Rio mengantar gadis itu kembali ke desanya. perjalanan menempuh jakarta bandung sekitar Lima jam. Tubuh gadis itu terlihat sangat gelisah.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Rio." Dinda anggukan palanya,
"Ibu," Dinda pulang, air mata dinda tak Henti-hentinya berderai, tak jauh dari rumah Dinda lari nerobos pintu rumah nya.
"Bik" ibu bagaimana?" Dinda mengguncang-guncang kan tubuh bibik nya.
"Ibu mu menunggu di dalam masuk lah.
Yati tak bisa menjelaskan hanya air mata yang memberikan jawaban.
"Bu,' Dinda pulang dinda akan membawa ibu ke rumah sakit agar ibu mendapat kan perawatan yang baik bu." kata dinda sambil berderai air matanya.
"Tidak usah Neng" Ibu tidak apa-apa sepertinya wanita tua itu hanya perpesan sebelum kepergianya.
Tak lama ibunda dinda menghembus kan nafas terakhir nya. melihat orang tua ibu menghembuskan nafas terakhir nya dinda ter sungkur di hadapan jasad ibu nya.
Rio, membantu menggotong dinda dan menjauh kan dari jasad orang tuanya.
Posel Rio berdering dalam saku celananya.
"Hallo bro," Kemana loe ngga ada kabar?
"Sorry lupa" ooo ya gas, orang tua dinda meninggal.
"Kasih ponsel kamu ke dinda!.
Gadis itu pingsan!," awas jangan kau sentuh!
Bagaimana tidak ku setuh siapa yang akan,
mengotong dinda.
"Kirim, alamat nya cepat!!, kata dinda.
"Okey!
Keluarga Dinda mengiringi ke tempat ke peristirahatan terakhir Herna,, gadis itu di rangkul bibik nya ber jalan di belakang keranda yang di gotong oleh warga setempat,"
Ba'da Ashar diva dan bagas tiba di kediaman dinda.
"Asalamu'Alaikum...,
Wa'Alaikumsalam...,
Yati menjawab salam dari bagas dan diva.
Terdengar suara salam dinda keluar dari kamar nya." Diva mendekap tubuh sahabat nya," turut ber duka cita, atas kepergian ibu mu. bagas membelai rambut dinda.
"Ikh-las kan dan semoga kamu semakin kuat,
Menghadapi hidup,saya selalu ada untuk mu, kapan pun saat kau butuh kan." ucap bagas.
"Terima kasih pak bagas, pria yang ber setatus Bos dinda. bagas melebar kan tanganya.
Gadis polos itu memeluk bagas di iringi tangisan,
Pakaian yang dikenakan nya basah dengan air mata dan ingus.
"Ihhh!!! jorok kamu dinda" Gadis itu pun tertawa melihat muka bagas saat terkena ingus di pakaianya
"Kapan lagi aku bisa begini," kata dinda.
Sedang berkumpul di ruang tamu.
Yati mengungkap kan niat baik nya.
"Nak Rio,' ibu nitip dinda ya." Yati tidak tau jika bagas yang mencintai Dinda.
"Maaf bu, silahkan titip kan ke pada boos saya. aku si mau saja, tapi nanti ada yang ngamuk." ucap rio sambil melirik bagas.
"Silahkan pak terima." kata diva.
"Ini kaya serah terima barang saja, " ujar bagas.
"Ini barang berharga pak," celetuk diva.
Semua tertawa serempak.
Bagas menerima panggilan dari Rita.
Wa'Alaikumsalam, "mam.
Rita; kamu dimana sayang ko belum pulang?
Bagas; bagas lupa mam, posisi bagas sekarang bandung.
Rinta; Apa ada kerjaan penting? tanya rita.
Bagas; tidak mam, salah satu pegawai ku orang tuanya meninggal dunia mam" jawab bagas.
"Hemmm, tumben orang tua siapa nak yang meninggal?
Bagas; dinda mam, sudah ya mam nanti bagas telpon lagi bye mam.
Pukul (10:00) malam BAGAS. RIO.DIVA. pamit undur diri, kembali ke (kota)jakarta. Karena rumah yang tak memadai untuk mereka menginap.
Mereka pun kembali di jam malam.
Pak Saya Ijin di desa untuk sementara waktu.
Bagas pun mengijin kan dinda untuk tinggal beberapa hari lagi di desanya.
"Dinda ini ponsel kamu pegang ya. agar mudah untuk di hubungi,
jika kamu sudah siap kembali ke(kota) jakarta kamu hubungi saya,
Dinda anggukan palanya.
Setelah bagas bersalaman dengan yati.
Dinda mengantar sampai depan jalan raya.
Sudah tak terlihat mobil bagas dan rio dinda kembali ke rumah.
Kesunyian membuat dinda kembali bersedih mengingat sang ibu. tangisan pun pecah kembali Hik…hik…hik, " Aku harus ikh-las," batin dinda.
Bagas yang selalu menghibur di saat menjang tidur, bagas selalu mengirm kan pesan chat. Dan vidio call sampai dinda tertidur. lalu bagas mematikan panggilan nya setelah tak ada lagi suara dari dinda.
Mulai saling merindukan satu sama lain,,
saat bagas tak mengirim pesan atau pun telpon dinda selalu curiga.
Pink
Pink
Pink
Tak ada balasan dari bagas,
Pink
Pink
Pink
"PONG; Ada apa dinda?
Dinda : Apa aku mengganggu mu?
Diva : Tidak begitu sibuk.
DINDA: Hemm.
Diva : Sudah berapa hari ini bagas tak ada di kantor dinda?" balas diva.
Dinda: Aku hanya ingin tau kabar mu saja?"
Diva :Haha diva belas dengengan emot tertawa.
Sudah dua pekan aku berada di desa rasanya ingin kembali ke (kota) Namun pak bagas sampai saat ini belom ada menghubungi ku.
Dan diva pun mengkatakan jika pak bagas tak ada di kantor sudah berapa hari ini.
Apa kah aku sudah tidak di butuh kan lagi," dalam hati dinda.
Malam semakin larut di dinda mencoba membawa gitar keluar rumah, merasakan angin sangat kencang. daun-daun ber gerak tertiup angin. tak berapa lama hujan pun turun sangat deras.
Dinda kembali ke dalam rumah, menutup semua jendela dan pintu lalu membaring kan tubuh nya di atas kasur tak lama mata pun terpejam. pagi dinda bangun, mengucek mata melihat jam dinding pukul lima pagi.
Dinda melihat ponsel tak ada pesan masuk atau pun telepone.
Dinda bangun dari tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi, membersihkan tibuh nya.
Dinda memanjatkan solat subuh.
Mengingat sang ibu, dinda kembali berlinang air matanya.
...----------------...
Bye
Dheandra Atmaja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
ꪚ! ᴍiѕѕ ℤuւᴉᴅ 💋 💋𝄢⃟Ȿ⃝➢
Dinda Ama bossnya aja
2022-02-16
0
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
bikin penasaran, ada yg q blom paham kyknya
2022-01-26
0
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
ada yg terlewatkan kyknya
2022-01-26
0