"Jadi, kamu baru kembali dari luar negeri? " Tanya Gina berusaha mencairkan suasana canggung diantara mereka.
"Hmn. Aku menghabiskan waktu lama diluar negeri. Kira-kira … hampir 7 tahun aku disana. Kini saatnya aku menghabiskan waktu disini." Jelas Yudha dengan nada yang begitu tenang sambil meminum kopinya.
Gina dan Yudha menghabiskan waktu minum kopi bersama. Tidak banyak yang mereka bicarakan, karena Gina dan Yudha cukup pendiam terhadap orang yang baru mereka kenal.
Drrt drrt drrt
Suara ponsel Gina menghapus keheningan diantara mereka berdua.
" Halo, Angel "
Sapa Gina begitu menerima telepon.
" Gina, kamu dimana? Aku sudah tiba di bandara! "
" Ah iya, aku lupa. Aku segera kesana, kamu tunggu saja ya! "
Gina memutus teleponnya dengan Angel dan memasukkan ponselnya ke dalam tas. Sambil berkata pada Yudha,
"Maaf, aku harus segera pergi. Aku masih memiliki urusan lain. Lain kali kita bertemu lagi! Terimakasih untuk kopinya! "
Kata Gina dengan nada yang tenang dan senyum tipis dibibirnya lalu berjalan meninggalkan Yudha..
Yudha hanya mengangguk tanda setuju kemudian tersenyum.
"Kita pasti akan segera bertemu lagi! "
Gumamnya sambil melihat kepergian Gina
Gina berjalan dengan cepat meninggalkan restoran. Namun, ketika dia hendak masuk ke dalam mobilnya … Dia seketika termenung, menatap kosong melihat orang dari kepingan masa lalunya, kini berdiri tidak jauh dari tempat dia berdiri.
Tatapan Gina seketika berubah tajam. Wajahnya kini berubah menjadi keras dan tangannya mulai mengepal.
"Eh Gina, kamu ada disini? Sudah lama kita tidak bertemu. Ku kira aku tidak akan bertemu lagi dengan mu setelah kamu meninggalkan rumah hampir 3 tahun lamanya.
Aku senang akhirnya bisa bertemu lagi dengan mu"
"Ach! "
Kata Siska dengan wajah polos dan hendak memeluk Gina. Namun Gina menolaknya hingga Siska memekik.
"Gina! Apa yang kamu lakukan? Siska sudah bersikap baik dengan menyapa mu terlebih dahulu meskipun dia tahu kalau sikapmu akan seperti ini padanya!"
Teriak Riko sambil menahan Siska yang hampir jatuh.
"Jika kalian sudah tahu kalau aku akan besikap buruk, untuk apa mendekatiku? sampai ingin memelukku segala! "
Kata Gina dengan nada bicara yang sinis
"Gina, apa kamu tidak bisa memaafkanku? Aku tidak sengaja merebut Riko darimu. Kami saling mencintai tanpa kami sadari!"
Kata Siska yang kini telah mulai menitikan air mata.
"Berhentilah memamerkan air mata buaya dihadapanku. Aku sama sekali tidak tertarik dengan itu."
Gina hendak berjalan pergi namun Riko menarik tangannya.
"Gina, aku tidak menyangka jika kamu sama sekali tidak berubah! Sikapmu masih tetap saja sama seperti 3 tahun yang lalu! Hubungan kita sudah lama berakhir, untuk apa kamu masih merasa dendam kepada Siska? Lagi pula aku yang memutuskan sendiri untuk memilihnya sebagai pendampingku!" Riko mulai tersulut emosi.
"Kalau begitu selamat untuk kalian, dan tidak usah menggangguku lagi! "
Kata Gina dengan sikap acuh tak acuhnya.
" Gina, tolong maafkan kami. Kami akan segera mengadakan pesta pernikahan, kuharap kamu bisa hadir dan memberi restu."
Kata Siska memohon.
"Berhentilah berharap. Karena sampai kapan pun aku tidak akan pernah memaafkan kalian berdua!"
Suara Gina terdengar begitu dingin dan tatapan matanya begitu tajam. Dia lantas berjalan pergi meninggalkan mereka dan melangkah menuju mobil untuk bergegas ke bandara menjemput Angel.
Gina memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi. Meninggalkan Riko dan Siska yang masih menatap ke arahnya.
Gina menggenggam kemudi mobil dengan sangat erat. Air matanya mulai menetes mengingat kepingan masa lalu yang menyakiti hati dan juga fisiknya.
Flash back on
Gina dan Riko sudah menjalin hubungan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama tingkat akhir. Hubungan mereka sudah diketahui oleh keluarga masing-masing karena orang tua Riko dan Gina berteman baik.
