Bab 5 Menata Hidup Baru

Berbagai kendaraan mulai melintas melewati tepi hutan itu termasuk orang yang berjalan kaku. Masyarakat mulai melakukan aktivitas mereka. Warung warung pun mulai membuka dagangannya. Tom yang meraskan perutnya sudah lapar pun mulai melangkahkan kakinya menuju warung yang sudah buka.

Tom yang merasakan perutnya sudah lapar pun mulai melangkahkan kakinya menuju warung yang sudah buka dan memesan makanan untuknya. Untung buat dia, setiap kali Ifan membawanya Ifan selalu mengajari bagaimana bertransaksi jual beli di Kota di Bumi. Tidak seperti di Kerajaan Bidadari dan Dunia Lain yang menggunakan system barter dan Uang Clai mata uang Antar Negri di Dunia Lain.

Setelah berbasa basi selama 1 jam dan Pemilik Warung dan sesame pembeli, Tom melanjutkan perjalanan dengan menumpang truk milik salah satu pembeli di warung tersebut yang akan membawanya ke arah timur. Setelah truk yang ditumpanginya harus berhenti dan melanjutkan perjalanan ke arah yang berbeda tujuan dengan Tom, Tom pun turun dari truk dan melanjutkan perjalanannya yang akhirnya sampe ke sebuah Desa yang bernama Desa Tengah.

Dia melihat lagi liontinnya yang mengarahkan tangannya ke sebuah jalan sehingga dia harus berjalan agak lama dan langsung berhenti berkedip yang menandakan bahwa orang yang dicarinya sudah dekat.

Bibi Sina dan Argo yang sedang mencari ikan di sungai kecil belakang gubug itu seketika langsung berhenti bergerak Ketika melihat bros hati yang ada di kalung Bi Sina berkedip dan memancarkan cahaya. Bi Sina merasakan bros itu menggerakkkan badannya untuk keluar dari sungai tersebut.

“Bibi, Kenapa keluar dari sungai? Teriak Argo yang mengikuti Bibi Sina untuk keluar dari sungai tersebut. Bibi SIna menggelengkan kepala tanda tidak tahu. Cincin Argo pun bereaksi dengan mengeluarkan sinar tetapi hanya sebentar.

Sekarang, Argo dan Bibi SIna berada di depan gubug tersebut. Dan Bros Bibi SIna langsung berhenti berkedip.

“ Kurasa ini hanya perasaan kita yang merindukan semuanya” Kata Bibi Sina sambil menghapus air mata yang sudah keluar sejak tadi. Argo terdiam. Dia tahu Bibi Sina merindukan Paman Tom dan kakak kakaknya Tapi apa daya mereka harus bersembunyi di desa itu entah sampai kapan.

“SIna, Argo” Panggil seseorang di belakang Bibi SIna dan Argo di depan gapura Desa Tengah. Argo dan Bibi SIna berbalik dan mengenali suara itu.

“Paman Tom….” Teriak Argo yang langsung berlari kea rah Paman Tom. Sedangkan Bibi SIna hanya terdiam tak percaya dengan yang dilihatnya. Terlihat Paman Tom memeluk Argo dengan kuat. Lalu Argo yang tahu kalau Paman Tom juga merindukan Bibi SIna, melapas pelukannya.

“Kita akan bicara nanti, Paman. Lihatlah Bibi SIna menunggumu dengan tangisan” sahut Argo sok bijak dan tersenyum Bahagia. Paman Tom mendekati Bibi SIna yang langsung bertangis tangisan dan melepas rindu.

***

Setelah melepas rindu, Paman Tom dan Bibi SIna saling bercerita dengan haru dan tersedu sedu. Apalagi mereka tidak bertemu dengan Anis dan Mega.

“Paman tahu bagaimana nasib Kak Ifan?” tanya Argo

“Terakhir Paman lihat saat Raja Ifan bertarung melawan King Flower tapi sepertinya beliau diselamatkan sesuatu yang menyebabkan King Flower murka dan hamper membabat habis semua penduduk Kerajaan Bidadari dan Sebagian yang membantu Raja Ifan” Jawab Paman Tom sambil mengingat sesuatu. Dia sempat terluka dan berlindung di Pohon Besar dan bersembunyi di sekitarnya setelah melihat Cahaya kecil yang dia tidak tahu apa. Dia mendengar kalau Prajurit King Flower mengejar Cahaya itu.

