"Wah ... Rupanya ada tamu ya?" suara lembut itu terdengar saat Mama Wina berjalan menghampiri mereka semua.
"Selamat sore Tante.?" sapa Yasika hangat dengan tersenyum seraya mencium lengan mama temannya itu.
"Sore juga sayang ... Kemana ja kalian? kok tumben baru main lagi kesini."
"Ada kok Tan ... " saut Ica dengan tersenyum tipis.
"Mah ... Hari ini aku sama temen-temen mau ngerjain tugas disini, gak pa-pa ya?"
"Ya gak pa-pa dong, justru mama seneng biar rumah gak sepi." jawab mama Wina dengan terkekeh kecil.
"Kalian sudah makan?" tanyanya lagi.
"Belum mah."
"Ya udah nanti kita makan malam bersama. Sekalian nunggu kakak kamu pulang."
"Emang kak Kai mau pulang ya mah?"
"Tadi sih bilangnya gitu, mau pulang."
Amelia manggut-manggut dan tersenyum lebar, merasa senang saat sang mama bilang kalau kakak laki-lakinya itu mau pulang ke rumah. Amelia selalu merasa kesepian karena sang kakak lebih banyak tinggal di apartemennya ketimbang di rumahnya sendiri.
"Mel...?"
"Hmm... "
"Kakak kamu mau kesini ya?"
"Ya, emangnya kenapa?"
Ica tersenyum lebar. "Ya gak papa sih, gue seneng ja soalnya mau ketemu sama cowok ganteng." Ica berujar dengan cekikikan.
"Lo naksir dia?"
"Mel ... Kenalin dong kakak lo ma gue?"
"Usaha sendiri sana?"
"Ish ... Gitu amat sih lo ma gue? lo harusnya seneng kalau entar gue jadi kakak ipar."
"Apaan ogah gue.!"
"Jahat banget sih.. ?"
Amelia tertawa dengan begitu lepasnya ia merasa gemas melihat tingkah sahabatnya itu.
"Gue kasih tau ya? kakak gue itu rada susah untuk di deketin. Makanya kalau mau lo usaha sendiri."
"Oke, siapa takut. Gue bakal usaha."
"Nah gitu dong... Tapi __ Lo jangan nangis guling-gulingan kalau nanti kak Kai nolak lo."
"Ya enggaklah, gue pastiin kalau kakak lo itu bakalan jatuh cinta sama gue, secara gue cantik, modis, seksi, kurang apalagi coba?"
"Tapi kak Kai sukanya sama cewek yang gak neko-neko kayak lo."
"Maksud lo?"
"Dia sukanya sama cewek yang sederhana, baik, lemah lembut, dan yang paling penting dia gak suka lihat cewek yang cantiknya cuma pakai makeup tebal kayak lo itu."
"Kayak gue?" tunjuk Ica pada dirinya sendiri dengan mulut yang sedikit terbuka.
Amelia kembali tertawa." Ya... kayak lo."
"Gue juga cantik kok walau tanpa makeup."
"Masa? Lo itu cantik karena bantuan makeup."
Ica memicikan matanya menatap sahabatnya itu dengan tatapan gemas. "Sialan."
Lagi-lagi Amelia hanya bisa tertawa dengan begitu lepasnya, dan yang selalu membuatnya bisa tertawa dan bahagia seperti ini adalah ketika ia dekat dengan teman-temannya. Amelia adalah sosok gadis yang sangat baik, penyayang, periang dan sedikit cerewet.
Yasika dan Ririn hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan. Bagi mereka berdua melihat tingkah Amelia dan Ica yang seperti itu sudah biasa, karena hanya mereka berdualah yang selalu membuat suasana menjadi ramai seperti ini.
Di saat semuanya masih sibuk dengan tugas yang di kerjakannya, di saat itu pula ada seseorang yang masuk ke dalam rumah besar itu dengan setelan kasualnya. Ia sangat terlihat tampan dan juga gagah. Harum maskulin dari tubuhnya sangat tercium oleh semua gadis yang sekarang sedang menatap takjub ke arah dimana laki-laki itu sedang berjalan mendekat.
"Kak...!!"
"Hei ... anak manja."
"Mulai deh.. " ujar Amelia dengan wajah memberengut kesal.
Kaisar tersenyum seraya mengusak lembut rambutnya.
