Bab 2 Kecelakaan.

Nasya dan Radit yang berada di dalam mobil dengan hujan yang deras di malam hari.

"Seharusnya kita tadi pulangnya lebih awal, jadi tidak terjebak hujan seperti ini," ucap Nasya dengan raut wajah yang tampak resah.

"Nasya kita tidak akan tahu kapan hujan akan turun. Cuaca sejak tadi sangat bagus, langit begitu cerah dan tiba-tiba saja malam ini hujan. Kalau kita juga tahu akan turun hujan pasti kita tidak akan berada di sini sekarang. Lagi pula sebentar lagi kita juga sampai dan hujan ini tidak menjadi kendala untuk kita berdua pulang ke rumah," ucap Radit.

"Bukan seperti itu. Sangat berbahaya sekali menyetir dalam keadaan seperti ini, sudah sangat gelap dan hujan turun pula," keluhnya yang terus khawatir.

"Jika kita menunggu hujan reda yang ada kita membuat orang tua kamu khawatir. Aku sudah berjanji pada mereka akan membawa kamu pulang tidak terlalu larut dan bahkan ini sudah melanggar sedikit janji. Tetapi siapa yang tahu kalau memang kita sedikit mendapatkan masalah yang membuat kita harus pulang-pulang telat," ucap Radit.

"Bagaimana kalau kita berhenti sebentar dan aku akan telepon kak Andre dan mengatakan apa yang terjadi," ucap Nasya memberikan saran.

"Tidak perlu Nasya. Kita akan segera sampai. Kamu cemas terlalu berlebihan," sahut Radit.

Nasya hanya menghela nafas yang terlihat kekhawatiran yang begitu jelas dan sementara Radit hanya santai. Tiba-tiba saja macet yang membuat mobil itu berhenti.

"Ada apa lagi ini?" tanya Radit.

Nasya juga kebingungan yang macet itu. Di saat ada seorang pria yang ingin melewati mobil Radit membuat Radit buru-buru membuka kaca mobilnya.

"Maaf pak! Izin tanya. Ada apa di depan?" tanya Radit.

"Ada pohon tua yang tumbang. Jadi membuat macet parah. Macetnya juga sudah panjang sekali," jawab pria itu.

"Astagfirullah..." lirih Radit.

"Terima kasih, Pak," sahut Radit. Pria itu menganggukan kepala dan langsung pergi.

"Ya. Ampun ada-ada saja yang terjadi dan sekarang sudah macet," ucap Nasya yang terlihat semakin panik yang terus saja melihat ke depan.

Tiba-tiba Radit menyalakan mesin mobil dan hendak melajukan mobilnya yang melewati ke arah kiri.

"Radit kita mau ke mana?" tanya Nasya panik.

"Kita tidak mungkin menunggu macet selesai, kita akan lewat jalan potong," jawab Radit yang sudah terlihat memasuki jalanan yang lain.

"Radit apa itu tidak terlalu berbahaya. Setahu aku jalanan itu adalah tempat balap mobil," ucap Nasya yang tampak cemas yang semakin terlihat tidak tenang.

"Hujan seperti ini mana ada orang balapan. Jadi tidak apa-apa kita lewat sini saja," jawab Radit.

"Tapi Radit!" Nasya begitu panik dan sementara Radit tetap saja melajukan mobilnya.

Jalanan yang dijalani Radit dan Nasya memang tampak sepi dan tidak ada balapan yang seperti dikawatirkan Nasya. Tetapi tetap saja Nasya merasa tidak tenang dan apalagi jalanan seperti itu juga sangat rawan dengan belokan yang sangat ekstrim membuat Nasya sangat deg-degan apalagi hujan turun dan takut terjadi sesuatu pada mereka.

Jalanan pasti sangat licin dan kelajuan mobil Radit juga terus saja menambah. Bagaimana Nasya tidak terus kepikiran.

"Nasya kenapa wajah kamu tegang sekali. Kita akan sampai sebentar lagi. Aku tidak akan menepati janji kepada orang tua kamu," ucap Radit yang menoleh ke arah kekasihnya itu.

"Bagaimana aku tidak tegang jika kamu menyetir terlalu kencang, aku bahkan sampai mau mual," jawab Nasya.

"Jika menyetir tidak kencang maka tidak akan sampai," jawab Radit.