“Semoga sesuatu itu adalah hal baik” Kata Argo sambil memegang cincinnya.

“Suamiku, ini sudah menjelang malam. Istirahatlah dulu habis itu kita makan malam. Kau pasti juga belum mandi. Di sini hanya ada sebuah kamar, kamar mandi dan sebuah ruang untuk memasak” Kata Bibi SIna sambil ke dapur.

Paman Tom tersenyum. Dia sungguh kagum dengan pertahanan hidup Bibi SIna yang baru pernah ke Bumi dan Argo yang mengajarkan banyak hal tentang Bumi dan Desa yang mereka tinggali. Tadi Argo bercerita bahwa dia meminta Bibi SIna untuk hanya memasak sedangkan Argo lah yang selama sebulan terakhir ini mencari ikan kemudian menjual ke pasar yang berjarak sekitar 2 km kemudian hasil dari penjualan ikan tersebut dia belikan beras dan kebutuhan untuk makan yang lain. Paman Tom meraih tas nya dan dia mengaeluarkan sebuah surat untuk Argo.

“Kakakmu menitipkan surat ini saat bertemu denganku sesaat sebelum tragedy itu. Bacalah Argo. Aku akan ke mandi dulu” Paman Tom menuju kamar mandi.

Argo membuka surat itu. Isinya…

Argo,ini Kak Ifan. Saat kau baca surat ini mungkin kita sudah terpisah jauh. Bukan berarti kita tidak akan bertemu lagi. Kita pasti bertemu lagi. Argo, saat ini belajarlah bela diri lagi dengan Paman Tom dan pergilah ke Kota Satria. Aku sudah membuatkan sebuah rumah untuk kau tinggali. Bersekolahlah lagi selama menjadi Manusia Bumi. Soal surat surat, kau akan bertemu dengan seorang peri yang menjaga rumah itu. Kalau kau sudah bertemu dengan Peri itu, bakarlah surat ini adar peri itu bisa Kembali ke rumah asalnya. Jadilah manusia hebat dan tetap lindungi keluargamu. Soal keuangan sudah dipegang Paman Tom. Jangan kuatir”

Salam sayang dari kakakmu.

Ifan Iskandar.

Argo terdiam cukup lama setelah membaca surat itu. Dia membaca surat itu berulang kali sampai Paman Tom yang sudah selesai mandi menghampirinya dan mengeluarkan sebuah ATM dan buku bank. Dia juga memberitahukan bahwa Ifan juga sudah menyiapkan hal ini juga beberapa bulan sebelum tragedy penyerangan itu terjadi. Argo membuka buku bank itu dan membaca sebuah alamat rumah yang tertera di dalamnya. Rumah baru yang dibuat Ifan.

“Apa Paman pernah ke Kota Satria?”Tanya Argo.

“Kota Satria? Pernah tapi alamat rumah itu Paman tidak tahu. Lalu Desa ini di Kota mana?”

“Selama aku di sini dan berinteraksi dengan para penjual dan pembeli, ini adalah Kota Cahaya Kota yang banyak ikannya. Tapi besok pagi aku akan bertanya pada orang orang tentang Kota Satria”

“Mau kemana kau besok pagi?”

“Aku akan menjual ikan yang sudah dipesan para pedagang, Paman. Aku tak boleh mengecewakan pelangganku”

“Baiklah tapi ingat besok pagi kita harus segera berangkat ke Kota Satria. Kita tidak bisa menyia nyiakan waktu kita, Argo. Kita harus pindah ke tempat baru agar kita bisa terhindar dari mereka yang kita tak ketahui apa tujuan mereka memisahkan kita”

Argo mengangguk. Bibi Sina mendekati mereka berdua. “Ayo kita makan malam. Habis ini bisa istirahat dan bicara lagi” Kata Bibi SIna sambil menggandeng Paman Tom dan tersenyum Bahagia. Argo pun senang melihatnya. Mereka pun makan dengan lahap walau mereka harus masak dengan peralatan seadanya karena gubug itu hanya punya sedikit ruang tapi gubug itu sudah mempertemukan Argo dan Bibi Sina dengan Paman Tom.

Paginya, Argo yang harus menjual ikan berangkat pagi sekali dan sebelumnya Bibi Sina tak lupa membawakan bekal untuk dimakan Argo jika lapar dan haus. Setelah itu Bibi Sina pun membuatkan sarapan untuk Paman Tom yang masih belum bangun karena ternyata dia memang kecapekan. Bibi Sina juga membuat bekal untuk mereka bertiga untuk perjalanan ke Kota Satria dan mencari alamat rumah yang tertera di buku bank tersebut.

