Kaisar Pratama

Suara ketukan palu yang terakhir menjadi penutup sidang kala itu. Semuanya memberi tepuk tangan untuk sang pengacara muda dan tampan itu. Lagi-lagi seorang Kaisar telah berhasil memenangkan kasus dari kliennya untuk sidang hari ini. Kaisar sangat bangga dengan dirinya sendiri karena ia telah berhasil membantu seorang Kakek tua yang di laporkan oleh anaknya sendiri dengan tuduhan telah mencuri salah satu hewan peliharaannya.

Kaisar begitu geram saat ia mendapat laporan mengenai kasus ini, bagaimana bisa seorang anak tega melaporkan ayahnya sendiri hingga Kakek tua itu masuk penjara. Hatinya tersentuh saat Kakek tua itu menceritakan bagaimana kronologis yang sebenarnya, hanya karena seekor ayam yang telah di sembelihnya sang anak tega memenjarakan ayahnya sendiri.

"Selamat tuan Kaisar, lagi-lagi anda telah berhasil memenangkan kasus klien anda."

"Terima kasih Pak Seno, senang saya bisa bekerja sama dengan anda."

Mereka saling berjabat tangan dan melempar senyum, Seno adalah seorang pengacara yang tadi sedang membela kliennya sendiri. Kaisar selalu bersikap ramah dan menghormati orang yang berprofesi sama dengan dirinya. Meskipun saat di ruang sidang Seno adalah rivalnya.

"Kak...!!" teriak seseorang di sebrang sana.

Kaisar menoleh ke arah dimana suara itu memanggilnya. Kai tersenyum sangat lebar ketika ia mendapati sosok gadis yang sedang berdiri dan melambaikan tangannya itu.

Kaisar berjalan dimana sang adik sedang berdiri saat ini.

"Amel ... Ngapain kamu ada disini?" tanya Kaisar heran saat ia melihat adik perempuannya sedang berada di dekat kantor pengadilan.

"Aku lagi kunjungan ke rumah sakit itu Kak." tunjuk Amelia pada salah satu rumah sakit yang berada di sebrang kantor pengadilan tersebut. "Lagi ada tugas dari kampus. Gak sengaja tadi aku lihat kamu disini."

Kaisar kembali menorehkan senyum di bibirnya, ia segera mengusak rambut adiknya itu hingga berantakan, sedangkan untuk sang adik ia hanya memberengut kesal saat sang Kakak mengacak rambutnya seperti itu.

"Kak ... Kamu itu ya, lihat rambut aku jadi gini kan?" gerutu Amelia seraya merapihkan kembali rambutnya dengan jari-jari tangannya.

"Kamu tetep kelihatan cantik kok."

"Cantik apanya?"

"Gini nih kalau punya adik perempuan, manja banget jadinya."

"Biarin manja juga sama kamu kok."

"Makanya cari cowok sana, biar kamu gak manja lagi kayak gini."

"Kamu yang seharusnya cari cewek, gak ingat sama umur apa? harusnya kakak itu dah nikah tau? atau jangan-jangan kakak masih belum bisa move-on ya?" tuduh Amelia dengan nada yang sedikit meledek.

Kaisar menatap wajah adiknya itu dengan tatapan kesal, ia tidak suka jika sang adik terus membahas dan meledek dirinya.

"Jangan mulai deh, kamu sudah selesai kan? ayo sekarang kita pulang sekalian cari makan dulu?"

Amelia mengangguk, "Tapi kak - " di jedanya kalimat itu. "Tungguin temen-temen aku ya? boleh kan aku ajak mereka?"

Kaisar mengernyit bingung. "Memangnya teman kamu sekarang dimana?"

"Mereka masih di dalam, tapi bentar lagi juga keluar kok. Boleh ya aku ajak mereka, soalnya kita gak bawa kendaraan sendiri." Amelia mengatupkan kedua tangannya memohon supaya Kaisar mau menuruti keinginannya itu.

"Temen-temen aku itu cantik-cantik loh Kak, siapa tau ada yang kamu taksir nantinya." Amelia kembali berujar dengan senyum meledek.

"Apaan anak kecil?"

"Kak, kita ini udah dewasa ya bukan anak kecil."