Nasya menghela nafas yang melihat ke Radit dengan mereka berdua yang saling menatap. Radit selalu saja punya jawaban.

"Kamu jangan khawatir lagi ya," ucap tadi dengan lembut. Nasya hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Aku tidak percaya jika kita berdua sebentar lagi akan menikah," ucap Radit dengan tatapan yang begitu dalam.

"Aku juga tidak percaya jika pada akhirnya kamulah yang akan menjadi suamiku. Kita akan dipersatukan dalam ikatan suci pernikahan, pasangan halal yang akan memulai semua dari awal," sahut Nasya.

Radit mengangguk dan mereka sama-sama tersenyum yang terus saja saling menatap.

Tin-tin-tin-tin-tin.

Wajah keduanya tiba-tiba saja terkena cahaya yang begitu terang membuat mereka melihat ke depan dan betapa terkejutnya mereka saat truk besar melaju dengan kencang. Radit dengan mata melotot langsung membanting stir.

"Aaaaaaa!" teriak Nasya.

Selamat dari truk mobil tersebut yang bisa menghindarinya dan naasnya tiba-tiba saja dari depan terlihat mobil BMW berwarna hitam dan Radit kembali dikejutkan.

"Radit awas!" teriak Nasya. Radit yang kembali membanting setir mobil dan pada akhirnya menabrak pembatas jalan.

"Aaaaa!"

Brak

Suara hantaman yang begitu kuat terdengar. Bagaimana tidak mobil tersebut langsung berguling dan sampai terbalik akibat tancapan gas yang sangat kencang yang membuat hantaman keras pada pembatas jalan dan sampai membuat mobil itu terangkat.

Chittttt

Pengendara mobil yang sempat bersenggolan dengan mobil Radit yang juga tadi membelokkan setir mobilnya untuk menghindari kecelakaan yang mana mobil itu menghantam pohon sehingga pintu bagian mesin terbuka.

Nathan yang menjadi pengemudi mobil tersebut mengangkat kepala yang terbentur setir mobil dengan suara nafas naik turun. Nathan melihat dari kaca spion yang mana mobil Radit dan Nasya yang sudah berbalik dengan asap yang keluar.

"Astaga..." lirih Nathan yang benar-benar sangat terkejut.

Nathan yang langsung buru-buru membuka pintu mobilnya, dengan keadaan yang terluka membuat dia berlari menghampiri mobil Nasya dan Radit.

Ternyata kondisi di dalam mobil pasangan calon pengantin itu benar-benar parah dengan kepala Radit yang sudah keluar yang dilumuri darah dan begitu juga dengan Nasya yang terluka parah yang wajahnya dipenuhi dengan darah.

Tetapi Nasya yang masih sadar yang pandangan matanya melihat ke arah calon suaminya yang sudah tidak sadarkan diri. Mulutnya yang tampak berusaha untuk berbicara menyebutkan nama calon suaminya itu.

Tiba-tiba saja Nathan sudah berada di lokasi dan bersusah payah membuka pintu mobil yang terhimpit. Di mana untuk pertama kali Nathan yang mengecek kondisi sang pengemudi.

Nathan mengalami kesulitan saat mengeluarkan Radit dari dalam mobil. Nasya dengan samar-samar hanya melihat pria tersebut karena matanya juga sudah terkena darah yang keluar dari kepala.

Tidak bisa mengeluarkan Radit yang membuat Nathan menoleh ke arah di samping Radit yang ternyata masih melihat mata Nasya terbuka. Nathan mengulur niatnya yang sekarang berpindah ke posisi Nasya.

Dia juga begitu berusaha membuka pintu mobil bagian Nasya yang ternyata jauh lebih mudah dibandingkan Radit. Tanpa membuang waktu Nathan langsung mengeluarkan Nasya dari dalam mobil dengan menggendong ala bridal style.

"Bertahanlah!" ucap Nathan dengan nafas naik turun yang langsung membawa Nasya pergi.

Doarrrr.

Baru beberapa langkah yang tiba-tiba sudah terdengar suara ledakan yang sangat kuat. Hal itu juga sampai membuat Nathan yang menggendong Nasya berlutut di aspal karena terkena sperpat mobil yang terbakar pada punggungnya yang membuatnya tidak sanggup berjalan.

