggalkan rombongan pria paruh baya itu.

Pria yang dipanggil tuan muda itu bernama lengkap Louis Abraham Smith, pria tampan yang baru saja berusia 32 tahun dan masih single. Hobinya berburu dan tidak heran jika pria itu dijuluki raja Hutan. Apalagi penampilannya berambut gondrong membuatnya semakin garang.

Sudah sepuluh tahun lamanya Louis masih sibuk dengan dunia berburunya di tengah hutan belantara. Bahkan terdapat mansion mewah yang sengaja dibangun untuk mempermudah aksesnya dalam berburu demi menetap di sana.

Tidak hanya itu, Louis juga seorang CEO pada perusahaan LA Group dan begitu banyak bisnis yang digelutinya salah satunya perhotelan, perbankan, ekspor dan impor. Namun, selama ini hanya orang-orang kepercayaannya lah yang menjalankan semua bisnisnya, termasuk perusahaannya. Dia hanya berkunjung ke perusahaannya dua kali setahun.

"Tuan, apa alasanmu tidak mau pulang?" tanya Sean sambil memasukkan semua senapan yang dipakainya di bagasi mobil.

"Berburu" ucap Louis dingin lalu menutup pintu mobilnya. Sean menghela nafas panjang lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.

"Sean!"

"Iya tuan" sahut Sean yang fokus mengemudi.

"Carikan aku wanita yang bersedia menjadi istriku" ucap Louis dengan suara berat membuat Sean membulatkan matanya.

"Kau dengar tidak!"

"Iya tuan, saya dengar" ucap Sean seakan tidak percaya dengan ucapan tuannya barusan.

Terpopuler

Comments

Kak olaa

Kak olaa

semangat thor.. ditunggu kelanjutannya 💪

2025-01-18

2

Ade

Ade

ceritanya menarik😚
update yg banyak tor

2025-01-18

0

Ita sweet

Ita sweet

next

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pengantin Pesanan
2 Bab 2 Pengantin Pesanan
3 Bab 3 Pengantin Pesanan
4 Bab 4 Pengantin Pesanan
5 Bab 5 Pengantin Pesanan
6 Bab 6 Pengantin Pesanan
7 Bab 7 Pengantin Pesanan
8 Bab 8 Pengantin Pesanan
9 Bab 9 Pengantin Pesanan
10 Bab 10 Pengantin Pesanan
11 Bab 11 Pengantin Pesanan
12 Bab 12 Pengantin Pesanan
13 Bab 13 Pengantin Pesanan
14 Bab 14 Pengantin Pesanan
15 Bab 15 Pengantin Pesanan
16 Bab 16 Pengantin Pesanan
17 Bab 17 Pengantin Pesanan
18 Bab 18 Pengantin Pesanan
19 Bab 19 Pengantin Pesanan
20 Bab 20 Pengantin Pesanan
21 Bab 21 Pengantin Pesanan
22 Bab 22 Pengantin Pesanan
23 Bab 23 Pengantin Pesanan
24 Bab 24 Pengantin Pesanan
25 Bab 25 Pengantin Pesanan
26 Bab 26 Pengantin Pesanan
27 Bab 27 Pengantin Pesanan
28 Bab 28 Pengantin Pesanan
29 Bab 29 Pengantin Pesanan
30 Bab 30 Pengantin Pesanan
31 Bab 31 Pengantin Pesanan
32 Bab 32 Pengantin Pesanan
33 Bab 33 Pengantin Pesanan
34 Bab 34 Pengantin Pesanan
35 Bab 35 Pengantin Pesanan
36 Bab 36 Pengantin Pesanan
37 Bab 37 Pengantin Pesanan
38 Bab 38 Pengantin Pesanan
39 Bab 39 Pengantin Pesanan
40 Bab 40 Pengantin Pesanan
41 Bab 41 Pengantin Pesanan
42 Bab 42 Pengantin Pesanan
43 Bab 43 Pengantin Pesanan
44 Bab 44 Pengantin Pesanan
45 Bab 45 Pengantin Pesanan
46 Bab 46 Pengantin Pesanan
47 Bab 47 Pengantin Pesanan
48 Bab 48 Pengantin Pesanan
49 Bab 49 Pengantin Pesanan
50 Bab 50 Pengantin Pesanan
51 Bab 51 Pengantin Pesanan
52 Bab 52 Pengantin Pesanan
53 Bab 53 Pengantin Pesanan
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1 Pengantin Pesanan
2
Bab 2 Pengantin Pesanan
3
Bab 3 Pengantin Pesanan
4
Bab 4 Pengantin Pesanan
5
Bab 5 Pengantin Pesanan
6
Bab 6 Pengantin Pesanan
7
Bab 7 Pengantin Pesanan
8
Bab 8 Pengantin Pesanan
9
Bab 9 Pengantin Pesanan
10
Bab 10 Pengantin Pesanan
11
Bab 11 Pengantin Pesanan
12
Bab 12 Pengantin Pesanan
13
Bab 13 Pengantin Pesanan
14
Bab 14 Pengantin Pesanan
15
Bab 15 Pengantin Pesanan
16
Bab 16 Pengantin Pesanan
17
Bab 17 Pengantin Pesanan
18
Bab 18 Pengantin Pesanan
19
Bab 19 Pengantin Pesanan
20
Bab 20 Pengantin Pesanan
21
Bab 21 Pengantin Pesanan
22
Bab 22 Pengantin Pesanan
23
Bab 23 Pengantin Pesanan
24
Bab 24 Pengantin Pesanan
25
Bab 25 Pengantin Pesanan
26
Bab 26 Pengantin Pesanan
27
Bab 27 Pengantin Pesanan
28
Bab 28 Pengantin Pesanan
29
Bab 29 Pengantin Pesanan
30
Bab 30 Pengantin Pesanan
31
Bab 31 Pengantin Pesanan
32
Bab 32 Pengantin Pesanan
33
Bab 33 Pengantin Pesanan
34
Bab 34 Pengantin Pesanan
35
Bab 35 Pengantin Pesanan
36
Bab 36 Pengantin Pesanan
37
Bab 37 Pengantin Pesanan
38
Bab 38 Pengantin Pesanan
39
Bab 39 Pengantin Pesanan
40
Bab 40 Pengantin Pesanan
41
Bab 41 Pengantin Pesanan
42
Bab 42 Pengantin Pesanan
43
Bab 43 Pengantin Pesanan
44
Bab 44 Pengantin Pesanan
45
Bab 45 Pengantin Pesanan
46
Bab 46 Pengantin Pesanan
47
Bab 47 Pengantin Pesanan
48
Bab 48 Pengantin Pesanan
49
Bab 49 Pengantin Pesanan
50
Bab 50 Pengantin Pesanan
51
Bab 51 Pengantin Pesanan
52
Bab 52 Pengantin Pesanan
53
Bab 53 Pengantin Pesanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!