Episode4

Setelah Rio pulang dari apertemen, bagas duduk di Sofa bedampingan dengan dinda.

"Maafkan aku jika kemarin perlakuan ku Terhadapa mu kurang baik.

"Aku tidak permasalah kan semua itu " ujar dinda. Itu hak mu dan kau berhak menentukan soal perasan bapak!!

"Jangan panggil bapak. kita bukan di kantor!! Istirahat lah!"

"Bisa antar kan ku pulang?" tanya dinda.

"Pulang?" pulang kemana?" kata bagas.

"Kerumah yang di sewa oleh mas Rio." ucap dinda.

Kenapa sama rio bisa panggil mas? dengan ku kau panggil bapak?.

"Ya karena dari awal aku panggil dia mas!.

"Panggil aku mas!"

"Ada sarat nya!.

"Pakai sarat?" kata bagas.

dinda angguk kan palanya.

"Cepat kata kan?"

"Antar kan aku pulang!" kata dinda.

"Ini sudah malam dinda." ucap bagas.

"Tidur lah disini, tidak akan ku ganggu.

"Aku' hanya ingin mengganti pakaian ku aku tidak nyaman mas.

"Lagian, kamu sok-sokan pakaian begitu!!.

Ikuti saja Rio, dia itu sesaat jika kau ikuti dia.

"Apan sih mas! jika tidak ada mas rio! juga aku tidak akan, tau apa apa tentang dunia luaran sana.

"Dunia luaran apa?" tanya bagas.

Dnda langsung diam tak ada jawaban,

Malam semakin larut dinda yang masih duduk di sofa sendirian, bagas bangun dari tidur nya. melihat jam dinding jarum menunjukan di angka 3 pagi, bagas membuka pintu kamar dan menyalakan lampu ruang tamu, melihat dinda berbaring di sofa.

"Dinda!!" kenapa kamu tidur di disini? kenapa tidak di dalam kamar?" kata bagas.

"Saya tidak bisa tidur mas." ucap dinda.

"Kenapa?" bagas duduk di bibir sofa dinda sendang berbaring di sofa.

"Entah.., lah mas.

"Astaga.! tubuh mu dingin sekali.

Bagas lupa, jika ada pakaian kemaja dirinya.

"Tunggu disini, bagas pergi ke kamar mengambil kemeja dan memberikan nya, ke dinda, kamu pake kemeja ku saja.

Ganti lah sana tubuh mu sangat dingin.

Dinda mengambil baju yang ada di tangan bagas. setelah mengganti pakainya dinda kembali duduk di sofa.

bagas menarik tubuh dinda dan bersandar di bahu nya.

"Dinda mas mau tanya."

"Tanya apa mas?" penasaran dinda.

"Andai, aku tak punya apa-apa dan perusahan bangkrut, apa kau masih tetap berada di samping ku?" tanya bagas

"Mas, dinda menegakan tubuh nya dan menatap bagas, kita ini sebagai apa mas?" tanya dinda. apa yang mas pertanyakan.

Aku tidak tau, apa yang mas maksud?" kata dinda

"Jadi selama ini aku anggap apa? kata bagas.

"Mas atasan saya, dan saya hanya pegawai biasa mas.

"Apa kau tidak mencintai ku! dinda?

"Apa mas pernah tanya saat aku di desa?"

Bagas diam mendengar jawaban dari dinda karena dirinya merasa jika bagas tak ada kata mengungkap kan rasa dengan dinda.

"Sekarang mas tanya? aku mencintai kamu apa kamu mau menerima ku?"

Matahari sudah terbit dinda bangun untuk sholat subuh.

Usai solat subuh dinda membuka isi kulkas.

masih banyak bahan yang bisa di masak,

Dinda memasak sayur brokoli dan ayam goreng. melihat jam dinding pukul jam 6 lewat. sepertinya mas bagas belom bangun.

Masuk tidak ya dinda ragu-ragu akan memasuki kamar bagas.

"Mas...Mas.."

Tok!!...Tok!! Tok!!

Mas...Mas..!! tak ada juga jawaban dinda memegang hendel mendorong pintu kamar.

Dinda melihat kamar bagas sangat takjub.