Namun semua mulai berubah ketika Siska masuk kerumah Gina sebagai saudara tirinya. Awalnya Gina dan Siska berteman baik. Namun … Tanpa Gina ketahui, Siska ternyata mulai iri kepada Gina. Siska selalu bersikap baik di depannya, namun memfitnahnya dibelakang.
Suatu hari Riko memberikan sebuah boneka kepada Gina melalui Siska. Namun tanpa sepengetahuan Gina, Siska telah merusaknya.
"Gina, jika kamu tidak menyukainya kamu tidak harus merusaknya. Itu hadiah yang Riko berikan untuk ulang tahunmu."
Kata Siska dengan wajah muram.
"Aku sama sekali tidak merusaknya. Tangan boneka ini sudah terputus ketika aku menemukannya di dalam kardus terbungkus kertas kado."
Gina berusaha membela diri dengan sikap santainya.
"Maksudmu, aku yang memberimu boneka yang telah rusak ini?"
Riko membuka suaranya.
" Tidak, bukan begitu. Maksudku, mungkin …"
"Apa kamu kini menuduhku?"
Kata Siska memotong pembicaraan Gina dan Riko.
"Sudahlah hentikan! Gina, aku tidak menyangka kalau kamu kini telah berubah!"
Kata Riko mengakhiri perdebatan diantara mereka.
......................
Suatu hari Gina dan Siska berdebat di dekat tangga.
"Gina, apa maksudmu mengatakan kalau aku telah berusaha merusak hubunganmu dengan Riko? Aku sama sekali tidak melakukan itu. Dan aku tidak pernah berniat merebut Riko darimu!" Kata Siska sambil menahan tangan Gina agar tidak pergi.
"Itu memang kenyataan dan aku sama sekali tidak berbohong! Pertama, kamu yang merusak boneka pemberian Riko dan memberikannya padaku. Kedua, kamu berkata pada Riko kalau aku mulai berubah dan bersikap kasar padamu karena cemburu" Kata Gina yang juga mulai terpancing emosi.
"Aku tidak melakukan itu!" Siska bersikeras
"Lepaskan tanganku!"
"Aaaaccch!!!! " Gina menghempaskan tangan Siska hingga akhirnya dia terjatuh beberapa tangga dan kakinya terkilir.
"Siska!" Disaat yang bersamaan datanglah Riko
"Gina, apa yang kamu lakukan? Kamu sudah Gila! Mulai sekarang kita putus dan pertunangan kita akan dibatalkan!"
Siska tersenyum licik kepada Gina ketika mendengar ucapan Riko.
"Gina, kamu membuat papa malu! Mulai sekarang pergi dari rumah ini! Papa tidak ingin melihat mu. Dan Siska yang akan bertunangan dengan Riko "
Flash back off
Gina menghentikan mobilnya dipinggir jalan. Dia menyandarkan kepalanya di atas kemudi mobil dengan linangan air mata.
Cukup lama dia berhenti, setelah dirasa mulai tenang, dia kembali melanjutkan perjalanannya menuju bandara.
Tak membutuhkan waktu lama untuk menemukan Angel setibanya dia di bandara. Karena Angel telah menunggunya di pinggir jalan.
"Angeeelll, aku sangat merindukanmu! "
Kata Gina begitu keluar dari mobil dan mendekati Angel.
"Kamu lama sekali, tadi kamu mengatakan jaraknya tidak terlalu jauh. Aku sudah menunggu selama satu jam disini!" Gerutu Angel kepada Gina.
"Maafkan aku. Ada kejadian tak terduga sebelum aku datang kesini."
"Apa yang terjadi? Apa kamu terlibat kecelakaan? Apa kamu terluka? Mana? Dibagian mana? "
Angel terlihat panik dan khawatir.
"Aku tidak terlibat kecelakaan. Aku bertemu Siska dan Riko "
Wajahnya seketika terlihat murung ketika menyebut kedua nama itu. Angel pun ikut terkejut mendengarnya.
"Apa kamu baik-baik saja? Mereka tidak melukaimu kan?"
"Aku tidak papa. Ayo kita jalan, ini sudah mulai larut! "
Ajak Gina sambil memasukkan koper Angel ke dalam bagasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
aphrodite
menghadapi orang licik mesti dilawan dg cara licik lagi..jangan sampe emosi karena lawan akan senang dan menang
2024-10-03
1
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
haishh, pengen di bejek² rasanya para hama² wereng itu
2024-10-01
1
Sandisalbiah
masih aja ada manusia bodoh yg harus di panggil ayah yg lebih memilih ank tiri dan membuang darah dagingnya sendiri..
2023-12-16
0