episode 5

Selama perjalanan Rita asik bercerita tentang dirinya dan keluaraga nya. Dinda setia mendengar kan cerita Rita. tertawa dan seperti lepas dari beban.

" Din sory ya mami jadi ke asikan ngobrol sampai lupa kamu harus kembali ke kantor.

"Tidak masalah mam, dinda senang mami sudah mau cerita dengan ku.

"Maklum lah din mami tidak punya anak gadis kadang mami ingin bercerita banyak dengan anak, kadang bagas sibuk dengan sendirinya.

"Mami tidak usah sungkan jika mami butuh teman dinda siap menemani mami kapan pun;

"Apa dinda yakin, mami tidak mengganggu kamu nanti nya?.

"Tidak mami dinda tidak merasa terganggu sedikit pun,

Menjelang malam keluarga Rita beserta suami duduk di meja makan.

"Bi…, tolong panggil kan bagas ya bi." kata rita.

"Baik nyah.

Tak berapa lama bagas datang menarik kursi meja, lalu duduk di hadapan indra.

"Malam mam, malam pih,

Malam sayang,"

Bagas menyendok nasih di piring. biasanya Rita selalu mengambil kan nasi.

Tak ada suara di meja makan" hanya suara sendok dan piring.

"Bik.., tolong bawa kemari puding nya.

"Ada yang ngambek pih rupanya sama mami.

"Ada apa mam?" kata indra.

"Hemm tanya saja dengan anak mu pih.

"Bagas ada apa…? tidak baik orang tua kamu diam kan saat makan!.

"Tidak ada pih, bagas tidak marah ko sama mami! buat apa marah bagas marah pih?.

"Itu kata mami!,"

"Tidak ada pih! ucap nya lagi bagas.

"Wah cobain pih puding enak loh pih.! kata rita mata nya sambil melirik ke arah bagas.

Bagas memaling kan mukanya.

Rita menahan tertawa melihat putra nya ngambek dengan rita, hanya karena rita membawa dinda sampai sore, dan tak menemui bagas kembali, karena sudah sore dinda langsung pulang.

"Sini mam papih cobain.

Rita mengambil puding untuk indra.

"Wah enak mam, baru kali ini puding enak pas lidah papih.

"Iya dong pih siapa dulu yang buat!.

"Siapa mam?"

"Calon menantu kita pih masakanya gimana pih?.

"Masakan pun iya, beda rasanya mam!,"

Bik minah! mengambil piring kotor di meja dan mengganti dengan puding dan buah-buahan.

Bagas memakan buah yang di hadapan nya.

"Betul tuan, non dinda itu loh rajin bin ajib tuan!. dan ini yang memasak non dinda yang buat puding dan bolu juga non dinda tuan.

"Hemm Indra angguk anggukan palanya.

Kata minah bolu. nyonya belum di keluarin.

"Bawa kesini bik.

Saat di rumah bagas, dinda mengerjakan semuanya rita sudah melarang nya namun dinda bersih keras ingin memasak dan membuat puding dan bolu lapis buatan nya.

Huk..huk..Huk. minum sayang" kata rita.

Rita sengaja karena rita memberi tau dinda kesukaan bagas itu puding dan bolu lapis.

Dinda sengaja membuat kan cemilan untuk bagas.

Bibi datang membawa bolu lapis.

"Ini tuan, den, enak loh, mbok, sudah ambil loh dan enak rasanya tiada duanya,

Minah sambil angkat jempol.

Tangan indara bergerak ingin mengambil bolu, bagas gerak cepat mengambil bolu dan bangkit dari tempat duduk nya, melangkah pergi satu meter bagas berbalik badan kembali ke meja mengambil puding membawa nya ke kamar.

"Eh mau di bawa kemana itu! ngga boleh ada yang makan! kata bagas.

Rita minah dan rudi serempak tertawa.

"Mami senang sekali goda anak nya.

Dia cemburu sama mami pih, dinda mami culik dari kantor dan mami ajak dinda arisan belanja dan yang lain nya. setelah jam 5 mami ingin mengantar dinda ke kantor, dinda ingin langsung pulang pih.

Inda angguk anggukan palanya.

Punya mami ngeselin!! tidak tau anak nya ingin berduaan, mengajak nya pergi.

Di dalam kamar bagas ngomel sendiri.

Sampai jam 11 Malam dinda tak ada balasan pesan dari bagas.

Dinda sama mami sama saja bikin kesel!. samapai sekarang tak ada balas pesan ku.

Lapar sekali perut," batin bagas.

Bagas membuka kulkas yang ada di dalam kamar nya. melihat ada puding bagas melahap nya sampai habis, tak tersisa,

Dinda tertidur mungkin lelah seharian bersama Rita. sehabis mandi sholat magrib usai sholat dinda berbaring ter'lelap tidur.

Bye

****

Dheandar.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***