Ya ampun berantakan sekali, dinda menganbil sapu dan merapih kan nya.

Menemukan foto bagas berdua dengan wanita paruh baya mungkin ini ibunya mas bagas" batin dinda dan meletakan kembali ke tempat yang sama.

"Mas...Mas..!! bangun sudah siang,

Tubuh bagas mulai ada gerakan..

Nanti mam masih ngantuk!.

Mas...Mas...bangun dong sudah siang hayoo mandi lalu ke kantor." kata dinda.

Bagas mengucek matanya, dinda duduk di samping bagas menyandar di bahu ranjang.

Bagas berbalik badan memeluk pinggang

Kepala berada di paha dinda!

"Dug..dug...dug.." jantung dinda gemetar sangat hebat.

"Mas! awass! dinda menurun kan kepala bagas.

"Diam" dan biar kan aku seperi ini! dinda menyengit kan dahi nya"

Melihat jam lagi sudah pukul jam 7

"Mas bangun, apa mas tidak ke kantor?.

"Tunggu sih mam!. masih ngantuk," kata bagas.

Dinda menggoyang goyangan pipi bagas.

Dengan keadaan tidur pun kau terlihat tampan. batin dinda,

Bagas pun melebar kan matanya.

"Eh...sorry, bagas beranjak bangun mencium pipi dinda,

"MORNING sayang!.

Dinda bagaikan patung. mas! apa yang kamu lakukan?"

*Mencium mu.

Dinda memeganggi pipinya.

bagas melihat dinda heran kenapa dia memegangi pipinya terus" batin bagas.

Apa dia tak pernah dicium atau mencium. Bagas terus bertanya dalam dalam hatinya.

Keluar dari kamar mandi bagas masih melihat dinda memegangi pipinya. bagas hanya melilit kan handuk nya di pinggang.

"Ya allah mas! kamu apa-apan sih?!.

harus nya kamu pakai baju dulu dong mas.

"Baju ku di lemari aku terbiasa seperti ini.

"Ini beda mas! ada aku" dinda menutup matanya dengan ke dua lepak tanganya.

Saat dinda membuka mata, bagas sudah berada di depan mata dinda. dinda teriak.

"auwww!!"

"Kaya liat hantu saja sih!" kata bagas.

dinda lari membuka pintu keluar duduk di soffa.

Jantung berdetak sangan kencang

"Lucu juga isengin dia Ha..Ha..bagas tertawa di dalam kamar.

Bagas membawa dasi Din." bagas memanggil.

"dinda..."

"Iya mass!!.

"Minta tolong dinda.."

"Mas sudah pakai baju?" tanya dinda.

"Sudah cepet masuk..,

Dinda mendorong pintu kamar nya.

"Ada apa?"

Pakai kan dasi ku.

Dinda mengalungkan dasinya ke leher kerah. saat dinda mengangkat kepala, bagas mencium kening dinda.

"Mas iseng bangat sih!.

"Tidak boleh cium pacar sendiri?

" Kita belum muhrim mas tidak boleh!.

"Nanti mas halalin.

muka dinda berubah menjadi merah.

"Mas serius dinda" kata bagas hari ini kamu ikut ke kantor nanti pulang kita ke rumah mami.

"Mas serius?" mas aku tidak akan pantas bersanding dengan mu. dan aku bukan yang terbaik buat kamu.

"Lalu yang tebaik buat aku siapa?" tanya bagas.

"Yang sejajar dengan mu mas. sudah ayo sarapan dulu." kata dinda.

"Kau memsanya berapa semuanya?"

"Apanya yang berapa mass,?"

"Total bayar nya"

"Cukup bayar dengan ke jujuran.

Bagas menyengit kan dahi nya.

Dinda menarik bagas keluar duduk di meja makan duduk biar ku siapa kan.

"Apa seperti ini rasanya punya istri? batin bagas, jadi ingin cepat-cepat nikah.

Dinda menyendok nasi ke piring dan mengambil lauk dan sayur, meletakanya di depan magas.

"Silahkan, cobain masakan ku mas." kata dinda.

Bagas menyuap makanan ke mulut nya

Wah rasanya enak!." pas di lidah.

"Mas suka?" tanya dinda.