Nasya yang berada gendongan pria itu dengan sangat lemas dan masih sadarkan diri melihat ke arah mobil yang sudah dipenuhi dengan api. Air matanya jatuh yang masih mengingat jika calon suaminya berada di sana.

Apa yang bisa dia lakukan bahkan berteriak pun dia sudah tidak sanggup yang perlahan memejamkan mata.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Henny Ngamel

Henny Ngamel

bukan ksalahan Nathan tapi lain sendiri yg kurang berhati-hati

2025-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pesan
2 Bab 2 Kecelakaan.
3 Bab 3 Kenyataan Yang Pahit
4 Bab 4 Tanggung Jawab Menikahi.
5 Bab 5 Ternyata Tidak Setulus Itu.
6 Bab 6 Pernikahan.
7 Bab 7 Sah.
8 Bab 8 Nasya Berulah Lagi
9 Bab 9 Benar-Benar Terjerat.
10 Bab 10 Ulah Nasya.
11 Bab 11 Membawa Ke Luar Negri
12 Bab 12 Tidak Bisa Protes.
13 Bab 13 Sindiran.
14 Bab 14 Perhatian Manis.
15 Bab 15 Hari-hari Di Swiss
16 Episode 16 Kedekatan Yang Terjalin
17 Bab 17 Semakin Dekat.
18 Bab 18 Marah
19 Bab 19 Benar-benar Di Tinggal.
20 Bab 20 Diam dan Patuh.
21 Bab 21 Perasaan Yang Mulai Aneh.
22 Bab 22 1 Ranjang.
23 Bab 23 Perasaan Aneh.
24 Bab 24 Penculikan.
25 Bab 25 Keajaiban Kembali.
26 Bab 26 Ciuman
27 Bab 27 Kenyataan Yang Di Perlihatkan.
28 Bab 28 Menghabiskan Malam Bersama.
29 Bab 29 Di Saat Baik-Baik Saja?
30 Bab 30 Seperti Di Teror.
31 Bab 31 Berusaha Untuk Jadi Istri
32 Bab 32 Tidak Di Terima Dengan Baik
33 Bab 33 Selalu Mendapatkan Sindiran.
34 Bab 34 Berusaha Menerima.
35 Bab 35 Kembalinya Dia.
36 Bab 36 Kenyataan Yang Harus Di Hadapi.
37 Bab 37 Berusaha Menjelaskan.
38 Bab 38 Harus Berterus Terang.
39 Bab 39 Keputusan.
40 Bab 40 Bertahan Itu Sakit.
41 Bab 41 Semakin Terluka.
42 Bab 42 Rasa Lelah.
43 Bab 43 Tidak Ingin Melepaskan.
44 Episode 44 Pasrah.
45 Bab 45 Apa Harus Terus Mengalah.
46 Bab 46 Kabar Bahagia.
47 Bab 47 Gebrakan Nasya.
48 Bab 48 Waktu Bersama
49 Bab 49 Malam Bersama
50 Episode 50 Ulah Masya.
51 Bab 51. Ini Yang Terus Di Hadapi.
52 Bab 52 Nathan Tegas
53 Episode 53 Nasehat.
54 Episode 54 Dari Pada Semakin Sakit.
55 Episode 55 Keputusan Bulat.
56 Bab 56 Rahasia Yang Terbongkar.
57 Bab 57 Di Depan Mata
58 Bab 58 Keputusan Yang Tepat.
59 Episode 59 Apa Masih Berguna.
60 Episode 60 Meminta Kesempatan.
61 Bab 61 Berjuang.
62 Episode 63 Tidak Sadar.
63 Bab 63 Mengambil Jalan.
64 Bab 64 Rumah Tangga Yang Dingin.
65 Bab 65 Tiba-Tiba
66 Bab 67 Perasaan Mulai Pudar
67 Episode 67 Pertengkaran.
68 Episode 68 Hambar
69 Episode 69 Elegan.
70 Episode 70 Lebih Baik Seperti Itu.
71 Episode 71 Kembali Memulai
72 Episode 72 Kebersamaan.
73 Episode 73 Melihat Jelas
74 Episode 74 Bimbang.
75 Episode 75 Pilihan.
76 Episode 76 Keputusan.