Kaisar tertawa dengan begitu lepasnya, ia tidak pernah mengira bahwa kedekatannya dengan sang adik sangat membuatnya bahagia. Kaisar dan Amelia di besarkan oleh kedua orang tua yang sangat menyayanginya. Meski usia mereka terpaut hanya dua tahun tetapi kedekatannya itu sangat membuat semua orang menjadi iri.

Kaisar akan selalu menjadi seorang kakak yang siap untuk melindungi adik perempuannya itu. Dan Amelia akan menjadi seorang adik yang selalu menyayangi kakaknya.

"Mel ... Maaf ya kita lama." ujar Ririn dengan nafas yang ngos-ngosan.

Amelia dan Kaisar langsung menoleh ke arah suara itu, Amelia tersenyum saat melihat semua teman-temannya sudah berdiri tepat di hadapannya saat ini. Sedangkan Kaisar ia hanya tersenyum tipis saat melihat mereka.

Betapa terkejutnya bagi seorang Ririn, Ica dan Yasika ketika untuk yang pertama kalinya mereka melihat dan bertemu dengan seorang lelaki yang begitu tampan, dan itu adalah kakak dari temannya sendiri.

"Kalian kenapa bengong?" ucap Amelia dengan sedikit tersenyum

"O iya, kenalkan ini Kakak aku namanya Kaisar."

"Kak, kenalin ini teman-teman aku."

Yasika, Ica dan Ririn tersenyum lebar, sedangkan Kaisar ia hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"O iya, kita nebeng mobilnya kak Kai yu sekalian dia mau traktir kita loh." dengan cekikikan Amelia berujar.

Kaisar hanya mengerutkan keningnya ketika sang adik terus saja membuatnya merasa kesal seperti ini. Ica dan Ririn masih terpaku dengan pemandangan yang sangat indah dan begitu sempurna terhadap mahluk ciptaan Tuhan yang satu ini. Mereka melongo seakan masih tidak percaya bahwa yang sekarang mereka lihat adalah laki-laki yang sangat tampan dan penuh dengan sejuta pesona.

"Aku gak nyangka ya ternyata kakaknya Amel ganteng banget."

"Ya, gue baru lihat cowok tampan dan keren kayak gitu."

Ica dan Ririn kegirangan begitu melihat sosok seorang Kaisar, berucap sambil berbisik-bisik. Sedangkan Yasika ia hanya terdiam membisu. Pandangan matanya sesekali menatap wajah laki-laki itu, dan tanpa sengaja pula pandangan mata keduanya bertemu untuk yang pertama kali.

Kaisar menatap gadis itu, gadis yang sedari tadi hanya terdiam tidak seperti ke dua gadis yang lainnya. Mata Kaisar seolah terpaku begitu melihat manik mata hitam dari kedua bola matanya yang bulat. Ia merasa kalau Yasika adalah gadis yang benar-benar berbeda. Tidak banyak bicara dan terlihat sangat sederhana.

Yasika sadar kalau saat ini dirinya merasa sedang di perhatikan, ia tersenyum dengan begitu manisnya membuat Kaisar tidak berkedip saat melihat senyuman itu.

Senyuman itu? kenapa mirip sekali dengan dia?

Kaisar segera mengalihkan pandangan matanya itu ke sembarang arah, ia tidak ingin jika gadis itu menilai salah kepadanya.

"Ya udah mau sampai kapan kita disini?" ujar Kaisar memecahkan keheningan yang terjadi.

"Kamu Kak yang dari tadi hanya bengong, kamu liatin apa? hayo ngaku? aku udah bilang kan kalau temen aku itu cantik-cantik."

"Apaan sih?"

"Bilang sama aku Kak, kalau kamu naksir salah satu di antara mereka. Kakak jangan khawatir mereka masih pada jomblo kok sama kayak aku."

"Berati gak laku dong."

"Jangan sembarang bicara ya? kita cuma belum nemu yang cocok ja."

"Sama ja, itu namanya kalian gak laku."

"Ish... Kamu itu kak,"

Itulah obrolan yang terjadi antara Kaisar dan Amelia saat berada di dalam mobil, Amelia akan menjadi satu-satunya orang yang begitu cerewet. Sedangkan Kaisar ia akan selalu menjadi pendengar setia ketika adik perempuannya itu tidak berhenti untuk mengoceh.