"Mas, mau jika setiap hari di masakan seperti ini.

"Suatu saat mas akan meraskan seperti ini jika sudah menikah" kata dinda. tapi bukan dengan ku.

"Apa kau tak ingin menikah dengan ku?"

"Mas orang tua mas tak merestu ku.

Aku ini siapa dan kau siapa jauh mas perdedan kita.

"Nikah lari saja,kata bagas."

"Tidak ah mass" capek tertawa dinda.

Sampai lobby kantor dinda turun dari mobil bagas di lobby semua senyum dengan dinda.

"Dinda..,

Haii Diva apa kabar?"

"Kabar ku baik, kapan datang ke jakarta?"

"Tiga hari yang lalu." ucap dinda.

Bagas menarik tangan dinda. semua pegawai melihat sinis dengan dinda.

Enak ya jadi orang cantik baru kerja berapa hari saja sudah boss dia dapat kan,

Telingga dinda panas rasanya.

"Iya iya lah secara dinda cantik dan loe apa?" kata diva.

"Pagi-pagi, sudah gosip saja,

Kerjaan saja belom pada kelar,

Sudah menggosip!" ujar diva.

"Eh...eh liat tuh, ibu bos besar datang!

Biar saja paling juga di caci maki..! Rasasin aja.

"Pagi bu.. " pagi semua.

Depan ruangan bagas Rita langsung masuk.

Dinda sedang duduk di sofa panjang sambil membaca buku, bagas sedang sibuk dengan kerjaan nya.

Celek..Pintu terbuka!

"Mami " kata bagas.

dinda langsung bangun, lalu mencium telapak punggung tangan Rita.

"Si cantik ini siapa?" tanya Rita

"Saya dinda bu.

Rita duduk berdekatan dengan dinda melihat dari ujung samapai bawah.

Rita bukan tipe orang yang membeda-beda kan orang. Rita hanya melihat kecantikan dinda yang luar biasa.

Bagas mami mau pergi arisan mami boleh ajak dinda ya?

"Kenapa harus bawa dinda sih mam!?

"Mami ingin sembuat teman,-teman mami tau calon menantu ku sangat lah cantik!

"Nggak susah lah mam!.

"Dinda disini sendiri masa melihat mu kerja?

Firasat dinda salah fikir dinda mami bagas sangat lah galak ternyata sebalik nya.

Dinda mengantongi lampu hijau

Dalam pejananan Rita bercerita tentang bagas.

"Mam, dinda tidak pantas untuk mas bagas.

"Kenapa din? tanya Rita.

Dinda bukan orang kaya seperti pacar mas bagas yang lainya.

"Mami juga tidak suka, dengan pacar pacar bagas yang dulu,mereka tidak pernah tau apa arti susah, Mami tidak pernah memandang setatus sosial, asal dinda mau menerima bagas dalam ke adaan apa pun.

Mami dulu bukan orang kaya seperti ini?

Mami tau dan mami pernah merasakan nya susah juga" kata Rita. Oh ya din turut berduka cita ya nak atas kepergian ibu mu.

"Terima kasih mam." ucap dinda.

Rita seorang ibu yang hanya ingin melihat anak nya bahagia. dan mendapat kan pendamping yang bisa merubah putranya, yang sering berpoya-poya dengan ber ganti-ganti gadis. dari semua kalangan.

...----------------...

Bye

Dheandra

Terpopuler

Comments

ꪚ! ᴍiѕѕ ℤuւᴉᴅ 💋 💋𝄢⃟Ȿ⃝➢‮

ꪚ! ᴍiѕѕ ℤuւᴉᴅ 💋 💋𝄢⃟Ȿ⃝➢‮

galfok sama visualnya keren mamat

2022-02-16

0

🍭ͪ ͩ🅴cհα☪️ՇɧeeՐՏ🍻

🍭ͪ ͩ🅴cհα☪️ՇɧeeՐՏ🍻

semoga Rita bener bener camer yang baik, takut nanti berubah....

2022-01-12

0

☞╯C͜͡R7^Ayy🍆╰☜

☞╯C͜͡R7^Ayy🍆╰☜

cantik nya dinda😍😍

2022-01-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!