Sekitar 3 jam kemudian, …..

BERSAMBUNG

Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Lari
3 Bab 3 Keluarga Baru
4 Bab 4 Bersembunyi
5 Bab 5 Menata Hidup Baru
6 Bab 6 Teman Baru
7 Bab 7 Menyembunyikan Identitas
8 Bab 8 Hampir Saja
9 Masuk SMA
10 Bab 10
11 Bubuk Penyamaran
12 Pindah
13 Bab 13 Listrik
14 Pria
15 Petunjuk
16 Ruang Hampa
17 Ksatria Petir
18 Asal Usul
19 Kakakkk...
20 Bertemu
21 Raja yang Kembali
22 Pulang ke rumah
23 Dusta
24 Firasat
25 Ingatan
26 Jatuh
27 Berbincang
28 Sarapan
29 Di Sekolah
30 Rambut Baru
31 Berlatih
32 Ke Salon
33 Sesuatu
34 Bergerak lagi
35 Kau, Argo kan?
36 Bab 36
37 Bab 37
38 38
39 Mencari Jejak Argo
40 Menyesal
41 Lelah
42 Keributan
43 Seperti Landak
44 Pedang Beracun
45 Efek Racun
46 Pingsan
47 Vega
48 Berbeda
49 Kisah Fanty
50 Tentang Voni
51 Pengendalian Emosi
52 Homeschooling
53 Analisis
54 Meretas Data
55 Terungkap
56 Mencari nama
57 Serba Salah
58 Dapat
59 Ramuan Sempurna
60 Licik Semua
61 Pertemuan
62 Kumpul
63 Menyelamatkan Keluarga
64 10 menit
65 Rindu
66 Melepas Rindu
67 Penjelasan
68 Penjelasan
69 perintah
70 Janji
71 Penjelasan Voni
72 Tertawa sedih
73 Insecure
74 Hati
75 Jeritan
76 Ketulusan
77 Misi
78 Janji Argo
79 Berangkat
80 Goa Liar?
81 Awal Mula
82 Draft
83 Pastika
84 Frustasi
85 Sedang sakit
86 Lingkaran Merah
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Lari
3
Bab 3 Keluarga Baru
4
Bab 4 Bersembunyi
5
Bab 5 Menata Hidup Baru
6
Bab 6 Teman Baru
7
Bab 7 Menyembunyikan Identitas
8
Bab 8 Hampir Saja
9
Masuk SMA
10
Bab 10
11
Bubuk Penyamaran
12
Pindah
13
Bab 13 Listrik
14
Pria
15
Petunjuk
16
Ruang Hampa
17
Ksatria Petir
18
Asal Usul
19
Kakakkk...
20
Bertemu
21
Raja yang Kembali
22
Pulang ke rumah
23
Dusta
24
Firasat
25
Ingatan
26
Jatuh
27
Berbincang
28
Sarapan
29
Di Sekolah
30
Rambut Baru
31
Berlatih
32
Ke Salon
33
Sesuatu
34
Bergerak lagi
35
Kau, Argo kan?
36
Bab 36
37
Bab 37
38
38
39
Mencari Jejak Argo
40
Menyesal
41
Lelah
42
Keributan
43
Seperti Landak
44
Pedang Beracun
45
Efek Racun
46
Pingsan
47
Vega
48
Berbeda
49
Kisah Fanty
50
Tentang Voni
51
Pengendalian Emosi
52
Homeschooling
53
Analisis
54
Meretas Data
55
Terungkap
56
Mencari nama
57
Serba Salah
58
Dapat
59
Ramuan Sempurna
60
Licik Semua
61
Pertemuan
62
Kumpul
63
Menyelamatkan Keluarga
64
10 menit
65
Rindu
66
Melepas Rindu
67
Penjelasan
68
Penjelasan
69
perintah
70
Janji
71
Penjelasan Voni
72
Tertawa sedih
73
Insecure
74
Hati
75
Jeritan
76
Ketulusan
77
Misi
78
Janji Argo
79
Berangkat
80
Goa Liar?
81
Awal Mula
82
Draft
83
Pastika
84
Frustasi
85
Sedang sakit
86
Lingkaran Merah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!