77 Episode 77 Keputusan.
78 Episode 78 Ada Yang Aneh.
79 Episode 79 Aneh m
80 Episode 80 Mengejutkan.s
81 Episode 81 Palsu
82 Episode 82 Terbongkar.
83 Episode 83 Dalam Bahaya.
84 Episode 84 Tammat
85 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 Pesan
2
Bab 2 Kecelakaan.
3
Bab 3 Kenyataan Yang Pahit
4
Bab 4 Tanggung Jawab Menikahi.
5
Bab 5 Ternyata Tidak Setulus Itu.
6
Bab 6 Pernikahan.
7
Bab 7 Sah.
8
Bab 8 Nasya Berulah Lagi
9
Bab 9 Benar-Benar Terjerat.
10
Bab 10 Ulah Nasya.
11
Bab 11 Membawa Ke Luar Negri
12
Bab 12 Tidak Bisa Protes.
13
Bab 13 Sindiran.
14
Bab 14 Perhatian Manis.
15
Bab 15 Hari-hari Di Swiss
16
Episode 16 Kedekatan Yang Terjalin
17
Bab 17 Semakin Dekat.
18
Bab 18 Marah
19
Bab 19 Benar-benar Di Tinggal.
20
Bab 20 Diam dan Patuh.
21
Bab 21 Perasaan Yang Mulai Aneh.
22
Bab 22 1 Ranjang.
23
Bab 23 Perasaan Aneh.
24
Bab 24 Penculikan.
25
Bab 25 Keajaiban Kembali.
26
Bab 26 Ciuman
27
Bab 27 Kenyataan Yang Di Perlihatkan.
28
Bab 28 Menghabiskan Malam Bersama.
29
Bab 29 Di Saat Baik-Baik Saja?
30
Bab 30 Seperti Di Teror.
31
Bab 31 Berusaha Untuk Jadi Istri
32
Bab 32 Tidak Di Terima Dengan Baik
33
Bab 33 Selalu Mendapatkan Sindiran.
34
Bab 34 Berusaha Menerima.
35
Bab 35 Kembalinya Dia.
36
Bab 36 Kenyataan Yang Harus Di Hadapi.
37
Bab 37 Berusaha Menjelaskan.
38
Bab 38 Harus Berterus Terang.
39
Bab 39 Keputusan.
40
Bab 40 Bertahan Itu Sakit.
41
Bab 41 Semakin Terluka.
42
Bab 42 Rasa Lelah.
43
Bab 43 Tidak Ingin Melepaskan.
44
Episode 44 Pasrah.
45
Bab 45 Apa Harus Terus Mengalah.
46
Bab 46 Kabar Bahagia.
47
Bab 47 Gebrakan Nasya.
48
Bab 48 Waktu Bersama
49
Bab 49 Malam Bersama
50
Episode 50 Ulah Masya.
51
Bab 51. Ini Yang Terus Di Hadapi.
52
Bab 52 Nathan Tegas
53
Episode 53 Nasehat.
54
Episode 54 Dari Pada Semakin Sakit.
55
Episode 55 Keputusan Bulat.
56
Bab 56 Rahasia Yang Terbongkar.
57
Bab 57 Di Depan Mata
58
Bab 58 Keputusan Yang Tepat.
59
Episode 59 Apa Masih Berguna.
60
Episode 60 Meminta Kesempatan.
61
Bab 61 Berjuang.
62
Episode 63 Tidak Sadar.
63
Bab 63 Mengambil Jalan.
64
Bab 64 Rumah Tangga Yang Dingin.
65
Bab 65 Tiba-Tiba
66
Bab 67 Perasaan Mulai Pudar
67
Episode 67 Pertengkaran.
68
Episode 68 Hambar
69
Episode 69 Elegan.
70
Episode 70 Lebih Baik Seperti Itu.
71
Episode 71 Kembali Memulai
72
Episode 72 Kebersamaan.
73
Episode 73 Melihat Jelas
74
Episode 74 Bimbang.
75
Episode 75 Pilihan.
76
Episode 76 Keputusan.
77
Episode 77 Keputusan.
78
Episode 78 Ada Yang Aneh.
79
Episode 79 Aneh m
80
Episode 80 Mengejutkan.s
81
Episode 81 Palsu
82
Episode 82 Terbongkar.
83
Episode 83 Dalam Bahaya.
84
Episode 84 Tammat
85
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!