"Aku kangen banget sama kamu."
"Ngapain pulang?"
"Kenapa? emangnya gak boleh pulang?"
"Tumben ja, biasanya kan lebih suka tinggal di apartemen."
"Lagi kangen ja sama kalian." jawab Kai santai dengan tersenyum tipis. Saat ia menggoda adiknya itu, di saat itu juga ekor matanya melirik ke arah dimana di rumah itu bukan hanya ada adiknya saja, melainkan ada juga beberapa orang yang sudah tidak asing lagi bagi dirinya. Kaisar sudah mengenal siapa para gadis itu dengan baik, selain karena pernah bertemu beberapa kali, Kai juga sudah sering mendengar cerita mereka semua dari sang adik.
Yasika, Ririn dan Ica tersenyum saat mereka melihat bahwa sekarang kakak dari temannya itu sedang menatap dan tersenyum ke arah mereka semua.
"Kai ... " sapa seorang wanita paruh baya di balik punggungnya.
Kaisar menoleh, tersenyum, kemudian menghambur memeluk tubuh mamah Wina.
"Mah.."
"Baru nyampe kamu?"
"Ya."
"Papah mana?"
"Ada, dia juga baru pulang." ucap mama Wina dengan tersenyum.
"Kamu udah makan?"
"Belum"
"Ya udah, kita makan malam dulu.?"
Kaisar mengangguk. "Oke"
"Mel... Ayo kita makan malam dulu?"
"Ya Ma.. "
"Ajak temen-temen kamu.?" Mama Wina kembali berujar seraya berjalan menuju ke arah dapur.
Kini mereka semua tengah menyantap makan malam yang telah di siapkan oleh sang mama dan juga para asisten rumah tangganya. Mereka sangat menikmati dan menyantap makanannya dengan sangat lahap.
Mama Wina dan papa Andi hanya bisa tersenyum saat mereka melihat bagaimana tingkah kakak beradik itu meskipun sekarang mereka sedang makan seperti ini.
"Kak.... Bisa diem gak sih? balikin makanan aku?"
Kaisar hanya mengedikkan bahunya acuh dan tersenyum tipis.
"Kai ... Udah dong, gak malu apa sama mereka.?" ucap mama Wina.
Kaisar menoleh, kemudian melirik ke arah para gadis yang ada di hadapannya sekarang.
"Tau, inget ma umur? kamu itu harusnya udah nikah Kak.?"
"Nah bener itu." timpal sang mama.
"Temennya Amel cantik-cantik, ya kan Mah?" ujar papa Andi di sela mengunyah makanannya.
"Ya Pah... " jawab mama Wina girang. "Mereka semua cantik."
Kaisar hanya diam, sesekali matanya itu melirik ke arah dimana para gadis itu sedang menatap dirinya. Dan inilah yang tidak ia sukai jika sudah berada di rumah, kedua orang tua bahkan adik perempuannya itu selalu meminta agar dirinya segera menikah. Maka dari itu Kai lebih sering tinggal di apartemen, di banding tinggal di rumahnya sendiri.
"Yasika..?"
"Ya Om.."
"Om ... Dengar kamu salah satu mahasiswi yang pinter di kampus ya?"
Yasika tidak menjawab ia hanya tersenyum.
"Kamu sudah punya pacar?" tanya mama Wina secara tiba-tiba.
Sontak pertanyaan itu membuat Yasika dan yang lainnya terkejut.
"Eng - " Yasika bingung dan merasa sangat malu.
"Mama apaan sih?"
"Kenapa emangnya? Mama-kan cuma nanya, secara Yasika itu orangnya cantik, baik, pintar dan gadis yang lembut. Pasti kamu udah punya pacar ya?"
Yasika kembali tersenyum."Gak kok tan.."
"Masa sih kamu belum punya pacar? kebetulan banget anak tante juga belum punya pacar."
Kaisar dan Yasika tersedak, mereka berdua menoleh ke arah wanita paruh baya itu secara bersamaan.
"Mama setuju kok.."
* * *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Endang Purwati
llhhaahh...iyaaa si Mama...paham aja...😂😘
2021-05-04
0
Adiba Shakilla Ramdani
yahh belom up 🙁
2020-09-22
1
Kusmaya Kusmaya
next thor...
2020-09-21
1