* * *

Terpopuler

Comments

Meiliny Huang

Meiliny Huang

syukaa

2020-09-20

2

Adiba Shakilla Ramdani

Adiba Shakilla Ramdani

ku menunggu 🎶🎶🎶😆😆

2020-09-18

2

fatmah

fatmah

lanjut lagi dong...🤗

2020-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 pengenalan
2 Kaisar Pratama
3 Saling menatap
4 Makan malam bersama
5 Hujan deras
6 Cantik
7 Pertemuan
8 Klub malam
9 First kiss
10 Lupakan saja.
11 Ketahuan
12 Debaran
13 Aku sayang kamu
14 Maaf
15 Merasa aneh
16 Amelia
17 Kabar buruk
18 Mimpi buruk
19 Kehilangan
20 Kenangan
21 Berubah
22 Demi sebuah rencana
23 Rencana pertama
24 Api cemburu
25 Kenyataan
26 Kakak ipar
27 Berhenti berharap
28 Cemburu
29 Calon menantu
30 Bertemu
31 Mengelak
32 Tidak suka
33 Jangan khawatir
34 Pertemuan keluarga
35 Sebuah nama
36 Surprise
37 Pernyataan cinta
38 Hadiah kecil
39 Makan bersama
40 Pengakuan
41 Terungkap
42 Bertamu
43 Sebuah tamparan
44 Terlambat
45 Hanya sekali
46 Pelukan terakhir
47 Kesalahan kedua
48 Pikiran buruk
49 Cinta terlarang
50 Membuat pengakuan
51 Kata maaf
52 Sebuah pesan
53 Bentakan
54 Menikah denganku
55 Calon istri
56 Putuskan dia, dan menikah lah dengan ku
57 Apa sayang?
58 Mencintai orang yang sama
59 Mengalah
60 Bidadariku
61 Butuh kepastian
62 Will you marry me?
63 Calon Mantu
64 Gamang
65 Promosi
66 Terluka
67 Berakhir disini
68 Untuk yang terakhir
69 Pergi
70 Kamu milikku
71 Ketahuan
72 Restu ( TAMAT)
73 Extra part 1
74 Extra part2
75 Extra part3
76 Ekstra part4
77 Extra part5
Episodes

Updated 77 Episodes

1
pengenalan
2
Kaisar Pratama
3
Saling menatap
4
Makan malam bersama
5
Hujan deras
6
Cantik
7
Pertemuan
8
Klub malam
9
First kiss
10
Lupakan saja.
11
Ketahuan
12
Debaran
13
Aku sayang kamu
14
Maaf
15
Merasa aneh
16
Amelia
17
Kabar buruk
18
Mimpi buruk
19
Kehilangan
20
Kenangan
21
Berubah
22
Demi sebuah rencana
23
Rencana pertama
24
Api cemburu
25
Kenyataan
26
Kakak ipar
27
Berhenti berharap
28
Cemburu
29
Calon menantu
30
Bertemu
31
Mengelak
32
Tidak suka
33
Jangan khawatir
34
Pertemuan keluarga
35
Sebuah nama
36
Surprise
37
Pernyataan cinta
38
Hadiah kecil
39
Makan bersama
40
Pengakuan
41
Terungkap
42
Bertamu
43
Sebuah tamparan
44
Terlambat
45
Hanya sekali
46
Pelukan terakhir
47
Kesalahan kedua
48
Pikiran buruk
49
Cinta terlarang
50
Membuat pengakuan
51
Kata maaf
52
Sebuah pesan
53
Bentakan
54
Menikah denganku
55
Calon istri
56
Putuskan dia, dan menikah lah dengan ku
57
Apa sayang?
58
Mencintai orang yang sama
59
Mengalah
60
Bidadariku
61
Butuh kepastian
62
Will you marry me?
63
Calon Mantu
64
Gamang
65
Promosi
66
Terluka
67
Berakhir disini
68
Untuk yang terakhir
69
Pergi
70
Kamu milikku
71
Ketahuan
72
Restu ( TAMAT)
73
Extra part 1
74
Extra part2
75
Extra part3
76
Ekstra part4
77
Extra part5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!